You are on page 1of 52

Laporan Kasus RA2

HEPATIK ENSEFALOPATI

PEMBIMBING
: dr. Imelda Rey, M.Ked(PD), Sp.PD
COW Pembimbing : dr. Yulika Ikhmawati
OLEH

: Rezka Darmawan Hatta


Seetha Govindaraju
Vina Yuwanda
Putri Fortuna Marbun
Jaya Dev

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER


DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

BAB 1

TINJAUAN PUSTAKA

Latar Belakang
salah satu komplikasi utama
pada sirosis hepatis yang
merupakan suatu sindrom
neuropsikiatri yang bersifat
reversible

Prevalensi HE overt pada sirosis


adalah 10-14%
HE minimal (subklinis) terjadi
pada 20%-80% pasien sirosis.

Hepatik
Ensefalopati
(HE)
Resiko terjadinya HE yang
pertama adalah 5%-25%
dalam 5 tahun setelah sirosis
hepar didiagnosis. Rekurensi
HE hingga 40% dalam 1 tahun

Di Indonesia, prevalensi HE
minimal (grade 0) tidak
diketahui dengan pasti, namun
diperkirakan terjadi pada 30%84% pasien sirosis hepatis.

Sirosis Hati

Tahap akhir proses difus


fibrosis hati progresif yang
ditandai oleh distorsi
arsitektur hati dan
pembentukan nodul
Sirosis hati regeneratif.
morfologi yang ditemukan
: Fibrosis difus, nodul
regenatif, perubahan
arsitektur lobular.

Etiologi
Infeksi
Hepatitis B
Hepatitis C

Autoimun
Autoimun hepatitis

Toksin
Alcohol

Vaskular
Sirosis kardiak
Budd-Chiari Syndrome
Sindroma obstruksi sinusoid

Kolestasis
Sirosis bilier primer
Sirosis bilier sekunder
Kolangitis sklerosis primer

Metabolik
Hemokromatosis
Wilson disease
Defisiensi alpha 1 antitrypsin
NASH

DIAGNOSIS
1)Anamnesis

Lesu, BB turun, anoreksia-dispepsia,


nyeri perut, sebah, ikterus (BAK coklat
dan mata kuning), perdarahan gusi,
perut membuncit, libido menurun,
konsumsi alkohol, riwayat kesehatan
yang lalu (sakit kuning, dll), riwayat
muntah darah dan feses kehitaman

2)Pemeriksaan fisik

Keadaan umum & nutrisi


Tanda gagal fungsi hati
Tanda hipertensi portal

3) Pemeriksaan Laboratorium
Darah Tepi

Kimia Darah

Serologi

Anemia, leukopenia, trombositopenia,


PPT
Bilirubin, transaminase (hasil bervariasi),
alkaline fosfatase, albumin-globulin,
elektroforesis protein serum, elektrolit
(K, Na, dll) bila ada ascites
HBsAg dan anti HCV

4) Endoskopi saluran cerna atas

Varises dan gastropati

5) USG/CT SCAN

Ukuran hati, kondisi v. Porta,


splenomegali, ascites,dll

6)Laproskopi

Gambaran makroskopik visualisasi


langsung hepar

7)Biopsi hati ( standar baku)

Dilakukan bila koagulasi


memungkinkan dan diagnosis masih
belum pasti

Edema
dan acites

Hepatocelluler
Carcinoma

Varises
esofagus
Komplikasi
SH

Hepatorenal
sindrome

Hepatik
ensefalopati

Hepatik Ensefalopati

Hepatik
ensefalopati

sindrom neuropsikiatri yang


dapat terjadi pada penyakit hati
akut dan kronik berat dengan
beragam manifestasi, mulai dari
ringan hingga berat, mencakup
perubahan perilaku, gangguan
intelektual, serta penurunan
kesadaran tanpa adanya kelainan
pada otak yang mendasarinya

