Professional Documents
Culture Documents
A DENGAN HIPERTENSI
PADA Ny. L DI KELURAHAN KARANG RAJA II
KECAMATAN PRABUMULIH TIMUR RT 01 RW 02
PRABUMULIH 2015
DISUSUN OLEH
: ADELA SARI(PO.71.20.04.14.002)
TINGKAT
: II.A
DOSEN
LAPORAN PENDAHULUAN
HIPERTENSI
A. KONSEP PENYAKIT
1. Definisi
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana pada umumnya mempunyai
tekanan darah sistolik lebih dari atau sama dengan 140mmHg dan tekanan darah
diastolik lebih dari atau sama dengan 90mmHg.
Batas tekanan yang masih dianggap normal adalah 140/90mmHg dan
tekanan darah sampai dengan atau diatas 160/95mmHg dinyatakan sebagai
hipertensi(WHO).
Hipertensi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan darah dalam
pembuluh darah arteri secara terus-menerus lebih dari satu periode.
Hipertensi adalah suatu penekanan darah sistolik dan diastolik yang tidak
normal, batas yang tepat kelainan ini tidak pasti. Nilai yang dapat diterima
berbeda sesuai dengan usia dan jenis kelamin, namun umumnya sistolik yang
berkisar antara 140-190mmHG dan diastolik antara 90-95mmHg dianggap
merupakan garis batas hipertensi(Sylvia A, Pierce:533)
2. Etiologi
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2 golongan
besar yaitu:
1) Hipertensi essensial(hipertensi primer) yaitu hipertensi yang tidak
diketahui penyebabnya.
2) Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain.
Hiepertensi primer terdapat pada lebih dari 90% pendertia hipertensi,
sedangkan 10% sisanya disebabkan oleh hipertensi sekunder. Meskipun hipertensi
primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data penelitian telah
minuman
berakohol,
minum
obat-obatan(ehedrine,
prednison, epineprin).
3. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis pada klien dengan hipertensi adalah:
a. Peningkatan tekanan darah > 140/90mmHg
b. Sakit kepala
c. Epistaksis
d. Pusing/migrain
e. Rasa berat ditengkuk
f. Sukar tidur
g. Mata berkunang-kunang
h. Lemah dan lelah
i. Muka pucat
j. Suhu tubuh rendah
4. Patofisiologi
Menurunya tonus vaskuler merangsang saraf simpatis yang diteruskan ke
sel jugularis. Dari sel jugularis ini bisa meningkatkan tekanan darah. Dan apabila
diteruskan pada ginjal, maka akan mempengaruhi eksresi pada renin yang
berkaitan
dengan
angiotensionogen.
Dengan
adanya
perubahan
pada
Selain itu juga dapat meningkatkan hormon aldosteron yang menyebabkan retensi
natrium. Hal tersebut akan berakibat pada peningkatna tekanan darah. Dengan
peningkatan darah makanakan menimbulkan kerusakan pada organ seperti
jantung.
5. Komplikasi
Umumnya mengenai organ-organ vital seperti:
a) Mata: spasme fokal, penyempitan arteriola, perdarahan, eskudat, dan papil
bendung
b) Otak: infark otak, pecahnya pembuluh darah otak, kematian.
c) Jantung: gagal jantung.
d) Ginjal: gagal ginjal.
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
-
7. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Non Farmakologis
1) Diet pembatan atau pengurangan konsumsi garam. Penurunan BB
dapart menurunkan tekanan darah yang disertai dengan penuruan
aktivitas rennin dalam plasma dan kadar aldosteron dalam plasma.
2) Aktivitas: klien disarankan untuk berpatisipasi pada kegiatan dan
disesuaikan dengan batasan medis dan sesuai dengan kemampuan
seperti berjalan, jogging, bersepeda atau berenang.
b. Penatalaksanaan Farmakologis
Secara garis besar terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi yaitu:
1) Mempunyai efektivitas yang tinggi.
2) Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal.
3) Memungkinkan pengguna obat secara oral.
4) Tidak menimbulkan intoleransi
5) Harga obat relative murah sehingga tejangkau oleh klien.
6) Memungkinkan penggunaan jangka panjang.
Golongan obat-obatan yang diberikan pada klien dengan hipertensi
seperti golongan diuretik, golongan betabloker, golongan antagonis
kalsium, golongan penghambat konversi rennin angitensin.
