You are on page 1of 9

Rabu, 01 April 2015

MAKALAH PASAR DAN PEMASARAN


1. PASAR

a)
b)
c)
d)
e)

1.1. Pengertian Pasar


Pasar secara umum diartikan sebagai tempat penjual menawarkan barang atau jasa
sesuai taksiran harga penjual serta pembeli mendapatkan barang atau jasa sesuai dengan
taksiran harga pembeli. Pengertian pasar dalam ilmu ekonomi lebih konseptual, yakni
bertemunya permintaan dan penawaran. Dengan demikian sebuah pasar tidak harus dikaitkan
dengan suatu tempat.
Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai
dengan adanya transaksi penjual dan pembeli secara langsung, bangunan biasanya terdiri dari
kios-kios atau gerai, los, dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu
pengelola pasar. Seiring dengan perkembangan jaman, pasar mengalami perkembangan baik
secara fisik (bangunan) dan non fisik (pelayanan). Pasar berkembang menjadi sebuah
kebutuhan yang harus dipenuhi karena faktor modernisasi. Istilah pasar tradisional dan pasar
modern pun muncul kepermukaan. Keberadaan pasar yang kumuh, becek dan sempit mulai
terlupakan dengan kehadiran pasar modern di tengah tengah masyarakat.
Pasar modern adalah pasar yang dikelola oleh manajemen modern, umumnya terdapat
di perkotaan, sebagai penyedia barang dan jasa dengan mutu dan pelayanan yang baik kepada
konsumen. Di pasar modern, penjual dan pembeli tidak bertransaksi secara langsung
melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam
bangunan, dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh
pramuniaga. Pasar modern antara lain supermarket, mall, mini market, shopping centre,
department store, dan sebagainya. Barang yang di jual memiliki variasi jenis yang beragam
dan mempunyai kualitas yang relatif lebih terjamin karena melalui penyeleksian terlebih
dahulu secara ketat. Secara kuantitas, pasar modern umumnya mempunyai barang persediaan
di gudang yang terukur. Dari segi harga, pasar modern memiliki label harga yang pasti
( tercantum harga sebelum dan setelah pajak). Pasar modern juga memberikan pelayanan yang
baik dengan adanya alat pendingin udara.
1.2. Syarat Pasar
Syarat-syarat adanya pasar antara lain, yaitu :
Ada Penjual
Ada Pembeli
Ada Uang
Ada Barang
Ada Tempat
1.3. Fungsi Pasar
Dalam kehidupan sehari-hari, pasar tentunya sangat penting. Karena pasar memiliki
fungsi sebagai berikut :
1. Pembentukan nilai harga.
Pasar berfungsi untuk pembentukan harga (nilai) karena pasar merupakan tempat
bertemunya penjual dan pembeli yang kemudian saling menawar dan akhirnya

2.

3.

membuat kesepakatan suatu harga. Harga atau nilai ini merupakan suatu hasil dari
proses jual beli yang dilakukan di pasar.
Pendistribusian
Pasar mempermudah produsen untuk mendistribusikan barang dengan para konsumen
secara langsung. Pendistribusian barang dari produsen ke konsumen akan berjalan
lancar apabila pasar berfungsi dengan baik.
Promosi
Pasar merupakan tempat yang paling cocok bagi produsen untuk memperkenalkan
(mempromosikan) produk-produknya kepada konsumen. Karena pasar akan selalu
dikunjungi oleh banyak orang, meskipun tidak diundang.

1.4.Peranan Pasar
a. Peranan pasar bagi produsen
- Sebagai tempat untuk mempromosikan barang.
- Sebagai tempat untuk menjual hasil produksi.
- Sebagai tempat untuk memperoleh bahan produksi.
b. Peranan pasar bagi konsumen
- Memudahkan konsumen untuk mendapatkan barang kebutuhan
- Sebagai tempat bagi konsumen untuk menawarkan sumber daya yang dimiliki
c. Peranan pasar bagi pemerintah
- Sebagai penunjang kelancaran pembangunan
- Sebagai sumber pendapatan Negara

1.5. Jenis-Jenis Pasar


a. Jenis-jenis pasar menurut fisiknya
Pasar konkret (pasar nyata) adalah tempat pertemuan antara pembeli dan penjual
melakukan transaksi secara langsung. Barang yang diperjualbelikan juga tersedia di pasar.
Contohnya, pasar sayuran, buah-buahan, dan pasar tradisional.
Pasar abstrak (pasar tidak nyata) adalah terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli
hanya melalui telepon, internet, dan lain-lain berdasarkan contoh barang. Contohnya
telemarket dan pasar modal.
b. Jenis-jenis pasar menurut waktunya
Pasar harian adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung setiap hari dan sebagian barang
yang diperjualbelikan adalah barang kebutuhan sehari-hari.
Pasar mingguan adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung seminggu sekali. Biasanya
terdapat di daerah yang belum padat penduduk dan lokasi pemukimannya masih berjauhan.
Pasar bulanan adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung sebulan sekali. Biasanya
barang yang diperjualbelikan barang yang akan dijual kembali (agen/grosir).
Pasar tahunan adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung setahun sekali, misalnya PRJ
(Pasar Raya Jakarta).
c.

