You are on page 1of 21

Saat Terakhir bersama Rasulullah SAW

Sahabat Anshor berkumpul di Saqifah Bani Saidah (balai


pertemuan) dipimpin oleh Saad bi Ubadah.
Sayyidina Umar, Sayyidina Abu Bakar, Ubaidah Ibn Jarrah
dari kalangan Muhajirin turut bergabung.
Terjadi kesepakatan mengangkat Abu bakar sebagai
Khalifah (pemimpin umat Islam)

MASA PEMERINTAHAN KHUAFA AL-RASYIDUN

Abu Bakar menjadi khalifah tahun 11-13H

(melalui kesepakatan sahabat(


Umar bin Khattab menjadi khalifah tahun
13-23 H (melalui penunjukan)
Utsman bin Affan menjadi khalifah tahun
23-35 (tim formatur)
Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah tahun
35-40 (kesepakatan)

Sebab-sebab timbulnya
firqoh
Terjadinya fitnah kubro (terbunuhnya Utsman

bin Affan)
Berbagai intrik politik yang dilakukan oleh
Yahudi yang menyusup ke dalam komunitas
umat Islam. Dikomandani oleh Abdullan bin
Saba.
Yang
pura-pura
masuk
Islam
menghembuskan politik Adu Domba dengan
mengusung isu kecintaan kepada keluarga Nabi
Saw (ahlul bait).
Terjadinya perang saudara pada masa Ali bin
Abi thalib (perang Jamal dan perang Shiffin)

Kelahiran Khawarij
Perang Shiffin

Tahkim

Khawarij

Abdurrahman bin Muljam membunuh Ali di Kufah Irak


Barok Ibnu Abdillah At-Tamimi membunuh Muawiyah

di Syiria
Amr Ibnu Bakar At-Tamimi membunuh Amr Bin Ash di
Mesir

Pengertian
Aswaja












) . 1(80


:






) (9

Pengerti
an




) . ( 9-8

Ahlussunnah Wal
SyaikhJamaah
Abdul Qodir al-Jilani:
Yang dimaksud dengan al-Sunnah adalah apa yang

telah diajarkan oleh Raslullh SAW (meliputi ucapan,


perilaku
serta
ketetapan
beliau).
Sedangkan
pengertian al-Jamah adalah segala sesuatu yang
telah menjadi kesepakatan para sahabat Nabi
Muhammad SAW pada masa al-Khulaf al-Rsyidn
yang empat yang telah diberi hidayah (mudahmudahan Allah SWT memberi rahmat pada mereka
semua).(Al-Ghunyah li Thlib Tharq al-Haqq, Juz I,
hal 80)
Syaikh

Ab

al-Fadhl

bin

`Abdussyakr

As-

Senauri:
Yang disebut Ahl al-Sunnah wa al-Jamah adalah
orang-orang yang selalu berpedoman pada sunnah
Nabi SAW dan jalan para sahabatnya dalam masalah
akidah keagamaan, amal-amal lahiriyah serta akhlaq
hati. (Al-Kawkib al-Lammah, hal 8-9)

Sayyid Abdullah bin Alawi Al-Haddad ra

Ahlussunnah wal Jamaah adalah golongan yang


berpegang teguh kepada sunnah Nabi dan para
sahabatnya (Risalatul Muawanah, 9)

Prinsip Dasar
ASWAJA

)At-Tawassuth (sikap tengah, sedang-sedang.


Firman Allah SWT







) ( 143
)At-Tawazun( keseimbangan. Allah SWT

) (25
)Al-Itidal (Tegak lurus. Allah SWT


) ( 8

Perwujudan
Lebih mendahulukan al-naql dari pada al-aql,

karena menyadari kemampuan akal manusia itu


sangat sedikit dan terbatas.
Tidak terjebak kepada ekstrim kiri atau kanan.
Memilih
Sistem
bermadzhab
secara
proporsional
Mengakui, mengagungkan sekaligus mengikuti
teladan dan jejak langkah para sahabat Nabi
Muhammad SAW.

