Professional Documents
Culture Documents
c.
d.
e.
Aneurisma ventrikel
f.
Distritmia
g.
Kematian mendadak
4. PENATALAKSANAAN
Terapi obat-obatan, pemberian oksigen dan tirah baring dilakukan secara
bersama untuk tetap memepertajamkan jantung.
a. Istirahat
b. Farmakologi
1. Hitrogliserin
2. Penyakit beta-adrenergik
3. Antagonis ion kalsium/penyekat kanal.
5. PENCEGAHAN
Pencegahan PJK biasa bersifat primer dan sekunder
a. Pencegahan primer : meliputi segala usa yang dilakukan sebelum
timbulnya gejala peoses penyakit.
b. Pencegahan sekunder : meliputi segala usaha yang dilakukan untuk
mengurangi
penyakit.
perkembangan
atau
mencegah
kekambuhn
proses
6. KOMPLIKASI
1. Edema paru akut
2. Gagal jantung kongestif
3. Syok kardiogenik
4. Efusi pericardial tamponade jantung
5. Ruptur miokardium
6. Henti jantung.
RENCANA PERAWATAN
1. Kaji tingkat
klien.
RASIONAL
kesadaran 1. Menetapkan
selanjutnya.
intervensi
2. Observasi
keadaan 2. Kurangnya
O2
dapat
pernapasan klien
menurunkan kesadaran.
3. Bantu
nyaman
fowler
dalam
berikan
4. Ajarkan
dalam.
teknik
kongesti
meningkatkan
N
O
2.
DATA PENUNJANG
DS :
DO :
-
DIAGNOSA
TUJUAN
KEPERAWATAN
Nyeri b/d penurunan aliran Nyeri teratasi dengan
Klien
mengeluh darah koroner
kriteria :
sesak
- Klien
Klien
mengeluh
mengatakan
nyeri dada
nyeri berkurang
batau hilang
Kl
- Ekspresi wajah
ien nampak sesak
ceria
Ek
- Klien tidak sesak
spresi
wajah
lagi
meringis
- TD
:120/80
T
mmHg
D
:
170/100
- N : 60-80 x / i
mmHg
N
: 120 X / i
P
: 40 X / i
S
: 36C
RENCANA PERAWATAN
RASIONAL
1. Kaji
keluhan
pasien 1. Terdapat berbagai kondisi
mengenai nyeri dada,
yang berhubungan dengan
meliputi lokasi, radiasi,
nyeri dada.
durasi nyeri dan faktor
yang mempengaruhinya.
2. Observasi TTV tiap 8 jam. 2. dapat berubah selama fase
akut
3. Berikan istirahat fisik 3. mengurangi
rasa
tidak
dengan
posisi
yang
nyaman serta dispnea dan
ditinggikan (semi fowler).
istirahat fisik dapat juga
mengurangi
konsumsi
oksigen jantung.
4. Kolaborasi pemberian : 4. Untuk memulihkan otot
obat
fasodilator
dan
jantung
dan
untuk
antikoagulan,
terapi
memastikan
peredaran
trombolitik,
dan
maksimum nyeri (inhalasi
pemberian
oksigen
O2 menurunkan nyeri yang
bersamaan
dengan
berkaitan dengan rendahnya
analgetik
tingkat
O2
yang
bersirkulasi)
N
O
3.
DATA PENUNJANG
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
DS :
Intoleransi
aktifitas
- Klien mengatakan berhubungan
dengan
merasa lemah bila kelemahan fisik
beraktivitas
- Klien mengatakan
nyeri dada bila
melakukan
aktivitas.
DO :
Klien
nampak
lemah
Klien
nampak
berbaring
di
tempat tidur
ADL di bantu
keluarga.
TUJUAN
RENCANA PERAWATAN
RASIONAL
Setelah 4 x 24 jam
dilakukan tindakan
keperawatan,
intoleransi aktivitas
teratasi
dengan
kriteria :
- Klien
mampu
beraktivitas
sendiri
- ADL mandiri.