Klasifikasi
Kelainan
hati

Tipe A
Tipe B
Tipe C

Gejala

HE
minimal
HE overt

Etiologi
Sirosis
Hepatis

28%
Gagal
hepar
akut

HE

Gagal
hepar
kronis

Patogenesis

Manifestasi Klinis HE

Stadium hepatik ensefalopati sesuai kriteria West Haven


Derajat

Kognitif dan perilaku

Fungsi neuromuskular

0 (minimal)

asimptomatik

Tidak ada

Gangguan tidur, penurunan Suara monoton, tremor,


konsentrasi, depresi,
penurunan kemampuan
ansietas dan iritabilitas
menulis, apraksia

Letargi, disorientasi,
penurunan daya ingat

Ataksia, disartria,
asteriksis

Somnolen, kebingungan,
amnesia, gangguan emosi

Nistagmus, kekauan
otot,hipo/hiporeflek

koma

Pupil dilatasi, reflex


patologis dijumpai

Diagnosis HE

Tentukan stadium dari HE

diagnosis

Pemeriksaan kadar amoniak darah


Pemeriksaan/tes neuropsikologi
Pemeriksaan neurofisiologi (EEG)
MRI Pemeriksaan imaging otak. Pada HE
stadium lanjut, penting untuk mengetahui
adanya edema serebri

Skala NCT (menurut kriteria West Haven)


Skala NCT

Lamanya penyelesaian NCT

15-30 detik

31-50 detik

51-80 detik

81-120 detik

>120 detik atau tidak dapat diselesaikan

L-Ornithine
L-Aspartate

Laktulosa

Tatalaksana
faktor
presipitasi
Probiotik

Penatalaksanaan
HE

Antibiotik

Pencegahan
diet dengan protein dalam jumlah sedang
tidak memberikan obat diuretik yang menurunkan kalium
makanan yang diberikan berbentuk jus buah manis atau glukosa IV
Upaya supportif dengan memberikan kalori yang cukup
Mengatasi komplikasi yang mungkin ditemui
eg: hipoglikemi,perdarahan saluran cerna,ggn elektrolit

Prognosis
umur penderita, makin muda
prognosis makin baik

keadaan epidemic,
kalau terjadi epidemic
sering prognosisnya lebih
jelek derajat koma

kemampuan hati untuk


melakukan regenerasi

factor penyebab : halotan, hepatitis B


memberikan prognosis.

jenis kelamin, wanita


lebih jelek dari pria

Tatalaksana optimal akan


memperpanjang survival dan
memperbaiki kualitas hidup

STATUS ORANG SAKIT


BAB 2

Anamnesa Pribadi
Nama

: Ramces purba

Umur

: 61 tahun

Jenis Kelamin

: laki-laki

Status Perkawinan

: Sudah Menikah

Pekerjaan

: Wiraswasta

Suku

: Batak

Agama

: Kristen Protestan

Alamat

:Jl Flamboyan Raya 6 Tanjung sari

Anamnesa Penyakit
Keluhan utama : Demam
Deskripsi : Hal ini telah dialami os 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Demamnya naik
turun dan tidak turun dengan obat penurun panas. Suhu tertinggi mencapai 39 0C. Tidak
dijumpai riwayat berpergian ke daerah endemis. Riwayat gusi berdarah (-), bintik-bintik
merah pada tangan dan lengan (-) tetapi os mengatakan ia mengalami mimisan satu kali
sewaktu os demam. Tidak dijumpai sesak nafas dan batuk (+) sejak 2 hari, batuk disertai
dahak berwana putih. Os mengeluh cepat merasa lelah dan lemas. Os mengeluh adanya
mual (+), muntah (-), dan perutnya yang membesar dan kedua kakinya bengkak. Os
mengatakan bahwa sebelumnya ia pernah didiagnosa sirosis hepatis.
Os mengeluh ada kesulitan tidur setelah masuk RS. Os juga cepat teralih konsentrasi
sewaktu berbicara.
BAK seperti warna teh pekat, nyeri saat berkemih (-),berpasir (-), dan tidak lampas(-).
BAB normal. Riwayat merokok(+) 2-3 bungkus perhari dan mengkonsumsi alkohol (tuak)
sebanyak setengah botol aqua besar perhari. Riwayat DM dan hipertensi tidak disangkal.
Os sebelumnya pernah dirawat di RS luar pada bulan Januari dengan adanya penurunan
kesadaran, perut membesar dan bengkak pada kedua tungkai bawahnya. Os ketika itu
didiagnosa dengan sirosis hati. Pada bulan Maret, os dirawat di RSUP HAM untuk keluhan
yang sama dan adanya pembengkakan pada lutut sebelah kiri (+) dan nyeri (+) sehingga
tidak bisa berjalan.
RPT : RPO : -

