You are on page 1of 19

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN DENGAN


EFUSI PLEURA
Dara Kristiani
PSIK-STIKes Hang Tuah Pekanbaru
2013

DEFINISI

Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana


terdapat penumpukan cairan dari dalam kavum
pleura diantara pleura parietalis dan pleura
viseralis dapat berupa cairan transudat atau
cairan eksudat (Pedoman Diagnosis danTerapi /
UPF ilmu penyakit paru, 1994, 111).
Effusi pleura berarti terjadi pengumpulan
sejumlah besar cairan bebas dalam kavum
pleura.
Efusi pleura penumpukan cairan di dalam
rongga pleura

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

1. Anatomi
Pleura merupakan membran tipis,
transparan yang menutupi paru dalam
dua lapisan : Lapisan viseral, yang
dekat dengan permukaan paru dan
lapisan parietal menutupi permukaan
dalam dari dinding dada.
Rongga pleura adalah ruang diantara
kedua lapisan tersebut.

2. FISIOLOGI

Proses respirasi berlangsung beberapa tahap


antara lain :
Ventilasi proses pengeluaran udara ke dan dari
dalam paru. Proses ini terdiri atas 2 tahap :
Inspirasi yaitu pergerakan udara dari luar ke
dalam paru.
Ekspirasi yaitu pergerakan udara dari dalam
ke luar paru.
Pertukaran gas di dalam alveol dan darah.

Continue,,,
Transport gas yaitu perpindahan gas dari paru
ke jaringan dan dari jaringan ke paru dengan
bantuan darah (aliran darah).
Pertukaran gas antara darah dengan sel-sel
jaringan. Metabolisme penggunaan O2 di dalam
sel serta mengeluarkan CO2
Dalam keadaan normal tidak ada rongga
kosong diantara kedua pleura, hanya terdapat
sekitar 10-20 cc cairan yang merupakan lapisan
tipis serosa yang selalu bergerak secara teratur.

ETIOLOGI
Berdasarkan jenis cairan yang terbentuk, cairan
pleura dibagi menjadi transudat, eksudat dan
hemoragis
1) Transudat kegagalan jantung kongestif (gagal
jantung kiri), sindroma nefrotik, asites (oleh
karena sirosis kepatis), syndroma vena cava
superior, tumor.
2) Eksudat disebabkan oleh infeksi, TB, preumonia
dan sebagainya, tumor, infark paru, radiasi,
penyakit kolagen.
3) Effusi hemoragis dapat disebabkan oleh adanya
tumor, trauma, infark paru, tuberkulosis.

ETIOLOGI
1. Penghambatan drainase limfatik dari rongga pleura,
2. Gagal jantung yang menyebabkan tekanan kapiler
paru dan tekanan perifer menjadi sangat tinggi
sehingga menimbulkan transudasi cairan yang
berlebihan ke dalam rongga pleura
3. Menurunnya tekanan osmotik koloid plasma, jadi juga
memungkinkan transudasi cairan yang berlebihan
4. Infeksi atau setiap penyebab peradangan apapun
pada permukaan pleura dari rongga pleura, yang
memecahkan membran kapiler dan memungkinkan
pengaliran protein plasma dan cairan ke dalam
rongga secara cepat

Continue,,,
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Infeksi TBC
Infeksi non TBC
Keganasan
Tumor
Pneumonia, jamur, virus
Peradangan
Aoutoimunitas

KLASIFIKASI

1. Hidrothoraks cairan
2. Pneumothoraks udara
3. Hemothorak darah

LOKASI EFUSI PLEURA


Berdasarkan lokasi cairan yang terbentuk, effusi
dibagi menjadi unilateral dan bilateral.
1. Efusi yang unilateral tidak mempunyai kaitan
yang spesifik dengan penyakit penyebabnya
2. Efusi yang bilateral ditemukan pada penyakitpenyakit di bawah ini :Kegagalan jantung
kongestif, sindroma nefrotik, asites, infark paru,
lupus eritematosus systemic, tumor dan
tuberkolosis.

PATOFISIOLOGI

Dalam keadaan normal hanya terdapat 1020 ml cairan di dalam rongga pleura.
Jumlah cairan di rongga pleura tetap, karena
adanya tekanan hidrostatis pleura parietalis
sebesar 9 cm H2O.
Akumulasi cairan pleura dapat terjadi
apabila:

CONTINUE,,,
Tekanan osmotik koloid menurun misalnya pada
penderita hipoalbuminemia
Bertambahnya permeabilitas kapiler akibat ada
proses peradangan atau neoplasma
Bertambahnya tekanan hidrostatis akibat
kegagalan jantung dan tekanan negatif intra
pleura apabila terjadi atelektasis paru (Alsagaf
H, Mukti A, 1995, 145).

TANDA DAN GEJALA


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Nafas pendek
Takipnea
Nyeri pleuritik
Hipoksemia
Perkusi: pekak
Penurunan bunyi nafas di area yang sakit

DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. sekunder terhadap penumpukkan cairan dalam
rongga pleura (Susan Martin Tucleer, dkk, 1998).
2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh. Sehubungan dengan
peningkatan metabolisme tubuh, pencernaan
nafsu makan akibat sesak nafas sekunder
terhadap penekanan struktur abdomen (Barbara
Engram, 1993).
3. Cemas sehubungan dengan adanya ancaman
kematian yang dibayangkan (ketidakmampuan
untuk bernafas).

Continue,,,
4. Gangguan pola tidur dan istirahat sehubungan
dengan batuk yang menetap dan sesak nafas
serta perubahan suasana lingkungan Barbara
Engram).
5. Ketidakmampuan melakukan aktivitas sehari-hari
sehubungan dengan keletihan (keadaan fisik
yang lemah) (Susan Martin Tucleer, dkk, 1998).
6. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, aturan
pengobatan sehubungan dengan kurang
terpajang informasi (Barbara Engram, 1993)

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Rontgen dada
2. USG pleura menentukan adanya cairan dalam
rongga pleura
3. CT-Scan dada
4. Torakosentesis warna cairan pleura

THANK YOU,,,

You might also like