Professional Documents
Culture Documents
Bab I. Tanggung jawab dan Kewajiban ahli gizi terhadap Pemerintah, Bangsa dan Negara
1.1. Ahli gizi dalam membantu pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat
melalui upaya perbaikan gizi harus senantiasa berpedoman pada kebijakan yang
telah digariskan
1.2. Ahli gizi harus senantiasa berperan serta menyumbangkan pikiran dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui peningkatan pelayanan dan
pembinaan kesehatan masyarakat khususnya dibidang gizi
Bab II. Tanggung jawab ahli gizi terhadap masyarakat
2.2.
Membantu pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui upaya
perbaikan gizi dengan berpedoman pada kebijaksanaan yang telah berpedoman
digariskan.
2.3.
Wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui tentang klien karena
kepercayaan yang telah diberikan kepadanya dan bilamana diperlukan oleh
hukum
2.4.
Dalam memberikan pelayanan gizi harus bertindak Sesuai dengan kemampuan
yang di tuntut oleh profesi.
2.5.
Wajib mengembangkan pengetahuan dan kecakapannya wajib di bidang gizi dan
bidang yang mengamalkannya kepada masyarakat
Bab III. Tanggung jawab dan kewajiban Ahli gizi terhadap profesi ahli gizi
3.1.
Wajib menjunjung tinggi nama baik profesi gizi dengan menunjukkan sikap,perilaku
dan budi luhur serta tidak mementingkan kepentingan pribadi.
3.2.
Wajib menghargai profesi lain dan menjalin hubungan kerjasama yang baik.
3.3.
Senantiasa meningkatkan kemampuan profesional secara sendiri--sendiri atau
bersama--sama guna perkembangan profesi gizi.
3.4.
Wajib membina serta memelihara nama baik dan korps Ahli gizi
Bab IV. Tanggung jawab dan kewajiban Ahli gizi terhadap diri sendiri
4.1.
Memelihara kesehatan dan keadaan gizinya agar dapat bekerja dengan baik.
4.2.
Senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta peka
pengetahuan dan teknologi serta peka terhadap lingkungan
4.3.
Senantiasa selalu mengembangkan kemampuan dan meningkatkan kepercayaan diri.
4.4.
Senantiasa menjaga nama baik dirinya sebagai Korps ahli gizi.
4.5.
Memberikan kesan baik serta tidak melakukan hal-hal yang merugikan pemerintah,
masyarakat, profesi dan perorangan.masyarakat,
o Mengakui adanya keterbatasan kita sendiri. Meskipun kita adalah tenaga profesi,
namun harus diakui pula keterbatasan kita. Kalau memang tidak tahu, maka sebaiknya
kita mengakui keterbatasan itu.
o Mencari konsultasi. Konsultasi bersifat sangat pribadi, senantiasa tingkatkan
pengetahuan dan pribadi, senantiasa tingkatkan pengetahuan dan ketrampilan melalui
konsultasi.
o Melayani klien sebagaimana anda ingin dilayani dengan penuh respect ,keramahan,
dan sejajaran.
o Memperhatikan perbedaan individual dan kebudayaan. Seorang ahli gizi perlu
mempelajari budaya klien dan kebiasaan yang dianut budaya klien.
KODE ETIK AHLI GIZI CANADA
Sebagai seorang dietitian/nutritionis/ahli gizi profesional / berjanji untuk berlatih soft skill
dan ilmu dietetics yang terbaik dari kemampuan yang dimiliki :
Kode Etik ini dikembangkan oleh ahli gizi dari Kanada dan secara resmi diadopsi oleh diet
provinsi asosiasi dan badan pengawas:
(b)
(c)
(d)
(e)
(c) pihak yang berwenang perlu melapor pendaftar Dewan Dietitians jika seorang
dia mempunyai kompetensi profesional, keahlian, status kesehatan pribadi,
keadaan atau kemampuan untuk praktik mungkin lemah dan perlu dibatasi.
(d) Menerima kewajiban untuk mengangkat isu-isu mengenai pelanggaran kode
dan / atau keluhan tentang pelanggaran kode ini dengan pendaftar Dewan
Dietitians.
(e) Sesuai dengan tanggung jawab yang ditetapkan dalam Kode Hak Konsumen '.
Analisis Perbedaan
Indonesia
Kode etik ahli gizi di indonesia cenderung menjelaskan tanggung jawab seorang ahli gizi
kepada setiap elemen yang dihadapi, di mulai dari hal luas hingga sempit. Seperti negara,
pemerintah, masyarakat, dan diri sendiri.
Terdapat aturan pentingnya menjaga kesehatan diri sendiri sebagai seorang ahli gizi, dan
aturan atau etika ini tidak terdapat di kode etik ahli gizi canada dan new zealand.
Canada
Kode etik ahli gizi di canada di paparkan lebih sederhana dan simple. Menekankan pada
kompetesi,atau keahlian atau yang perlu dilakukan seorang tenaga profesional ahli gizi dan
ikut serta dalam mempromosikan atau mengenalkan tenaga profesional ahli gizi
New Zealand
Kode etik yang di paparkan lebih kompleks dan jelas dibanding kode etik di indonesia
terutama jika dibandingkan dengan kode etik di canada. Tidak hanya menjelaskan mengenai
tanggung jawab kepada subjek yang di hadapi, tapi juga degan lingkungan sekitarnya.
Selain itu dalam kode etik new zealand terdapat aturan yang mengatur hubungan peran ahli
gizi dengan lingkungan globalisasi/lingkungan kompetitif, yaitu lingkungan yang banyak
dipengaruhi oleh tujuan komersil. Contohnya seperi produk produk kesehatan dari suatu
perusahaan komersil. Aturan ini cukup ketat untuk diterapkan. Karena daam aturan ini sangat
menekankan nilai moril sebagai ahli gizi dalam menyampikan informasi kesehatan.
Analisis Persamaan
Indonesia-new zealend sama sama menjelaskan pentingnya saling menghargai perbedaan
untuk setiap individu /pasien/klien sehingga tidak terjadi diskriminasi
Indonesia-canada-new zealand sama sama menjelaskan pentingnya menjaga kerahasiaan
informasi dari pasien/klien
Sumber :
Power Point ketua DPP PERSAGI 2001, ada di alamat
http://bppsdmk.depkes.go.id/ckfinder/userfiles/files/ETIKA%20PROFESI%20GIZI.pdf
diakses pada tanggal 5 mei 2015
Code of Ethics for the Dietetic Profession in Canada 1996 , ada di alamat
<https://www.dietitians.ca/Downloads/Public/code_of_ethics.aspx> diakses pada tanggal 5
mei 2015
New Zealand Dietitans Board 2003, ada di alamat
http://www.dietitiansboard.org.nz/webfm_send/78 diakses pada tanggal 5 mei 2015