Professional Documents
Culture Documents
(KKL) 2015
JOURNEY TO REALITY
DISUSUN OLEH :
Rizka Fauzia Fajri
21121240
KATA PENGANTAR
Allhamdulillaahirabbilalamin,
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kunjungan Industri ini
tepat pada waktunya.
Adapun maksud penulisan Laporan Kuliah Kunjungan Industri ini adalah untuk
memenuhi salah satu syarat Sidang Sarjana Muda pada Sekolah Tinggi Farmasi Bandung,
yang telah penulis susun. Dengan harapan penulis dapat mengetahui sejarah dan jenis
peralatan yang digunakan dan produk yang diproduksinya.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam penyusunan ini baik
dalam isi maupun bentuknya. Oleh karena itu kritik dan saran penulis terima dengan baik.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga Laporan Kuliah Kunjungan Industri ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya, terutama bagi penulis dan pembaca
pada umumnya. Semoga budi baik semua pihak yang tersebut diatas mendapat imbalan yang
setimpal dari Allah SWT. Amin
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
seorang ahli farmasi dan ahli minuman dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, pada bulan
Mei 1886. Ia mencampurkan suatu ramuan khusus dengan gula murni menjadi sirup yang
beraroma segar dan berwarna karamel, kemudian diaduk bersama air murni. Minuman ini
kemudian dikenal dengan nama Coca-Cola. Pada awalnya penjualan minuman ini dilakukan
dengan menempatkan minuman ringan (Soft Drink) tersebut di dalam guci besar yang
diletakkan ditempat-tempat strategis.Namun adanya peningkatan jumlah pembelian
menyebabkan penggunaan guci tersebut digantikan dengan kemasan botol yang lebih
praktis.
The Coca-Cola Company didirikan tahun 1892 oleh Asa G. Chandler di Atlanta,
yang juga mempatenkan merek dagang Coca-Cola. Perusahaan ini merupakan induk dari
semua perusahaan pembotolan yang memiliki merek dagang Coca-Cola diseluruh Negara
didunia dengan menyediakan bahan baku konsentratnya. Mulai tahun 1893, The Coca-Cola
Company membangun pabrik sirupnya diluar Atlanta.
Presiden The Coca-Cola Company (1919-1955), Robert W. Woudruff, merupakan
orang yang pertama kali mencetuskan gagasan agar minuman Coca-Cola tersebut dapat
dinikmati tidak hanya oleh orang Amerika saja, tetapi juga untuk dikonsumsi oleh seluruh
bangsa di dunia. Untuk merealisasikan gagasan tersebut, maka pada tahun 1929 didirikan
The Coca-Cola Export Cooperation, yaitu perusahaan yang menangani proses penjualan
minuman keseluruh pelosok negeri di dunia dengan cirri mutu, rasa, dan kesegaran yang
sama.
Di Indonesia, Coca-Cola mulaidikenal padatahun 1927 melalui De Nederland
Indische Mineral Water Fabrieck yang membotolkan nya untuk pertama kali di Batavia.
4
Selanjutnya perusahaan tersebut diambil alih oleh pedagang Indonesia dan berubah nama
menjadi The Indonesian Bottles Ltd. N. V. (IBL) yang berstatus perusahaan nasional.
Padatahun 1971, denganpertambahanusahadan modal, IBL berubah menjadi
namabaru PT Djaya Bevarages Bottling Company (PT. DBBC) yang merupakan pabrik
pembotolan modern pertama di Indonesia. Adanya penambahan modal tersebut
meningkatkan kapasitas pabrik yang diikuti pula dengan penambahan macam produk yang
dihasilkan dalam berbagai ukuran kemasan.
Padatahun 1993 seluruhsaham PT. DBBC diambilaliholeh Coca-Cola Amatil Ltd,
suatu grup perusahaan pembotolan Coca-Cola dikawasan Asia Pasifik dan EropaTimur yang
bermarkas di Sydney, Australia. Adanya perpindahan saham tersebut mengakibatkannama
PT. DBBC berubah menjadi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia (PT. CCAI). Tahun 2000,
seluruh pabrik pembotolan minuman merek dagang Coca-Cola yang ada di Indonesia resmi
bergabung menjadi satu dibawah PT. CCAI.
