Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
mencapai titik nyala dan bahan bakar terbakar dengan sendirinya. (Daryanto :
1995).
Udara
Po , To
Gas Buang
Siklus Dari Mesin
Po , T o
Bahan Bakar
Po , T o
Wc
2.1.2. kompresi
Perbandingan kompresi dari motor bakar adalah perbandingan dari
volume V 1 . inci kubik, dari gas dalam silinder dengan torak pada t.m.b terhadap
volume V 2 dari gas dengan torak pada t.m.a. perbandingan ditandai dengan r :
r=
V1
V2
volume V 2 disebut volume kompresi atau ruang bakar volume V 1 sama dengan
jumlah perpindahan torak dan volume kompresi.
Biasanya perbandingan kompresi mesin diesel sekitar 12 : 1 sampai 19:1
dengan perbandingan kompresi kurang dari 12 : 1 terdapat bahaya bahwa suhu
udara tekan tidak cukup tinggi untuk memastikan penyalaan bahan bakar kalau
mesin distarterdingin. Secara teoritis suatu perbandingan kompresi akan
menaikkan efisiensi panas dan menurunkan penggunaan bahan bakar. kenaikkan
perbandingan kompresi akan menaikkan tekanan gas makssimum dan suhu
pembakaran. Hal ini akan menimbulkan tegangan dan tekanan yang meningkat
dalam berbagai bagian dari mesin dan kerugian gesekan yang lebih tinggi.
Tekanan dan suhu yang lebih tinggi juga meningkatkan ke ausan mesin sehingga
mengurangi keawetan dan keandalannya. (Maleev 1991 : 19).
konstruksi mesin yang biasa, titik sambung (P) antara batang torak dan penggerak,
dan sumbu putaran poros engkol (O), terletak pada sumbu silinder. Maka dalam
hal tersebut, L sama dengan dua kali jari-jari poros engkol, R, yaitu jarak antara O
dan C. Titik P terletak pada sumbu pena torak dan bagian batang penggerak yang
berhubungan pena torak dinamai ujung batang penggerak. Sedangkan bagian
batang pengggerakyang berhubungan dengan pena engkol disebut pangkal batang
penggerak.
Jika D adalah diameter dalam silinder, maka luas penampang silinder:
A = D
4,
VL = AL = A(l1 l 2 ) = D
) (l l ).
1
dalam
cm 3 .
Luas
p dV = (PA) dl , mempunyai
diagram
P-V
yang
tertutup
itu
adalah
Sedangkan gerakan torak pada berikutnya dari TMA ke TMB, yaitu dari
titik 0 ke titik 1, adalah langkah hisap pada tekanan konstan yang sama dengan
tekanan buang. (wiranto, koichi tsuda, 2004 : 7-8).
3. Short Stroke : yaitu mesin yang langkah pistonnya lebih pendek dari diameter
silinder
Pada kecepatan mesin yang sama (rpm sama) kecepatan piston pada
square engine atau over-square engine lebih rendah dari pada long stroke engine.
Artinya cylinder, piston dan O-Ring tingkat keausannya dapat berkurang dengan
menggunakan square engine atau over-square engine, karena itulah jenis mesin ini
banyak dipakai pada mobil penumpang.
D2 L N
= 0.7854 x D 2 x L x N
dengan volume ruang bakar dengan piston diposisi TMA (V1). Perhitungannya
adalah sebagai berikut ;
V1 = Volume langkah
V2 = Volume langkah piston
Selanjutnya perbandingan kompresi yang lebih tinggi menghasilkan
tekanan gas pembakaran yang lebih besar pula, dan menghasilkan output yang
besar.
disebabkan
bertambahnya
diameter
linier
(www.otomotifmachine.blogspot.com/).
silinder.
