You are on page 1of 2

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT DIARE

SOP
Puskesmas
Aikmel
1.

2.
3.
4.
5.

6.

Pengertian

No. Dikumen
Terbitan
Revisi
Tgl. Mulai berlaku
Halaman

:
:
:
:
:

SOP.
01
00
1/1

/PKMA/2015

Ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas Aikmel

Satar, SKM.M.Kes.
NIP. 197212312000031039

Surveilans epidemiologi penyakit diare adalah kegiatan analisis secara


sistematis dan terus menerus terhadap penyakit diare dan kondisi yang
mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit diare agar
melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien .
Tujuan
Sebagai Acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan Surveilans
epidemiologi penyakit diare .
Kebijakan
SK Kepala Puskesmas No. 445/001/0901/PKMA/I/2015 tentang Standar
Pelayanan Publik Puskesmas Aikmel.
Referensi
Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas.
Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Diare, Kemenkes RI, 2011.
Prosedur /
Pengumpulan Data Diare :
Langkah-langkah
Laporan rutin : laporan bulanan dan laporan mingguan (W2), yang
diambil dari register harian penderita diare.
Laporan kejadian luar biasa (KLB) / Wabah, yang dilaporkan dalam
periode 24 jam (W1) yang dilanjutkan dengan laporann khusus yang
meliputi :
1. Kronologis terjadinya KLB
2. Cara penyebaran serta faktor-faktor yang mempengaruhinya
3. Keadaan epidemiologis penderita
4. Hasil penyelidikan yang telah dilakukan
5. Hasil penanggulangan KLB dan RTL
Kriteria KLB Diare (Permenkes RI No. 1501/Menkes/Per/X/2010) :
1. Timbulnya suatu penyakit menular tertentu sebagaimana
dimaksud
dalam
pasal
4
Permenkes
Noomor
1501/Meneks/Per/X/2010 (konfirmasi kolera) yang sebelumnya
tidak ada atau tidak dkenal pada suatu daerah.
2. Peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama 3 (tiga)
kurun waktu dalam jam, hari atau minggu berturut-turut.
3. Peningkatan kejadian kesakitan dua kali lipat atau lebih
dibandingkan dengan periode sebelumnya dalam kurun waktu
jam, hari atau minggu.
4. Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan
menunjjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan
angka rata-rata per bulan dalam tahun sebelumnya.
5. Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu)
tahun menunjjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan
dengan rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan pada tahun
sebelumnya.
6. Angka kematian kasus (Case Fatality Rate) dalam 1 (satu) kurun
waktu tertentu menunjjukkan kenaikan 50% atau lebih
dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu penykit
periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.
Pengolahan, analisis dan interpretasi :
Data-data yang telah dikumpulkan diolah dan ditampilkan dalam bentuk
table-tabel atau grafik, kemudian dianalisis dan diinterpretasi.
Penyebarluasan Hasil Interpretasi :
Hasil analisis dan interpretasi data yang telah dikumpulkan,
diumpanbalikkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan yaitu : kepada
pihak kecamatan dan desa.
Unit Terkait
P2 Diare, Sureveilans, Pustu, Polindes.

You might also like