Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Motor
Motor merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi
listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik inilah yang digunakan untuk berbagai
keperluan, misalnya menggerakkan pompa, menggerakan kompresor, mengangkat
bahan, dan lain-lain. Motor juga banyak digunakan untuk keperluan rumah seperti
menggerakkan mixer, bor listrik, kipas angin angin dan lain-lain. Di industri motor
bahkan disebut kuda kerja nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor
menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.
2.2 Motor DC
Motor arus searah (motor dc) adalah salah satu jenis motor yang telah ada
selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak
dikenalkan motor induksi yang nama lain dari motor listrik arus bolak balik (ac)
karena motor dc mempunyai keunggulan dalam kemudahan untuk mengatur dan
mengontrol kecepatan dibandingkan motor ac (motor bolak-balik yang bekerja
memerlukan suplay tegangan bolak balik ). Motor dc dapat berfungsi sebagai motor
apabila didalam motor listrik tersebut terjadi proses konversi dari energi listrik
menjadi energi mekanik. Motor dc itu sendiri memerlukan suplai tegangan yang
searah pada kumparan jangkar dan kumparan medan untuk diubah menjadi energi
mekanik. Pada motor dc kumparan medan disebut stator (bagian yang tidak berputar)
dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar).
6. Belitan jangkar :
Belitan jangkar merupakan bagian yang terpenting pada mesin arus searah,
berfungsi untuk tempat timbulnya tenaga putar motor.
2.2.1. Jenis Jenis Motor dc
Secara umum motor dc dibagi atas 2 (dua) macam, yaitu ;
1. Motor DC dengan sikat yang berfungsi sebagai pengubah arus pada
kumparan sedemikian rupa sehingga arah putaran motor akan selalu sama.
2. Motor DC tanpa sikat menggunakan semi konduktor untuk merubah
maupun membalik putarannya untuk menggerakkan motor, tingkat
kebisingan motor jenis ini rendah karena putarannya halus.
Hal-hal dasar yang dapat menurunkan efisiensi kerja motor dc:
1. Kelebihan supplay tegangan kerja dari batas maksimum motor dc
2. Pemanasan terhadap mesin sehingga akan menaikkan temperatur motor
3. Pembebanan diluar maksimum motor
4. Menurunkan efisiensi dari motor itu sendiri, biasanya karena proses
penggulungan ulang motor.
Sifat umum dari motor dc
Apabila motor beroperasi secara terus menerus maka temperatur dari motor
juga akan terus meningkat. Apabila motor telah mencapai temperatur yang tinggi dan
motor terus digunakan maka akan membuat kinerja kecepatan motor akan menurun
dan tidak efektif lagi serta dapat menimbulkan kerusakan.
Ini dapat dilihat pada hubungan resistansi pada kawat kumparan/lilitan motor
dengan temperatur , yaitu :
R = Ro ( 1+ T )
Dimana :
R = Resistansi konduktor pada temperatur t
Ro = Resistansi konduktor pada suhu referensi
= koefisien temperatur dari resistansi
T = perubahan suhu (oC)
(2.1)
Arah dari gaya ini ditentukan oleh aturan kaidah tangan kiri, adapun kaidah
tangan kiri tersebut adalah sebagai berikut :
merupakan reaksi lawan terhadap tegangan sumber. Agar proses perubahan energi
mekanik tersebut dapat berlangsung secara sempurna, maka tegangan sumber harus
lebih besar dari pada tegangan gerak yang disebabkan reaksi lawan. Dengan memberi
arus pada kumparan jangkar yang dilindungi oleh medan maka menimbulkan
perputaran pada motor.
2.3 Sensor Optocoupler
Optocoupler diartikan sebagai Opto (Optic) dan Coupler (Penghubung). Jadi
optocoupler adalah suatu komponen penghubung (coupling) yang bekerja berdasarkan
picu dari cahaya optik. Optocoupler menggabungkan LED IR dan phototransistor
dalam satu kemasan. Pada optocoupler terdiri dari dua bagian, yaitu bagian transmitter
dan receiver. Transmitter biasanya dibangun dari sebuah led infra merah, untuk
memperoleh ketahanan yang lebih baik terhadap cahaya tampak dari pada jika
menggunakan
LED
biasa.