Jantung :

Sesak Napas = (-)


Angina Pektoris = (-)

Saluran Pernafasan

Batuk- (+)
(-)
Dahak = (+)

asma,bronkitis =

Nafsu makan =menurun


(-)
Keluhan menelan = (-)
=(-)
Keluhan perut = (-)

penurunan BB =

Saluran pencernaan

Saluran urogenital

Sendi dan tulang

Endokrin

Sakit BAK = (-)


(-)
Mengandung batu = (-)
pekat
Haid =(-)
Sakit pinggang =(-)
= (+)
Keluhan persendiaan = nyeri sendi
lutut
Haus/polidipsi = (-)

edema = (-)
palpitasi = (-)

lain-lain = (-)

keluhan defekasi
lain-lain =(-)
BAK tersendat =
keadaan urin = the

keterbatasan gerak

lain-lain =(-)
Gugup = (-)

Pemeriksaan Fisik Diagnostik


Keadaan

Keadaan Penyakit

Umum
Sensorium
Tekanan
darah
Nadi

Compos Mentis

Pancaran wajah

biasa

120/70 mmHg

Sikap Paksa

Tidak dijumpai

Reflek fisiologis

Reflek patologis

82x/i, reguler, t/v :


cukup

Pernapasan

24x/i

Temperatur

37 oC (axila)

Skala Nyeri

Anemia

(+)

Ikterus

(-)

Dispnu

(-)

Sianosis

(-)

Edema

(+)

Purpura

(-)

Petechi

(-)

Turgor Kulit : Baik


TB : 172 cm
BB : 78 kg

KEPALA : Tidak dijumpai deformitas


Mata : konjunctiva palp. inf. pucat (+/+), ikterus (-/-),.pupil ukuran 3 mm isokor, ki=ka, reflex
cahaya direk (+/+)/indirek(+/+),
kesan = anemia

Telinga : dalam batas normal


Hidung : dalam batas normal
Mulut : Lidah : normal
Gigi geligi : normal
Tonsil/faring : dalam batas normal

LEHER :
-Struma tidak membesar, pembesaran kelenjar limfa (-), nyeri tekan (-)
-Posisi trakea : medial, TVJ : R-2 cm H 2O
-Kaku kuduk (-), lain-lain: (-)

THORAX DEPAN
Inspeksi
Bentuk
: Simetris fusiformis
Pergerakan
: Simetris, tidak ada ketinggalan bernapas
Dijumpai spider nevi (+)
Palpasi
Nyeri tekan
: nyeri tekan (-)
Fremitus suara
: Suara pernafasan kanan = kiri
Iktus : tidak terlihat, teraba di ICS V 1 cm medial LMCS

Perkusi
Paru : Sonor memendek di lapangan paru kanan
Batas paru-hati R/A :R: ICS V LMCD/ A: ICS VI LMCD
Peranjakan: 1 cm

Jantung
Batas Atas Jantung
: ICS III sinistra
Batas Kiri Jantung : ICS V 1 cm medial LMCS
Batas Kanan Jantung : ICS V parasternalis dextra

Auskultasi
Paru
Suara Pernapasan : vesikuler
Suara tambahan : ronkhi basah di paru kanan atas
Jantung
M1 > M2, T1 > T2, A2 >A1, P2 > P1 desah sistolis (-), desah diastolis (-)
HR : 82x/i, reguler, intensitas Cukup

THORAX BELAKANG
Inspeksi : Simetris fusiformis, tidak ada ketinggalan bernapas
Palpasi : sf kanan = kiri, kesan normal
Perkusi : Sonor memendek pada lapangan paru kanan
Auskultasi : Suara pernapasan : vesikuler
Suara tambahan
: ronkhi basah di paru kanan atas

ABDOMEN

Inspeksi
Bentuk
Gerakan lambung/usus
Vena kolateral
Caput medusae

: Simetris membesar
: tidak terlihat
: (-)
: (-)

