You are on page 1of 100

Dasar-dasar

PEMERIKSAAN
RADIOLOGI
By dr Sylvia Rachman Sp Rad ( K ).

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Tujuan pembelajaran
Memahami dasar-dasar pencitraan radiologi
terutama yang konvensional.
Mengetahui macam-macam sinar, proses
terbentuknya dan sifat2nya
Mengetahui efek biologik

Pendahuluan
Radiologi = Ilmu Sinar cabang ilmu kedokteran yg
menggunakan sinar2 (pengion atau non-pengion), baik
untuk diagnostik maupun untuk terapi
Sinar pengion sinar X atau sinar gamma
Sinar non-pengion Ultrasound (US) & Magnetic
Resonance Imaging ( MRI )
Radiologi : Diagnostik : - konvensional
- Imaging :CT,US, MRI,
Nuclear Medicine, DSA
Terapi : kanker
. Radiodiagnostik dan radioterapi.

Sejarah
8 Nov 1895 di Jerman --. Prof Wilheim Conrad Roentgen
menemukan suatu jenis sinar baru selanjutnya disebut
sinar X atau sinar Roentgen Penemuan besar abad 19 .
Merupakan suatu revolusi dalam dunia kedokteran,ok:
hasil penemuan ini dapat dipergunakan untuk
memeriksa , mengvisualisasi organ-organ tubuh manusia
yang tidak terlihat secara konvensional.
1896 Henri Becquerel radioaktif uranium
1898 Madame Marie Curie radioaktif radium
Sampai sekarang ini Radiologi terus berkembang, baik
yang menggunakan sinar X dan radioaktif maupun
sumber radiasi nonpengion, seperti US dan MRI

SINAR X
Ditemukan oleh Wilhelm Conrad Rontgen
tahun 1893 ( Ahli fisika Jerman )
Sinar X adalah
Gelombang elektromagnetik
Panjang gelombang sangat pendek---ok
dpt menembus benda2.
satuan yang dipakai Angstrom.
(1/10000 panjang gelombang cahaya)
dipakai : 0,50 A 0,125 A.
1 A= 1/100.000.000
cm
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
5

Macam-macam sinar
Elektromagnetik

- Sinar inframerah
ultraviolet
radio
Partikel - elektron
- proton

Sinar X
Sinar Gamma

- Sinar
- Sinar terlihat
- Gelombang

- dendron

- sinar
- sinar

Sinar x dihasilkan melalui arus listrik


bervoltage tinggi. Perlu 10 KV untuk
menghasilkan sinar x kemampuan rendah.
Dipakai untuk radiodiagnostik 30-120 KV .
Untuk radioterapeutik lebih besar .
Dalam menghasilkan sinar x perlu tabung
anoda dan katoda.
PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Anoda +---target
Kato - ---filamen
Listrik mengalir---elektron bergerakdari
filamen target--- energidikonversi jadi
panas dan hanya 1% sinar x.
Perlu pendingin minyak.

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Sifat Sinar X
Daya tembus
Pertebaran
Penyerapan
Efek fotografi
Efek fluoresensi
Ionisasi
Efek biologi (radioterapi)
PEMERIKSAAN RADIOLOGI

10

Oleh karena itu setiap bekerja


dengan sinar X , harus
memperhatikan
keamanan /proteksi
- pekerja
- pasien
antara lain :
- ruangan
- pelindung
PEMERIKSAAN RADIOLOGI

11

Pemeriksaan Radiologi :
Diagnostik.
Terapi ---- radioterapi.

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

12

PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Ada beberapa macam antara lain:
Ro foto konvensional
tanpa kontras
dengan kontras
Mamografi
USG ( Ultra Sonografi)
CT Scan (Tomografi Komputer)
MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Angiografi
Kedokteran Nuklir
PEMERIKSAAN RADIOLOGI

13

BEBERAPA PEMERIKSAAN
Ro foto konvensional :
Tanpa kontras :
cranium, tulang belakang ,
mastoid, thorak, extremitas,
abdomen dll
Dengan kontras :
Barium
Urografin ( 60 %, 76 %)
PEMERIKSAAN RADIOLOGI

16

Pemeriksaan dengan
Barium
Barium Meal
Barium Enema ( colon in
loop)
PEMERIKSAAN RADIOLOGI

17

BARIUM MEAL
Minum bubur barium
Barium radio opag
Dapat menilai :
Esofagus, gaster, duodenum
Misalnya :
tumor esofagus
varises esofagus
atresia esofagus
tumor gaster
PEMERIKSAAN RADIOLOGI

18

COLON

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

19

Pemeriksaan Barium Enema (Colon In


Loop)
Barium dimasukan kedalam rektum
(dengan kanul) sampai mengisi
seluruh colon
Dipompakan udara
Harus hati-hati
Dapat menilai seluruh colon
misalnya Ca colon, kolitis ulseratif,
polip, dll
Dilakukan dibawah fluoroskopi
PEMERIKSAAN RADIOLOGI