Receiver
dibangun
dengan
dasar
komponen
phototransisitor, yang akan menghasilkan bias maju/ON bila mendapat cahaya (infra
merah) dari transmitter dan sebaliknya menghasilkan cutoff/OFF bila tidak mendapat
cahaya (infra merah) dari LED transmitter
(a)
(b)
Bagian-bagian optocoupler:
1. Led inframerah yang berfungsi sebagai transmitter
Sinar infra merah termasuk dalam gelombang elektromagnetik yang tidak
tampak oleh mata telanjang. Sinar ini tidak tampak oleh mata karena mempunyai
panjang gelombang berkas cahaya yang terlalu panjang bagi tanggapan mata manusia.
Sifat-sifat cahaya infra merah:
1. tidak tampak manusia
2. tidak dapat menembus materi yang tidak tembus pandang
Led inframerah adalah suatu bahan semikonduktor yang memancarkan cahaya
monokromatik (cahaya yang hanya terdiri atas satu warna dan satu panjang
gelombang) yang tidak koheren ketika diberi tegangan maju. Pengembangan led
inframerah dimulai dengan alat inframerah dibuat dengan galliumarsenide. Cahaya
infra merah pada dasarnya adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang
yang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang
radio, dengan kata lain infra merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang
terpanjang, yaitu sekitar 700 nm sampai 1 mm.
Pada fototransistor, jika kaki basis mendapat sinar maka akan timbul tegangan
pada
basisnya
dan
akan
menyebabkan
transistor
berada
pada
daerah
(a)
(b)
2. Memiliki sensitivitas suhu dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu
10 mVolt/C , sehingga sensor akan melakukan penginderaan pada saat
perubahan suhu setiap suhu 1 C akan menunjukan tegangan sebesar 10 mV.
Karena itu LM35 tidak lagi memerlukan kalibrasi ekternal.
3. Memiliki tingkat kelinieran yang tinggi, yaitu suhu akan naik 1C setiap
kenaikan 10 mV dan suhu akan turun setiap pengurangan 10mV.
4. Mudah dalam penempatan, yaitu pada penempatannya LM35 dapat
ditempelkan dengan perekat atau dapat pula ditempatkan pada permukaan
semen akan tetapi suhunya akan sedikit berkurang sekitar 0,01 C karena
terserap pada suhu permukaan tersebut.
5. Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low self heating) yaitu kurang dari
0,5C,sehingga tingkat kesalahan dalam pembacaan suhu rendah.
6. Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 C sampai +150 C.
7. Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt dengan arus rendah yaitu 60 A.
2.5.
konverter sebelumnya jadi untuk tegangan masukan Vin denagn full scale
range, komparator dengan bias di bawah Vin akan mempunyai keluaran
rendah. Keluaran komparator ini tidak dalam bentuk biner murni. Suatu
dekoder dibutuhkan untuk membentuk suatu keluaran yang biner. Beberapa
komparator berkecepatan tinggi, dengan waktu tunda (delay) kurang dari 6 ns
banyak digunakan karena itu dihasilkan kecepatan konversi yang sangat tinggi.
Jumlah komparator yang dibutuhkan untuk suatu konversi n bit adalah 2n-1.
4. Tipe successive approximation convertion
Tipe successive approximation convertion merupakan suatu konverter yang
paling sering ditemukan dalam dasar perangkat keras yang menggunakan
ADC. Tipe ini memiliki kecepatan konversi cukup tinggi meskipun dari segi
harga relatif mahal. Prinsip kerja konverter tipe ini adalah menggunakan nilai
digital terhadap nilai tegangan analog yang dikonversikan.