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu PT. Coca-Cola Amatil
Indonesia Bottling (PT. CCAIB) dan PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Distribution (PT.
CCAID).PT. CCAIB bertugas untuk memproduksi minuman ringan (Soft Drink), sedangkan
PT. CCAID yang bertugas untukmemasarkan dan mempromosikan minuman ringan (Soft
Drink) yang dihasilkan PT. CCAIB. Untuk meningkatkan volume penjualan keseluruh
wilayah Indonesia, maka PT. CCAI mengoperasikan pabrik pembotolan di 10 kota besar
Indonesia, yaitu Medan, Padang, Lampung, Jakarta, Bandung, Semarang, Pandaan, Bali,
Makassar, dan BanjarBaru.
Pada tahun 2002, PT. CCAIB berubah nama menjadi PT. Coca-Cola Bottling
Indonesia (PT. CCBI) dan PT. CCAID menjadi PT. Coca-Cola Distribution Indonesia (PT.
CCDI). Seluruh pabrik pembotolan Coca-Cola di Indonesia berada dibawah manajemen PT.
Coca-Cola Indonesia (PT. CCI). PT. Coca-Cola Indonesia ini merupakan perwakilan dari
The Coca-Cola Company yang menyuplai bahan baku konsentrat keseluruh pabrik
pembotolan Coca-Cola di Indonesia dan menetapkan seluruh standar bahan baku yang
digunakan oleh pabrik.
5
a.
independen
dan
Coca-Cola
Amatil
Limited,
yang
Washing, Filling & Capping, Coding, Inspection, Packaging, dan Loading). Dan saat ini PT.
Coca-cola Amatil Indonesia Tbk. Memiliki10 pabrik pembotolan yang tersebar di seluruh
Indonesia.
Powerade isotonic
Tahap pertama untuk menghasilkan Coca-Cola sangat sederhana, yaitu membuat sirup
yang terdiri dari gula dan air. Airnya disaring dengan seksama karena bagi "Coca-Cola"
bahan baku berkualitas tinggi sangat mutlak diperlukan.
2.
Untuk memastikan bahwa air yang digunakan untuk produk botol dan kaleng benarbenar bersih dan murni, air tersebut disaring. Para teknisi(workers) pengawasan mutu
menguji air tersebut berkali-kali sebelum digunakan untuk membuat produk akhir.
3.
kadar karbon dioksida (Co2), rasa dan kandungan sirup. Pada tahap ini, campuran sirup
diperiksa.
4.
Sirup kemudian ditambahkan dengan konsentrat "Coca-Cola". Sari rasa untuk "CocaCola ini dibuat di pabrik-pabrik The Coca-Cola Company dan hingga kini tetap
merupakan rahasia dagang terbesar di dunia. Teknisi kemudian mencicipi, memeriksa
dan mencatat campuran setiap batch sirup dengan seksama. Setelah pencampuran,
cairan siap untuk diberi tambahan karbondioksida. Pengawasan mutu yang amat ketat
adalah alas an mengapa "Coca-Cola" dikenal sebagai minuman yang memiliki kadar
soda yang paling sempurna.
5.
Rangkaian botol dari gelas atau plastik PET (Polyethelyne terephthalate) maupun
kaleng sekarang dalam jumlah sangat besar siap untuk diisi dengan produk akhir. Botolbotol pun harus melalui pemeriksaan yang amat teliti. Pertama-tama dicuci dan dibasuh
kemudian diperiksa secara elektronik dan manual. Barulah botol-botol tersebut siap
untuk diisi dengan minuman ringan paling popular di dunia saat ini.
6.
Botol demi botol diletakkan di atas ban berjalan agar dapat terisi secara otomatis. Cara
tersebut menjamin jumlah dalam tiap botol akurat, dan penutupan botol secara otomatis
menjamin kadar higienis yang sempurna pula.
7.