Pengkajian Keluarga
A. Data Umum
1. Nama KK
: Tn. A
2. Umur
: 58 Tahun
3. Agama
: Islam
4. Pendidikan
: SMA
5. Pekerjaan
: Wiraswasta(Dagang)
6. Alamat
B. Komposisi Keluarga
No. Nama
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tn. A
Ny. L
Nn. B
Nn. P
An. A
An. R
L/P Umur
Hub.
Pendidikan
Pekerjaan
L
P
P
P
P
L
Kel
KK
Istri
Anak
Anak
Anak
Anak
SMA
SMP
Amd.Kep
Am.Kl
Kuliah
SMP
Wiraswasta
Ibu Rumah Tangga
Perawat
Kesehatan Lingkungan
Mahasiswa
PElajar
C. Genogram
58 Tahun
54 Tahun
34 Tahun
28 Tahun
19 Tahun
14 Tahun
Keterangan:
= Laki-laki
= Laki-laki Meninggal
= Perempuan
= Anggota Keluarga yang Sakit
D. Tipe Keluarga
1. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. A adalah Nuclear Family yang terdir dari ayah,
ibu dan anak kandung.
2. Kewarganegaraan/suku bangsa
Tn. A berasal dari Prabumulih dan Ny. L berasal dari Prabumulih
juga. Bahasa yang digunakan sehari-hari yaitu bahasa Prabumulih.
Penduduk di lingkungan tempat tinggal umumnya berasal dari
Prabumuulih juga, walaupun ada juga yang berasal dari luar
Prabumulih. Namun dengan keadaan begitu, keluarga Tn. A tidak
ada kendala dalam interaksi dengan masyarakat sekitar.
3. Agama
F. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati adalah rumah milik sendiri. Rumah itu
berukuran 13mx7m dengan rumah 2 tingkat. Rumah bagian atasnya
rumah kayu dengan memiliki 3 kamar, dan 2 ruangan gudang, ruang
tamu, ruang istirahat. Sedangkan rumah bagian bawah terdiri dari
ruang tamu. 2 kamar tidur, dapur, ruang makan, dan kamar mandi.
Lantai rumah tampak bersih baik rumah bagian atas maupun rumah
bagian bawah. Perabotan rumah tertata rapi. Lantai rumah atas terbuat
dari kayu, sedangkan lantai rumah bawah terbuat dari semen yang
sudah di keramik. Kamar tidur ada jendela per kamarnya. Ventilasinya
cukup memada. Atap rumah dari genteng. Halaman rumah tampak
bersih. Sumber airnya berasal dari air sumur yang ada di samping
rumah dengan kondisi air yang bening, tidak berbau, tidak berasa,
tidak berwarna. Keluarga mempunyai kebiasan merawat rumah dengan
menyapu setiap harinya dan setelah itu tidak lupa untuk mengepelnya.
Keterangan: posisi ruangan rumah dapat dilihat pada denah rumah
dihalaman ini.
a) Rumah bagian bawah
Kamar
Mandi
Dapur
R. Makan
Kamar II
Ruang Tamu
Kamar I
Gudang
R. Istirahat
Gudang
Kamar III
Kamar IV
Kamar V
R. Tamu Atas
2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Lingkungan tetangga umumnya berasal dari prabumulih dan masih ada
hubungan keluarga. Ada beberapa warga berasal dari sunda, ataupun
daerah lain yang menetap dan memiliki kebiasan yang sama. Keluarga
sering terlihat duduk bersama-sama di waktu pagi dan sore hari.
Tempat berbelanja kebutuhan dapur sekitar 5m dari rumah. Sekolah,
Posyandu, dan tempat ibadah tidak jauh dari rumah.
3. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Tn. A sudah menempati rumah yang ditempatinya sejak
tahun 1980.
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarkat
Keluarga termasuk anggota masyarakat yang aktif dalam mengikuti
kegiatan masyarakat, dan berinteraksi dengan baik. Istri Tn. A yang
menderita Hipertensi juga seorang yang aktif.
5. Sistem Pendukung Keluarga
Tetangga Tn. A disebelah rumah dan dapat saling membantu.
Keluarga mempunyai asuransi kesehatan yaitu BPJS.
G. Struktur Keluarga
memutuskan
suatu
permasalahan.
Mereka
selalu
mendiskusikan masalah bersama-sama dan tidak ada hal yang ditutuptutupi antar anggota keluarga. apabila ada sesuatu yang tidak sesuai,
anggota keluarga menyampaikan secara terbuka dengan sikap sopan
dan positif.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Pemegang keputusan dikeluarga adalah Tn. A. Namun sebelum
mengambil keputusan, Tn. A terlebih dahulu mendiskusikannya
kepada istrinya Ny. L.