1. Menetapkan kemampuan /
kebutuhan
klien
dan
memudahkan penetapan
intervensi.
2. Tingkatkan
aktivitas
sesuai toleransi/indikasi
N
O
4.
DATA PENUNJANG
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
DS :
Gangguan
pola
tidur
- Klien mengatakan berhubungan dengan nyeri.
nyeri dada
- Klien mengatakan
susah tidur
- Klien mengatakan
sering terjaga bila
tidur malam
DO :
- Klien
nampak
lemah
- Konjungtiva
nampak anemis
- Sklera
nampak
merah
- Muka
nampak
pucat.
- Ekspresi
wajah
meringis.
TUJUAN
Setelah 4 x 24 jam
dilakukan tindakan
keperawatan,
pola
tidur klien teratasi
dengan kriteria :
- Klien
tidur
nyenyak
- Konjungtiva
tidak anemis
- Sklera nampak
putih
RENCANA PERAWATAN
1. Kaji kebiasaan /
tidur klien
pola
RASIONAL
1. Berguna dalam penetapan
intervensi selanjutnya
2. Meningkatkan
tidur
3. Bila
nyeri
dapat
ditanggulangi maka klien
dapat tidur.
4. Kolaborasi
obat tidur
4. Memberi efek
untuk tidur
pemberian
kualitas
dingin
N
O
5.
DATA PENUNJANG
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
DS :
Perubahan nutrisi kurang dari
- Klien mengatakan kebutuhan tubuh berhubungan
malas makan
dengan anoreksia
- Klien
mengeluh
sesak
- Kllien mengeluh
nyeri dada
- Klien mengatakan
nafsu makannya
menurun
DO :
- Klien
nampak
lemah
- Porsi makan yang
diberikan
tidak
dihabiskan
- Ekspresi
wajah
meringis.
TUJUAN
RENCANA PERAWATAN
RASIONAL
Setelah 2 x 24 jam
dilakukan tindakan
keperawatan, Nutrisi
klien
terpenuhi
teratasi
dengan
kriteria :
- Klien
mengatakan
nafsu
makan
baik
- Porsi
makan
yang diberikan
habis
1. Kaji
status
nutrisi,
kebiasaan /pola makan
klien.
2. Anjurkan
keluarga
memberi makan klien
dengan makanan lunak
sedikit tapi sering.
2. Memenuhi
kebutuhan
nutrisi dengan tidak terlalu
banyak
mengeluarkan
energi yang membebani
kerja
jantung
untuk
mengunyah.
4. Kolaborasi pemberian
terapi intravena
4. Memenuhi
kebutuhan
cairan dan nutrien.
N
O
6.
DATA PENUNJANG
DIAGNOSA
TUJUAN
KEPERAWATAN
DS :
Ansietas berhubungan dengan Setelah 2 x 24 jam
- Klien mengatakan perubahan status kesehatan
dilakukan
tindakan
kwatir
pada
keperawatan Anisetas
penyakitnya
berkurang/hilang
dengan kriteria :
DO :
K
- Ekspresi
wajah
lien
tidak
tegang
mengkhawatirkan
- Klien
nampak
penyakitnya.
sering
bertanya
E
tentang
kspresi wajah tidak
penyakitnya
tegang
K
lien tidak nsering
bertanya
RENCANA PERAWATAN
1. Kaji tingkat kecemasan
klien dan keluarga serta
mekanisme koping
RASIONAL
1. Data
tersebut
dapat
memberikan
informasi
mengenai perasaan sehat
secara
umum
dan
psikologis sehinggagejala
pasca
terapi
dapat
dibandingkan
2. Kecemasan yang tidak
dapat dihilangkan (respon
stress)
meningkatkan
konsumsi oksigen jantung
3. Meningkatkan
pengetahuan
dan
pemahaman klien tentang
penyakitnya.