Jenis ADC yang biasa digunakan dalam perancangan adalah jenis successive
approximation convertion (SAR) atau pendekatan bertingkat yang memiliki waktu
konversi jauh lebih singkat . IC ADC 0804 merupakan salah satu dari sekian banyak
pengubah data analog menjadi data digital
Jenis 0804 ini merupakan ADC yang simpel dan mudah digunakan .IC ADC
0804 ini mempunyai 20 pin dengan konfigurasi seperti gambar berikut :
Pada ADC 0804 ini, terdapat dua jenis prinsip didalam melakukan konversi,
yaitu free running dan mode control. Pada mode free running, ADC akan
mengeluarkan data hasil pembacaan input secara otomatis dan berkelanjutan
(continue). Prinsip yang kedua yaitu mode control, pada mode ini ADC baru akan
memulai konversi setelah diberi instruksi dari mikrokontroler. Instruksi ini dilakukan
dengan memberikan pulsa rendah kepada masukan WR sesaat, kemudian membaca
keluaran data ADC setelah keluaran INTR berlogika rendah. Pada penelitian ini,
prinsip konversi yang digunakan adalah mode control.
Secara umum Rangkaian di dalam IC ADC memiliki 2 bagian utama, yaitu:
1. Bagian Sampling dan Hold, yang berfungsi menangkap atau menahan tagangan
analog input sesaat untuk seterusnya diumpankan ke rangkaian pengonversi.
2. Rangkaian Konversi A/D (plus rangkaian kontrolnya).
Gambar dibawah ini menggambarkan bagaimana aliran sinyal analog diubah ke
sinyal digital.
mikroprosesor harus dimuati dengan suatu program loop tertutup dan menunggu tanda
untuk membaca data dari ADC. Meski tanda ini tidak harus diperhatikan, tetapi
berakibat data yang dipaksa dibaca akan sering invalid karena CPU tidak dapat
membedakan keadaan ambang (ketika ADC tengah melakukan konversi) dengan
keadaan data siap (valid). Agar lebih efektif, fungsi interrupt harus diaktifkan untuk
menghindari terjebaknya CPU dalam loop saat menunggu ADC siap. Dengan
demikian CPU hanya akan membaca data bila mendapatkan interrupt.
Secara singkat, ADC memerlukan bantuan sekuensi kontrol untuk menangkap
dan mengkonversi sinyal. Seberapa lama ADC dapat sukses mengkonversi suatu nilai
sangat tergantung dari kemampuan sampling dan konversi dalam domain waktu.
Makin cepat prosesnya, makin berkualitas pula ADC tersebut. Karena inilah maka
karakteristik ADC yang paling penting adalah waktu konversi (conversion time).
Namun demikian, kemampuan riil ADC dalam kontrol loop tertutup dalam sebuah
sistem lengkap justru sangat dipengaruhi oleh kemampuan kontroler atau prosesor
dalam mengolah data input-output secara cepat, dan bukan hanya karena kualitas
ADC-nya.
2.6 Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah single chip yang memiliki kemampuan untuk
diprogram dan dirancang khusus untuk aplikasi kontrol serta dilengkapi dengan ROM,
RAM dan fasilitas I/O pada satu chip. Mikrokontroler merupakan suatu hasil dari
pekembangan teknologi semikonduktor yang menghasilkan suatu chip dengan
kemampuan komputasi yang sangat cepat dengan bentuk yang kecil dan harga yang
murah. Mikrokontroler terus berkembang dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
pasar terhadap alat-alat elektronik dengan perangkat cerdas, cepat sebagai pengontol
dan pemprosesan data.
2.6.1 Mikrokontroler AT89S52
Mikrokontroler AT89S52 adalah salah satu anggota dari keluarga MCS-51 seri
8052 merupakan pengembangan dari seri 8051,dirancang oleh atmel yang paling
banyak digunakan karena dilengkapi dengan internal 8 Kbyte Flash PEROM
3. Empat buah port I/O, yang masing masing terdiri dari 8 bit
I/O (Input/Output) port merupakan sarana yang dipergunakan oleh mikrokontroler
untuk mengakses peralatan-peralatan lain, berupa pin-pin yang dapat berfungsi
untuk mengeluarkan data-data digital atau berfungsi untuk menginput data .Selain
itu, dapat digunakan sebagai terminal komunikasi paralel, serta komunikasi serial
(pin10 dan 11).
4. Tiga buah 16 bit timer/counter/time/
16 bit (2 byte) timer/counter merupakan salah satu register khusus yang berfungsi
sebagai pencacah/penghitung eksekusi program mikrokontroler.