Palpasi
Dinding Abdomen
: distensi abdomen (+) nyeri (-)

HATI
Pembesaran
: tidak ada pembesaran
Permukaan
: tidak teraba
Pinggir
: tidak teraba
Nyeri tekan
: (-)

LIMFA
Pembesaran
: (-) Schuffner : (-), Haecket : (-)

GINJAL
Ballotement
: (-), Kiri/Kanan, lain-lain : (-)

UTERUS/OVARIUM
:TUMOR
: (-)
Perkusi
Pekak hati
: (+)
Pekak beralih
: (+)

Auskultasi
Peristaltik usus
: normoperistaltik

PINGGANG
Nyeri ketuk sudut kostovertebra (-) kiri/kanan

INGUINAL : tdp
GENITALIA LUAR : tdp
PEMERIKSAAN COLOK DUBUR (RT)
Perineum : tdp
Spincter Ani : tdp
Lumen: tdp
Mukosa : tdp
Sarung Tangan : -

Anggota
Deformitas SendiGerak Atas Anggota
EdemaGerak Bawah

Lokasi

Arteri Femoralis

Jari Tabuh

Arteri Tibialis Posterior

Tremor Ujung Jari

Arteri Dorsalis Pedis

Telapak Tangan Sembab

Refleks KPR

Sianosis

Refleks APR

Eritema Palmaris

Refleks Fisiologis

Lain-Lain

Refleks Patologis

Lain-lain

Pemeriksaan Darah rutin


Darah
Hb

Kemih
: 9 g/dL

Tinja

Warna

: teh pekat

Warna

: coklat

Eritrosit : 2,54x106/mm3

Protein

:+

Konsistensi

: lembek

Leukosit : 6,33x 103/mm3

Reduksi

:-

Eritrosit

: 0-1 LPB

Trombosit: 45 x 103/mm3

Bilirubin : -

Leukosit

: 0-1 LPB

Ht

Urobilinogen: -

Amoeba/Kista : -

Sedimen

Telur Cacing

Eosinofil : 16,4%

Eritrosit : 0-1/lpb

Ascaris

Basofil

Leukosit : 1-3 /lbp

Ankylostoma : -

Neutrofil : 44,30%

Silinder : -

T. trichiura

:-

Limfosit : 1,28%

Epitel

Kremi

:-

: 23,60 %

Hitung jenis :

Monosit

: 0,3 %

: 1,19%

:- /lbp

:-

RESUME

Keluhan Utama : febris(+)


Hal ini dialami sejak 3 hari smrs, bersifat naik turun ,suhu tertinggi 390C. Mimisan (+) sekali
sewaktu demam. Dispnea (-) dan batuk dahak (+) sejak 2 hari.
ANAMNESIS

Nausea (+), muntah(-), perutnya yang membesar dan kedua kakinya bengkak. Os pernah
didiagnosa sirosis hepatis. Insomnia (+) sejak masuk RS.
BAK warna teh pekat dan BAB normal
Riwayat Merokok (+) (perokok berat) dan konsumsi alkohol (+) (tuak).
Keadaan Umum : baik

STATUS PRESENS

Keadaan Penyakit : berat


Keadaan Gizi

: obesitas I

Konjunctiva palpebral anemis


Thorax depan:
Inspeksi : spider nevi (+)
Perkusi : Sonor memendek di lapangan paru kanan
Auskultasi :
Suara tambahan: ronkhi basah di paru kanan atas
PEMERIKSAAN FISIK

Thoraks belakang
Perkusi : Sonor memendek di lapangan paru kanan
Auskultasi :
Suara tambahan: ronkhi basah di paru kanan atas
Perkusi hati: pekak beralih(+),
Abdomen : membesar simetris,ascites (+), distensi abdomen dijumpai
Anggota gerak atas: eritema palmaris (+)
Edema pada kedua tungkai bawah (+)

