You are on page 1of 24

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.

A DENGAN HIPERTENSI
PADA Ny. L DI KELURAHAN KARANG RAJA II
KECAMATAN PRABUMULIH TIMUR RT 01 RW 02
PRABUMULIH 2015

DISUSUN OLEH

: ADELA SARI(PO.71.20.04.14.002)

TINGKAT

: II.A

DOSEN

: H. MUCHLIS RIZA, SKM., M.KES.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBNG
JURUSAN DIV KEPERAWATAN
2015

LAPORAN PENDAHULUAN
HIPERTENSI
A. KONSEP PENYAKIT
1. Definisi
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana pada umumnya mempunyai
tekanan darah sistolik lebih dari atau sama dengan 140mmHg dan tekanan darah
diastolik lebih dari atau sama dengan 90mmHg.
Batas tekanan yang masih dianggap normal adalah 140/90mmHg dan
tekanan darah sampai dengan atau diatas 160/95mmHg dinyatakan sebagai
hipertensi(WHO).
Hipertensi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan darah dalam
pembuluh darah arteri secara terus-menerus lebih dari satu periode.
Hipertensi adalah suatu penekanan darah sistolik dan diastolik yang tidak
normal, batas yang tepat kelainan ini tidak pasti. Nilai yang dapat diterima
berbeda sesuai dengan usia dan jenis kelamin, namun umumnya sistolik yang
berkisar antara 140-190mmHG dan diastolik antara 90-95mmHg dianggap
merupakan garis batas hipertensi(Sylvia A, Pierce:533)
2. Etiologi
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2 golongan
besar yaitu:
1) Hipertensi essensial(hipertensi primer) yaitu hipertensi yang tidak
diketahui penyebabnya.
2) Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain.
Hiepertensi primer terdapat pada lebih dari 90% pendertia hipertensi,
sedangkan 10% sisanya disebabkan oleh hipertensi sekunder. Meskipun hipertensi
primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data penelitian telah

menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi.


Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi hipertensi:
a) Faktor keturunan: hal ini berkemungkinan apabila hipertensi terdapat
pda orangtuanya yang kemungkinan bisa ditrurunkan kepada anaknya.
b) Ciri perseorangan: umur (jika bertambah amka TD meningkat), jenis
kelamin(laki-laki lebih tinggi dari perempuan) dan ras (ras kulit hitam
lebih banyak dari pada kulit putih).
c) Kebiasan hidup, yaitu kebiasan yang sering menyebabkan timbulnya
hipertensi adalah konsumsi garam yang tinggi(melebihi 30gr),
kegemukan atau makan berlebihan, stres, dan pengaruh lain misalnya
merokok,

minuman

berakohol,

minum

obat-obatan(ehedrine,

prednison, epineprin).
3. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis pada klien dengan hipertensi adalah:
a. Peningkatan tekanan darah > 140/90mmHg
b. Sakit kepala
c. Epistaksis
d. Pusing/migrain
e. Rasa berat ditengkuk
f. Sukar tidur
g. Mata berkunang-kunang
h. Lemah dan lelah
i. Muka pucat
j. Suhu tubuh rendah
4. Patofisiologi
Menurunya tonus vaskuler merangsang saraf simpatis yang diteruskan ke
sel jugularis. Dari sel jugularis ini bisa meningkatkan tekanan darah. Dan apabila
diteruskan pada ginjal, maka akan mempengaruhi eksresi pada renin yang
berkaitan

dengan

angiotensionogen.

Dengan

adanya

perubahan

pada

angiotensinogen II berakibat terjadinya vasokontriksi pada pembuluh darah.

Selain itu juga dapat meningkatkan hormon aldosteron yang menyebabkan retensi
natrium. Hal tersebut akan berakibat pada peningkatna tekanan darah. Dengan
peningkatan darah makanakan menimbulkan kerusakan pada organ seperti
jantung.
5. Komplikasi
Umumnya mengenai organ-organ vital seperti:
a) Mata: spasme fokal, penyempitan arteriola, perdarahan, eskudat, dan papil
bendung
b) Otak: infark otak, pecahnya pembuluh darah otak, kematian.
c) Jantung: gagal jantung.
d) Ginjal: gagal ginjal.
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
-

Hb/Ht: untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume


cairan(viskositaas) dan dapat mengidentifikasi daktor risiko
seperti: hipokoagulabilitas, anemia.