) (
(
)




)(

Sistem Bermadzhab
Imam Abu Hanifah
Fiqh

Imam Malik
Imam Syafii
Imam Ahmad bin Hanbal
Imam Abu Hasan Al-Asyari

Tauhid

Imam Abu Manshur Al-Maturidi


Imam Junaid Al-Baghdadi

Tashawwuf

Imam al-Ghazali

Sullamut taufiq
Safinatun Najah
Fathul Qorib
Fathul Muin
Ihya ulumiddin
Bidayatul Hidayah
Al-Hikam
Aqidatul Awam,
Kifayatul Awam,
Jawharatut Tauhid
dll

AKTUALISASI AJARAN
AHLUSUNNAH
WAL
Pertama : pendekatan
Untuk dapat memahami
doktrnial, yakni memahami
dan apalagi
JAMAAH
dan mengaaktualisasikan
mengaktualisasikan
Ahlussunnah wal jamaah
dalam kehidupan
individu maupun
masyarakat muslim,
tentunya tidak hanya
didekati melalui
doktrinnya saja.
Sedikitnya ada tiga
macam pendekataan
utuk memahami dan
mengaktualisasikan
Ahlussunnah Wal
Jamaah ini.

Ahlussunnah Wal Jamaah


dengan memahami
duktrin-doktrin dan ajaranajaran yang dirumuskan
dalam kitab-kitab ilmu
kalam sunni, maupun
melalui diskusi-diskusi dan
pengajian formal atau non
formal mulai dari konsep
keimanaan kepada Tuhan,
sampai masalah
kedudukan manusia
terhadap karyanya, dan
masalah-masalah
ghaibiyah.

Kedua : pendekatan historis, yakni menulusuri

perkembangan kesejarahan; mengapa sikap-sikap


ahlus sunnah waal Jamaah menjadi tegar dalam ,
mensupremasikan dalil-dalil naqli dari pada dalil-dalil
aqli, mengapa Ahlussunnah Wal Jamaaah
mempertahankan sikap tawasuth dan tasamuh, dan
mengapa Ahlussunnah Wal jamaaah selalu berusaha
mencari konsensus dalam mewujudkan kemaslahatan
umat selama tidak melanggar batasan syara ? sebagai
contoh, ahlussunnah Wal Jamaah berusaha
mempertemukan titik temu antara perbedaan yang
terjadi diantara para sahabat dan ulama. Abdul Malik
bin Marwan, seorang kholifah Umawiyah, setelah
terjadai konflik dengan keluarga Sd. Ali bin Abi Thalib
r.a., masih berusaha meaklukan konsiliasi dalam
masyarakat Islam. Slogan al-jamaah dipopulerkan
dimana-mana:





Kita adalah satu jamaah dibawah naungan panji-panji
agama Allah.

Ketiga pendekatan kultural, yakni usaha

mengembangkan nilai-nilai dan sikap


kemasarakatan yang diberikan oleh Ahlussunnah
Wal Jamaah. Kita tahu betapa banyakknya
perbedaan pendapat antara imam-imam madzab,
khususya Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafii
dan Imam Hambali; tetapi perbedaan itu tidak
menjadikan mereka saling bermusuhan. Imam
Safii sendiri pernah tidak membaca Qunut waktu
sembahyang shubuh, pada saat beliau ada di
madinah demi menghormati kepada imam malik
yang diakui sebagai gurunya. Imam Ahmad bin
Hambal dalam waktu yang cukup lama
mendoakan secara khusus kepada iman Safii
sebagai penghormatan jasa-jasa keilmuannya

PERANAN PENDIDIKAN DALAM MELESTARIKAN


NILAI-NILAI AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH
(MELALUI KAJIAN METODOLOGI)
Sampai pada awal pemerintahan bani salju, yakni

pada masa tugril Beq dan perdana meterianya yang


benama Abu Nasr bin Mansur Al Kundari (416-456 H),
tekanan-tekanan terhadap golongan dan gerakan
terhadap Ahlussunnah Wal Jamaah masih sangat
kuat, bahkan ajaran dan tokoh tokoh Ahlussunnah
Wal Jamaah mendapat cacian dan kutukan mimbarmimbar jumaat dan ceramah-ceramah di MasjiMasjid. Bahkan Al Kundari pernah memerintahkan
penangkapan terhadap tokoh\tokoh dan ulama-ulama
Al Asariyah. Diantara yang pernah dipenjarakan
adalah Abu Abdul Qasim Abdul Karim Al-Qusyairi
dengan ddemikian penyebaran pengembangan
Ahlussunnah Wal Jamaah secara umum dan AsSyariyah secara khusus mengalami hambatan.

