You are on page 1of 26

INTRODUCTION

IVA TEST
dr IDA AYU LAKSMI A. UTARI
YAYASAN KANKER INDONESIA
CABANG BONTANG

Curicullum Vitae

Nama : dr Ida Ayu Laksmi A. Utari


Panggilan : dr Laksmi
Riwayat pendidikan : FK Unhas Tahun 2002
Riwayat pekerjaan :
- RSUD Taman Husada Bontang
- PDK Bontang Baru
- Puskesmas Kanaan Tj.Laut Lhoktuan BU 1
Pelatihan : TOT Nasional IVA PAP SMEAR dan Ca Cerviks di
Jakarta berkerjasama FKUI-SIKIB
Bertugas sebagai :
* Trainer/ Instruktur Lapangan IVA test dan Papsmear
* Dokter Yayasan Kanker Indonesia Cabang Bontang
* Penanggungjawab Klinik Cantik ( Cegah dan Deteksi Dini
Kanker Serviks )Puskesmas Bontang Utara 1

DETEKSI DINI CA CERVIKS


Ca

cerviks --- >>> Ca terbanyak pada wanita selain kanker


payudara.
Apa Tanda Gejala Kanker Serviks ?
Tahap awal tanpa gejala,tidak sakit
Tahap lanjut :
a. Keputihan yang berbau
b. Pendarahan dari liang senggama
c. Pendarahan setelah senggama
d. Nyeri panggul hebat berulang
e. Pendarahan pasca menopause

SEKILAS STADIUM Ca CERVIKS

DOWN STAGING WHO


WHO

telah menetapkan strategi yang dapat diterapkan di negara


berkembang seperti Indonesia yaitu berupa DOWN STAGING
yang merupakan usaha untuk menemukan kanker pada stadium
yang lebih dini .
Tujuan Skrining
Untuk mengurangi morbiditas atau mortalitas dari penyakit
dengan pengobatan dini terhadap kasus-kasus yang ditemukan.
Diharapkan menemukan lesi sedi mungkin lesi pra kanker , bisa
disembuhkan!

PROGRAM PENCEGAHAN
Program

pencegahan kanker serviks GNPCKS (Gerakan Nasional


Peduli dan Cegah Kanker Serviks ) Indonesia dilakukan melalui :

SEE AND TREAT

Memfokuskan pada pemeriksaan IVA


dan Krioterapi sebagai unsur inti dari
program

MELALUI METODE IVA


Inspeksi

Visual dengan Asam Asetat ( IVA ).


Metode ini untuk negara berkembang seperti Indonesia
Sangat mudah dan muah
Memakai Asam Asetat dengan harga murah serta memakai alat
ginekolog biasa sehar hari ( spekulum dll )
Hasil dapat diketahui sesegera mungkin setelah pemeriksaan
selesai dilakukan

APA YANG DIMAKSUD DENGAN IVA ??

* Inspeksi Visual Asam asetat (IVA) dalam bahasa Inggris yaitu


Visual Inspection of the uterine cervix with acetic acid (VIA)
* adalah inspeksi porsio dengan mata telanjang dan dinyatakan
positif apabila setelah 20 detik pengolesan dengan asam asetat 35 % tampak daerah berwarna putih (white epithelium). IVA disebut
juga servikoskopi.
* Pemeriksaan IVA pertama kali diperkenalkan oleh Hinselman
(1925) dengan cara mengusap serviks dengan kapas yang telah
dicelupkan ke dalam asam asetat 3%. Adanya tampilan bercak
putih setelah pulasan asam asetat kemungkinan diakibatkan lesi
prakanker serviks.*

MANFAAT IVA

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi pra


kanker serviks

Dengan diketahui nya secara dini lesi pra kanker


serviks, maka dapat dilakukan penatalaksanaan
yang cepat dan tepat.

Keunggulan IVA dibandingkan Papsmear:

Tidak memerlukan alat tes laboratorium yang canggih (alat


pengambil sampel jaringan, preparat, regen, mikroskop, dll)
Tidak memerlukan teknisi lab khusus untuk pembacaan hasil
tes
Hasilnya langsung diketahui, tidak memakan waktu bermingguminggu
Sensitivitas IVA dalam mendeteksi kelainan leher rahim lebih
tinggi dari papsmear (sekitar 75%), meskipun dari segi spesifikitas
(kepastian) lebih rendah (sekitar 85%).
Biayanya sangat murah (bahkan gratis bila di puskesmas).

INTERVAL SKRINING
Kebijakan

interval skrining menurut rekomendasi WHO sebagai

berikut :
Jika faskes terbatas: hanya 1x pada umur 35-40 th
Jika faskes cukup : tiap 10 tahun pada umur 35 55 tahun
Jika faskes lebih : tiap 5 tahun ada umur 35 55 tahun
Ideal : tiap 3 tahun pada wanita 25-60 tahun

Beberapa faktor resiko yang rentan


Aktivitas

sexual aktif
Jumlah pasangan sexual yang berganti ganti
Waktu pertama hubungan sexual : < 17 tahun
Perilaku sexual tidak sehat pasangan laki laki : IMS
Merokok
Jumlah kelahiran ( > paritas )
Nutrisi yang kurang
Jangka panjang pil kontrasepsi ( lebih dari 12 tahun )
Inf HPV

Cakupan skrinning kita

Semua perempuan yang telah menikah


( telah melakukan aktivitas sexual )
dengan prioitas usia 20 50 tahun

Kapan Harus Menjalani Test IVA ??