2. Tabung Kering.
Tabung silinder kering digunakan pada blok silinder yang akan
diperbaiki kerena rusak. Tabung juga digunakan pada blok engine yang bahannya
terbuat dari bahan yang lebih rendah kekuatannya dari besi tuang kelabu. Tabung
kering dalam pemasangannya pada blok engine mempunyai dua metoda yaitu :
pertama tabung dipasang dengan interferens. Kedua adalah pada sisi bagian atas
tabung terdapat flange yang menempatkan tabung pada blok engine, selanjutnya
tabung akan terjamin pada blok engine dengan pemasangan cylinder head.
Keterangan :
1. Blok silinder
2. Silinder liner
b
Gambar 10. Jenis tabung silinder
Sumber : http://www.scribd.com/doc/38274151/Sistem-Kepala-Silinder-Dan-BlokSilinder
Keterangan :
a) Tabung Silinder Basah Jenis Berdiri
1. O-Ring (karet)
2. Saluran air
b) Tabung Silinder Basah Jenis Menggantung
1. Plastik penyekat (khusus)
Hal yang penting didalam pengalusan permukaan silinder adalah harus
mendapatkan sudut crosshatch yang tepat. Sudut crosshatch yang dikehendaki
secara umum sebesar 30-45 derajat. Perhatikan gambar berikut yang
memperlihatkan bentuk crosshatch pada tabung silinder.
Pada umumnya penyebab utama keausan silinder disebabkan oleh abrasi,
erosi dan korosi.
a. Abrasi disebabkan adanya benda lain yang masuk kedalam silinder. Secara
umum penyebab hal ini adalah perlakuan servis yang tidak baik.
b. Erosi adalah sesuatu akibat secara normal dari pergesekan.
c. Korosi adalah diakibatkan penimbunan zat-zat yang diproduksi pembakaran.
Keausan yang maksimum akan terjadi pada daerah bagian atas dari
pergerakan cincin piston. Keausan didalam silinder tirus dengan tingkat keausan
yang lebih besar pada bagian atas silinder. Hal ini disebabkan karena pembakaran
terjadi diakhir langkah kompresi dan pada posisi ini lah tekanan dan temperatur
maksimum terjadi. Tekanan dan panas akan turun seiring dengan piston bergerak
kearah titik mati bawah, sehingga keausan terlimitasi.Hal ini terjadi pada sisi kerja
piston, atau pemasangan piston yang tidak benar, atau batang piston yang
bengkok.
Bak engkol atau carter ini adalah bagian bagian komponen mesin yang
terletak bagian bawah mesin, yang memiliki fungsi sebagai wadah untuk
menampung minyak pelumas. Bak engkol ini terdiri dari belahan-belahan yang
setiap belahan dilapisi oleh packing (gasket) sebagai perapat antara setiap
permukaan belahan, agar dapat mencegah kebocoran oli. Belahan-belahan terebut
diikat dengan baut-baut blok yang sewaktu-waktu bias digunakan untuk membuka
mesin bila terjadi kerusakan dalam bak engkol.
Keterangan :
1. Roker arm pivots to open valve
2. Valve clearance adjuster
3. Rocker safht
4. Stude hole
5. Threaded hole for bolting rocker cover to cylinder head
6. Spring close valve
7. Intake ports
8. Housing for thermostat
9. Pushrod moves up and down to vipot roker arm
10. Valve retainer
tempratur kedua bagian tersebut dapat berbeda 150 0 C. Hal inilah yang
menyebabkan mengapa torak memuai lebih banyak dari pada silinder. (wiranto
arismunandar koichi tsuda, 2004 : 101).
Panjang torak menentukan tekanan sisi yang dihasilkan dari penyudutan
gerakan batang engkol. Torak yang lebih panjang akan berjalan secara lebih sepi
dan pukulannya kurang, karena pertambahan panjang akan memperkecil sudut
dari gerakan ke sisi yaitu dapat terlihat pada gambar di bawah ini, dimana X1
menjadi X2 untuk kelonggaran C tertentu antara torak dan silinder yantg
diperlukan untuk menjaga terhadap pemuaian. (Maleev, 1991 : 46).
kelonggaran tepi dingin. Dengan torak aluminium kelonggarannya harus dua kali
lipat dari pada dengan torak besi cor. (Maleev, 1991 : 47).