3. Struktur Peran Keluarga
Peran Tn. A mencari nafkah, pengambil keputusan dan bertanggung
jawab atas rumah tangganya. Sedangkan Ny. L mengurus rumah
tangga seperti memasak, mengurus rumah serta mengatur keuangan.
Anaknya Nn. B dan Nn. P sudah berkeluarga dan tinggal dengan
suami masing-masing. Sedangkan An. A sedang menempuh kuliah
dan An. R kelas 3 SMP.
4. Nilai dan Norma Budaya
Fungsi nilai dan norma budaya yang dianut adalah saling menghormati
antar anggota keluarga atau dengan yang lainnya dan saling
menghormati yang lebih tua. Nilai yang ada di keluarga merupakan
gamabran nilai agama yang dianutnya(Islam), tidak terlihat ada konflik
dalam nilai, dan tidak ada yang mempengaruhi status kesehatan
keluarga dalam menggunakan nilai yang di yakini oleh keluarga.
H. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Anggotaa keluarga saling menyayangi, memiliki dan mendukung. Jika
ada persoalan dalam keluarga selalu dibicarakan secara bersama agar
tidak terjadinya salah paham ataupun salah komunikasi.
2. Fungsi Sosial
Keluarga selalu mengajarkan dan menanamkan perilaku sosial yang
baik. Keluarga juga cukup aktif bermasyarakat dengan mengikuti
kegiatan masyarakat.
3. Fungsi Perawatan Keluarga
a) Kemampuan keluarga mengenal masalah keperawatan
Keluarga mengetahui kalau ada anggota keluarga yang menderita
Hipertensi yaitu Ny. L yang mengetahui bahwa ia menderita
hipertensi setelah diperiksa di Rumah Sakit. Keluarga sudah
mengetahui apa itu hipertensi, sudah sedikit banyak juga
mengetahui
penyebabnya,
tanda
dan
gejalanya,
dan
cara
Ny. L
karena
sudah
sering
dirawat
karena
hipertensinya.
c) Kemampuan keluarga merawat
keluarga kurang mampu merawat anggota keluarga yang menderita
hipertensi, untuk Ny. L masih seperti biasa tidaka ada
pantangannya, yang diketahui hanya tidak boleh makan daging
kambing, makan yang asin-asin dan untuk meredahkan hipertensi
biasanya menggunakan obat herbal, seperti air rebusan daun salam,
air rebusan buah mengkudu dan lain-lainnya.
d) Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
Keluarga
belum
mampu
memodifikasi
lingkungan,
dalam
J. Harapan Keluarga
Keluarga Tn. A berharap Ny. L sebuh dari penyakitnya
sehingga dapat melakukan aktifitas sehaari-hari dengan nyaman, dan Tn.
A berharap bisa meningkatkan derajat hidup keluarganya dan derajat
kesehatan keluarganya sehingga dapat hidup sejahtera.
K. Pemeriksaan Fisik
No. Jenis
Tn. A
Ny. L
An. A
An. R
Kesadaran
Kesadaran
Kesadaran
Compos Mentis
Compos Mentis
Compos Mentis
Compos Mentis
TD:
TD:
TD:
TD:
120/80mmHg
150/100mmHg
110/70mmHg
110/80mmHg
Nadi: 72x/menit
Nadi:
Nadi: 76x/menit
Nadi: 78x/menit
RR: 18x/menit
22x/menit
Suhu: 36,4oC
Suhu: 36,5oC
Pemeriksaan
TTV
Kesadaran
106x/menit
RR: 20x/menit
RR: 26x/menit
Suhu: 36,7oC
2.
Kepala
Suhu: 36oC
kepala Kulit
kepala Kulit
Kulit
ada
lesi tidak
kepala Kulit
ada
lesi tidak
kepala
ada
lesi
dan tidak ada dan tidak ada dan tidak ada dan tidak ada
benjolan.
benjolan.
benjolan.
benjolan.
Mata:
Mata:
Mata:
Mata:
konjungtiva
konjungtiva
konjungtiva
konjungtiva
tidak
anemis, tidak
anemis, tidak
anemis, tidak
skelera
tidak skelera
tidak skelera
tidak skelera
ikterus.
ikterus.
ikterus.
ikterus.