Darah rutin
Hb

: 9 g/dL

Eritrosit

: 2,54 x 106/mm3

Leukosit : 6,33 x 103/mm3


Trombosit: 45 x 103/mm3
Ht

: 23,60 %

Hitung jenis :
Eosinofil : 16,4%
Basofil

: 0,3 %

Neutrofil : 44,3%
Limfosit

: 1,28%

Monosit

: 1,19%

Urinalisa
LABORATORIUM RUTIN

Warna

: teh pekat

Protein

:-

Reduksi

:-

Bilirubin : Urobilinogen: Sedimen


Eritrosit

: 0-1/lpb

Leukosit : 1-3/lbp
Silinder

: -/lbp

Epitel

:- /lbp

Feses Rutin
Warna

: coklat

Konsistensi

: lembek

Eritrosit

: 0-1 LPB

Leukosit

: 0-1 LPB

Amoeba/Kista : -

1. Sirosis hepatis + Hepatic encephalopathy stg 1+ OA + efusi


pleura dextra ec pneumonia

DIAGNOSA BANDING

2. Metabolic Encephalopathy
3. Psychiatric Syndrome

DIAGNOSA SEMENTARA

Sirosis hepatis + Hepatic encephalopathy stg 1 + OA + efusi pleura dextra ec pneumonia

PENATALAKSANAAN

Aktivitas : tirah baring


Diet : diet hati II
Tindakan suportif :
IVFD Nacl 0,9% 10 gtt/i mikro
balance cairan -250cc

Medikamentosa :
-

Aminoleban 1fls perhari

Inj ceftriaxone 1 gr/8 jam

Paracetamol 3x500mg

Laxadine syr

Omeprazole tab 1x20mg

Perencanaan Diagnostik
1. Faal hepar (bilirubin total, bilirubin I dan 6. EEG
II, SGOT, SGPT, albumin, globulin, GT)
2. USG abdomen
2. Darah

lengkap

7. (eritrosit,

MCV, 8. -

MCH,MCHC, retikulosit, trombosit)


4 Gastroskopi

9. -

5. PT/APTT

10.-

Follow Up Harian Pasien


BAB 3

Tanggal

P
Terapi

Tanggal 4-8

Demam (+), BAK

September 2015

warna teh pekat (+)

Sens: CM
TD: 100/60
Nadi : 80x/i
HR: 20x/i
Temp: 36,80C
Pemeriksaan
fisik:
Mata: konjunctiva
palp anemis(+/
+), ikterik(+/+)
Leher: TVJ R-2
cmH2O, pemb.
KGB(-), trakea
medial
Thoraks: spider
nevi (+)
SP: vesikuler
melemah di
lapangan paru
kanan
ST: ronki (+) di
paru kanan atas
Abdomen:
Simetris, soepel,
H/L/R tidak
teraba, BU(+)N

Foto thoraks PA:


kesan efusi

Sirosis hepatis +

tirah baring

Diagnostik
Faal hepar

efusi pleura dextra ec diet hati III

HBsAg, Anti HCV

pneumonia + AKI

IVFD Dextrose 5%

USG abdomen

std injury dd

10 gtt/I mikro

Darah lengkap

hepatorenal

Inj Cefotaxime 1

Gastroskopi

syndrome

gr/8 jm

Hemorrhagic
screening test
EEG
Foto thorax lateral
decubitus
BTA ds 3x, Kultur
sputum
Analisa, kultur,
sitologi cairan efusi
pleura

Tanggal

P
Terapi

Tanggal 4-8
September 2015

Lab (4/9)
Hb: 9,2 g/dL
RBC:2,65x106/mm3
WBC:15,01x103/mm3
Ht: 25,6%
PLT: 93x103/mm3
MCV:96,6 fL
MCH: 34,7 pg
MCHC: 35,9 g%
RDW: 12,9%
MPV: 9,10 fL
PCT: 0,08%
PDW: 9,1 fL
Neu:75,4%
Lim: 8%
Mono: 14,7%
Eo: 1,8 %
Baso: 0,1%
Waktu protrombin
27,5 s (N:14)
INR: 1,98
APTT: 45,5 s (N:31,5)
Waktu trombin 20,2 s
(N:17,5)
Fibrinogen 248
mg/dL
Albumin: 2 g/dL
Ureum: 43,5 mg/dL
Kreatinin: 3,06
mg/dL