Akhirnya, botol-botol diberi label, kode produksi dan dikemas dalam karton-karton atau
dimasukkan kedalam krat. Selanjutnya, pusat penjualan siap untuk mengirimkan
produk-produk "Coca-Cola menuju lebih dari 420.000 gerai (outlet) yang menjual
produk-produk "Coca-Cola" di Indonesia.
c.
menjalankan program - program CSR & Sustainability yang harmonis. 4 pilar kunci tersebut
adalah menjaga dan melestarikan lingkungan, menyediakan beragam pilihan produk kepada
pelanggan kami, mempertahankan budaya kerja yang baik dan nilai-nilai positif di kalangan
karyawan kami dan akhirnya berkontribusi terhadap pembangunans osialdanekonomi
seluruhmasyarakat di mana kami beroperasi. Program-programnyaberupa ;
Environment : Bali Beach Clean-up, Kuta Beach Turtle Conservation, Coke Farm,
Eco-mobile, Coke waterways education centre.
Perubahan pertama kemasan bukan untuk penjualan, itu adalah untuk melindungi terhadap
pemalsuan. Persaingan untuk kemasan akan berbeda dan itu merasa bahwa orang harus
mampu melihat dalam gelap dengan merasa jika itu adalah hal yang nyata atau tidak.
ada tahun 1977 akhirnya merek dagang Coke bentuk botol dan istilah Coke-Cola dan Coke.
1977 juga melihat penemuan botol 2liter. Itu adalah tahun 1960 bahwa Coke mulai
menggunakan kaleng, sampai kaleng maka hanya untuk minuman hanya digunakan dalam
angkatan bersenjata.
10
Sejak itu Coke telah bermain dengan berbagai konsep kemasan mengeras merek mereka.
Bahkan, di banyak kelas iklan salah satu proyek adalah merancang konsep merek soda.
Proyek ini membuat Anda berpikir tentang kemasan, desain, nama, dan bagaimana
memasarkan merek baru soda menggunakan Coke sebagai contoh.
Coke selalu re-inventing merek kemasan dan telah menggunakan kaca, plastik, kaleng dan
mencari cara baru dan hijau untuk paket produknya. Mereka juga memperkenalkan botol dan
kaleng-kaleng khusus untuk menandai tanggal dan acara khusus.
11
12
2.2.
Fungsi : Mengecek pH atau tingkat keasaman dari bahan baku. Contoh : sabun
pembersih daerah kewanitaan
2. Ruang Kimia
Fungsi : Uji iodium, saponifikasi. Contoh : lotion.
3. Lab Mikrobiologi
Fungsi : Menentukan adanya kandungan cemaran mikroba pada bahan baku dan
sediaan.
4. Dirisetkan dengan uji paparan sinar matahari langsung, pada suhu dingin, dan suhu
kamar serempak selama 3 bulan
5. Uji Dermatologi
6. Uji Klinik
Yang harus di daftarkan terlebih dahulu di BPOM yang selanjutnya diedarkan
sebagai produk baru
Ruangan
1.
2.
14
Produk
2.3.
PT. Suprama
Sejarah
PT. Surya Pratista Hutama (SUPRAMA), merintis usaha dengan sederhana sebagai
perusahaan kecil yang dikelola keluarga bernama PT. Sampindo yang berdiri pada tahun
1972 di Sidoarjo, Jawa Timur.
PT. Sampindo memproduksi mi dan snack berkualitas tinggi dengan komitmen
mengutamakan kualitas, nilai dan rasa yang bermutu, bisnis bertumbuh dengan baik melalui
produk paling popular dengan merek mi telur kering merek Burung Dara. Di 1989, seiring
dengan perubahan zaman yang semakin maju dan permintaan dari konsumen yang terus
meningkat, maka PT. Sampindo berpindah lokasi dan memulai produksi beragam mi instan
merek Surya Mi dan produk snack. Dengan 6 hektar area produksi yang memperkerjakan
lebih dari 1000 pegawai dan 30 armada, PT. Sampindo adalah salah satu perusahaan dengan
kapasitas produksi yang terbesar di Indonesia Timur. Produk didistribusikan ke seluruh Jawa
dan berbagai cabang di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan lain-lain.
15
Dalam era globalisasi, PT. Sampindo melakukan kerjasama internasional dengan HJ.
Heinz di tahun 1997, menjadi PT. Heinz Suprama dan memulai ekspansi produk di pasar
internasional. Manajemen dan integritas organisasi, produk kualitas dan efisiensiensi
teknologi semakin ditingkatkan untuk memperluas cakupan produk di pasar lokal dan
internasional dalam masa kerjasama ini.