Telinga:
tidak Telinga:
tidak Telinga:
tidak Telinga:
anemis,
tidak
tidak
ada
serumen, ada
serumen, ada
serumen, ada
fungsi
fungsi
fungsi
fungsi
pendengaran
pendengaran
pendengaran
pendengaran
baik.
baik.
baik.
baik.
Hidung
tidak Hidung
ada
tidak Hidung
sekret, ada
fungsi
Gigi
fungsi
tampak Gigi
tidak Hidung
sekret, ada
5.
sekret,
fungsi
fungsi
penciuman baik.
penciuman baik.
tampak Gigi
tampak Gigi
tampak
mukosa
bibir lembab.
bibir lembab.
bibir lembab.
bibir lembab.
Thorax dan Dada simetris, Dada simetris, Dada simetris, Dada simetris,
fungsi
bunyi
pernapasan
vesikuler.
dada bunyi
dada bunyi
vesikuler,
Kulit
Ekstremitas
atas
bawah
dada bunyi
vesikuler.
namun
4.
tidak
sekret, ada
serumen,
dada
vesikuler.
terasa
Kulit
sesak
teraba Kulit
teraba Kulit
teraba Kulit
teraba
hangat,
turgor hangat,
turgor hangat,
turgor hangat,
turgor
kulit elastis.
kulit elastis.
kulit elastis.
kulit elastis.
Ekstremitas atas Ekstremitas atas Ekstremitas atas Ekstremitas atas
dan dan
tampak
bawah dan
bawah dan
sakit, tampak
bawah dan
bawah
ada edema pada tidak ada edema, tidak da edema, tidak da edema,
kaki, pergerakan fungsi
fungs
fungs
kurang baik.
pergerakan baik.
pergerakan baik
pergerakan
kurang baik.
II.
Perumusan Diagnosa
A. Analisa Data
No. Data
1.
Data subjektif:
Diagnosa Keperawatan
Kurang pengetahuan Keluarga
mengatakan
orangtuanya(Ibu)
pernah
bahwa
mengalami
pusing.
Data subjektif:
Risiko
tinggi
gagal
ketidakmampuan
anggota
jantung
dengan
keluarga
keluarga
pengetahuan
Keluarga
Tn.
berhubungan
dengan
Nilai
3/3x1
Bobot
1
Pembenaran
Masalah
kurang
kemungkinan
maslaah 2/2x2
terjadi
Kemungkinan
untuk
masalah
diubah
mudah
karena
pemberian
pendidikan
kesahatan,
2/3
cukup
mencegah hipertensi
Dengan mendidik
memotvasi
dan
keluarga
Menonjolnya
masalah: 2/2x1
Kemungkinan
yang
lebih
berat.
Jumlah
4 2/3
Nilai
2/3x1
Bobot
2/3
Pembenaran
Masalah
risiko
dapat
2.
kemungkinan
maslaah 2/2x2
diubah: sebagian
segera ditangani.
Kemungkinan
masalah
untuk
diubah
mudah
karena
pemberian
pendidikan
kesahatan,
2/3
cukup
akibat hipertensi.
Dengan mendidik
memotvasi
dan
keluarga
dan
pengobatan
rutin
pada
Ny.
Menonjolnya
masalah: 2/2x1
dilakukan
adalah
baik
gagal
ataupun
komplikasi lainnya.
Jumlah
3 4/3
C. Diagnosa Keperawatan
1. Kurang pengetahuan Keluarga Tn. A berhubungan dengan
ketidaktahuan anggota keluarga mengenai tanda dan gejala apibila
sedang terjadi hipertensi
2. Risiko tinggi gagal jantung berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga dengan hipertensi.
D. Rencanan Keperawatan Keluarga
No. Diagnosa
Tujuan
keperawatan
1.
Umum
Kriteria Hasil
Keperawatan
khusus
Setelah
menit pertemuan
keluarga mampu
ketidaktahuan
mengenal
selama 1
1x30
anggota
keluarga minggu,
masalah
tanda
mengenai
masalah keluarga
dan
gejala
hipertensi
Rencana
mengetahui
sedang terjadinya
hipertensi,
hipertensi dengan
tanda dan
mampu:
gejala jika
1. Menyebutkan
hipertensi
pengertian
dikatakan
sedang terjadi,
hipertensi
bila
1. tekanan
darah
1. Diskusikan
tinggi
dengan keluarga
dari
lebih
dan
normal
tanda
penyebabnya
(140/90mmHg)
hipertensi
2. Menyebutkan
tanda
dan
gejala
terjadi
hipertensi
2. Pasien
2. Beri kesempatan
mengetahui
pusing,
jika
keluarga bertanya
lemah,
tentang penyakit
mata
berkunangdan
susah tidur.
