Professional Documents
Culture Documents
DEFINISI
Persalinan merupakan suatu diagnosis klinis yang terdiri dari dua
unsur, yaitu kontraksi uterus yang frekuensi dan intensitasnya
semakin
meningkat, serta dilatasi dan pembukaan serviks secara bertahap (Norwitz &
Schorge, 2008).
Persalinan spontan (eustosia) adalah suatu proses pengeluaran hasil
konsepsi (janin dan plasenta) yang sudah cukup bulan, melalui jalan lahir
(pervaginam),
dengan
kekuatan
ibu
sendiri
atau
tanpa
bantuan
(Manuaba,2007)
Persalinan prematur adalah suatu persalinan dari hasil konsepsi yang
dapat hidup tetapi belum aterm (cukup bulan). Berat janin antara 1000-2500
gram atau tua
(Wiknjosastro, 2007).
Menurut definisi WHO, bayi
prematur
prematur
b. Bayi dismatur/
berat badan lahir tidak sesuai dengan masa kehamilan, seperti bayi
lahir setelah sembilan bulan dengan berat badan tidak mencapai 2500
gram.
Menurut kejadiannya persalinan premarure di golongkan menjadi 2,
yaitu:
a. Persalinan idiopatik/ spontan:
Yang termasuk persalinan jenis ini adalah persalinan akibat kehamilan
kembar, polihidroamnion, atau persalinan premature yang di dasari
psikososial dan gaya hidup. Persalinan ini merupakan persalinan tanpa
menggunakan peralatan kedokteran dala pelaksanaannya, berjalan
sesuai seperti persalinan pada kehamilan usia kandungan normal.
b. Persalinan latrogenik/elektif
Persalinan yang harus segera di lakukan saat kehamilan di duga dapat
membahayakan janindan ibunya. Janin harus di pindahkan di lingkungan
luar yang jauh lebih baik dari rahim ibunya. Kondisi ini dapat
menyebabkan persalinan premature buatan/ latrogenic yang di buat
elective preterm.
Beberapa keadaan ibu yang menyebabkan persalinan elektif antara lain :
1. Preeklamsia/eklamsia
2. Perdarahan antepartum (plasenta pervia dan solusio plasenta)
3. Korioamnionitis
4. Penyakit janin atau ginjal berat
Beberapa keadaan janin yang sering membahayakan persalinan antara
lain
1. Gawat janin (anemia, hipoksia, asidosis, atau gangguan jantung janin)
2. Infeksi intrauterine
3. Pertumbuhan janin terhambat
4. Isoimunisasi rhesus
prematur
biasanya
tidak
Kriteria
Keterangan
sama
solusio plasenta
plasenta previa
hidramnion /oligohidromnion
Golongan II
kehamilan ganda
resiko
kejadian
persalinan -
Golongan III
dikendalikan
tindakan operasi
40tahun )
terdapat
anomali
reproduksi
faktor
yang
sekalipun
alat
menimbulkan
pesalinan
prematur
dapat
dikendalikan
sehinga
kejadian
Permasalahan
golongan
yang
dihadapi
111,sebagian
besar
- KEBIASAAN :
yang
obstetr sosial
Keberhasilan
dirasakan
yang kurang
Anomali
serviks,
meningkatkan
serviks
berada
ditengah
nutrisi rendah
Kenali berat badan ibu hamil
inkompeten
dengan
mempunyai
memberikan
nya
akan
dapat
masyarakan
dan
nilai
untuk
kemampuan
pelayanan
bermutu
sosial.
Faktor resiko bayi lahir prematur adalah sebagai berikut :
a. Faktor Iatrogenik (Indikasi Medis pada Ibu/ Janin)
Pengakhiran kehamilan yang terlalu dini dengan seksio sesarea
karena alasan bahwa bayi lebih baik dirawat di bangsal anak daripada
dibiarkan dalam rahim. Hal ini dilakukan dengan alasan ibu atau janin
dalam keadaan seperti diabetes maternal, penyakit hipertensi dalam
kehamilan dan terjadi gangguan pertumbuhan intrauterin (Oxorn, 2003).
b. Faktor Maternal
1) Umur ibu
Umur reproduksi yang sehat dan aman adalah umur 20 35
tahun. Pada kehamilan diusia kurang dari 20 tahun secara fisik dan
psikis masih kurang, misalnya dalam perhatian untuk pemenuhan
kebutuhan zat-zat gizi selama kehamilannya. Sedangkan pada usia
lebih dari 35 tahun berkaitan dengan kemunduran dan penurunan
trauma kerena
(Bobak,
2004).