Tekanan dan intimedasi terhadap gerakan

Ahlussunnah Wal Jamaah \dan pengembangan


ajaran-ajarannya berakhir, setelah terjadi pergantian
kekuasaan dari Tugril Beg ke Alp Arsalan dengan
perdana menterinya yang masyhur, yakni; Mizhomul
Mulk (1063-1092 M) yang dengan setia mendukung
faham Ahlussunnah Wal Jamaah. Aliran As-Asyariyah
mengalami kemajuan pesat bahkan mampu
mendominasi pemikiran dunia Islam melalui
Madrasah Nizhomiyah yang didirikan Nizhomul Mulk
madrasah ini mempunyai cabang hampir di seluruh
kota penting dalam wilayah kekuasaan Saljukiyah.
Semua sekolah-sekolah Nizhomiyah menerapkan
kurikulum yang sarat ajaran-ajaran Ahlussunnah
Waljamaah. Imam Al-Ghozali pernah memimpin
lembaga Nizhomiyah ini,dan berkesempatan luas
untuk mewarnai Nizhomiyah dengan faham AsAsyariyah.

Di Mesir dan Suriah teologi Asyariyh ini juga

berkembang dengan dukungan pemerintahna


salahuddin Al-Ayyubi, pendirian dinasti
Ayyubiyah, setelah menghapuskan ajaran
syiah dari pusat pendidikan Al-Azhar dan
sekolah-sekolah di Mesir dan Suriah lainnya
sebagai warisan dinasti Fathimiyah yang
berkuasa sebelumnya, Dan selanjutnya sistem
dan kurikulum Al-Azhar sebagai pusat
pengembangan keilmuan dan peradaban
Islam bercitra Sunni Sampai selkarang.

Perkembangan aliran As-

Pertama, memprakarsai

penulisan kitab kitab


Asyariyah dibelahan
keislaman yang bermuatan
dunia timur ( India,
ajaran Sunni.
Pakistan, Afganistan
Kedua, membangun
sampai ke Indonesia)
berkat dukungan
madrasah-madrasah besar
Muhammad Al-Gazwani
sebagai pusat pengajaran.
( 971-1030 M), Sultan
Ketiga, membentuk Majlisketiga dinasti gaswaniyah.
majlis keilmuan dan
Pada mulanya mahmud
keagamaaan yang diikuti
Al-Ghazwani menganut
oleh para ulama dan
madzhab Hanafi, tetapi
cendekiawan.
kemudian beralih ke
madzhab Syafii. Jasa
Keempat, mengirim ulama
Gazwani dalam
dan muballigh-muballigh
penyebaran
untuk menyebarkan ajaran
pengembangan
sunni sekaligus menghadapi
Ahlussunnah Wal Jamaah
gerakan-gerakan lain yang
antara lain dengan :

dipandang menyimpang dari


ajaran Islam.

Khusus di Indonesia pemikiran-pemikiran Al-

Asyariyah dikenal luas melalui kitab-kitab karya alGhazali dan As-Sanusi. Pengaruh As-Sanusi di
Indonesia populer dengan konsep teologinya
terhadap sifat Allah dan rasulnya yaitu sifat
Wajib,Mustahil dan Jaiz.,tentang sifat-sifat wajib yang
20 (dua puluh), sifat mustahil 20 (Dua puluh), dan
sifat Jaiznya hanya satu (1) bagi Allah Juga
pengelompokan sifat-sifat Allah dalam tiga bagian,
yakni sifat Nafsiyah(kedirian Allah), sifat salbiyah
(sifat yang membedakan zdat Allah dengan lainnya)
dan sifat Maani (sifat yang Abstrak). Disamping
itu juag konsep sifat rasul, yakni sifat wajib empat(4)
sifat mustahil empat(4) dan sifat jaiz satu (1).
Konsep-konsep akidah ( teologis) tersebut begitu
merasuk dalam kehidupan masyarakat luas, baik
melalui pengajian, karya-karya tulis, maupun
kurikulum sekolah atau madrasah.

You might also like