Bun/kreatinin: memberikan informasi tentang perfusi/ fungsi


ginjal.

Glukosa: hiperglikemi(DM adlah pencetus hipertensi) dapat


dakibatkan oleh pengeluaran kadar ketokolamin.

Urinalisa: darah, protein, glukosa, mengisratkan disfungsi ginjal


dan adan DM.

b. CT scan: mengkaji adanya tumor cerebrla, dan encelopati.


c. EKG: dapat menunjukkan pola regangan, dimana luas, peninggiian
gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.
d. IUP: mengidentifikasi penyebab hipertensi seperti: batu ginjal dan
perbaikan ginjal.
e. Photo dada: menunjukan destruksi klasifikasi pada area katup,
pembesaran jantung.

7. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Non Farmakologis
1) Diet pembatan atau pengurangan konsumsi garam. Penurunan BB
dapart menurunkan tekanan darah yang disertai dengan penuruan
aktivitas rennin dalam plasma dan kadar aldosteron dalam plasma.
2) Aktivitas: klien disarankan untuk berpatisipasi pada kegiatan dan
disesuaikan dengan batasan medis dan sesuai dengan kemampuan
seperti berjalan, jogging, bersepeda atau berenang.
b. Penatalaksanaan Farmakologis
Secara garis besar terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi yaitu:
1) Mempunyai efektivitas yang tinggi.
2) Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal.
3) Memungkinkan pengguna obat secara oral.
4) Tidak menimbulkan intoleransi
5) Harga obat relative murah sehingga tejangkau oleh klien.
6) Memungkinkan penggunaan jangka panjang.
Golongan obat-obatan yang diberikan pada klien dengan hipertensi
seperti golongan diuretik, golongan betabloker, golongan antagonis
kalsium, golongan penghambat konversi rennin angitensin.

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. A DENGAN HIPERTENSI


PADA Ny. L DI KELURAHAN KARANG RAJA II
KECAMATAN PRABUMULIH TIMUR RT 01 RW 02
PRABUMULIH 2015
I.

Pengkajian Keluarga

A. Data Umum
1. Nama KK

: Tn. A

2. Umur

: 58 Tahun

3. Agama

: Islam

4. Pendidikan

: SMA

5. Pekerjaan

: Wiraswasta(Dagang)

6. Alamat

: Jl. Bangau Gang Sawo RT 01 RW 02


Kelurahan Karang Raja, Kecamatan
Prabumulih Timur, Prabumulih.

B. Komposisi Keluarga
No. Nama
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Tn. A
Ny. L
Nn. B
Nn. P
An. A
An. R

L/P Umur

Hub.

Pendidikan

Pekerjaan

L
P
P
P
P
L

Kel
KK
Istri
Anak
Anak
Anak
Anak

SMA
SMP
Amd.Kep
Am.Kl
Kuliah
SMP

Wiraswasta
Ibu Rumah Tangga
Perawat
Kesehatan Lingkungan
Mahasiswa
PElajar

C. Genogram

58 Tahun
54 Tahun
34 Tahun
28 Tahun
19 Tahun
14 Tahun

Keterangan:
= Laki-laki

= Laki-laki Meninggal

= Perempuan
= Anggota Keluarga yang Sakit

D. Tipe Keluarga
1. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. A adalah Nuclear Family yang terdir dari ayah,
ibu dan anak kandung.
2. Kewarganegaraan/suku bangsa
Tn. A berasal dari Prabumulih dan Ny. L berasal dari Prabumulih
juga. Bahasa yang digunakan sehari-hari yaitu bahasa Prabumulih.
Penduduk di lingkungan tempat tinggal umumnya berasal dari
Prabumuulih juga, walaupun ada juga yang berasal dari luar
Prabumulih. Namun dengan keadaan begitu, keluarga Tn. A tidak
ada kendala dalam interaksi dengan masyarakat sekitar.
3. Agama