Sperma
yang
mengandung
hormon
Persalinan
prematur
berulang
bagi
wanita
yang
persalinan
uterus,
baik
posterior
maupun
anterior,
sehingga
ketuban pecah dini preterm, namun pada sebagian besar wanita tidak
terjadi gejala apapun (Norwitz & Schorge, 2008).
7) Infeksi intra-amnion
Infeksi intra-amnion merupakan infeksi yang terjadi akibat
ketuban pecah lebih dari 18 jam. Agar tidak terjadi infeksi ini harus
menghindari ketuban pecah lebih dari 18 jam dalam persalinan
(Norwitz & Schorge, 2008).
8) Hidramnion
Hidramnion merupakan kehamilan dengan jumlah air ketuban
lebih dari 2 liter. Produksi air ketuban berlebih dapat merangsang
persalinan sebalum kehamilan
35 tahun berkaitan
5. MANIFESTASI KLINIS
Tanda klinis atau penampilan yang tampak sangat bervarasi,
bergantung pada usia kehamilan saat bayi dilahirkan. Makinpremature/makin
kecil umur kehamilan saat dilahirkan makin besar pula perbedaannya
dengan bayi yang cukup bulan. Tanda dan gejala bayi premature yaitu :
a. Umur kehamilan sama dengan atau kurang dari 37 minggu
b. Berat badan sama dengan atau kurang dari 2500 gram
c. Panjang badan sama dengan atau kurang dari 46 cn
d. Kuku panjangnya belum melewati ujung jari, batas dahi dan rambut
kepala tidak jelas
e. Lingkar kepala sama dengan atau kurang dari 33 cm
f. Lingkar dada sama dengan atau kurang dari 30 cm
g. Rambut lanugo masih banyak, jaringan lemak subkutan tipis atau
kurang, tulang rawan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya,
sehingga seolah-olah tidak teraba tulang rawan daun telinga
h. Tumit mengilap, telapak kaki halus
i. Alat kelamin pada bayi laki-laki pigmentasi dan rugue pada skrotum.
Untuk bayi perempuan klitoris menonjol, labia minora belum tertutup
j.
22,5 gr/dl
Ht (Heatokrit) : Ht normal berkisar 45 -53 %
LED (Laju Endap Darah) untuk anak anak : Normalnya 0 13 mm/
jam
Leukosit : Normalnya 10.000/ mm3
Trombosit : Rentang normalnya antara 60.000 100.000 / mm3
Kadar serum/ plasma pada bayi premature (1 minggu) : Nilai
normalnya 14 27 mEq/L
- Jumlah eritrosit darah lengkap bayi (1-3 hari) : 4,0 6,6 juta/ mm3
- PH darah lengkap
: nilai normalnya 7,35 7,5
4. Pemerikasaan bilirubin serum
cabang
Observasi
Perawatan intensif modern yang canggih meliputi pengukuran
suhu,
respirasi, fungsi jantung, oksignasi dan aktivasi otak
Perlindungan dari suhu dingin, infeksi, kebisingan, menjaga
nasogastrik tube
Memudahkan administrasi obat
Badan
350 C
340 C
330 C
320 C
Usia 3 5
Usia
minggu
minggu
Bayi
Usia 1
< 1,5 kg
10 hari
Usia
hari
11
minggu
1,5 kg 2,0
Usia 1- 20
kg
hari
2,1
kg
2,5 kg
Usia 1 2
bulan
> 2,5 kg
Usia
hari
11
minggu
Usia 3 hari
Usia
>
>
minggu
Usia
>
3 minggu
Usia 1 -2
minggu
Usia >
hari
hari
Bila tidak ada incubator , bedong / tutup badan bayi lebih tebal dan
letakkan botol-botol berisi air panas di sekitarnya atau dengan
lampu petromaks dekat tempat tidur bayi.
Perspexheat shield di tempatkan pada kulit bayi dalam incubator.
Ini
merupakan
sebuah
alat
detector
suhu
yang
bisa
BB/hari.
Pemberian nutrisi dilakukan pada usia bayi 3 jam, agar tidak
di pindah.
