You are on page 1of 7

KONSEP PROSES KEPERAWATAN KELUARGA

A. Asuhan Keperawatan Keluarga


Asuhan keperawtan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan
menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan
individu sebagai anggota keluarga.
1.

Tahap pengkajian
Pengkajian adalah tahapan dimana seseorang perawat mengambil
informasi secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang
dibinanya. Hal-hal yang dikaji dalam keluarga adalah:
a. Data Umum :
Meliputi nama kepala keluarga, alamat, pekerjaan dan pendidikan
kepala keluarga, komposisi keluarga yang terdiri dari nama, jenis
kelamin, hubungan dengan dengan KK, umur, pendidikan, dan status
imunisasi dari masing-masing anggota keluarga serta genogram.
Tipe keluarga, Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta
kendala atau masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.
Suku bangsa. Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta
mengidentifikasi budaya suku bengsa tersebut terkait dengan
kesehatan.
Agama. Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan
yang dapat mempengaruhi kesehatan.
Status sosial ekonomi keluarga. Status sosial ekonomi keluarga
ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala keluarga maupuan
anggota keluarga lainnya. Selain itu status sosial ekonomi keluarga
ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh
keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh keluarga.

Aktivitas rekreasi keluarga. Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat


kapan saja

keluarga bersama-sama untuk mengunjungi tempat

rekreasi tertentu namun dengan menonton TV dan memdengarkan


radio juga merupakan aktivitas rekreasi.
b. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
Tahap perkembangan keluarga saat ini ditentukan oleh anak tertua
dari keluarga inti.
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi. Menjelaskan
bagaimana tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga
serta kendalanya.
Riwayat keluarga inti. Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada
keluarga inti, yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat
kesehatan masing-masing anggota dan sumber pelayanan yang
digunakan keluarga.
c. Pengkajian Lingkungan
Karakteristik Rumah. Diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe
rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, pemanfaatan ruangan,
peletakan perabot rumah dan denah rumah.
Karakteristik Tetangga. Menjelaskan mengenai karakteristik tetangga
dan komunitas setempat yang meliputi kebiasaan , lingkungan fisik,
aturan

atau

kesepakatan

penduduk

setempat,

budaya

yang

mempengaruhi kesehatan.

Mobilitas Geografis Keluarga. Mobilitas geografis keluarga yang


ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat.

Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat. Menjelaskan


mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta
perkumpulan keluarga yang ada.
Sistem Pendulung Keluarga. Yang termasuk sistem pendukung adalah
jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas yang dimiliki keluarga
untuk menunjang kesehatan yg meliputi fasilitas fisik, psikologis atau
dukungan darui keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan
masyarakat setempat.
d. Struktur Keluarga
Pola

Komunikasi

Keluarga.

Menjelaskan

mengenai

cara

berkomunikasi antar anggota keluarga.


Struktur

Kekuatan

Keluarga.

Kemampuan

anggota

keluarga

mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk mengubah


perilaku.
Struktur Peran. Menjelaskan peran dari masing-masing anggota
keluarga baik secara formal maupun informal.
Nilai atau norma keluarga. Menjelaskan mengenai nilai norma yang
dianut keluarga yang berhubungan dengan kesehatan.
e. Fungsi Keluarga
Fungsi Efektif. Mengkaji gambaran diri keluarga, perasaan memiliki
dan dimiliki keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga
lainnya, kehangatan kepada keluarga dan keluarga mengembangkan
sikap saling menghargai.

Fungsi Sosialisasi. Bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga


dan sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma tahu budaya
dan perilaku.
Fungsi Perawatan Kesehatan. Sejauh mana keluarga menyiapkan
makanan, pakaian dan perlindungan terhadap anggota yang sakit.
Pengetahuan keluarga mengenai sehat-sakit, kesanggupan keluarga
melakukan pemenuhan tugas perawatan keluarga yaitu :
Mengenal masalah kesehatan : sejauh mana keluarga mengenal
fakta-fakta dari masalah kesehatan meliputi : pengertian, tanda dan
gejala, penyebab dan yang mempengaruhi serta persepsi keluarga
terhadap masalah.
Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat ,
sejauh mana keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya
masalah, apakah masalah dirasakan, menyerah terhadap masalah
yang dihadapi, takut akan akibat dari tindakan penyakit,
mempunyai sikap negatif terhadap masalah kesehatan, dapat
menjangkau fasilitas yang ada, kurang percaya terhadap tenaga
kesehatan dan mendapat informasi yang salah terhadap tindakan
dalam memgatasi masalah.
Perawat anggota yang sakit, sejauh mana anggota keluarga
mengetahui