Seluruh anggota keluarga beragama islam dan rajin menjalankan


ibadah tetapi jarang mengikuti sholat berjemaah di masjid.
4. Status sosial ekonomi keluarga
Pencari nafkah hanya Tn. A dan Ibu L tidak bekerja hanya
menjadi ibu rumah tangga yang sesekali membantu di tokoh miliknya.
Tn. A mendapatkan penghasilan sebagai pedagang bekisar
Rp2.000.000 per bulannya. Itu pun penghasilannya jika dicampur
dengan hasil kebun karet yang dikelolah oleh orang lain yang
menggunakan sistem bagi hasil.
5. Pola kebiasaan sehari-hari/ Aktivitas rekreasi keluarga
a) Pola Makan
Tn. A mengatakan pola makan keluarga yaitu 3x sehari, namun
sering telat makan. Tn. A mempunyai pantangan terhadap
makanan yang pedas karena Tn. A terekna gastristis. Sedangkan
Ny. L mempunyai pantangan terhadap makanan yang asin. Menu
makanan sehari-hari keluarag adalah nasi, sayur, ikan, ayam,
daging, dan buah-buahan.
b) Pola Minum
Keluarga Tn. A biasa minum air putih kurang lebih 7-8 gelas per
hari/orang.
c) Pola Istirahat dan Tidur
Tn. A mengatakan bahwa Ny. L sering mengalami susah tidur
sedangkan anggota keluarga yang lain tidak tmengalami kesulitan
dalam tidur.
d) Pola Eliminasi
Tn. A mengatakan dirinya dan keluarga BAB 1 sampai 2 kali
sehari dan BAK kurang lebih 5-6 kali sehari.
e) Personal Hygiene
Tn. A mengatakan bahwa keluarganya biasa mandi tiga kali
sehari yaitu pagi, siang dan sore. Mandi menggunakan sabun,
keramas selalu menggunakan shampo tiap harinya. Gosok gigi tiga

kali sehari, sedangkan untuk menggunting kuku, keluarga


mengguntingnya pada hari senin atau biasanya hari jumat yaitu 12 kali dalam 1 minggu.
f) Pola Aktivitas
Tn. A mengatakan sehari-harinya dia bekerja dari pukul 08.0017.00WIB.
E. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap Perkembangan Keluarga:
-

Mempertahnakan hubungan perkawinan yang memuaskan. Tidak


ada masalah dalam intesitas pertemuan dengan anggota keluarga
lain.

Memenuhi kebutuhan fisik anggota keluarga. keluarga berusaha


memenuhi kebutuhan kesehatan anggotanya. Bila ada yang sakit,
biasanya mereka berobat kedokter.

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Semua tahap perkembangan keluarga sudah terpenuhi, tinggal
memenuhi perkembangan individu sesuai usianya.
3. Riwayat keluarga inti
Tn. A adalah orang Prabumulih, sama seperti Ny. L. Mereka
berkenalan disuatu acara pernikahan seseorang teman mereka, pada
saat itu Tn. A dibantu oleh saudara dari Ny. L yang kebetulan
teman dari Tn. A. Lalu mereka melanjutkan hubungan mereka ke
pernikahan dan mempunyai anak 5 yang lahir direncanakan.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Hubungan antara keluarga pihak Tn. A dan Ny. L saat ini baik.
Tidak da konflik dalam berhubungan.

F. Lingkungan

1. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati adalah rumah milik sendiri. Rumah itu
berukuran 13mx7m dengan rumah 2 tingkat. Rumah bagian atasnya
rumah kayu dengan memiliki 3 kamar, dan 2 ruangan gudang, ruang
tamu, ruang istirahat. Sedangkan rumah bagian bawah terdiri dari
ruang tamu. 2 kamar tidur, dapur, ruang makan, dan kamar mandi.
Lantai rumah tampak bersih baik rumah bagian atas maupun rumah
bagian bawah. Perabotan rumah tertata rapi. Lantai rumah atas terbuat
dari kayu, sedangkan lantai rumah bawah terbuat dari semen yang
sudah di keramik. Kamar tidur ada jendela per kamarnya. Ventilasinya
cukup memada. Atap rumah dari genteng. Halaman rumah tampak
bersih. Sumber airnya berasal dari air sumur yang ada di samping
rumah dengan kondisi air yang bening, tidak berbau, tidak berasa,
tidak berwarna. Keluarga mempunyai kebiasan merawat rumah dengan
menyapu setiap harinya dan setelah itu tidak lupa untuk mengepelnya.
Keterangan: posisi ruangan rumah dapat dilihat pada denah rumah
dihalaman ini.
a) Rumah bagian bawah
Kamar
Mandi

