You are on page 1of 4

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GAGAL JANTUNG

Kasus IV Tn H, 50 tahun. dirawat di RSHS Sejak 2 minggu sebelum masuk RS, klien
mengalami bengkak pada kaki dan perut disertai sesak nafas terutama saat beraktifitas.
Ketika dikaji klien mengatakan masih sesak, sesak dirasakan terus menerus. Berkurang jika
istirahat dan posisi setengah duduk. Terpasang dower cateter, infuse dan oksigen canule nasal.
Pemeriksaan fisik: TTV : Temp 37oC, Pulse 90 x/mnt, RR 32 x/menit, TD : 110/70 mmHg.
JVP 5 + 3 cm H2O, tampak iktus kordis bergeser ke kiri, bunyi jantung S1 dan S2 reguler,
mur-mur sistolik (+), ronhi (+/+)
Data penunjang: Diagnosa Medis : Decompensatio Cordis, Therapi : furosemid 1 x 40 mg,
KSR 1 X 600 mg per oral, cefriaxon 1 x 2 gr IV. O2 3 liter/mnt. NaCl 0,9% 10 tts /menit.
Thorax foto : kardiomegali. Rencana hari ini EKG
Tugas:
Lengkapi data apa yang harus dikaji lebih lanjut.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Riwayat penyakit terdahulu


Riwayat keluarga
Riwayat pekerjaan
Penkajian psikologis
Pemeriksaan gas darah
Pemfis : CRT, outpu urine
Data penunjang

Buat analisa data dan tentukan diagnose keperawatan


Dari gagal jantung
1. kongesti pulmonal(+) - tekanan hidrostatik(+) - perembesan cairan ke alveaoli kerusakan pertukaran gas
2. penumpukan sekret - pola napas tidak efektif
3. curah jantung(-) - peningkatan aktivitas adrenalik simpatik - vasokontriksi sistemis vasokontriksi ginjal - Me(-) ekskrei Na dan H20 dalam urine - output urin(-) volume
plasma(+) tekanan hidrostatik(+) - kelebihan volume cairan
4. curah jantung(-) - aliran tidak adekuat ke jantung dan otak - ganguan perfusi jaringan
5. kondisi prognosis penyakit - kecemasan
diagnose keperawatan
1.
2.
3.
4.
5.

kerusakan pertukaran gas b.d perembesan cairan


pola napas tidak efektif b.d penumpukan sekret
kelebihan volume cairan b.d kelebihan cairan sistemik
gangguan perfusi jaringan b.d penurunan curah jantung
kecemsan b.d status kesehatan

Buatlah rencana tindakan keperawatannya setiap diagnose keperawatan

1. kerusakan pertukaran gas b.d perembesan cairan


dalam waktu 3x24 jam tidak ada keluhan sesak napas atau terdapat penurunan respon
sesak napas
kriteria: klien menyatakan penurunan sesak napas, RR dalam batas normal, gas darah
dalam batas normal
Intervensi
Rasional
- kaji ttv
- mengetahui status umum klien
- pertahankan pemberian oksigen
- menjaga konsentrasi oksigen dalam
- pantau saturasi (oksimetri) dengan
proses pertukaran gas
analisa gas darah
- mengetahui tingkat oksigenasi pada
- koreksi keseimbangan asam basa
jaringan sebagai dampak adekuat
- cegah atelaktasis dengan latihan batuk
idaknya proses pertukaran gas
efekrif
- mencegash asidosis yang dapat
- kolaborasi: foresemid
memperberat fungsi pernapasan
- kongesti
yang
buruk
akan
mengakibatkan proses pertukaran gas
yang sapat mengakibatkan hipoksia
- membantu
mencegah
erjadinya
resensi cairan dengan menghambat
ADH
2. kelebihan volume cairan b.d kelebihan cairan sistemik
dalam waktu 3x24 jam tidak terjadi kelebhan volume cairan sistemis
kriteria: klien idak sesak napas, edema ekstermitas berkurang, piting edema(-), produksi
urine > 600 ml/hari
Intervensi
Rasional
- kaji adanya edema ektermitas
- dugaan
adanya
gagal
jantung
- kaji tekanan darah
kongestif/kelebihan volume cairan
- kaji distensi vena jugularis
- sebagai salah satu cara untuk
- ukur intek dan output
mengetahui
peningkatan
jumlah
- timbang berat badan
cairan dan peningkatan beban kerja
- beri posisi yang membantu drainase
jantung
ekstremitas, lakukan latihan gerak
- peningkatan cairan dapat membebani
pasif
fungsi ventrikel kanan yang dapat
- kolaborasi: berikan diet tanpa garam
dipanau melalui pengukuran vena
jugularis
- penurunan
curah
jantung
mengakibatkan ferfusi ginjal, retensi
natrium/air, dan oeurunan output
urine
- meningkatkan aliran balik vena dan
mendorong berkurang nya edema
perifer
- natrium dapat meningkatkan retensi
cairan dan meningkatkan volume

