Professional Documents
Culture Documents
Metode
Penelitian ini dilakukan di obstetri dan ginekologi RS dr cipto
mangunkusumo jakarta.dilakukan pada januari 2012 sampai mei 2013.subjek
dalam penelitian ini sesuai dengan inklusi dan ekslusi. Wanita menikah usia 20-50
tahun setuju dalam partisipasi penelitian dan memiliki hasil IVA yang negatif.
Sampel diambil dari swab vagina dengan uji INNO Lipa HPV DNA, kami
mendeteksi HPV DNA dari genotip dari sampel.
Hasil
Subjek dalam penelitian ini memiliki faktor resiko rendah untuk infeksi
HPV seperti pada tabel 1 dari 1214 wanita dengan hasil IVA negatif, 48 (3,95%)
smpel menjadi positif untuk DNA HPV dengan PCR dan elektroforesis.
Tabel 1
Variabel
Umur
Usia saat menikah pertama
Subyek status perkawinan
deskripsi
n
39
1175
13
5
1
%
3.21
96,79
68,42
26,32
5,26
Sembilan belas jenis HPV terdeteksi, yaitu HPV tipe 6, 16, 18, 31, 39, 44, 51, 52,
53, 54, 56, 58,66,68,69,71,73,74 dan satu jenis yang tidak terdeteksi (HPV-X).
HPV tipe 52 diidentifikasi sebagai yang paling jenis umum, dengan proporsi
13/71 (18,31%). Jenis yang paling umum berikutnya HPV adalah jenis 39 dan x
(9,86%). Jenis 16,18,dan 74 (8,45%) dan jenis 44, 54 dan 66 (4,22%).
Pembahasan
Penelitian ini menunjukan prevalensi yang lebih tinggi dari HR-HPV
dibandingkan dengan infeksi non HR-HPV. Sembilan belas jenis HPV yang
terdeteksi yang terdiri dari 13 jenis HR-HPV (tipe 16, 18, 31, 39, 51, 52, 56, 58,
66, 68, 69, 71 dan 73), 5 jenis non HR-HPV (tipe 6, 44, 53, 54, 74), dan 1 jenis
klasifikasi HPV tidak diketahui.
Prevalensi infeksi HR-HPV dalam penelitian ini lebih tinggi dari yang
dilaporkan oleh carcopino et al. Studi kami menemukan bahwa diantara subjek
dengan IVA (-), infeksi HR-HPV lebih umumnya terdeteksi dibandingkan dengan
infeksi non HR-HPV di kelompok HPV DNA (+). Fakta ini menunjukan bahwa
meskipun prevalensi infeksi HPV pada subjek dengan IVA (-) sangat rendah
(3,21%) yang sebagian besar subjek (68,42%) memiliki infeksi HR-HPV.
Penelitian yang dilakukan oleh hopman et al populasi dengan sitologi normal
berhubungan sangat signifikan terhadap perkembangan sitologi abnormal akibat
infeksi HR-HPV.
Lebih dari 13 jenis genotip HPV beresiko tinggi yang dapat menginfeksi
sel-sel epitel lapisan basal dari jaringan kulit atau mukosa. HPV tipe ini dapat
menginfeksi jaringan epidermis tangan, kaki, dan epitel mulut, tenggorokan,
saluran pernafasan, atau lapisan mukosa dubur kelamin. HPV lebih lanjut
diklasifikasikan berdasarkan kemampuan untuk menyebabkan lesi prekursor
terutama tipe 16,18,45 dan 56 yang berkaian dengan perkembangan kanker
serviks tipe 16 dan 18 adalah jenis HPV yang paling sering dideteksi pada wanita.
HPV menengah resiko (IR-HPV) kelompok HPV ini jarang ditemukan pada
kanker servik, tetapi sering ditemukan di skuamosa intra epitel (SIL).
Kesimpulan
Diantara VIA yang negatif terdapat 3,21% DNA HPV yang positif , dari
prevalensi ini HPV resiko tinggi lebih tinggi dari resiko rendah dan HPV yang
tidak terdeteksi. Oleh karena itu kita tidak bisa mengabaikan hasil IVA yang
negatif. Khususnya kelompok resiko tinggi, karena kemungkinan kehadiran HPV
dapat diidentifikasi terutama yang beresiko tinggi yang memiliki kecendrungan
kanker servik dan menyarankan untuk tes HPV DNA sebagai test skrining
kanker .