You are on page 1of 5

Pendahuluan

diperkirakan kejadian global kanker serviks pada tahun 2008 adalah


sekitar 15%, kanker serviks tidak hanya berdampak besar pada kesehatan wanita,
kanker serviks masih berada di peringkat terkemuka kedua penyebab kematian
terkait kanker pada wanita. Angka keseluruhan angka kematian didunia adalah
60%. Sekitar 86% masalah kanker serviks terjadi pada negara berkembang.kanker
serviks menempati urutan kedua dari 10 kanker yang paling umum pada wanita.
Faktor penyebab utama karsinogenik serviks adalah infeksi HPV.
Hubungan infeksi HPV dan neoplasia pada serviks pertama kali di kemukakan
oleh harold zurhausen, seorang ahli virus jerman hubungan antara HPV dan
kanker serviks lebih signifikan dibandingkan dengan hubungan merokok dengan
kanker paru-paru. Lebih dari 200 jenis HPV telah diidentifikasi berdasarkan data
DNA yang dikelompokan menjadi HPV resiko tinggi (HR-HPV), (IR-HPV) dan
HPV resiko rendah (LR-HPV). Sampai saat ini, belum ada studi tentang
prevalensi HPV di indonesia terutama yang melibatkan besar jumlah sampel
beberapa penelitian yang telah dilakukan, pasien dengan lesi pra kanker dan
kanker serviks. Boer et al melaporkan prevalensi 25,4%. Jenis-jenis HPV resiko
tinggi umum ditemukan pada populasi indonesi ditemukan tipe 52, 16, 18, dan 51,
karena itu penting membedakan genotipe infeksi HPV, tinggi, menengah, atau
resiko rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menilai prevalensi jenis HPV resiko
tinggi antara dengan negatif VIA.

Metode
Penelitian ini dilakukan di obstetri dan ginekologi RS dr cipto
mangunkusumo jakarta.dilakukan pada januari 2012 sampai mei 2013.subjek
dalam penelitian ini sesuai dengan inklusi dan ekslusi. Wanita menikah usia 20-50
tahun setuju dalam partisipasi penelitian dan memiliki hasil IVA yang negatif.
Sampel diambil dari swab vagina dengan uji INNO Lipa HPV DNA, kami
mendeteksi HPV DNA dari genotip dari sampel.
Hasil
Subjek dalam penelitian ini memiliki faktor resiko rendah untuk infeksi
HPV seperti pada tabel 1 dari 1214 wanita dengan hasil IVA negatif, 48 (3,95%)
smpel menjadi positif untuk DNA HPV dengan PCR dan elektroforesis.
Tabel 1
Variabel
Umur
Usia saat menikah pertama
Subyek status perkawinan

deskripsi

Tabel 2 hasil uji DNA HPV


variabel
HPV DNA (+)
HPV DNA (-)
HPV resiko tinggi
Non HPV resiko tinggi
HPV-X

n
39
1175
13
5
1

%
3.21
96,79
68,42
26,32
5,26

Sembilan belas jenis HPV terdeteksi, yaitu HPV tipe 6, 16, 18, 31, 39, 44, 51, 52,
53, 54, 56, 58,66,68,69,71,73,74 dan satu jenis yang tidak terdeteksi (HPV-X).
HPV tipe 52 diidentifikasi sebagai yang paling jenis umum, dengan proporsi
13/71 (18,31%). Jenis yang paling umum berikutnya HPV adalah jenis 39 dan x
(9,86%). Jenis 16,18,dan 74 (8,45%) dan jenis 44, 54 dan 66 (4,22%).

Pembahasan
Penelitian ini menunjukan prevalensi yang lebih tinggi dari HR-HPV
dibandingkan dengan infeksi non HR-HPV. Sembilan belas jenis HPV yang
terdeteksi yang terdiri dari 13 jenis HR-HPV (tipe 16, 18, 31, 39, 51, 52, 56, 58,
66, 68, 69, 71 dan 73), 5 jenis non HR-HPV (tipe 6, 44, 53, 54, 74), dan 1 jenis
klasifikasi HPV tidak diketahui.
Prevalensi infeksi HR-HPV dalam penelitian ini lebih tinggi dari yang
dilaporkan oleh carcopino et al. Studi kami menemukan bahwa diantara subjek
dengan IVA (-), infeksi HR-HPV lebih umumnya terdeteksi dibandingkan dengan

infeksi non HR-HPV di kelompok HPV DNA (+). Fakta ini menunjukan bahwa
meskipun prevalensi infeksi HPV pada subjek dengan IVA (-) sangat rendah
(3,21%) yang sebagian besar subjek (68,42%) memiliki infeksi HR-HPV.
Penelitian yang dilakukan oleh hopman et al populasi dengan sitologi normal
berhubungan sangat signifikan terhadap perkembangan sitologi abnormal akibat
infeksi HR-HPV.
Lebih dari 13 jenis genotip HPV beresiko tinggi yang dapat menginfeksi
sel-sel epitel lapisan basal dari jaringan kulit atau mukosa. HPV tipe ini dapat
menginfeksi jaringan epidermis tangan, kaki, dan epitel mulut, tenggorokan,
saluran pernafasan, atau lapisan mukosa dubur kelamin. HPV lebih lanjut
diklasifikasikan berdasarkan kemampuan untuk menyebabkan lesi prekursor
terutama tipe 16,18,45 dan 56 yang berkaian dengan perkembangan kanker
serviks tipe 16 dan 18 adalah jenis HPV yang paling sering dideteksi pada wanita.
HPV menengah resiko (IR-HPV) kelompok HPV ini jarang ditemukan pada
kanker servik, tetapi sering ditemukan di skuamosa intra epitel (SIL).

Kesimpulan
Diantara VIA yang negatif terdapat 3,21% DNA HPV yang positif , dari
prevalensi ini HPV resiko tinggi lebih tinggi dari resiko rendah dan HPV yang
tidak terdeteksi. Oleh karena itu kita tidak bisa mengabaikan hasil IVA yang
negatif. Khususnya kelompok resiko tinggi, karena kemungkinan kehadiran HPV
dapat diidentifikasi terutama yang beresiko tinggi yang memiliki kecendrungan

kanker servik dan menyarankan untuk tes HPV DNA sebagai test skrining
kanker .

You might also like