Dalam keadaan tersebut B < BP dan T < TP. Akan tetapi untuk
memasukkan cincin torak kedalam alurnya, terlebih dahulu cincin torak harus
direntangkan sehingga celah c menjadi lebih lebar bila dibandingkan dengan celah
cincin yang terlihat pada gambar berikut.
a).
b)
pertama, ( BP B) serta (TP T) tidak kecil, maka tekanan gas pada cincin yang
pertama dapat terlihat pada gambar berikut bagian (a). oleh karena pada
permukaan sisi luar dan sisi bawah cincin terdapat lapisan minyak pelumas dan
distribusi tekanannya berubah linier dari P sampai P1, maka tekanan gas disisi
atas lebih besar dari pada sisi bawah, dan tekanan gas pada sisi dalam lebih besar
dari pada bagian sisi luar torak.
Keadaan yang terlihat pada gambar berikut merupakan syarat dasar
untuk memperoleh kerapatan udara. Tetapi, disamping gaya gas pembakaran, ada
inersia , gaya elastis, dan gaya gesek pada sisi luar cincin torak, seperti yang
terlihat pada gambar berikut :
Gambar 19. Distribusi tekanan dan gaya penampang pada cincin kompresi.
Sumber : wiranto arismunanndar motor diesel putaran tinggi hal : 96.
Apabila jumlah gaya gas yang bekerja ke samping (ke arah dinding
silinder) dan gaya elastis, dikalikan dengan koefisien gesekan, maka dapat
ditntukannya koefisien gesek. Selama separuh langkah ekspansi yang pertama,
gaya inersia dan gaya gesek bekerja ke atas. Jika jumlah kedua gaya gas yang
bekerja ke bawah., maka cincin akan terangkat maka terjadi kebocoran.
Apabila gas pembakaran lolos dari cincin kompresi yang pertama, p1
akan naik dan kalau lolos juga dari cincin kompresi yang kedua, dan seterusnya,
maka gas dapat masuk ke ruang engkoljika kebocoran tersebut terlalu besar maka
gas pembakaran akan ke luar ke atmosfir melalui lubang ventilasi. Fenomena
tersebut dikatakan
a)
b)
Gambar 20. a. Perpindahan kalor melalui torak
b. Sisipan alur cincin torak
Sumber : wiranto arismunanndar motor diesel putaran tinggi hal : 97
terbuat dari bahan yang sama mudah melengket satu sama lain. (wiranto
arismunandar koichi tsuda, 2004 : 99).
Minyak pelumas secukupnya. Keadaan paling keritis terjadi pada saat
torak berada pada titik-titik matinya, yaitu dimana kecepatan toraknya sama
dengan nol. (wiranto arismunandar koichi tsuda, 2004 : 100).
Pada gambar berikut dibawah ini menunjukan sebuah cincin minyak (a)
yang dipasang pada torak (b). apabila torak bergerak dari TMA ke TMB, tepi
bawah E 1 menggaruk minyak pelumas dari dinding silinder dan mengalirkannya
kedalam torak melalui saluran V 1 . sedangkan tepi E 2 menggaruk minyak pelumas
dan memasukkannya ke dalam silinder melalui saluran S dan V 2 . Apabila torak
bergerak dari TMB ke TMA, tepi E 3 menggaruk minyak pelumas dan
menalirkannya melalui saluran S dan V 2 . meskipun demikian, proses
penggarukan minyak pelumas tidak berarti menghilangkan sama sekali minyak
pelumas dari permukaan silinder, tetapi masih harus meninggalkan lapisan
http:// blogspot.com/2009/04/komponen-utama-engine-danfungsinya.html
Keterangan :
1. Rod small end
5. Rod nut
2. Rod bushing
6. Rod cap
3. I-Beam
7. rod bolt
8. connecting rod
4. Snap ring
2. Connecting rod
5. Snap ring
penekan. Tuas merupakan alat pengubah arah gerakan. Tuas tersebut dapat
berayun pada batang tuas. Poros kam digerakkan oleh poros engkol dengan
perantaraan transmisi roda gigi atau rantai. Kecepatan putar poros kam adalah
setengah kecepatan putar poros engkol, untuk mesin empat langkah. Dibawah ini
menunukan gambar meknisme katup-katup atas over head valve gear.