5. Interface komunikasi serial
Interface komunikasi serial merupakan suatu fungsi port yang terdapat dalam
mikrokontroler dalm melakukan antarmuka (interface) secara serial yaitu pada P3.0
dan P3.1.
6. Memiliki kemampuan Arithmetic and Logic Unit (ALU)
Arithmetic and Logic Unit (ALU) memiliki kemampuan mengerjakan roses-proses
arimatika (penjumlahan,pengurangan,pengalian,pembagian) dan operasi logika
(AND,OR,XOR,NOT) terhadap bilangan bulat 8 atau 16 bit.
Berikut adalah penjelasan mengenai fungsi dari tiap-tiap pin (kaki) yang ada
pada mikrokontroler AT89S51 :
a. Port 0 (Pin 39 Pin 32)
Merupakan dual-purpose port (port yang memiliki dua kegunaan). Pada disain
yang minimum (sederhana), port 0 digunakan sebagai port Input/Output (I/O).
Sedangkan pada disain lebih lanjut pada perancangan dengan memori eksternal
digunakan sebagai data dan address (alamat) yang di-multiplex.
b. Port 1 (Pin 1 Pin 8)
Port 1 berfungsi sebagai I/O biasa, pada kaki ke 6, ke 7 dan ke 8 terdapat Mosi,
Miso dan Sck sebagai masukan dari ISP Programmer yang terhubung ke komputer.
Tanpa adanya port ini maka mikrokontroler tidak dapat diprogram oleh ISP
Programmer.
c. Port 2 (Pin 21 pin 28)
Merupakan dual-purpose port. Pada disain minimum digunakan sebagai port I/O
(Input/Output). Sedangkan pada disain lebih lanjut digunakan sebagai high byte dari
address (alamat).
d. Port 3 (Pin 10 pin 17)
Merupakan dual-purpose port. Selain sebagai port I/O (Input/Output), port 3 juga
mempunyai fungsi khusus. Fungsi khusus tersebut diperlihatkan pada tabel 2.1. Port 3
terdapat pada pin 10-17.
Tabel 2.1 Fungsi Khusus Port 3
No. Pin
10
11
12
13
14
15
16
17
ort
P3.0
P3.1
P3.2
P3.3
P3.4
P3.5
P3.6
P3.7
ama Port
RXD
TXD
INT 0
INT 1
T0
T1
WR
RD
Fungsi
Menerima data untuk port serial
Mengirim data untuk port serial
Interrupt 0 eksternal
Interrupt 1 eksternal
Timer 0 input eksternal
Timer 1 input eksternal
Memori data eksternal write
Memori data eksternal read
instruksi. PSEN akan selalu bernilai 1 (HIGH) pada pembacaan program memori
internal.
f. ALE (pin 30)
ALE (Address Latch Enable) digunakan untuk men-demultiplex address
(alamat) dan data bus. Ketika menggunakan program memori eksternal, port 0 akan
berfungsi sebagai address (alamat) dan data bus. Pada setengah paruh pertama memori
cycle ALE akan bernilai 1 (HIGH) sehingga mengizinkan penulisan address
(alamat) pada register eksternal. Dan pada setengah paruh berikutnya akan bernilai 1
(HIGH) sehingga port 0 dapat digunakan sebagai data bus.
g. EA (pin 31)
EA (External Access) pada kondisi low, pin ini akan berfungsi sebagai EA yaitu
mikrokontroler akan menjalankan program yang ada pada memori eksternal setelah
sistem di-reset. Jika kondisi high, pin ini akan berfungsi untuk menjalankan program
yang ada pada memori internal.
h. RST (pin 9)
Jika pada pin ini diberi input 1 (HIGH) selama minimal 2 cycle, maka sistem
akan di-reset ( kembali ke awal )
i. On-Chip oscillator
AT89S52 telah memiliki on-chip oscillator yang dapat bekerja jika didrive
menggunakan kristal. Tambahan kapasitor diperlukan untuk menstabilkan sistem.
Nilai kristal yang biasa digunakan pada AT89S52 ini adalah 12 MHz. On-Chip
Oscillator pada AT89S52 terdiri dari XTAL1 (pin 19) input untuk clock internal dan
XTAL2 (pin 18) output dari osilator.
j. Koneksi power
AT89S52 beroperasi pada tegangan 5 volt. Pin Vcc terdapat pada pin 40,
sedangkan pin Gnd (ground) terdapat pada pin 20.
