Professional Documents
Culture Documents
PERCOBAAN VI
PEMBUATAN TERUSI
DISUSUN OLEH :
NAMA
: F1C1 14 053
KELOMPOK
: V (LIMA)
NAMA ASISTEN
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ada dua deret senyawa tembaga. Senyawa-senyawa tembaga (I) diturunkan dari
tembaga (I) oksida CuO2 yang merah, dan mengandung ion tembaga (I) Cu +.
Senyawa-senyawa ini tak berwarna, kebanyakan garam tembaga (I) tak larut
dalam air, perilakuknya mirip perilaku senyawa perak (I). Keduanya mudah
dioksidasikan menjadi senyawa tembaga (II) yang dapat diturunkan dari tembaga
(II) oksida dan CuO, Garam-garam tembaga umumnya berwarna biru, baik dalam
bentuk hidrat, padat maupun dalam larutan air. Garam-garam tembaga (II)
anhidrat seperti tembaga (II) sulfat anhidrat CuSO 4, berwarna putih atau sedikit
kuning dan dalam larutan air selalu terdapat ion kompleks (Vogel, 1979).
Tembaga (II) sulfat mempunyai banyak kegunaan di bidang industri
diantaranya untuk mebuat campuran Bordeaux (sejenis fungisida) dan senyawa
tembaga lainnya. Senyawa ini juga digunakan dalam penyepuhan dan pewarnaan
tekstil serta sebagai bahan pengawet kayu. Bentuk anhidratnya digunakan untuk
mendeteksi air dalam jumlah kelumit. Tembaga sulfat juga dikenal sebagai vitriol
biru (Ashoff, 2011).
Kristalisasi adalah
bahan padat dari pengendapan larutan atau
proses
kristalisasi
pembentukan
merupakan
teknik
reaksi atau
pada
jumlah produk reaksi yang dihasilkan pada reaksi kimia. Rendemen absolut dapat
ditulis sebagai berat dalam gramatau mol sedangkan rendemen relatif yang
digunakan sebagai perhitungan efektivitas prosedur, dihitung dengan membagi
jumlah produk yang didapatkan dalam mol dengan rendemen teoritisdalam mol.
Untuk mendapatkan rendemen persentase, kalikan rendemen fraksional dengan
100%. Satu atau lebih reaktan dalam reaksi kimia sering digunakan
berlebihan, rendemen teoritisnya dihitung berdasarkan jumlah mol pereaksi
pembatas. Untuk perhitungan ini, biasanya diasumsikan hanya terdapat satu reaksi
yang terlibat. Nilai rendemen kimia yang ideal yaitu rendemen secara teoritis
adalah 100%, sebuah nilai yang sangat tidak mungkin dicapai pada prakteknya
(Rendemen, 2012).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, 22 Oktober
2015 Pukul 07.30-10.00 WITA dan bertempat di Laboratorium
Kimia Anorganik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Halu Oleo, Kendari.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah gelas kimia
600 ml, gelas ukur 100 ml, dan gelas ukur 50 ml.
2. Bahan