Pemuian pada tangkai katup dan bagian yang lain dari penggerak katup
ketika mesin panas mempunyai kecendrungan untuk memegang katup keluar dari
dudukannya dan beberapa tindakan harus dilakukan untuk mengatasi keadaan ini.
Metoda yang paling umum digunakan untuk memungkinkan pemuaian ini adalah
memberikan kelonggaran (lash) antara puncak tangkai katup dan mekanisme
pengangkatan katup. Kelonggaran yang berlebihan akan menyebabkan operasi
yang bising dan keusan berlebihan dan juga akan menyebabkan pengaturan waktu
yang tidak tepat, karena katup akan membuka lebih lambat dan menutup lebih
awal dari pada yang dilakukan dengan kelonggaran yang layak. (Maleev, 1991
99-100)
Semua gas pembakaran yang sudah tidak terpakai lagi diusahakan dapat
dikeluarkan selama langkah buang, sedangkan udara (dan bahan bakar)
diusahakan dapat dimasukkan sebanayak-banyak nya selama langkah isap. Jadi,
bagi setiap mesin itu ditetapkan saat yang tepat kapan katup atau lubang itu
menutup dan membuka, sebagaimana yang biasa dipakai pada motor bakar torak
pada umum ya. (wiranto arismunandar 1973 : 35)
Tabel. 1 Saat pembukaan dan penutupan katup isap dan katup buang
diatas, katup buang dengan sudut = 45 0 cukup dibuat dengan diameter yang
lebih kecil. Pemilihan sudut 45 0 ditentukan berdasarkan keinginan untuk
memperoleh tekanan kontak yang lebih tinggi untuk menjamin kerapatan yang
lebih baik, meskipun ada kerak-kerak pada bidang-bidang kontak tersebut.
Makin besar sudut , yang dapat bervarisi antar 0 sampai 90 0 , makin
tinggi tekanan bidang p.
a).
b)
c)
d.)
Gambar 27. Dudukan Katup
C. Pegas Katup
Pegas katup berfungsi menutup katup. Pegas katup yang digunakan
mesin diesel terbuat dari baja bulat yang digulung dalam gumparan yang
berbentuk silindris. Pegas jenis ini mempunyai gaya yang berbanding langsung
dengan besarnya penekan pegas. Hanya sebagian kecil dari gay pegas katup
maksimum
yang
diperlukan
untuk
mempertahankan
katupketat
pada
2. Pengunci
2. Pengunci pegas
3. Pegas
3. Pegas
Dalam beberapa hal dipakai dua pegas katup katup, meskipun pegas luar
memikul sebagian besar dari bebannya. Beban pada pegas katup pada waktu katup
ada pada posisi menutup disebut beban katup tertutup, besarnya kira-kira antara
60 sampai 70 % dari beban maksimum yang diterima pada waktu katup pada
posisi terbuka penuh. Tegangan kulit dari pegas katup adalah besar dan berubahubah sesuai dengan kerja kaup. (wiranto arismunandar koichi tsuda, 2004 : 71).
perantaraan poros kam yang berputar dengan kecepatan setengah kecepatan putar
poros engko. Mekanisme penggerak katup mempunyai massa dan elastisitas.