Dapur

R. Makan

Kamar II
Ruang Tamu
Kamar I

b) Rumah bagian atas

Gudang

R. Istirahat

Gudang
Kamar III
Kamar IV
Kamar V

R. Tamu Atas
2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Lingkungan tetangga umumnya berasal dari prabumulih dan masih ada
hubungan keluarga. Ada beberapa warga berasal dari sunda, ataupun
daerah lain yang menetap dan memiliki kebiasan yang sama. Keluarga
sering terlihat duduk bersama-sama di waktu pagi dan sore hari.
Tempat berbelanja kebutuhan dapur sekitar 5m dari rumah. Sekolah,
Posyandu, dan tempat ibadah tidak jauh dari rumah.
3. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Tn. A sudah menempati rumah yang ditempatinya sejak
tahun 1980.
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarkat
Keluarga termasuk anggota masyarakat yang aktif dalam mengikuti
kegiatan masyarakat, dan berinteraksi dengan baik. Istri Tn. A yang
menderita Hipertensi juga seorang yang aktif.
5. Sistem Pendukung Keluarga
Tetangga Tn. A disebelah rumah dan dapat saling membantu.
Keluarga mempunyai asuransi kesehatan yaitu BPJS.

G. Struktur Keluarga

1. Pola Komunikasi Keluarga


Antar anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis, dalam
menghadapi masalah, biasanya dilakukan musyawarah keluarga
sebelum

memutuskan

suatu

permasalahan.

Mereka

selalu

mendiskusikan masalah bersama-sama dan tidak ada hal yang ditutuptutupi antar anggota keluarga. apabila ada sesuatu yang tidak sesuai,
anggota keluarga menyampaikan secara terbuka dengan sikap sopan
dan positif.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Pemegang keputusan dikeluarga adalah Tn. A. Namun sebelum
mengambil keputusan, Tn. A terlebih dahulu mendiskusikannya
kepada istrinya Ny. L.
3. Struktur Peran Keluarga
Peran Tn. A mencari nafkah, pengambil keputusan dan bertanggung
jawab atas rumah tangganya. Sedangkan Ny. L mengurus rumah
tangga seperti memasak, mengurus rumah serta mengatur keuangan.
Anaknya Nn. B dan Nn. P sudah berkeluarga dan tinggal dengan
suami masing-masing. Sedangkan An. A sedang menempuh kuliah
dan An. R kelas 3 SMP.
4. Nilai dan Norma Budaya
Fungsi nilai dan norma budaya yang dianut adalah saling menghormati
antar anggota keluarga atau dengan yang lainnya dan saling
menghormati yang lebih tua. Nilai yang ada di keluarga merupakan
gamabran nilai agama yang dianutnya(Islam), tidak terlihat ada konflik
dalam nilai, dan tidak ada yang mempengaruhi status kesehatan
keluarga dalam menggunakan nilai yang di yakini oleh keluarga.

H. Fungsi Keluarga

1. Fungsi Afektif
Anggotaa keluarga saling menyayangi, memiliki dan mendukung. Jika
ada persoalan dalam keluarga selalu dibicarakan secara bersama agar
tidak terjadinya salah paham ataupun salah komunikasi.
2. Fungsi Sosial
Keluarga selalu mengajarkan dan menanamkan perilaku sosial yang
baik. Keluarga juga cukup aktif bermasyarakat dengan mengikuti
kegiatan masyarakat.
3. Fungsi Perawatan Keluarga
a) Kemampuan keluarga mengenal masalah keperawatan
Keluarga mengetahui kalau ada anggota keluarga yang menderita
Hipertensi yaitu Ny. L yang mengetahui bahwa ia menderita
hipertensi setelah diperiksa di Rumah Sakit. Keluarga sudah
mengetahui apa itu hipertensi, sudah sedikit banyak juga
mengetahui

penyebabnya,

tanda

dan

gejalanya,

dan

cara

perawatannya. Namun keluarga sering bingung karena sektika


tekanan darah Ny. L terkadang rendah dan beberapa saat
kemudian naik tinggi.
b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi
masalah
Keluarga mampu mengambil keputusan untuk mengatasi masalah
kesehatan