Jenis-jenis pasar menurut barang yang diperjualbelikan


Pasar barang konsumsi adalah pasar yang memperjualbelikan barang-barang konsumsi
untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Pasar sumber daya produksi adalah pasar yang memperjualbelikan faktor-faktor produksi,
seperti tenaga kerja, tenaga ahli, mesin-mesin, dan tanah.
d. Jenis-jenis pasar menurut luas kegiatannya
Pasar setempat adalah pasar yang penjual dan pembelinya hanya penduduk setempat.
Pasar daerah atau pasar lokal adalah pasar di setiap daerah yang memperjualbelikan
barang-barang yang diperlukan penduduk derah tersebut. Contohnya Pasar Gede di Solo.
Pasar Nasional adalah pasar yang melakukan transaksi jual beli barang mencakup satu
negara contohnya pasar senen.
Pasar Internasional adalah pasar yang melakukan transaksi jual beli barang-barang
keperluan masyarakat internasional. Contohnya pasar kopi di Santos (Brasil).
e. Jenis pasar menurut bentuk atau organisasi pasar
1) Pasar persaingan sempurna (perfect competition market), adalah pasar yang terdapat
banyak penjual dan pembeli sehingga harga tidak bisa ditentukan oleh masing-masing
penjual/pembeli.
Ciri-cirinya:
1. Pengetahuan penjual dan pembeli sempurna
2. Penjual dan pembeli bebas keluar masuk pasar
3. Penjual dan pembeli banyak
4. Barang yang diperjualbelikan bersifat homogeny
2) Pasar persaingan tidak sempurna (imperfect competition market), adalah pasar di mana
jumlah pembeli lebih banyak daripada jumlah penjual.
Ciri-ciri:
1. Pengetahuan pembeli tentang pasar terbatas
2. Terdapat hambatan nutuk memasuki pasar
3. Jumlah penjual sedikit
4. Barang yang diperjualbelikan heterogen
Pasar persaingan tidak sempurna dibedakan menjadi:
a) Pasar monopoli, adalah pasar yang sepenuhnya dikuasai satu penjual. Contoh: PLN
menguasai listrik di Indonesia.
Ciri-ciri:
1. Terdapat satu penjual dan banyak pembeli.
2. Harga ditentukan oleh penjual.
3. Tidak ada barang lain yang dapat menggantikan barang yang diperjualbelikan.
4. Ada rintangan bagi penjual baru yang ingin masuk.
Penyebab timbulnya pasar monopoli:
1. Ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan undang-undang
2. Penggabungan dari berbagai perusahaan
3. Adanya hak paten atas hasil karya
Hambatan yang terjadi pada pasar monopoli:
1. Penetapan harga serendah mungkin
2. Adanya kepemilikan terhadap hak paten/hak cipta dan hak eksklusif
3. Pengawasan yang ketat terhadap agen dan distributor
4. Adanya skala ekonomis yang sangat besar
5. Memiliki sumber daya yang unik
b) Pasar duopoli, yaitu pasar yang dikuasai oleh dua penjual. Contoh: Caltex dan Pertamina
menguasai minyak pelumas.

Ciri-ciri:
1. Terdapat dua penjual dan banyak pembeli.
2. Harga ditentukan secara sepihak oleh kedua penjual
c) Pasar oligopoli, yaitu pasar yang dikuasai oleh beberapa penjual. Contoh: Honda, Suzuki,
Yamaha, dan Kawasaki menguasai sepeda motor.
Ciri-ciri:
1. Terdapat beberapa penjual dan banyak pembeli
2. Barang yang diperjualbelikan bersifat homogen
3. Terdapat hambatan bagi penjual baru
4. Adanya saling ketergantungan
5. Penggunaan iklan sangat intensif
d) Pasar monopolistik, yaitu pasar dimana terdapat banyak produsen yang menjual barang
yang sama tetapi dengan berbagai macam variasi.
Ciri-ciri:
1. Terdapat banyak produsen
2. Barang yang diperjualbelikan sama tetapi dengan berbagai macam variasi
3. Adanya kemudahan bagi produsen baru untuk menawarkan produknya
4. Selalu terbuka peluang untuk menciptakan persaingan
e) Pasar monopsoni, yaitu pasar dimana terdapat banyak penjual tetapi pembelinya hanya
satu.
Ciri-ciri:
1. Terdapat banyak produsen
2. Pembeli hanya satu
3. Para produsen bersaing keras untuk memberikan pelayanan dan harga serendah
mungkin

2. PEMASARAN
2.1.Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan
baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup
usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan
perusahaan, di mana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan
pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya
dengan pasar.

