Professional Documents
Culture Documents
A. Pengertian
dan
Dasar
Hukum
Keselamatan
dan
Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan
beserta prakteknya yang bertujuan, agar pekerja memperoleh
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik, atau mental,
maupun sosial, dengan usaha-usaha preventif dan kuratif, terhadap
penyakit-penyakit
atau
gangguan-gangguan
kesehatan
yang
setelah
Indonesia
merdeka
menimbulkan
meningkatnya
risiko
kecelakaan
di
lingkungan
kerja.
atau
buruh
mempunyai
hak
untuk
memperoleh
nilai-nilai
agama.
Untuk
mengantisipasi
permasalahan
keselamatan
dan
kesehatan
kerja
sebagai
pengganti
1910
yang
dinilai
sudah
tidak
memadai
menghadapi
keselamatan
kerja
dimulai
dari
perencanaan,
Keselamatan
kerja
sama
dengan
Hygiene
Perusahaan.
2.
Bersifat medis.
Sedangkan keselamatan kerja memiliki sifat sebagai berikut :
1. Sasarannya adalah lingkungan kerja.
2. Bersifat teknik.
Pengistilahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja bermacam
macam; ada yang menyebutnya Higiene Perusahaan dan Kesehatan
Kerja (Hyperkes) dan ada yang hanya disingkat K3, dan dalam
istilah asing dikenal Occupational Safety and Health.
B. Tujuan K3
Tujuan umum dari K3 adalah menciptakan tenaga kerja yang
sehat
dan
produktif.
Hiperkes
dilaksanakan
secara
holistik
sejak
bisa
konstruksi,
membahayakan
pekerja.
Banyak
panas,
meremukkan,
dan
bahaya
membakar,
Bakteri
Virus
Fungi
Patogen bawaan darah
Tuberculosis
b. Chemical hazards
1) Asam
lainnya
memotong,
melukai
yang
berpotensi
menusuk,
pekerja
jika
dan
tidak
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
Basa
Logam berat
Pelarut
Partikulat
Asap
Bahan kimia reaktif
Api, bahan yang mudah terbakar
waktunya
Kekerasan di dalam organisasi
Bullying
Pelecehan seksual
Keberadaan bahan candu yang tidak menyenangkan dalam
lingkungan kerja, seperti rokok dan alkohol
2. Beban Kerja
Sebagai pemberi jasa pelayanan kesehatan maupun yang
bersifat teknis beroperasi 8 24 jam sehari, dengan demikian
kegiatan pelayanan kesehatan pada laboratorium menuntut
adanya pola kerja bergilirdan tugas/jaga malam. Pola kerja
yang berubah-ubah dapat menyebabkan kelelahan yang
meningkat, akibat terjadinya perubahan pada bioritmik (irama
tubuh). Faktor lain yang turut memperberat beban kerja
antara lain tingkat gaji dan jaminan sosial bagi pekerja yang
masih relatif rendah, yang berdampak pekerja terpaksa
melakukan kerja tambahan secara berlebihan. Beban psikis ini
dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan stres.
3. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja bila tidak memenuhi persyaratan dapat
mempengaruhi
kesehatan
kerja
dapat
menimbulkan
terus
menerus
seperti
antiseptik
pada
kulit,
zat
radiasi
dll.);
faktor
psikologis
(ketegangan
di
kamar
susunan
dan
jumlah
tenaga
kesehatan
yang
program
kerja
yang
telah
digariskan,
mengambil
peranan
dalam
usaha-usaha
kemasyarakatan : UKS.
10.
13.
14.
tenaga kerja.
15.
Memelihara
hubungan
yang
harmonis
dalam
perusahaan
16.
17.
pengangkutan
pekerja
yang
sakit
korban
data-data
keterangan-keterangan
mengenai
nasehat
pada
dan
jadilaj
tenaga
kerja
perantara
yang
untuk
mendapat
membantu
Mengenai
kebutuhan
kesehatan
yang
diperlukan
dalam
mencari
jalan
bagaimana
untuk
peningkatan
Tetap
waspada
kesehatan
dan
dan
keselamatan
mengikuti
kerja
standar-standar
yang
ada
dalam
Ikut
serta
dalam
organisasi
perawat
(professional
b.
c.
2.
3.
4.
Primary Care
Merupakan pelayanan kesehatan langsung terhadap penyakit
dan kecelakaan pada tenaga kerja, termasuk diagnosis
keperawatan, pengobatan, rujukan dan perawatan emergensi.
5.
Konseling
Membantu tenaga kerja dalam memahami permasalahan
kesehatannya dan membantu untuk mengatasi dan keluar
dari situasi krisis.
6.
pada
progran
perencanaan
dan
Research
Mengenali pelayanan yang berhubungan dengan masalah
Legal-Ethical Monitoring
Paramedis hiperkes harus sepenuhnya memahami ruang
lingkup pelayanan kesehatan pada tenaga kerja sesuai
perundang-undangan, mampu menjaga kerahasiaan dokumen
kesehatan tenaga kerja.
9.
Community Organization
Mengembangkan jaringan untuk meningkatkan pelayanan
kepada tenaga kerja. Perawat hiperkes yang bertanggungjawab dalam memberikan perawatan tenaga kerja haruslah
mendapatkan petunjuk-petunjuk dari dokter perusahaan atau
dokter
yang
ditunjuk
oleh
perusahaan.
Dasar-dasar
sakit
pegangan
dan
yang
korban
utama
kecelakaan
dalam
adalah
proses
merupakan
perawatan
yang
praktek-praktek
Seorang
perawat
standar
perawatan
hiperkes,
melalui
secara
program
J. Penegakan Diagnosa
Secara teknis penegakkan diagnosis dilakukan dengan:
1. Anamnesis/
wawancara
meliputi
identitas,
riwayat
bilamana,
apa
yang
dikerjakan,
bahan
yang
spesialis
lainnya,
ahli
toksikologi
dan
dokter
konstruksi
penangkal petir
bangunan,
instalasi
listrik
dan
No
1405/Menkes/SK/XI/2002
tentang
telah
membentuk
dan
menyelenggarakan
wawancara
meliputi
identitas,
riwayat
bahan
yang
pekerjaan
lain
yang
dilakukan,
kegemaran
lainnya,
ahli
toksikologi
dan
dokter
DAFTAR PUSTAKA
Tenaga
Sanitasi.
Jakarta:
Depkes
RI,
Pusdiknakes.
Silalahi,
Benet
dan
Silalahi,
Rumondang.
1985.
Manajemen