Ny. L

karena

sudah

sering

dirawat

karena

hipertensinya.
c) Kemampuan keluarga merawat
keluarga kurang mampu merawat anggota keluarga yang menderita
hipertensi, untuk Ny. L masih seperti biasa tidaka ada
pantangannya, yang diketahui hanya tidak boleh makan daging
kambing, makan yang asin-asin dan untuk meredahkan hipertensi
biasanya menggunakan obat herbal, seperti air rebusan daun salam,
air rebusan buah mengkudu dan lain-lainnya.
d) Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan

Keluarga

belum

mampu

memodifikasi

lingkungan,

dalam

memasak masih menggunakan penyedap rasa akan tetapi untuk


garam kadarnya sudah mulai diturunkan.
e) Kemampuan keluarga memanfaatkan pelayanan fasilitas kesehatan
Keluarga sudah mampu untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan
yang ada untuk mengatasi hipertensi.
4. Fungsi Reproduksi
Tn. A berusia 58 tahun dan Ny. L berusia 54 tahun tidak lagi
produktif.
5. Fungsi Ekonomi
Tn. A yang kegiatannya berdagang dengan membuka tokoh sendiri
didekat rumah.
I. Stress dan Koping Keluarga
1. Stressor yang dimiliki
Stressor yang dimiliki oleh keluarga TN. A adalah penyakit
hipertensi yang diderita oleh istrinya.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Keluarga sudah dapat beradaptasi dengan penyakit yang diderita oleh
istrinya karena istrinya Tn. A melakukan pemeriksaan rutin baik dari
Puskesmas maupun ke Rumah Sakit.
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Tn. A berusaha sebisa mungkin untuk kesembuhan dan
memberikan semangat untuk Ny. L untuk menghadapi penyakitnya.
Selain itu juga, keluarga tidak lupa berdoa dan berserah diri kepada
Allah SWT.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Ny. L sejak menderita hipertensi, beliau lebih berhati-hati lagi dalam
mengonsumsi makanan, mengatur pola aktivitasnya hal itu pun dibantu
oleh keluarga.

J. Harapan Keluarga
Keluarga Tn. A berharap Ny. L sebuh dari penyakitnya
sehingga dapat melakukan aktifitas sehaari-hari dengan nyaman, dan Tn.
A berharap bisa meningkatkan derajat hidup keluarganya dan derajat
kesehatan keluarganya sehingga dapat hidup sejahtera.
K. Pemeriksaan Fisik
No. Jenis

Tn. A

Ny. L

An. A

An. R

Kesadaran

Kesadaran

Kesadaran

Compos Mentis

Compos Mentis

Compos Mentis

Compos Mentis

TD:

TD:

TD:

TD:

120/80mmHg

150/100mmHg

110/70mmHg

110/80mmHg

Nadi: 72x/menit

Nadi:

Nadi: 76x/menit

Nadi: 78x/menit

RR: 18x/menit

22x/menit

Suhu: 36,4oC

Suhu: 36,5oC

Pemeriksaan
TTV
Kesadaran

106x/menit
RR: 20x/menit
RR: 26x/menit
Suhu: 36,7oC
2.

Kepala

Suhu: 36oC
kepala Kulit
kepala Kulit

Kulit

tidak ada lesi tidak

ada

lesi tidak

kepala Kulit
ada

lesi tidak

kepala
ada

lesi

dan tidak ada dan tidak ada dan tidak ada dan tidak ada
benjolan.

benjolan.

benjolan.

benjolan.

Mata:

Mata:

Mata:

Mata:

konjungtiva

konjungtiva

konjungtiva

konjungtiva

tidak

anemis, tidak

anemis, tidak

anemis, tidak

skelera

tidak skelera

tidak skelera

tidak skelera

ikterus.

ikterus.

ikterus.

ikterus.

Telinga:

tidak Telinga:

tidak Telinga:

tidak Telinga:

anemis,
tidak

tidak

ada

serumen, ada

serumen, ada

serumen, ada

fungsi

fungsi

fungsi

fungsi

pendengaran

pendengaran

pendengaran

pendengaran

baik.

baik.

baik.

baik.