plasma
3. gangguan perfusi jaringan b.d penurunan curah jantung
dalam waktu 2x24 jam perfusi perifer meningkat
kriteria: klien tidak mengeluh pusing, crt < 3 detik, urine > 600 ml/hari
Intervensi
Rasional
- auskultasi TD, bandingkan kedua
- Hipotensi
dapat
menunjukan
lengan dengan posisi berbaring,
disfungsi perifer, hipertensi juga
duduk
dan
berdiri
bila
merupakan phenomena umum b.d
memungkinkan
nyeri, cemas
- kaji warna kulit, suhu, nadi perifer
- Mengetahui derajat hipoksemia dan
dan diaphoresis
peningkatan tahap perifer
- kaji kualitas peristaltic, jika perlu
- mengetahui
dampak
hipoksia
pasang naso gastrik
terhadap saluran pencernaan serta
- kaji adanya kongesti hepar pada
dampak penurunan elektrolit
abdomen kanan atas
- sebagai dampak gagal jantung kanan
- pantau output urine
berat akan ditemukan adanya tanda
- catat murmur
kongesti pada hepar
- pantau frekuensi jantung dan irama
- penurunan
curah
jantung
- berikan makanan kecil yang mudah
mengakibatkan penurunan produksi
dikunya, batasi intake kafein
urine
- kolabirasi: pertahankan jalur masih
- menunjukan ganguan aliran darah
pemberian heparin (IV) sesuai
pada jantung
indikasi
- perubahan frekuensi dan irama
jantung menunjukan disritmia
- makanan besar dapat meningkatkan
kerja
jantung,
kafein
dapat
merangsang peningkatan frekuensi
jantung
- jalur yang paten penting untuk
pemberian obat darurat
4. kecemsan b.d status kesehatan
setelah di rawat 2x24 jam kecemasan berkurang
kriteria: tidur 6-8 jam/hari, gelisah hilang, klien kooperatif
Intervensi
Rasional
- kaji tanda-tanikan kesda dan ekspresi
- tingkat kecemasan dapat berkembang
kecmasan
menuju
pasnik
yang
dapat
- temani
klien
selama
periode
merangsang respon sistemik dengan
kecemasan tinggi
melepaskan katekolamin, ini dapat
- berikan kesempatan kepada klien
mengakibakan
peningkatan
untuk mengungkapkan kecemasannya
kebutuhan jantung akan oksigen
- lakukan pendekatan dan komunikasi
- pengertian yang empati merupakan
- beri kesempatan pada orang terdekat
pengoobaan
dan
mungkin

untuk menemani klien


berikan penjelasan tentang penyakit,
penyebab serta penanganan yang
akan dilakukan

Jelaskan evaluasi hasil yang diharapkan.


Persentasikan dan diskusikan.

meningkatkan kemampuan koping


klien
dapat menghilangkan ketegangan
terhadap kehawatiran yang idak
diekspresikan
membina saling percaya
keluarga dapat membantu agar klien
mengungkapkan perasaan kecemasan
untuk memberikan jaminan kepastian
tentang langkah-langkah tindakan
yang akan diberikan sehingga klien
dan keluarga mendapatkan informasi
yang jelas

You might also like