dari
hipertensi
hipertensi
tidak
penyebab
sebagian
besar
ginjal,
pembuluh darah,
keturunan,
pendidikan
keseahatan
diketahui:
penyakit
3. Tanyakan
pemeriksaan
3. Menyebutkan
penyebab
hipertensi.
telah dijelaskan
kunang,
3. Menyebutkan
terjadinya
gaya
tentang
pengertian, tanda
dan
hipertensi.
gejala
konsumsi mkanan
yang
banyak
garam.
4. mengambil
4. Keluarga
keputusan
memutuskan
yang
untuk
tepat
merawat
untuk
anggota keluarga
merawat
yang
anggota
hipertensi.
menderita
keluarga
yang
hipertensi
2.
Setelah
1x30
jantung
intervensi
menit pertemuan
berhubungan
dilakukan
keluarga mampu
dengan
selama 1
mengenal
minggu,
merawat
keluarga
keluarga dengaa
mengetahui
hipertensi dengan
cara merawat
mampu untuk:
keluarag
1. Bertindak
dengan
dalam
mengambil
keluarga
hipertensi
menentukan
keputusan
cara
keputusan
terhdap
keputusan
perawatan
keluarga
kelaurga dengan
hipertensi
ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota
keluarga
dengan hipertensi.
yang
cara
1. Tidak
akan
diambil
hipertensi
2. Memberikan
hipertensi
kelaurga
termotivasi
dengan
memiliki
hipertensi
semangat.
3. Menunjang
3. Dorongan
pengambilan
pada
dengang
2.Berikan pendidikan
2. Keluarga dengan
motivasi pada
tentang
dapat
dan
kesehatan
teknik
berupa
motivasi
untuk memberikan
semangat.
3.Berikan
kesempatan
kesembuhan
semangat
kelaurga
untuk
kelaurga
memberikan
bertanya
tentang
dengan
semangat
hipertensi
sembuh
untuk
cara
dan
berusaha
memotivasi,
untuk
mengambil
melawan
keputusan
penyakit.
kelaurga
untuk
dengan
hipertensi.
4.Tanyakan kembali
hal
yang
telah
dijelaskan.
Diagnosa
1.
Keperawatan
Kurang pengetahuan
Keluarga
Tanggal
Tn.
Implemtasi
Evaluasi
1. Menanyakan
berhubungan dengan
di
ketidaktahuan
kelaurga
anggota
keluarga
mengenai
masalah
hipertensi
A
S: - keluarga mrngatakan bahwa Ny.
fisik L tidak pernah mempunyai makanan
pantangan
- Tn. A mengatakan bahwa Ny.
L pernah dirawat di Rumah Sakit
karena penyakit hipertensnya
- Ny. L mengatakan kepalanya
sakit dan sering pusing walau
sedang istirahta.
O:
takanan
150/100mmHg
Nadi: 106x/memit
darah
Ny.
Respirasi: 26x/menit
Nampak pucat
A: Masalah kesahatan keluarga Tn.
A sudah teridentifikasi.
P: Anjurkan Ny. L untuk banyak
istirahat dan menghindari stress.
Berikan pendidiakn keshatan pada
keluarga tentang hipertensi
S: -keluarga mengatakan bahwa darah
3. Memberikan
pendidikan
dan
hipertensi.
O:
keluarga
dapat
menyebutkan
keluarga
mamapu
mengenal
masalah hipertensi
P: motivasi keluarga untuk mengambil
keputusan dalam merawat Ny. L
2.
4. Memberikan
jantung
pendidikan
berhubungan
dengan
motivasi
ketidakmampuan
keluarga
merawat
anggota
keluarga
dengan hipertensi
pemberian
dengan
cara
pengambilan
keputusan
keluarga
mengatakan
untuk
merawat Ny. L
yang
semangat
bahwa
hipertensi
berobat,
mengawasi
kontrol
berobatnya Ny. L
O:
dari sebelumnya
- Keluarga dapat mengaplikasikan
kegiatan
untuk
memotivasi
dan
A:
keluarga
keputusan
memotivasi
mampu
dan
mengambil
bahakan
untuk
mampu
memberikan