Hidung

tidak Hidung

ada

tidak Hidung

sekret, ada

fungsi

Gigi

fungsi

tampak Gigi

tidak Hidung

sekret, ada

penciuman baik. penciuman baik.

5.

sekret,

fungsi

fungsi

penciuman baik.

penciuman baik.

tampak Gigi

tampak Gigi

tampak
mukosa

bibir lembab.
bibir lembab.
bibir lembab.
bibir lembab.
Thorax dan Dada simetris, Dada simetris, Dada simetris, Dada simetris,
fungsi

bunyi

pernapasan

vesikuler.

dada bunyi

dada bunyi

vesikuler,

Kulit

Ekstremitas
atas
bawah

dada bunyi

vesikuler.

namun
4.

tidak

sekret, ada

bersih, mukosa bersih, mukosa bersih, mukosa bersih,


3.

serumen,

dada

vesikuler.

terasa

Kulit

sesak
teraba Kulit

teraba Kulit

teraba Kulit

teraba

hangat,

turgor hangat,

turgor hangat,

turgor hangat,

turgor

kulit elastis.
kulit elastis.
kulit elastis.
kulit elastis.
Ekstremitas atas Ekstremitas atas Ekstremitas atas Ekstremitas atas

dan dan
tampak

bawah dan

bawah dan

sakit, tampak

bawah dan

bawah

sakit, tampak normal, tampak normal,

ada edema pada tidak ada edema, tidak da edema, tidak da edema,
kaki, pergerakan fungsi

fungs

fungs

kurang baik.

pergerakan baik.

pergerakan baik

pergerakan
kurang baik.

II.

Perumusan Diagnosa
A. Analisa Data

No. Data
1.
Data subjektif:

Diagnosa Keperawatan
Kurang pengetahuan Keluarga

- Tn. A mengatakan bahwa Ny. L Tn. A berhubungan dengan


istrinya terkena penyakit hipertensi, namun ketidaktahuan anggota keluarga
masih belum memahami tentang tanda dan mengenai masalah hipertensi
gejala penyakit hipertensi apabila sedang
terjadi hipertensi.
- Ny.

mengatakan

orangtuanya(Ibu)

pernah

bahwa
mengalami

penyakit ini sebelumnya.


Data Objektif
1. Usia 54 Tahun
2. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital:
a. TD: 160/100mmHg
b. Nadi:106x/menit
c. Respirasi:26x/menit
d. Suhu:36oC
3. Ny. L tampak sering tidur karena sering
2.

pusing.
Data subjektif:

Risiko

tinggi

gagal

- Ny. L mengatakan sering sesak dan sakit berhubungan


pada dadanya

ketidakmampuan

- Ny. L mengatakan bila kepalanya terasa merawat

anggota

sakit dia tidak bisa melakukan apa-apa dengan hipertensi.


hanya memejamkan mata dan berupaya
untuk tidur tetapi tidak bisa
Data Objektif:
- TD: 160/100mmHg
- Nadi: 106x/menit
- Respirasi: 26x/menit
- Suhu: 36oC

jantung
dengan
keluarga
keluarga

B. Prioritas Masalah Keperawatan


1. Kurang

pengetahuan

Keluarga

Tn.

berhubungan

dengan

ketidaktahuan anggota keluarga masalah hipertensi.


No. Kriteria
1.
Sifat masalah: tidak sehat

Nilai
3/3x1

Bobot
1

Pembenaran
Masalah

kurang

pengetahuan yang dialami


keluarga Tn. A sudah
2.

kemungkinan

maslaah 2/2x2

diubah: hanya sebagian

terjadi
Kemungkinan
untuk

masalah

diubah

mudah

karena

pemberian

pendidikan

kesahatan,

kesadaran keluarga untuk


3.

Potensi untuk di cegah: 2/3x1

2/3

cukup

mencegah hipertensi
Dengan mendidik
memotvasi

dan

keluarga

merawat Ny. L secara


benar.
4.

Menonjolnya

masalah: 2/2x1

Kemungkinan

masalah dapat dicegah.