Tahun 2006, PT. Heinz Suprama, sekarang PT. Suprama, kembali sebagai bisnis
keluarga,
Sampai saat ini, PT. Suprama terus memposisikan diri sebagai produsen produk mi dan
snack terpercaya yang berkualitas dan berkomitmen tinggi.
Produk
Dry noodles (mi kering), diproses melalui pengeringan. Pemasarannya lokal dan ekspor
timur tengah, eropa, australia, afrika, amerika, dll. Contoh : mie burung dara
Instan noodles (mi instan), di proses melalui proses penggorengan. Untuk pemasarannya
hanya ekspor dan di rencanakan untuk kedepannya dipasarkan secara lokal. Contoh : Lulu
LAMPIRAN FOTO
16
2.4.
PT.Sido Muncul bermula dari sebuah industri rumah tangga pada tahun 1940, dikelola
oleh Ibu Rahkmat Sulistio di Yogyakarta, dan dibantu oleh tiga orang karyawan. Banyaknya
permintaan terhadap kemasan jamu yang lebih praktis, mendorong beliau memproduksi
jamu dalam bentuk yang praktis (serbuk), seiring dengan kepindahan beliau ke Semarang ,
maka pada tahun 1951 didirikan perusahan sederhana dengan nama Sido Muncul yang
berarti Impian yang terwujud dengan lokasi di Jl. Mlaten Trenggulun. Dengan produk
pertama dan andalan, Jamu Tolak Angin, produk jamu buatan Ibu Rakhmat mulai mendapat
tempat di hati masyarakat sekitar dan permintaannyapun selalu meningkat Pabrik baru yang
berlokasi di Klepu, Kec. Bergas, Ungaran, dengan luas 29 ha tersebut diresmikan oleh
Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia, dr. Achmad Sujudi pada
tanggal 11 November 2000. Saat peresmian pabrik, Sido Muncul sekaligus menerima dua
sertifikat yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan
Obat yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi, dan sertifikat inilah yang menjadikan
PT.Sido Muncul sebagai satu-satunya pabrik jamu berstandar farmasi. Lokasi pabrik sendiri
terdiri dari bangunan pabrik seluas 7 hektar, lahan Agrowisata ,1,5 hektar, dan sisanya
menjadi kawasan pendukung lingkungan pabrik
Saat ini PT. Sido Muncul didukung lebih dari 2000 karyawan dengan tingkat pendidikan
bervariasi dan ditempatkan sesuai dengan keahlian, kemampuan dan kapasitasnya masingmasing. Sebagai pendukung, Sido Muncul juga memiliki tenaga ahli dari berbagai disiplin
ilmu, seperti biologi, ekonomi, farmasi, pertanian, hukum, teknologi pangan, teknik kimia,
teknik elektro, dll. Dengan standar pabrik CPOB ( Standard pabrik Farmasi ), maka fasilitas
yang ada di PT. Sido Muncul antara lain :
1) Laboratorium
Laboratorium Instrumentasi
Laboratorium Farmakologi
Laboratorium Formulasi
Laboratorium Farmakognosi
Laboratorium Stabilitas
17
18
2.5.
PT.VitaPharm
PT. Vitapharm sudah lama berkecimpung di dunia kosmetik Indonesia sejak tahun
1962. PT.Vitapharm menghadirkan sebuah produk, yaitu viva hand & body lotion dengan
merek viva. Viva hand & body lotion memiliki 5 varian, yaitu:
Viva hand & body lotion terbuat dari ramuan yang sudah dipercayai sebagai ramuan
kosmetik. Melalui Viva hand & body lotion ingin membidik pasar kosmetik kategori hand &
body lotion dengan target segmen remaja dan dewasa kalangan bawah.
Pembuatan produk ini berdasarkan dari adanya pasar untuk katagori hand & body lotion.
Viva hand & body lotion merupakan produk kosmetik dalam kemasan botol. Pada akhir
tahun 1961, Haji Muhammad Husein Alhamid; Nehemia pesik; Drs. Wim Kalona Apt; Drs.
Estefanus Looho Apt; Drs. Grouw Soen Hok Apt; telah bersepakat untuk mendirikan suatu
pabrik Farmasi di Surabaya. Untuk mewujudkan tekad mereka, didirikan PT. General
Indonesian Producing Centre di jalan karet 80-86, Surabaya, yang di kukuhkan di muka
notaries Mr. Oe Siang Djie pada tanggal 30 april 1962.