Diagnostik

Tanggal

P
Terapi

Tanggal 4-8
September 2015

Lab (7/9)
Hb: 9 g/dL
RBC: 2,54x106/mm3
WBC: 6,33x103/mm3
Ht: 23,6%
PLT: 95x103/mm3
MCV:92,9 fL
MCH: 35,4 pg
MCHC: 38,1 g%
RDW: 12,2%
MPV: 9,30 fL
PCT: 0,09%
PDW: 10,2 fL
LED: 45 mm/jam
Neu:44,3%
Lim: 20,2%
Mono: 18,8%
Eo: 16,4 %
Baso: 0,3%
Na: 124mEq/L
K: 3 mEq/L
Cl: 90 mEq/L
HBsAg (-)
Anti HCV (-)
Waktu protrombin 25,4
s (N:14)
INR: 1,83
APTT: 46,5 s (N:32,6)
Waktu thrombin 22,3 s

Diagnostik

Tanggal

P
Terapi

Tanggal 4-8
September 2015

Ferritin: 364,9 ng/mL


Besi: 57 mg/dL
TIBC: 123 g/dL
Bilirubin total: 1,66
mg/dL
Bilirubin direk:1,17
mg/dL
Fosfatase Alkali: 91U/L
AST/SGOT: 39 U/L
ALT/SGPT: 23 U/L
Protein total: 6,8 g/dL
Albumin: 2 g/dL
Globulin: 5,1 g/dL
Kolesterol Total: 71
mg/dL
Trigliserida: 77 mg/dL
Kolesterol HDL: 13
mg/dL
Kolesterol LDL: 16
mg/dL
Ureum: 71,9 mg/dL
Kreatinin: 3,36 mg/dL
Asam Urat : 7,5 mg/dL

USG ginjal: kedua


ginjal normal
USG hepar: sirosis
hepatis

Diagnostik

Tanggal

P
Terapi

Tanggal 9-13

demam (-), BAK

September 2015

warna pekat (+), sulit


tidur (+)

sens: CM
TD: 100/60
Nadi: 64x/i
RR: 20x/i
Temp : 36,2o
Pemeriksaan fisik:
Mata: konjunctiva
palpebra anemis
(+/+), sclera
ikterik (+/+)
Leher: TVJ R-2
cmH2O
Thorax: SP=
vesicular
melemah di paru
kanan
ST= ronki basah
di paru kanan
atas
Abdomen:
simetris (+),
soepel(+), H/L/R
ttb, peristaltik
(+)N
Ekstremitas :
oedem (+/+),
eritem
palmaris(+)

Hasil BTA 1:

Diagnostik

HE grade I+ Sirosis

tirah baring

EEG

hepatis st DC + efusi

diet hati III

Foto thorax lateral

pleura dextra ec

IVFD dextrose 5%

pneumonia + AKI std

10 gtt/I mikro

injury dd acute on

Aminolebon 1 fl/ hari

BTA ds 3x, Kultur

CKD

Inj ceftriaxone 1 gr/8

sputum

jam

Analisa, kultur,

PCT 3 x 500 mg

sitologi cairan efusi

Laxadine syr 3x CI

decubitus

pleura

Tanggal

P
Terapi

Tanggal 9-13
September 2015

Lab (11/9)
Hb: 8,9 g/dL
RBC:2,56x106/mm3
WBC: 4,8x103/mm3
Ht: 24,4%
PLT: 128x103/mm3
MCV:95,3 fL
MCH: 35,4 pg
MCHC: 34,8 g%
RDW: 13,1%
MPV: 8,90 fL
PCT: 0,11%
PDW: 9,3 fL
LED: 50 mm/jam
Neu:38,2%
Lim: 30,8%
Mono: 22,7%
Eo: 8,1 %
Baso: 0,2%
Na: 132mEq/L
K: 3,1 mEq/L
Cl: 101 mEq/L
Waktu protrombin 21,6
s (N:14)
INR: 1,55
APTT: 44,9 s (N:31,9)
Waktu thrombin 24 s
(N:17,6)
Fibrinogen 223 mg/dL
d-dimer : 1681 ng/mL