Masalah
kurang

masalah dirasakan berat

pengetahuan harus segera

dan harus segera ditangani

ditangani untuk mencegah


komplikasi

yang

lebih

berat.
Jumlah

4 2/3

2. Risiko tinggi gagal jantung berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga merawat anggota keluarga dengan hipertensi.
No. Kriteria
1.
Sifat masalah: tidak sehat

Nilai
2/3x1

Bobot
2/3

Pembenaran
Masalah
risiko

dapat

menjadi aktual jika tidak

2.

kemungkinan

maslaah 2/2x2

diubah: sebagian

segera ditangani.
Kemungkinan
masalah
untuk

diubah

mudah

karena

pemberian

pendidikan

kesahatan,

kesadaran keluarga untuk


mencegah gagal jantung
3.

Potensi untuk di cegah: 2/3x1

2/3

cukup

akibat hipertensi.
Dengan mendidik
memotvasi

dan

keluarga

merawat Ny. L secara


benar

dan

pengobatan

rutin

pada

Ny.

diharapkan dapat terhindar


4.

Menonjolnya

masalah: 2/2x1

dari gagal jantung.


Masalah harus segera

masalah dirasakan berat

dilakukan

dan harus segera ditangani

mencegah komplikasi dari


hipertensi
jantung

adalah
baik

gagal
ataupun

komplikasi lainnya.
Jumlah

3 4/3

C. Diagnosa Keperawatan
1. Kurang pengetahuan Keluarga Tn. A berhubungan dengan
ketidaktahuan anggota keluarga mengenai tanda dan gejala apibila
sedang terjadi hipertensi
2. Risiko tinggi gagal jantung berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga dengan hipertensi.
D. Rencanan Keperawatan Keluarga

No. Diagnosa

Tujuan

keperawatan
1.

Umum

Kriteria Hasil

Keperawatan

khusus

Kurang pengetahuan setelah

Setelah

Keluarga Tn. A intervensi

menit pertemuan

berhubungan dengan dilakukan

keluarga mampu

ketidaktahuan

mengenal

selama 1

1x30

anggota

keluarga minggu,

masalah

tanda

mengenai

masalah keluarga

dan

gejala

hipertensi

Rencana

mengetahui

sedang terjadinya

hipertensi,

hipertensi dengan

tanda dan

mampu:

gejala jika

1. Menyebutkan

hipertensi

pengertian

dikatakan

sedang terjadi,

hipertensi

bila

1. tekanan

darah

1. Diskusikan

tinggi

dengan keluarga

dari

tentang gejala dan

lebih

dan

normal

tanda

penyebabnya

(140/90mmHg)

hipertensi

2. Menyebutkan
tanda

dan

gejala

terjadi

hipertensi

2. Pasien

2. Beri kesempatan

mengetahui
pusing,

jika

keluarga bertanya

lemah,

tentang penyakit

sakit kepala, sakit


ditengkuk, muka
pucat,

mata

berkunangdan

susah tidur.
dari

hipertensi

hipertensi
tidak

penyebab

sebagian

besar
ginjal,

pembuluh darah,
keturunan,

kembali hal yang


4. Observasi
fisik, TTV
5. Beri

pendidikan

keseahatan

diketahui:

penyakit

3. Tanyakan

pemeriksaan

3. Menyebutkan

penyebab

hipertensi.

telah dijelaskan

kunang,
3. Menyebutkan

terjadinya

gaya

hidup seperti cara

tentang
pengertian, tanda
dan
hipertensi.

gejala

konsumsi mkanan
yang

banyak

garam.

4. mengambil

4. Keluarga

keputusan

memutuskan

yang

untuk

tepat

merawat

untuk

anggota keluarga

merawat

yang

anggota

hipertensi.

menderita

keluarga
yang
hipertensi
2.

Risiko tinggi gagal setelah

Setelah

1x30

jantung

intervensi

menit pertemuan

berhubungan

dilakukan

keluarga mampu

dengan

selama 1

mengenal

minggu,

merawat

keluarga

keluarga dengaa

mengetahui

hipertensi dengan

cara merawat

mampu untuk:

keluarag

1. Bertindak

dengan

dalam

mengambil

keluarga

hipertensi

menentukan

keputusan

cara

keputusan

terhdap

keputusan

perawatan

keluarga

kelaurga dengan

hipertensi

ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota

keluarga

dengan hipertensi.

yang

cara

1. Tidak

akan

diambil

ragu 1. Diskusikan dengan

hipertensi
2. Memberikan

hipertensi

kelaurga

termotivasi

dengan

memiliki

hipertensi

semangat.