Kemudian dalam bulan juni 1962 telah diperluas dengan ikut sertanya Dr. Tio Tiong
Hoo, yang khusus memimpin pembuatan kosmetik. Kemudian dua tahun kemudian, pada
tanggal 13 juni 1964, nama perusahaan diganti menjadi PT. pabrik Pharmasi "Vita".
Mengapa menggunakan nama "Vita"?
Karena berhubungan dengan Vitamin, karenanya pada mulanya yang menjadi produksi
utama adalah obat obatan, sementara viva kosmetik masih merupakan produk sampingan.
Perusahaan semakin besar dan berkembang, modal pun selalu bertambah.
Tetapi, di akhir tahun 1966 pemerintah mengambil suatu tindakan tegas di bidang
moneter.Seribu rupiah menjadi satu rupiah. Walaupun modal menjadi kecil, namun produksi
19
terus meningkat, pemasaran berkembang dan produk mulai bergeser, sehingga kosmetik
menjadi produk utama PT. Pabrik Pharmasi "Vita".
Visi PT. Vitapharm adalah untuk menjadi perusahaan kosmetik tropis terkemuka dan
produknya dipercaya oleh masyarakat global.
Misi Perusahaan adalah sebagai tuntutan internal bagi seluruh pembuat dasar dari semua
keputusan besar dari keputusan besar yang dibuat oleh tim manajemen.
Misi lebih komprehensif dan mencakup hal hal berikut ini:
a) Konsep Organisasi anda
b) Sifat Bisnis Anda
c) Alasan keberadaan organisasi anda
d) Pihak pihak yang anda layani
e) Prinsip dan nilai yang akan menjadi pegangan anda pada saat anda menjalankan
bisnis.
Misi dari PT. vitapharm adalah:
a. Bekerjasama dalam penelitian dan pengolahan bahan dasar kosmetik, sehingga
mampu menghasilkan produk produk kosmetik yang mempunyai keunggulan
kompetitif dan berkhasiat untuk mengimbangi dampak negative dari iklim tropis
serta mengikuti perkembangan gaya hidup.
b. Mengembangkan kemampuan dan motivasi karyawan untuk:
Menghasilkan produk berkualitas.
Menggalang kemitraan dengan pihak pihak yang seiring dengan visi perusahaan.
Memelihara kesinambungan usaha.
c. Menyediakan produk, jasa perawatan dan informasi kosmetik yang sesuai, mudah
terjangkau bagi wanita dan mereka yang ingin memiliki wajah dan kulit tubuh yang
terawat baik.
d. Ikut memelihara kelestarian lingkungan dengan memetuhi ketentuan ketentuan
yang berlaku.
20
2.6.
Bali Tangi
Bali Tangi adalah perusahaan di dirikan di tahun 2000, oleh Bapak Wayan Sukhana
yang berpengalaman di bidang farmasi beserta istri tercinta yang semasa muda berprofesi
perawat dan bidan Ibu Made Yuliani, didasari ketulusan, keinginan keras dan ketekunan, visi
mereka adalah untuk mewujudkan masyarakat yang hidup sehat selaras dengan alam.
Visi Bali Tangi adalah, ingin mengajak masyarakat untuk kembali ke alam,
memanfaatkan alam secara bijaksana harmonis, sehingga alam menjadi lestari, bisa kita
wariskan kepada anak cucu kemudian.
Melalui
21
dari rempah, mineral alami dan tumbuhan yang diolah dengan teliti pengawasan mutu untuk
menghasilkan beragam produk.
Kami memproduksi bahan-bahan perawatan kecantikan dari bahan alam organik tanpa
memanfaatkan bahan kimia tambahan sintetik. Menghargai kepercayaan para rekanan
bisnis, keluarga dan sahabat, Bali Tangi terus menerus mengukur keberhasilan bisnis dari
senyum para pelanggan.
Variasi produk yang di kembangkan dan semakin di gemari , di gunakan oleh banyak
spa dari rumah kecantikan di Bali ,di berbagai kota, di seluruh nusantara , serta juga di
berbagai penjuru dunia.
