You are on page 1of 2

UPTD

KESEHATAN
PUSKESMAS
PEKKAE
1. Pengertian

STANDAR
PROSEDU
R
OPERASIO
NAL

ARTRITIS REUMATOID
No. Dokumen
:
Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Kesehatan
No. Revisi
:
Puskesmas Pekkae
Tanggal Terbit
:
Halaman
:
H. Taswi, S.Farm,Apt
NIP.19700413 199103 1
006

Artritis reumatoid merupakan penyakit auto imun yang ditandai


dengan adanya sinofitis erosif simetrik yang terutama jaringan
persendian seringkali juga melibatkan jaringan tubuh lainnya.
Hasil anamnesis keluhan gejala proromal :
Lelah, anoreksia, seluruh tubuh terasa lemah yang berlangsung
berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Gejala spesifik dibeberapa sendi (poliartikularsecara simetris,
terutama sendi proxsima linterpalangeal, sendi metakarpaneal
pergelangan tangan, lutut dan kaki.
Gejala sinofitis pada sendi yang terkena bengkak, nyeri yang
dipeburuk dengan gerakan sehingga gerakan menjadi terbatas
kekakuan pada pagi hari lebih dari satu jam.
Gejala extra artikular mata ( episkleritis ) saluran nafas atas
( nyeri tenggorokan, nyeri menelan atau disfonia yang terasa
lebih berat pada pagi hari ) kardiovaskuler ( nyeri dada pada
perikarditis ) hematologi ( anemia ).
Faktor resiko usia lebih dari 60 tahun, wanita usia lebih 50
tahun atau menopause, kegemukan, pekerja berat dengan
penggunaan sendi terus menerus, faktor genetik, hormon sex,
infeksi tubuh.
Hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
sederhana
Pemeriksaan fisik manifestasi artikular :
Pada lebih dari tiga sendi ( poli artritis ) terutama di sendi tangan,
simetris, imubolisasi, pemendekan otot seperti vertebraservikalis,
gambaran devermitas sendi tangan
Manifestasi extra artikular :
a. Kulit terdapat nodul rematoid pada daerah yang banyak
menerima penekanan, paskulitis.
b. Softissue rhematism seperti carval tunnen sindrom atau
prosen solhder
c. Mata dapat ditemukan krato konjungtvitis sikkayang
merupakan manifestasi sindrom esjorgen, episcleritis
gariscleritis conjungtiva tampak anemia akibat penyakit
kronik
d. Sistem respiratorik dapat ditemukan adanya radang sendi
pneumonitis, efusipleura
e. Sistem kardiovaskuler dapat ditemukan preukarditis,
disfungsi katub, gangguan konduksi
Pemeriksaan diagnosa
Diagnosis klinis biasanya didasarkan oleh gambaran klinis
radiografis
Kriteria diagnosis
Berdasarkan ACR tahun 1997 :
a. Kaku pagi minimal satu jam
b. Artritis pada minimal tiga sendi
c. Artitis pada sendi pergelangan tangan
d. Artris yang simetrtis
e. Nodul reumatoid
f. Faktor reumatoid serum positif
g. Gambaran radiologi yang spesifik
h. LED dan CRV yang meningkat
i. Analisis cairan sendi terdapat inflamasi ringan sampai
sedang
Untuk diagnosa RA diperlukan empat dari kriteria dari tuju diatas.

UPTD
KESEHATAN
PUSKESMAS
PEKKAE

STANDAR
PROSEDU
R
OPERASIO
NAL

2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/
Langkah- langkah

6. Unit Terkait

ARTRITIS REUMATOID
No. Dokumen
:
Ditetapkan oleh
Kepala UPTD Kesehatan
No. Revisi
:
Puskesmas Pekkae
Tanggal Terbit
:
Halaman
:
H. Taswi, S.Farm,Apt
NIP.19700413 199103 1
006

Kriteria satu dan empat harus minimal diderita selama enam


minggu.
Diagnosa banding
Penyebab artritis lainnya, spondilo artropati sero negatif, luvus
reumatoid astritis, sindrom esroje.
Komplikasi
Deformitas sendi, sindrom kroma carval.
Prosedur ini dibuat untuk pedoman pengobatan pasien arttritis
reumatoid di puskesmas pekkae
Pengawasan dan tanggung jawab dokter puskesmas
Buku panduan praktek klinis bagi dokter difasilitas pelayanan
prima
Penatalaksanaan :
a. Pasien diberikan informasi untuk memproteksi sendi
terutama pada stadium akut dengan menggunakan decer
b. Pemberian obat anti inflamasi non steroid seperti
diklofenad 50-100 mg 2 x/hari
c. Pemberian golongan steroid seperti prednison dalam dosis
rendah
Kritria rujukan :
a. tidak membaik dengan pemberian anti inflamasi dan dosis
rendah
b. RA dengan komplikasi
c. rujukan pembedahan jika terjadi deformitas
laboratorium sederhana untuk pemeriksaan darah
prognosis lubia atbonam sangat tergantung dari perjalanan dan
penatalaksanaan selanjutnya
Poli umum, IGD

You might also like