20

Colon In Loop
Suspensi barium
sulphat dimasukkan
melalui anus lewat
kateter, kontras harus
mencapai coecum.
Evakuasi bahan
kontras, berikan udara
melalui kateter, shg
tampak mukosanya
Pemotretan beberapa
posisi di bawah
fluoroscopy
PEMERIKSAAN RADIOLOGI

21

Neoplasma colon
Polip
Jinak
Filling defect
bertangkai
Tepi licin
Batas tegas
Mengganggu
pasase kontras
PEMERIKSAAN RADIOLOGI

22

Karsinoma colon

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

23

Karsinoma colon
Prosentase
terbanyak di
colorectal
Filling defect,
batas tak tegas,
tepi irreguler
Penyempitan
lumen
Sering terjadi
kekakuan organ
PEMERIKSAAN RADIOLOGI

24

URORADIOLOGI
ORGAN

Ginjal

Ureter
Vesika Urinaria
PEMERIKSAAN

IVP

Antergrad / retrograd pyelografi

Cystografi

Ultrasonografi, angiografi, renoscan/renogram


PEMERIKSAAN RADIOLOGI

25

TOPOGRAFI GINJAL & PEMBULUH DARAH


(PA)

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

26

STRUKTUR GINJAL UTUH

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

27

STRUKTUR GINJAL DIBELAH

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

28

Pemeriksaan dengan zat


kontras Urografin
Disuntikan intravena ( IV)
Tidak disuntikan
(dimasukan )

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

29

IVP ( INTRAVENA PYELOGRAFI)

Menilai traktus urinarius


Zat kontras disuntikan IV (20-40 cc)
Diambil foto 5, 15 , 30 , 60 2 jam
Menilai sistem
Pelvio calyc
ureter
buli-buli
Kelainan pada traktus urinarius al :
Batu di ureter
Tumor di buli-buli
PEMERIKSAAN RADIOLOGI

30

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

31

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

32

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

33

Pemeriksaan urethrae
Siapkan penderita
Siapkan, pesawat, alat dan bahan

Pesawat X-ray
Kontras (Ionik / non ionik)
Kateter, k/p surflow
Spuit Inj
Bengkok

Pemotretan
AP / Obliq
k/p Lateral

Hal-Hal yang perlu dilihat


lebar OUE
kemungkinan fistula

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

34

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

35

URETHROCYSTOGRAFI

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

36

HISTEROSALPINGOGRAFI (HSG)
Memasukkan bahan kontras ke dalam uterus
Dilakukan pada hari ke 9 10 sesudah haid
Indikasi HSG
a.Infertilitas (melihat potensi tuba ), jika tuba
paten limpahan kontras (spill (+))
b.Perdarahan kronis, berulang-ulang
c. Abortus berulang
d.Kelainan uterus, canalis servikalis, cavum
uteri
e.Translokasi IUD
PEMERIKSAAN RADIOLOGI

37

Kontra Indikasi HSG


a.Kehamilan
b.Perdarahan masif
c.Menstruasi
d.Tumor servik / portio
Komplikasi
a.Nyeri
b.Extravasasi kontras ke vena-vena
c.Exacerbasi infeksi pelvis
PEMERIKSAAN RADIOLOGI

38

HISTEROSLAPHYNGOGRAFI
( HSG )
Dilaksanakan pada hr ke 10 12
haid
Siapkan penderita
k/p puasa

Siapkan pesawat, alat dan bahan


Pesawat X-ray
HSG set (Cunam, bugie, spuit, needle)
Kontras (Ionik / non ionik)

Pemotretan
AP/Obliq
k/p lateral

Hal-hal yang perlu diketahui


PEMERIKSAAN RADIOLOGI

39

HSG

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

40

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

42

ULTRA SONOGRAFI (USG)


Gelombang suara dengan
frekuensi lebih tinggi dari
kemampuan pendengaran telinga
manusia
Dipakai 1- 13 MHz
Dapat menilai
hepar, lien, kandung empedu,
ginjal, buli-buli, tyroid, testis,
pembuluh darah dll
PEMERIKSAAN RADIOLOGI

43

Merupakan salah satu imaging diagnostic .


Dapat mempelajari bentuk, ukuran anatomis,
gerakan , hubungan dengan jaringan disekitarnya
.
Non invasif
Dilakukan dengan cepat dan aman
Tidak ada kontra indikasi
Data yang diperoleh---- nilai diagnostik.

Prinsip USG :
Menggunakan gelombang suara dengan
frekuensi tinggi----- tidak dapat didengar .
Satuan------- MHz.
Dipakai 1 sp 13 Mhz.
Tranduser---- kristal-kristal. ----medan
listrik.

Masing2 jaringan tubuh --- punya


impedance acustic tertentu .
Ada istilah ---- an echoic .

hipoechoic.

hiperechoic .