Kotler (2001) mengemukakan definisi pemasaran berarti bekerja dengan pasar sasaran
untuk mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan
keinginan manusia. Sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan pemasaran merupakan
kunci kesuksesan dari suatu perusahaan.
Menurut Stanton (2001), definisi pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik
kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Dari definisi tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwapemasaran merupakan
usaha terpadu untuk menggabungkan rencana-rencana strategis yang diarahkan kepada usaha
pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan
melalui proses pertukaran atau transaksi. Kegiatan pemasaran perusahaan harus dapat
memberikan kepuasan kepada konsumen bila ingin mendapatkan tanggapan yang baik dari
konsumen. Perusahaan harus secara penuh tanggung jawab tentang kepuasan produk yang
ditawarkan tersebut. Dengan demikian, maka segala aktivitas perusahaan, harusnya diarahkan
untuk dapat memuaskan konsumen yang pada akhirnya bertujuan untuk memperoleh laba.
2.2.Konsep Pemasaran
Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan akan
mengetahui adanya cara dan falsafah yang terlibat didalamnya. Cara dan falsafah baru ini
disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep pemasaran tersebut dibuat dengan
menggunakan tiga faktor dasar yaitu:
a. Saluran perencanaan dan kegiatan perusahaan harus berorientasi pada konsumen/ pasar.
b. Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan, dan bukannya
volume untuk kepentingan volume itu sendiri.
c. Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan dan diintegrasikan
secara organisasi.
Menurut Swastha dan Irawan, (2005 : 10) mendefinisikan konsep pemasaran sebuah
falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat
ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Bagian pemasaran pada suatu
perusahaan memegang peranan yang sangat penting dalam rangka mencapai besarnya volume
penjualan, karena dengan tercapainya sejumlah volume penjualan yang diinginkan berarti
kinerja bagian pemasaran dalam memperkenalkan produk telah berjalan dengan benar.
Penjualan dan pemasaran sering dianggap sama tetapi sebenarnya berbeda.
Tujuan utama konsep pemasaran adalah melayani konsumen dengan mendapatkan
sejumlah laba, atau dapat diartikan sebagai perbandingan antara penghasilan dengan biaya
yang layak. Ini berbeda dengan konsep penjualan yang menitikberatkan pada keinginan
perusahaan. Falsafah dalam pendekatan penjualan adalah memproduksi sebuah pabrik,
kemudian meyakinkan konsumen agar bersedia membelinya. Sedangkan pendekatan konsep
pemasaran menghendaki agar manajemen menentukan keinginan konsumen terlebih dahulu,
setelah itu baru melakukan bagaimana caranya memuaskan.
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan
pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep
pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.

1. Konsep produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia
dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan
mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas.
Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen
dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.
2. Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang
menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah
membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi
dalam penampilan dengan ciri ciri terbaik.
3. Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja,
organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
4. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri
dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang
diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
5. Konsep pemasaran social
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan
kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang
diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap
melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
6. Konsep Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua
faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang
mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang
terlibat dalam perusahaan.
7. Konsep Pemasaran Inti
a. Pasar sasaran dan segmentasi
b. Tempat pasar, ruang pasar, dan metamarket
c. Pemasar dan calon pelanggan
d. Kebutuhan, keinginan, dan permintaan
e. Produk, tawaran, dan merek
f. Nilai dan kepuasan
g. Pertukaran dan transaksi
h. Relasional dan jaringan kerja
i. Saluran pemasaran
j. Rantai pasokan
k. Persaingan
l. Lingkungan pemasaran
m. Program pemasaran
2.3.Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran.
Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan

pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan


memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan
perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian
(organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan
untuk mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang
diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga
memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau
konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta &
Handoko, 1982).
Secara definisi, Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran
dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 1980).
2.4.Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran,
bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang
diharapkan dan kondisi persaingan. Dalam strategi pemasaran, ada tiga faktor utama yang
menyebabkan terjadinya perubahan strategi dalam pemasaran yaitu :
a. Daur hidup produk
Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan, tahap
pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran.
b. Posisi persaingan perusahaan di pasar
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam persaingan, apakah
memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil dari pasar.
c. Situasi ekonomi
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan kedepan,
apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi.
Strategi pemasaran didasarkan atas 5 (lima) konsep strategi sebagai berikut :
1. Segmentasi Pasar
Tiap pasar terdiri dari bermacam-macam pembeli yang mempunyai kebutuhan dan
kebiasaan yang berbeda. Perusahaan tidak mungkin dapat memenuhi kebutuhan semua
pembeli. Karena itu, perusahaan harus mengelompokkan pasar yang bersifat heterogen
tersebut kedalam satuan-satuan pasar yang bersifat homogen.
2. Market Positioning
Perusahaan tidak mungkin dapat menguasai pasar secara keseluruhan, maka
prinsip strategi pemasaran yang kedua adalah memilih pola spesifik pasar perusahaan yang
akan memberikan kesempatan maksimum kepada perusahaan untuk mendapatkan kedudukan
yang kuat. Dengan kata lain perusahaan harus memilih segmen pasar yang akan menghasilkan
penjualan dan laba paling besar.
Segmen pasar semacam ini memiliki 4 (empat) karakteristik, yaitu :

Berukuran cukup besar

Mempunyai potensi untuk berkembang terus

Tidak memiliki atau dipenuhi oleh perusahaan saingan

Mempunyai kebutuhan yang belum terpenuhi, yang mana kebutuhan tersebut dapat
dipuaskan oleh perusahaan yang memilih segmen pasar tersebut.
3. Market Entry Strategy
Market entry Strategy adalah strategi perusahaan untuk memasuki segmen pasar yang
dijadikan pasar sasaran penjualan.
Strategi memasuki suatu segmen pasar dapat dilakukan dengan cara :

Membeli perusahaan lain


Cara ini merupakan cara yang paling mudah dan cepat, cara ini ditempuh apabila :
o Perusahaan pembeli tidak mengetahui tentang seluk beluk industri dari perusahaan yang
dibeli
o Sangat menguntungkan untuk secepat mungkin memasuki segmen pasar yang dikuasai
perusahaan yang dibeli.
o Perusahaan menghadapi macam-macam penghalang untuk memasuki segmen pasar yang
bersangkutan melalui internal development, misalnya patent, economies of scale, saluran
distribusi yang sulit dimasuki, biaya iklan yang mahal atau kesulitan bahan mentah.

Internal Development
Ada perusahaan-perusahaan yang lebih suka berkembang melalui usaha sendiri yaitu
melalui research and development karena berpendirian bahwa hanya dengan cara inilah
kepemimpinan dalam industri dapat dicapai.

Kerjasama dengan perusahaan lain


Keuntungan dengan cara ini ialah bahwa resiko yang dipikul bersama, dan masingmasing perusahaan saling melengkapi skill dan resources.
4. Marketing Mix Strategy
Marketing Mix strategy adalah kumpulan variabel-variabel yang dapat dipergunakan
perusahaan untuk memepengaruhi tanggapan konsumen. Variabel-variabel yang dapat
mempengaruhi pembeli adalah yang disebut 7P (product, Price, Place, Promotion, Participant,
Prosess, dan People Physical evidence).
5. Timing Strategy
Penentuan saat yang tepat dalam memasarkan barang merupakan hal yang perlu
diperhatikan. Meskipun perusahaan melihat adanya kesempatan baik menetapkan objektif dan
menyusun strategy pemasaran, ini tidaklah berarti bahwa perusahaan dapat segera memulai
kegiatan pemasaran. Perusahaan harus lebih dahulu melakukan persiapan-persiapan baik
dibidang produksi maupun dibidang pemasaran, kemudian perusahan juga harus menentukan
saat yang tepat bagi pelemparan barang dan jasa ke pasar.

DAFTAR PUSTAKA
Algifari. 2002. Ekonomi Mikro, Teori dan Kasus. Edisi Kesatu. Yogyakarta : STIE YKPN.
Anoraga, Pandji dan Djoko Sudantoko. 2002. Koperasi, Kewirausahaan, dan Usaha Kecil.
Jakarta : Penerbit Rineka Cipta.
Budimansyah, Dasim. 2003. Model Pembelajaran Berbasis Portofolio : Ekonomi. Bandung :
PT. Genesindo.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1996. Ekonomi 1 Untuk Sekolah Menengah Umum
Kelas 1. Jakarta : Pusat Perbukuan.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kurikulum. 2004. SMA, Pedoman Khusus
Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran Ekonomi. Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat
Pendidikan Menengah Umum.
Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis, Perencanaan,
Implementasi dan Pengendalian. Salemba Empat. Jakarta.
M.Fuad, Christine H, Nurlela, Sugiarto, dan Paulus Y.E.F. 2000.Pengantar Bisnis. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Stanton, William J. 2001. Prinsip Pemasaran. Erlangga. Jakarta.
Swastha, Basu dan Irawan. 2005. Manajemen Pemasaran Modern. Liberty : Yogyakarta.

You might also like