- Bersihkan pada waktu tertentu
- Gunakan 1 alat hanya pada satu bayi
- Petugas di bangsal neonatal harus memakai baju khusus
- Kulit dan tali pusat harus di bersihkan sebaik mungkin
- Pembatan pengunjung sangat perlu untuk di lakukan
e. Memberikan Sentuhan
Sentua dari ibu membantu mempercepat proses kenaikan BB dan
f.
70 % lalu
baik
Mengurangi stress pada ibu dan bayi
Memperbaiki keadan emosi ibu dan bayi
Menngkatkan produksi ASI
Menurunkan resiko terinfeksi Selma perawatan di rumah
Mempersingkat massa rawat di rumah sakit.
Cara melakukan metode kanguru antara lain:
Berikan bayi pakian, topi, popok dan kaos kaki yang telah di
9. ASUHAN KEPERAWATAN
a. Pengkajian
1) Data identitas klien : nama, jenis kelamin, usia, riwayat kehamilan
(usia kehamilan biasanya antara 24 sampai 37 minggu), komplikasi
kehamilan dan persalinan, jenis persalinan
2) Keluhan utama : PB < 45 cm, LD < 30 cm, LK < 33 cm, hipoksia
ringan (340C), sedabg (30-340C), dan berat (<300C)
3) Riwayat kesehatan :
a) Riwayat prenatal : kunjungan kehamilan, kenaikan BB, komplikasi
kehamilan, konsumsi obat, perdarahan, penyakit ibu.
b) Intranatal : lama persalinan, komplikasi persalinan, terapi yang
diberikan, cara melahirkan (normal/SC), tempat melahirkan.
c) Post Natal : apsgar score, usaha nafas, kebutuhan resusitasi, obat
yag digunakan, trauma lahir, keluaran urin, interaksi ke orang tua.
4) Pemeriksaan fisik : berat badan sama dengan atau kurang dari 2500
gram, panjang badan sama dengan atau kurang dari 45 cm, lingkar
kepala sama dengan atau kurang dari 33 cm, lingkar dada sama
dengan atau kurang dari 30 cm, lingkar lengan atas, lingkar perut,
a) Kepala : caput succedanum (pembengkakan), cefalohematoma
(trauma kepala), keadaan rambut tipis, halus,
b) Mata : ikterik, anemis, bernanah
c) Telinga : Peningkatan kartilago lengkung daun telinga luar (usia
kehamilan 32 minggu), daun telinga kaku melengkung baik (usia
kehamilan 36 minggu-matur)
5) Sistem kardiovaskular : frekeuensi dan irama jantung rata-rata 120160x/menit, bunyi jantung (murmur/gallop), warna kulit bayi sianosis
atau pucat, pengisian CRT (kurang dari 2 detik)
6) Sistem pernapasan : bentuk dada barel atau cembung, penggunaan
otot aksesoris, cuping hidung, interkostal, frekuensi dan keteraturan
pernapasan rata-rata antara 40-60x/menit, bunyi pernapasan adalah
stridor, wheezing, atau ronchi
7) Sistem gastrointestinal : distensi abdomen (lingkar perut bertambah,
kulit mengkilap), peristaltik usus, muntah (jumlah, warna, konsistensi
bau), BAB (jumlah, warna, karakteristik, konsistensi bau), refleks
menelan dan mengisap yang lemah
8) Sistem genitouria : abnormalitas genitalia pada wanita klitoris
menonjol, sedangkan laki-laki skrotum belum berkembang, tidak
menggantung dan testis belum turun, hipospadia, urin (jumlah,
warna, berat jenis)
9) Sistem neurologis dan musculoskeletal : gerakan bayi, refleks moro,
menghisap, menggenggam plantar, posisi atau sikap bayi fleksi,
ekstensi, ukuran lingkar kepala kurang dari 33 cm, respon pupil,
tulang kartilago telinga belum tumbuh dengan sempurna, lembut, dan
lunak.
10) Sistem thermoregulasi (suhu) : suhu kulit dan aksila, suhu lingkungan
11) Sistem integument : keadaan kulit (warna, tanda iritasi, tanda lahir,
lesi, pemasangan infuse), tekstur dan turgor kulit kering halus, dan
terkelupas
b. Analisa Data
No
.
1.
Data
Etiologi
DS : -
DO :
(persalinan prematur)
normal
Kulit dingin
Dasar kuku sianotik
Pengisian
CRT
lambat
Takikardia
Pucat
BBLR/BLSR
Permukaan tubuh relatif lebih
luas dan jaringan lemak
subkutan yang tipis cenderung
Pemaparan dengan suhu luar
Kehilangan panas
Problem
Hipotermia
2.