Test

ini dapat dilakukan kapan saja


Tanpa syarat tertentu sebelumnya
Tes ini dapat dilakukan pada perempuan dengan IMS/HIV AIDS
Srinning sebaiknya merupakan bagian terintegrasi dari pelayanan
kesehatan primer seperti kunjungan pre natal atau post
partum(nifas), pemakaian awal atau lanjutan KB, asuhan pasca
keguguran, kontrasepsi mantap, penilaian adanya IMS dll

Persiapan pemeriksaan IVA


Meja ginekologi ( dapat juga meja tulis dg matras )
Sumber cahaya yang cukup
Asam asetat 3-5 %
Kapas lidi dengan kepala besar dan disiapkan beberapa berkepala
kecil
Kapas swab
Larutan klorin 0,5 % untuk dekontaminas peralatan
Formulir catatan untuk mencatat temuan
Sarung tangan berih ( steril )
Spekulum vagina
Spatula kayu (k/p)

BAGAIMANA PELAKSANAAN SKRINING IVA?


Ruangan

tertutup
Meja Periksa ginekologis
Sumber cahaya yang cukup untuk
melihat serviks
Spekulum vagina
Asam asetat (3-5%)
Swab Lidi kapas
Sarung tangan dan APD lainnya

Mempersiapkan Larutan Asam Asetat


Bahan

cuka dapur ( mengandung 25 % Asam Asetat )


Larutan Asam Asetat 3-5 %
Membuat larutan 5 % = mengambil 1 bagian cuka + 4 bagian air
Membuat larutan 3 % = mengambil 1 bagian cuka + 7 bagian air

Bagaimana prosedur IVA?


1.

2.
3.
4.
5.

Sebelum dilakukan pemeriksaan, pasien akan mendapat


penjelasan mengenai prosedur yang akan dijalankan. Privasi dan
kenyamanan sangat penting dalam pemeriksaan ini.
Pasien dibaringkan dengan posisi litotomi (berbaring dengan
dengkul ditekuk dan kaki melebar).
Vagina akan dilihat secara visual apakah ada kelainan dengan
bantuan pencahayaan yang cukup.
Spekulum (alat pelebar) yang dipersiapkan dimasukkan ke vagina
pasien secara tertutup, lalu dibuka untuk melihat leher rahim.
Bila terdapat banyak cairan di leher rahim, dipakai kapas steril
basah /DTT untuk menyerapnya.

6. Dengan menggunakan kapas berkepala besar, larutan asam asetat


3-5% dioleskan ke leher rahim.
7. Dalam waktu kurang lebih satu menit, reaksinya pada leher rahim
sudah dapat dilihat.
8. Bila warna leher rahim berubah menjadi keputih-putihan
(acetowhite) , kemungkinan positif terdapat lesi pra kanker.
9. Jika mencurigai terdapatnya lesi prakanker acetowhite atau lesi
kanker segera rujuk ke RS rujukan untuk mendapatkan penanganan
segera

Asam asetat berfungsi menimbulkan dehidrasi sel yang


membuat penggumpalan protein, sehingga sel kanker
yang berkepadatan protein tinggi berubah warna menjadi
putih keabuan/acetowhite

CASIVO
1.

CANCER ATAU TIDAK ??


2. SSK TAMPAK ATAU TIDAK ??
3. IVA POSITIF ATAU TIDAK ??
4. KRIOTERAPI PERLU ATAU TIDAK
??

CONTOH HASIL IVA


Bila tampak bercak putih
acetowhite pada zona
transformasi ( dari SSK baru
ke SSK lama ) maka di
curigai interpretasi IVA positif
segera rujuk untuk
krioterapi/ tindakan lebih
lanjut ke RS/Sp.OG

TabelTemuan Hasil IVA danTindakan Rujukan yang dianjurkan


TEMUAN IVA

TINDAK RUJUKAN

Perempuan yang dicurigai menderita Segera dirujuk ke fasilitas yang dapat


kanker serviks
memberikan
pengobatansecara
memadai
Perempuan
dengan
hasil
positif Rujuk untuk asesmen dan pengobatan
dengan lesi menutup lebih dari 75% di fasilitas terdekat yang melayani LEEP
serviks, meluas ke dinding vagina atau biopsi konus. Jika perjalanan ke
atau meluas 2 mm lebih dalam fasilitas lain tidak mungkin atau tidak
daripada probe krioterapi termasuk dapat dilakukan, beri konseling tentang
ujung dari probe
keunggulan
dan
kekurangan
pengobatan. Rujuk ke fasilitas terdekat
yang melayani pengobatan sesuai
pilihan si ibu/klien.
Perempuan dengan hasil tes positif
yang
menginginkan
tes
(atau
diagnosa) lebih lanjut yang tidak
tersedia di fasilitas
Perempuan dengan hasil tes positif
yang menolak menjalani pengobatan

Rujuk
ke
fasilitas terdekat
melayani kolposkopi dan biopsi

yang

Beri konseling tentang kemungkinan


berkembangnya
penyakit
dan
prognosis. Anjurkan untuk berkunjung
kembali setelah satu tahun untuk
melakukan tes IVA untuk menilai status
penyakitnya.

JANGAN TUNGGU SAMPAI SEPERTI INI

SEKIAN
TERIMA KASIH

You might also like