You are on page 1of 2

Bronkitis Akut

Pengertian
Bronkitis akut adalah peradangan saluran pernafasan besar, yang secara patologik termasuk
trakea dan bronkus ukuran besar dan sedang. Pada umumnya penyebab bronkitis akut adalah
virus, misalnya: - Adenovirus;- Influenza; - Parainfluenza; -Respiratory Syncytial virus; Rhinovirus.
Penyebab bakterial sangat jarang, misalnya B. pertussis, H. influenzae, Staphylococcus
pyogenes, dll. Bronkitis juga bisa disebabkan oleh bukan mikrooganisme, misalnya agen kimia,
pengaruh fisik (udara kering, udara kotor, panas dsb).

a.
b.
c.

Diagnosis
Gejala klinis
Pada umumnya gejala klinis dapat dibagi dalarn stadium:
Stadium prodromal: 1-2 hari demarn dan gejala saluran pernafasan bagian atas, gejala ini sering
tak nyata.
Stadium trakeobronkial: 4-6 hari, dengan demam, batuk mula-mula nonproduktif dan kemudian
timbul ekspektorasi; demam biasanya tidak tinggi.
Stadium rekonvalesen: panas turun, batuk berkurang, kemudian sembuh. Pada stadium ini dapat
terjadi infeksi sekunder oleh bakteri.
Dengan demikian gejala klinis yang dijumpai pada penderita:
Demarn 37,8 - 39C (jarang tinggi).
Batuk, mula-mula kering kemudian dapat menjadi berdahak, pada anak besar sering
purulen. Pada anak kecil usaha untuk mengeluarkan sekret yang lengket dan kental dapat
merangsang muntah; sekret yang tertelan dapat menyebabkan muntah.
Nyeri dada waktu batuk sering dikeluhkan oleh anak besar bila batuknya berat.
Gejala rinitis sebagai manifestasi pengiring.
Faring hiperemis bisa juga tampak.
Ronki basah kasar merupakan tanda khas radang di bronkus; bila lendir banyak dan tidak terlalu
lengket terdengar ronki basah kasar.
Gejala laboratorik
Tidak ada tanda lab. yang spesifik pada bronkitis. Uji lab diperlukan bila etiologi bronkitis
ditemukan untuk kepentingan terapi; ini biasanya perlu pada bronkitis kronis.
Radiologik
Tidak spesifik
Tatalaksana

Penderita tidak perlu dirawat inap, kecuali ada indikasi seperti dehidrasi atau ada reaksi
penyempitan bronkus (bronkitis asmatis) Tatalaksana tidak spesifik mungkin diperlukan.
Analgetik-antipiretik Parasetamol 10 mg/kg bb/kali, per os.
Antitusif (untuk batuk non produktif yang mengganggu):
1) Dekstrometorfan HBr 1 mglkg bb/hari, dibagi 3 dosis, per os
2) Antibiotik kalau ada bukti-bukti infeksi bakterial.
3) Mukolitik Fisioterapi pada batuk yang produktif.
Pemantauan
Bila bronkitis akut berulang dipikirkan kemungkinan:
4) bronkientasi.
5) defisiensi imunologik. hipereaktivitas bronkus (asma).

You might also like