3. Menunjang

3. Dorongan

pengambilan
pada
dengang

2.Berikan pendidikan

2. Keluarga dengan

motivasi pada

tentang

dapat
dan

kesehatan
teknik

berupa
motivasi

untuk memberikan
semangat.
3.Berikan
kesempatan

kesembuhan

semangat

kelaurga

untuk

kelaurga

memberikan

bertanya

tentang

dengan

semangat

hipertensi

sembuh

untuk

cara

dan

berusaha

memotivasi,

dan bahkan cara

untuk

mengambil

melawan

keputusan

penyakit.

kelaurga

untuk
dengan

hipertensi.
4.Tanyakan kembali
hal

yang

telah

dijelaskan.

E. Implemntasi dan Evaluasi Keperawatan Keluarga


No.

Diagnosa

1.

Keperawatan
Kurang pengetahuan
Keluarga

Tanggal

Tn.

Implemtasi

Evaluasi

1. Menanyakan

S: Tn. A mengatakan bahwa Ny. L

masalah yang ada menderita hipertensi.

berhubungan dengan

di

ketidaktahuan

kelaurga

Tn. O: Ny. L sedang berbaring diruang


tamu sambil memegang kepalanya,

anggota

keluarga

tampak gelisah dan pucat

mengenai

masalah

A: Masalah kesahatan pada keluarga

hipertensi

Tn. A adalah hipertensi


P: Lakukan pemeriksaan fisik dan
tanda-tanda vital pada keluarga Tn.
2. Melakukan
pemeriksaan
pada Ny. L

A
S: - keluarga mrngatakan bahwa Ny.
fisik L tidak pernah mempunyai makanan
pantangan
- Tn. A mengatakan bahwa Ny.
L pernah dirawat di Rumah Sakit
karena penyakit hipertensnya
- Ny. L mengatakan kepalanya
sakit dan sering pusing walau
sedang istirahta.
O:

takanan

150/100mmHg
Nadi: 106x/memit

darah

Ny.

Respirasi: 26x/menit
Nampak pucat
A: Masalah kesahatan keluarga Tn.
A sudah teridentifikasi.
P: Anjurkan Ny. L untuk banyak
istirahat dan menghindari stress.
Berikan pendidiakn keshatan pada
keluarga tentang hipertensi
S: -keluarga mengatakan bahwa darah

3. Memberikan
pendidikan

tinggi adalah tensi naik diatas normal

kesehatan tentang - keluarga mengatakan tanda hipertensi


pengertian,

tanda itu sakit kepala, jantung berdebar-

dan

gejala debar, sakit ditengkuk, sulit tidur

hipertensi.

O:

keluarga

dapat

menyebutkan

pengertian, tanda dan gejala hipertensi.


A:

keluarga

mamapu

mengenal

masalah hipertensi
P: motivasi keluarga untuk mengambil
keputusan dalam merawat Ny. L
2.

Risiko tinggi gagal

yang menderita Hipertensi.


S: keluarga mengatakan

4. Memberikan

jantung

pendidikan

berhubungan

kesehatan tentang mengajak Ny. L untuk berliburan

dengan

motivasi

ketidakmampuan
keluarga

merawat

anggota

keluarga

dengan hipertensi

pemberian

dengan

cara

dan agar tidak stress

pengambilan
keputusan

keluarga

mengatakan

untuk

untuk memotivasi Ny. L agar cepat sembuh

merawat Ny. L
yang

semangat

bahwa

dengan memberikan support sistem

menderita yang adekuat, seperti mendamping

hipertensi

berobat,

mengawasi

kontrol

berobatnya Ny. L
O:

Ny. L tampak lebih semangat

dari sebelumnya
- Keluarga dapat mengaplikasikan
kegiatan

untuk

memotivasi

dan

memberikan Ny. L semangat untuk


sembuh

A:

keluarga

keputusan
memotivasi

mampu

dan

mengambil

bahakan

untuk

mampu

memberikan

semangat Ny. L untuk sembuh


P: terus memotivasi dan bila perlu
berikan penghargaan atas keberhasilan
dan kemajuan keluarga dalam merawat
Ny. L yang menderita hipertensi

You might also like