Professional Documents
Culture Documents
Program Studi Pend. Fisika FKIP Universitas Tadulako, Kampus Bumi Tadulako Tondo Palu
KK Fisika Material Elektronik FMIPA Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganeca 10 Bandung 40132
a)
Email: oel_281@yahoo.com
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangan sel surya berstruktur baru, dengan material TiO2 sebagai lapisan
aktif dan logam tembaga (Cu) yang dideposisi pada ruang antar partikel TiO2 sebagai saluran elektron. Adapun struktur sel
surya yang dikembangkan terdiri atas material TiO2, partikel tembaga (Cu) yang berada ruang antar partikel TiO2, polimer
elektrolit serta aluminium sebagai elektroda bantu. Dalam penelitian ini, lapisan nanokomposit TiO2 dibuat dengan metode
printing sedangkan elektrolit yang berbentuk gel dideposisi dengan metode doctor-blade. Kontak antara partikel TiO2 dengan
Cu dapat dilihat melalui karakterisasi struktur morfologi dengan Scanning Electron Microscopy (SEM). Adanya kontak ini
diharapkan dapat mengurangi rekombinasi elektron-hole, yang cukup dominan pada permukaan TiO2, sehingga efisiensi sel
surya dapat ditingkatkan. Hasil pengukuran karakteristik IV sel surya menunjukkan bahwa efisiensi sel surya dengan
penyisipan logam Cu lebih baik dibandingkan tanpa penyisipan logam Cu.
Kata kunci: Sel Surya, Nanokomposit, TiO2, doctor-blade, efisiensi, polimer
I. PENDAHULUAN
Krisis energi yang sedang dialami oleh sebagian besar
negara di dunia termasuk Indonesia, menjadi perhatian
utama pemerintah termasuk para peneliti. Pengembangan
sumber energi terbarukan, seperti energi matahari yang
ketersediaannya cukup melimpah, menjadi salah satu
alternatif untuk mengatasi krisis energi tersebut [1]. Namun
demikian, pemanfaatan sel surya berbasis silikon yang telah
mencapai efisiensi sekitar 20% terkendala dengan biaya
produksi yang tinggi [2,3]. Di sisi lain, pengembangan sel
surya berbasis material dye sensitized solar cell (DSSC)
juga memiliki kelemahan, yaitu masa hidup dye yang relatif
singkat serta harga elektrolit yang cukup mahal [4,5]. Oleh
karena itu, pengembangan sel surya dengan menggunakan
material yang murah dan mudah diperoleh serta proses
fabrikasi yang sederhana dan berbiaya rendah perlu
dilakukan.
Dalam studi terdahulu yang telah dilakukan oleh
kelompok kami [2,3], diketahui bahwa material TiO2 dapat
digunakan sebagai material aktif dalam sel surya. Hal ini
disebabkan karena material TiO2 tersebut dapat
mengabsorbsi panjang gelombang dalam rentang yang
cukup lebar. Namun demikian, adanya proses rekombinasi
elektron-hole pada permukaan TiO2 masih cukup dominan
sehingga efisiensi sel surya yang diperoleh masih rendah.
Oleh karena, dalam penelitian ini struktur baru sel surya
TiO2 dikaji, dimana dilakukan penyisipan logam Cu pada
ruang antar partikel TiO2 sehingga rekombinasi dapat
dikurangi.
Struktur sel surya yang dikembangkan dalam penelitian
dapat dilihat pada Gambar 1. Adanya logam Cu, pada ruang
antar partikel TiO2, diharapkan dapat menjadi saluran
elektron dan mencegah terjadinya rekombinasi pada
permukaan TiO2. Adapun mekanisme kerja dari sel surya
yang dikembangkan, yaitu, apabila foton datang mengenai
permukaan TiO2, maka elektron pada pita valensi tereksitasi
menuju pita konduksi. Selanjutnya, elektron pada pita
konduksi TiO2 mengalir ke kaca indium tin oxide melalui
kontak logam (Cu) yang dibuat. Elektron kemudian
ISSN 0853-0823
101
Absorbance (a.u)
0.8
0.7
b
0.6
200
300
400
500
600
700
800
900
TiO2
0.050
Pori
a
Current (mA)
0.040
1 m
TiO2
0.030
0.020
0.010
0.000
0
20
40
60
80
100
Voltage (mV)
0.500
Cu
b
0.375
Current (mA)
10 m
Gambar 3. Hasil karakterisasi SEM: (a) TiO2 tanpa Cu, dan (b)
TiO2 dengan Cu.
0.250
0.125
0.000
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
Voltage (V)
Gambar 5. Karakteristik IV sel surya: (a) TiO2 tanpa Cu, dan (b)
TiO2 dengan Cu.
ISSN 0853-0823
102
TANYA JAWAB
Hadi S
? Bagaimana karakter dan kualitas sel surya yang saudara
buat bila dibandingkan dengan komponen-komponen sel
surya buatan Cina yang harganya sangat murah?
Sahrul S
@ Sel surya yang kami buat masih dalam taraf
pengembangan sehingga dari sisi harga belum bisa
dibandingkan dengan sel surya komersil seperti dari Cina.
Namun demikian, dari sisi harga material sel surya yang
dibuat memiliki harga yang cukup murah.
ISSN 0853-0823