Intruksi-instruksi dalam mikokontroler
Intruksi-instruksi yang dimaksud merupakan seperangkat intruksi yang disusun
menjadi sebuah program untuk memerintahkan microcomputer melakukan suatu
pekerjaan. Sebuah instruksi selalu berisi kode operasi (op-code), kode pengoperasian
inilah yang disebut dengan bahasa mesin yang dapat dimengerti oleh mikrokontroller.
operand sumber dengan operand tujuan. Operand-nya dapat berupa register, memori
atau lokasi suatu memori. Penjelasan instruksi transfer data tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut.
MOV
: Transfer data dari Register satu ke Register yang lainnya, antara Register
dengan Memory.
PUSH
: Transfer byte atau dari operand sumber ke suatu lokasi dalam stack yang
alamatnya ditunjuk oleh register penunjuk.
POP
XCH
XCHD
MOVC
ADD
SUBB
DEC
MUL
DIV
Operasi logika operand tunggal, yang terdiri dari CLR, SETB, CPL, RL, dan
RR.
Operasi yang dilakukan oleh AT89S52 dengan pembacaan instruksi logika tersebut
dijelaskan dibawah ini :
CLR
SETB
CPL
: Mengkomplemenkan akumulator.
RL
RR
ANL
ORL
XRL
Lompatan bersyarat ( Conditional Jump ) seperti : JB, JNB, JZ, JNZ, JC,
JNC, CJNE, dan DJNZ.
AJM
LCALL
JB
: Percabangan yang akan lompat ke label atau ke alamat yang dituju jika
dalam keadaan bit.
JNB
: Percabangan yang akan lompat ke label atau ke alamat yang dituju jika
dalam keadaan tidak bit.
JZ
JNZ
JC
JNC
CJNE
DJNZ
RET
: Kembali ke subroutine.
RETI
LCD display module M1632 terdiri dari dua bagian, yang pertama merupakan
panel LCD sebagai media penampil informasi dalam bentuk huruf/ angka dua baris,
masing masing baris bisa menampung 16 huruf/ angka.
Bagian kedua merupakan sebuah sistem yang dibentuk dengan mikrokontroler
yang ditempel dibalik pada panel LCD, berfungsi mengatur tampilan LCD. Dengan
demikian pemakaian LCD M1632 menjadi sederhana, sistem lainnya cukup
mengirimkan kode kode ASCII dari informasi yang ditampilkan .
Spesifikasi LCD M1632, yaitu ;
a. Tampilan 16 karakter 2 baris.
b. RAM data tampilan dan RAM pembangkit karakter dapat dibaca dari unit
mikroprosesor.
c. Beberapa fungsi perintah antara lain adalah penghapusan tampilan (display
clear), posisi kursor awal (cursor home), tampilan karakter kedip (display
character blink), pengeseran krusor (cursor shift) dan penggeseran tampilan
(display shif).
d. Rangkaian otomatis reset saat daya dinyalakan.
e. Catu daya tunggal +5 volt.
2.8 Relay
Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang digerakkan
oleh arus listrik. Secara prinsip, relai merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat pada
batang besi (solenoid) di dekatnya. Ketika solenoid dialiri arus listrik, tuas akan
tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga kontak saklar
akan menutup. Pada saat arus dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas akan kembali
ke posisi semula dan kontak saklar kembali terbuka. Relay biasanya digunakan untuk
menggerakkan arus/tegangan yang besar (misalnya peralatan listrik 4 ampere AC 220
V) dengan memakai arus/tegangan yang kecil (misalnya 0.1 ampere 12 Volt DC).
Dalam pemakaiannya biasanya relay yang digerakkan dengan arus DC dilengkapi
dengan sebuah dioda yang di-paralel dengan lilitannya dan dipasang terbalik yaitu
anoda pada tegangan (-) dan katoda pada tegangan (+). Ini bertujuan untuk
mengantisipasi sentakan listrik yang terjadi pada saat relay berganti posisi dari on ke
off agar tidak merusak komponen di sekitarnya