Lanjutan USG

Misalnya
tumor hepar
kista hepar dan ginjal
hidronefrose
tumor ginjal
acites
efusi pleura
dll
PEMERIKSAAN RADIOLOGI

47

CT Scan ( TOMOGRAFI KOMPUTER)

Diperkenalkan pertama tahun 1972


Alat ini punya detektor yang banyak
Bergerak memutari pasien .
Selama berputar memancarkan sinar
X ditangkap oleh detektor
komputer gambar
CT multislice 2, 4, 6, 8,16, 64,128,256
Generasi terbaru bekerja sangat cepat
Potongan : axial, coronal, sagital
PEMERIKSAAN RADIOLOGI

48

Lanjutan CT Scan

Misalnya
trauma kapitis ( epidural hematom,
subdural hematom, SAH
stroke (infark / perdarahan )
brain atropi
tumor nasofaring
tumor laring
tumor paru, mediastinum
tumor intrabdomen
Alat ini mahal biaya pemeriksaan
mahal
PEMERIKSAAN RADIOLOGI

49

MRI
Menggunakan medan magnit
Prinsip kerja :
Inti atom yang bergetar dalam medan
magnit
Ion hidrogen inti atom proton
Medan magnit kekuatan tinggi
Dipakai : tahun 1977
Tubuh manusia (H2O) kosentrasi atom
hidrogen yang tinggi ( + 70 %)
Tenaga medan magnit : ( 0,3-1,5 ,3 tesla)
PEMERIKSAAN RADIOLOGI

50

Lanjutan MRI

Tidak memakai sinar X


Potongan yang dihasilkan 3 : axial /
coronal/ sagital
Dapat melihat jaringan / soft tissue
dengan baik
Hati-hati pada pasien dengan :
1. Pasien dengan protesa
2. Pemakai alat pacu jantung
3. Hamil ( trimester I)
4. Memakai alat-alat dengan unsur logam
5. Pasien dengan klaustrofobia
PEMERIKSAAN RADIOLOGI

51

Istilah yang dipakai dalam radiologi:


1. Hiperradiolusen udara bebas
2. Radiolusen
paru, lemak
3. Intermediate
soft tissue, jantung, hepar
4. Radiopak
Ca-density, Bone density
5. Hiperradiopak
metal density
USG
CT
MRI
Nuklir

Echo
Dense
Intense
Hot, Cold

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

53

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

54

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

55

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

57

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

58

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

59

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

61

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

63

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

64

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

65

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

66

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

67

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

68

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

70

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

71

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

72

Emergency Radiology
Bagian radiologi RSUP M Jamil Padang .

Yaitu peranan radiologi dalam mengsupport


kasus-kasus emergency .
Peranan supportdiagnosa.
Penatalaksanaan.
Penting, oleh karena banyak kasus2
emergency/ gawat darurat membutuhan
peranan radiologi dalam menegakkan
diagnosa .

Sekarang.. Puskesmas, RSUD, sudah


mulai dilengkapi dengan alat2 rontgen.
Minimal rontgen konventional.
Sayangnya sering tidak ditunjang oleh
prasarana yang lain .. Misalnya listrik.
Oleh karena , hampir semua peralatan
radiologi membutuhkan support tenaga listrik
yang cukup besar .

Sebagai dokter yang bertugas di


Puskesmas, rumah sakit..harus memiliki
pengetahuan alam bidang kegawat daruratan
.
Untuk itulah , kami dari bagian Radiologi,
mencoba mengreview kembali, kasus2
emergency radiology , yang mana mungkin
sudah banyak terlupakan .

Kasus2 emergency ini meliputi semua


organ .
Head dan face .
spine cervical, thoracal, lumbal.
Thorax .
Abdomen .
Extremitas .

Head and face.


Cerebral contusio.
EDH , SDA.
SAH.
Stroke
Facial fraktur .
Skull fraktur

Spine ---- trauma


Thorax :
-anak foreign body. . Inhaled/ ingested.
-haemothorax.
-pneumothorax.
-pneumonia.
Fraktur costae / sternum.

Abdomen :
obstruction--- small, large bowel.
perforasi .
trauma --- blunt/ penetrating .

Extremitas :
Atas dan bawah ;
Trauma--- fraktur.

Cerebral contusio.
Penyebab yg sering traumatic .

Gambaran ;
CT Scan non contrast.
Rutin .. Bone window .
Gambaran : multiple focal area dengan low dan
high density .

EDH--- Epidural Hematom


-gambarannya lesi hiperdens, konvex/ lentiformis
shape.
Biasanya disertai dengan fraktur , SDH , contusio
cerebri.
SDH . Sub dural hematom .
Gambaran nya --- lesi hiperdens, konkaf.

Facial fraktur.
Fraktur maxilla --- Le fort fraktur . 1,2,3 .
Fraktur dinding orbita .
Fraktur mandibula.

Skull fraktur :
etio --- direct trauma impact .
Fraktur linear.
Fraktur basal.
Fraktur depressi/ impressi .

Stroke :
Pedarahan .
Non perdarahan . /infarction .
pemeriksaan --- CT Scan brain .. Non
kontras.
Lebih dari 6 jam baru terlihat .

Infark

Infark

SDH ( akut ).

SDH ( kronik ).

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

100

You might also like