DS : -
Hipotermia
Etiologi dan faktor resiko
DO :
(persalinan prematur)
- Adanya
Resiko infeksi
peningkatan
suhu tubuh
BBLR/BLSR
dari
batas
normal
tubuh
DS : -
Resiko Infeksi
Etiologi dan faktor resiko
Resiko gangguan
DO :
(persalinan prematur)
Kulit kering
Penurunan
kulit
Kelemahan
Haus
Refleks
kebutuhan tubuh
turgor
BBLR/BLSR
Terjadi prematuritas sistem
menghisap
tubuh
dan menelan
-
Pengeluaran
feces
dan urin
Refleks menelan belum
sempurna
Resiko gangguan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
c. Prioritas Diagnosa Keperawatan
1) Hipotermia b.d imaturitas fungsi termoregulasi atau perubahan suhu
lingkungan
2) Kekurangan volume cairan b.d ketidakmampuan keseimbangan cairan
dan elektrolit
3) Resiko infeksi b.d imaturitas fungsi imunologik
4) Resiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d refleks
menelan belum sempurna
d. Intervensi Keperawatan
lingkungan
bila
dimungkinkan
untuk
RASIONAL
1. Berat badan adalah indikator sensitif
dari keseimbangan cairan
2. Keluaran harus 1-3 ml/
kgbb,
cairan
setiap
shift
dan
keseimbangan
kumulatif
setiap
periode 24 jam
3. Evaluasi turgor
kulit,
membran
dengan BBLR
4. Pemberian ASI tiap 2 jam dapat
Kolaborasi :
5. Pantau pemeriksaan laboratorium 5. Dehidrasi
sesuai indikasi seperti Ht
meningkatkan
kadar
Ht
orangtua
sebelum 2. Gunakan
antiseptik
membantu prosedur
3. Observasi bayi terhadap
antiseptik
sebelum
membantu prosedur
tanda- 3. Observasi bayi terhadap tanda-tanda
suhu, takipnea
takipnea
4. Lakukan perawatan tali pusat sesuai 4. Lakukan perawatan tali pusat sesuai
dengan prosedur
5. Lakukan teknik
aseptic
penghisapan/suction,
dengan prosedur
selama 5. Lakukan teknik
pemasangan
aseptic
penghisapan/suction,
selama
pemasangan
sesuai
dengan
trombosit
trombosit
indikasi
jumlah
INTERVENSI
1. Kaji maturitas
refleks
RASIONAL
berkenaan 1. Menentukan
metode
pemberian
kelahiran.
Jika
distres
adanya
resiko
dokumentasikan
pertumbuhan.
Bayi
kelebihan
cairan
pada
grafik
pertumbuhan bayi
SGA
dengan
ekstrasel
Bayi
SGA
mungkin
BB
telah
uterus
atau
mengalami
informasi
tentang
setiap hari
5. Kaji
tingkat
hidrasi,
bayi
SGA
dapat
meningkatkan
berat badan
6. Kaji
tanda-tanda
hipoglikemia
dari
kekurangan
menangis,
nada
tinggi,
bahan
bakar
untuk
otak,
dapat
menyebabkan
kerusakan
SSP
permanen.
Hipoglikemia
secara
bermakna
meningkatkan
mobilitas
mortalitas
kejang.
serta
efek
bergantung
berat
pada
yang
durasi
lama
masing-
masing episode.
Kolaborasi
7. Pantau
Kolaborasi :
pemeriksaan
sesuai indikasi
DAFTAR PUSTAKA
Nanda Internasional. 2010. Diagnosa Keperawatan : definisi dan Klasifikasi
2009 -2011. Jakarta: EGC.
Doengoes. 2010. Nursing Care Plans : Guidelines for Planning and
Documenting Patients Care. Alih bahasa: Karisa. Jakarta:EGC.
Mansojoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3. Jakarta: Medica
Aesculpalus.
Manuaba, Dkk. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC.
Prawirohardjo, Sarwono. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Surasmi, arining. 2003. Perawatan Bayi Resiko Tinggi. Jakarta: EGC.
Wong, Donna L. 1990. Clinical Manual of Pediatric Nursing. Forth Edition
Most by Year Book Inc, St Louis Missouri 2000. Diklat Kuliah PSIK
FK UNAIR; Surabaya.