Maka tidaklah mengherankan jika akan terjadi getaran transient pada sistim katup
tersebut, terutama apabila di dorong dengan tiba-tiba oleh kam seperti terlihat
pada gambar dibawah ini. pada putaran poros kam yang tinggi sistim katup tidak
selalu mengikuti kontur kam yang curam. Oleh karena itu, untuk menjamin
pembukaan katup yang tepat tidak lah dipakai kontur kam yang curam, melainkan
pembukaan katup sebelum TMB dan penutupan sesudah TMA.
6
2
Gambar 29. Pembukaan dan penutupan katup
Sumber : wiranto arismunanndar motor diesel putaran tinggi hal : 20.
Keterangan :
1. Titik mati atas (TMA)
Pada gambar di atas, sudut putar poros engkol ditetapkan searah putaran
jarum jam, pada umumnya untuk putaran poros engkol yang lebih tinggi, sudut
ofset yang lebih besar diambil dari TMA atau TMB. Waktu selama kedua katup
isap dan buang ada dalam keadaan sama-sama terbuka, dinamai impitan katup
(valve overlave). Pada mesin-mesin berdaya tinggi dimana udara segar di
masukkan ke dalam silinder dengan tekanan, impitan katup biasanya dibuat lebih
besar. Hal itu diperlukan suaya gas sisa dapat dibersihkan dalam silinder dengan
baik, tetapi juga untuk mendinginkan dinding silinder supaya udara dapat
dimasukkan dalam jumlah yang lebih banyak.
tekanan kompresi menjadi menurun, karena jumlah bahan bakar yang masuk ke
dalam ruang bakar sedikit. Sebaliknya jika celah katup terlalu kecil akibatnya
kebocoran pada langkah kompresi, karena pembukaan katupnya terlalu lama
sehingga gas di dalam ruang bakar menjadi bocor saat dikompresikan.
Besarnya celah katup haruslah sesuai dengan ketentuan yang ditunjukkan
dari pabriknya, bila tidak terdapat petunjuk dari pabriknya maka berikut ini dapat
dijadikan suatu pedoman yang antara lain sebagai berikut : (Teiseran, 1999 : 56)
Celah katup yang terlalu rapat, akan mengakibatkan :
1) Terbukanya katup menjadi lama.
2) Pengisian udara ke dalam ruang bakar dan silinder menjadi berlebihan (jika
katup masuk yang terlalu rapat).
3) Pembuangan gas bekas menjadi lebih bersih (jika katup buang yang terlalu
rapat).
4) Hidupnya mesin tidak sempurna dan tidak bertenaga.
5) Mesin tidak mau stasioner.
Timing gear yang ada pada bagian depan blok silinder (cylinder block)
menggerakkan pompa injeksi (injection pump) dan poros bubungan (camshaft).
Timing gear lebih banyak digunakan pada mesin Diesel tetapi kadang kadang
menggunakan juga timing belt. Timing gear dibuat dari baja karbon atau baja
khusus lainnya dengan pengerasan. Roda-roda giginya bersinggungan secara halus
sehingga suaranya agak halus.
Keterangan :
1. Timing gear
5. Batang penekan
2. Camshaft
3. Crank shaft
7. Katup
4. Torak (piston)
Model timing gear ini digunakan pada mekanisme katup mesin OHC
(Over Head Valve}, di mana poros noknya berada di dalam blok silinder. Model
ini sudah jarang dipakai, karena timing gearnya menimbulkan suara berisik .
B. TIMING BELT
Model ini diterapkan pada mesin OHC (Over Head Camshaft) dan
DOHC (Dual Over Head Camshaf), di mana. poros noknya berada di atas kepala
silinder. Poros nok digerakkan oleh poros engkol melalui timing belt. Dan juga
sering di pergunakan dengan timing chain.
Timing belt terbuat dari karet tahan panas dan gesekan. Timing belt
bertahan sampai jarak tempuh + 100.000 km (seratus ribu kilo meter).
Keterangan :
A. Timing Belt
B. Timing Chain
1. Timing belt
1. Rantai Timing
4. Camshaft
5. Crank shaft
5. Cranksahft