keadaan

penyakitnya,

mengetahui

sifat

dan

perkembangan perawatan yang dibutuhkan, mengetauhui sumbersumber yang ada dalam keluarga (anggota keluarga yang
bertanggung

jawab,

keuangan,

fasilitas

fisik,

psikososial),

mengetahui keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan


dan sikap keluarga terhadap yang sakit.
Memelihara lingkungan rumah yang sehat : sejauh mana
mengetahiu

sumber-sumber

keuntungan/manfaat

keluarga

pemeliharaan

yang

lingkungan,

dimiliki

mengetahui

pentingnya hygine sanitasi dan kekompakan antar anggota


keluarga.
Menggunakan fasilitas atau pelayanan kesehatan di masyarakat :
apakah keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan,
memahami keuntungan yang diperoleh dari fasilitas kesehatan,
tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas kesehatan dan
fasilitas kesehatan tersebut terjangkau oleh keluarga.
Fungsi reproduksi. Mengkaji berapa jumlah anak, merencanakan
jumlah anggota keluarga, metode apa yang digunakan keluarga dalam
mengendalikan jumlah anggota keluarga.
Fungsi Ekonomi. Mengkaji sejauh mana keluarga memenuhi
kebutuhan sandang, pamgan, dan papan, dan memanfaatkan sumber
yang ada di masyarakat dalam upaya meningkatkan status kesehatan
keluarga.
f. Stress dan Koping Keluarga
Stressor jangka pendek yaitu yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu + 6 bulan dan jangka panjang yaitu yang
memerlukan penyelesaian lebih dari 6 bulan.
Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor.
Mengkaji sejauh mana keluarga berespon terhadap situasi atau stressor.
Strategi koping yang digunakan. Strategi koping apa yang digunakan
keluarga bila menghadapi permasalahan.
Strategi

adaptasi

disfungsional.

Dijelaskan

mengenai

adaptasi

disfungsional yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.


g. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode


yang digunakan pada pemeriksaan, tidak berbeda dengan pemeriksaan
fisik di klinik.
h. Harapan Keluarga
Pada akhir pengkajian , perawat menyatakan harapan keluarga
terhadap petugas kesehatan yang ada.
2. Perumusan Diagnosis Keperawatan Keluarga
Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang
didapatkan pada pengkajian. Tipologi dari diagnosis keperawatan :
a. Aktual (terjadi deficit atau gangguan kesehatan).
Dari hasil pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan gejala dari
gangguan kesehatan.
b. Resiko (ancaman kesehatan)
Sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan.
c. Resiko (keadaan sejahtera atau wellness).
Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga
kesehatan keluarga dapat ditingkatkan.
Dalam suatu keluarga perawat dapat menemukan lebih dari satu
diagnosa keperawatan. Untuk menentukan prioritas terhadap diagnosa
keperawatan keluarga yang ditemukan dihitung dengan menggunakan
skala prioritas.
3. Perencanaan Keperawatan Keluarga
Perencanaan perawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan yang
mencangkup tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan
kriteria dan standar. Kriteria dan standar merupakan pernyataan spesifik
tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan kepertawatan
berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan.
4. Tahapan Tindakan Keperawatan Keluarga

Tindakan keperawatan keluargan mencangkup hal-hal di bawah ini :


a.

Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah


dan

kebutuhan

kesehatan

dengan

cara

memberi

informasi,

mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan, dan


memdorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah.
b.

Menstimulus keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat


dengan cara mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan,
mengidentifikasi

sumber-sumber

yang

dimiliki

keluarga

dan

mendiskusikan tentang konsekuensi tiap tindakan.


c.

Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang


sakit dengan cara mendemonstrasikan cara perawatan, menggunakan
alat dan fasilitas yang ada di rumah dan mengawasi keluarga
melakukan perawatan.

d.

Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat


lingkungan menjadi sehat dengan cara menemukan sumber-sumber
yang dapat digunakan keluarga dan melakukan perubahan lingkungan
keluarga seoptimal mungkin.

e.

Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang


ada dengan cara menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
dilingkungan keluarga dan membantu keluarga menggunakan fasilitas
kesehatan yang ada.

5. Tahap Evaluasi
Sesuai rencana tindakan yang diberikan, dilakukan penilaian untuk melihat
keberhasilannya. Bila tidak/belum berhasil perlu disusun rencana baru
yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan
dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Untuk itu dapat dilaksanakan
secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga. Tahapan
evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif
adalah evaluasi yang dilakukan selama proses asuhan keperawatan,
sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir.

You might also like