Diagnostik

Tanggal

P
Terapi

Tanggal 14-18

Demam (-), BAK

Agustus 2015

pekat(+), sulit tidur (+),


batuk(+) dahak(-)
Tanggal 15, batuk mulai
berkurang
Tanggal 16, tidak ada
batuk.
Tanggal 18, sulit tidur
berkurang

sens: CM
TD: 100/60
Nadi: 64x/i
RR: 20x/i
Temp : 36,3o
Pemeriksaan fisik:
Mata: konjunctiva
palpebra anemis
(+/+), sclera ikterik
(+/+)
Leher: TVJ R-2
cmH2O
Thorax: SP=
bronkial di paru
kanan
ST= ronki basah di
paru kanan atas
Abdomen: simetris
(+), soepel(+),
H/L/R ttb,
peristaltik (+)N
Ekstremitas :
oedem (-/-), eritem
palmaris(+)

Hasil kultur
sputum: BTA I (-),
BTA II (-). Bakteri:
Escherichia coli

Diagnostik

HE grade I+ Sirosis

tirah baring

EEG

hepatis st DC + efusi

diet hati III

Foto thorax lateral

pleura dextra ec

IVFD dextrose 5%

pneumonia + AKI std

10 gtt/I mikro

injury dd acute on

Aminolebon 1 fl/

BTA ds 3x, Kultur

CKD

hari

sputum

Inj meropenem 1

Analisa, kultur,

gr/8 jam

sitologi cairan efusi

PCT 3 x 500 mg
Omeprazole 1 x 20
mg
Laxadine syr 3xCI

decubitus

pleura

Tanggal

P
Terapi

Tanggal 14-18
Agustus 2015

Lab (17/9)
Hb: 8,4 g/dL
RBC: 2,39x106/mm3
WBC:
5,54x103/mm3
Ht: 23,2%
PLT: 122x103/mm3
MCV:97,1 fL
MCH: 35,1 pg
MCHC: 36,2 g%
RDW: 13,5%
MPV: 9,30 fL
PCT: 0,11%
PDW: 9,5 fL
Neu:42%
Lim: 26%
Mono: 17,9%
Eo: 13,7 %
Baso: 0,4%
Na: 134mEq/L
K: 3,4 mEq/L
Cl: 110 mEq/L
Waktu protrombin
17,3 s (N:14)
INR: 1,27
APTT: 40 s (N:32)
Waktu thrombin
24,5 s (N:17,5)
Ureum: 49,6

Diagnostik

DISKUSI
BAB 4

NO
1.

TEORI

KASUS

Etiologi

Pasien menderita SH dan mengalami

Sekitar 28% penderita SH dapat mengalami komplikasi komplikasi hepatik ensefalopati grade I.
hepatik ensefalopati.
2.

Manifestasi klinis

Kriteria West Haven

Grade 1 gangguan tidur, euphoria/anxiety, gangguan


pemusatan konsentrasi, asteriksis yang tidak jelas

Grade 2 lethargy/apathy, disorientasi minimal terhadap


waktu dan/atau tempat, perubahan

perilaku,flapping Pada pasien didapati

tremor jelas, penurunan daya ingat

Kriteria West Haven

Gangguan tidur, Gangguan

Grade 3 somnolen sd semistupor, tapi masih dapat

pemusatan konsentrasi, asteriksi yang

respon

tidak jelas

dengan

stimulasi

verbal,

kebingungan,

disorientasi mayor, amnesia, gangguan emosi

Grade 4 koma

= Grade 1

3.

Terapi
Tindakan Umum

Pemantaun kesadaran

Keseimbangan cairan , elektrolit serta asam dan basa

Pembatasan konsumsi air

Balance cairan -250 cc

Diet rendah protein

Tirah Baring

Diet Hati II

Tindakan Khusus

IVFD

NaCl

0,9%

10

gtt/I

mikro

Mengurangi produksi dan absorpsi ammonia

Lactulose, Lactose

Antibiotik

LOLA

IVFD Dekstrose 5% 10 gtt/i

Probiotik

Aminoleban 1fls perhari

Inj ceftriaxone 1 gr/8 jam

Laxadine syr

BAB 5

KESIMPULAN

Pasien laki-laki, usia 61 tahun, menderita HE grade I+


Sirosis hepatis st DC + efusi pleura dextra ec
pneumonia + AKI std injury dd acute on CKD

You might also like