Bali Tangi pun giat berpartisipasi, dalam berbagai pameran internasional yang
memperluas jangkauan produk Bali Tangi, hingga kemudian mampu turut memberikan
manfaat dalam kehidupan masyarakat di Benua Eropa, Australia, ASIA, dan Amerika.
Pada Tahun 2007 Bali Tangi membuka sebuah spa untuk menjawab kian banyaknya
permintaan para pelanggan, disni tekhnik massage Bali kuno, di ambil sebagai akar
pengembangan tehnik tradisional Jepun Tantra Massage, yang mengkombinasikan pijat titik
cakra dan pelemasan yoga, sambil tetap terus mengedepankan penggunaan produk natural
yang telah mengharumkan nama Bali Tangi.
Produk
22
No.8
Padalarang
merupakan
unit
Sanbe
lahan seluas 2,9 hektar ini menggunakan teknologi terbaru yang dikhususkan untuk produksi
dan pengemasan sediaan steril. Pembangunan unit III dimulai tahun 2000 dan selesai pada
Desember 2004. Peluncuran produk baru unit III dilaksanakan pada bulan Oktober 2005,
dan peresmian unit III dilakukan pada 4 November 2006 oleh Menteri KesehatanRI.
Produk yang diproduksi oleh unit III digolongkan menjadi dua yaitu produk Small Volume
Parenteral (SVP) meliputi ampul, infus botol, tetes mata, salep mata, dan dry injection
dan produk Large Volume Parenteral (LVP) meliputi sediaan infus dalam kemasan soft
bag dan larutan hemodialisa. Produksinya dilakukan melalui proses aseptis dan terminal
sterilization. Produk digunakan untuk mencukupi kebutuhan pasar dalam negeri dan ekspor.
Sanbe Farma telah disertifikasi oleh Badan POM dan Badan Internasional (Sertifikat dari
HSA, Singapura). Sertifikat CPOB dan Badan POM untuk sediaan infus antibiotik, infus
non antibiotik, sediaan injection, sediaan dry injection, sediaan sterile eye drops, sediaan
sterile eye ointment antibiotic, sediaan sterile eye ointment non antibiotic
2.8.
Sanbe Oncology Plant merupakan perusahaan yang memproduksi obat kanker pertama di
Indonesia, yang diresmikan pada 12 mei 2012, yang berlokasi di kompleks pabrik PT Sanbe
Farma di Cimareme, Padalarang, Bandung, dengan kompleks seluas 18 ha. Sediaan obat
antikanker memerlukan fasilitas khusus, sehingga persyaratan produksinya sangat ketat,
termasuk mencakup aspek perlindungan terhadap personel, lingkungan, dan produk. Obat
kanker modern di Sanbe Oncology Plant ini, diproduksi menggunakan bahan baku local
dan meskipun diproduksi dengan standar internasional namun harganya bisa terjangkau
oleh semua kalangan,
Sanbe oncology plant mempunyai 18 produk yang terdiri dari 9 produk ethical dan 9
produk generic. Diantaranya, Doxetasan (docetaxel), Getanosan (gemcitabine), Rasteo
(vikristin), Romisan (irinotecan), Rubisandin (epirubicin HCl),
23
Sanbelat
(bleomisin),
paparan produk. Karena RTP adalah sebuah sistem tertutup, sterilisasi dapat terjaga.
Isolatornya sendiri disterilkan dengan menggunakan hidrogen peroksida. Keluar masuknya
barang dilaksanakan dengan sistem RTP. Pengecekan terhadap kebocoran dilakukan
dengan mesin khusus. Bahan baku dari pemasok disimpan dulu di gudang karantina
sebelum mendapatkan persetujuan lulus dari bagian Quality Control; sedangkan bahan
sitotoksik disimpan dalam lemari terpisah dan selalu terkunci. Temperatur dan kelembapan
udara selalu dijaga. Oncology plant dilengkapi dengan fasilitas lab kimia dan mikrobiologi.
Laboratorium Quality Control mengecek kualitas obat sebelum dipasarkan. Bahkan sistem
pengolahan air dan pengolahan limbahnya pun dilakukan tersendiri. Di lab kimia ini
terdapat IR, High Pressure Liquid Chromatography (HPLC), Gas Chromatography (GC),
pH meter, lemari asam, WFI, dll yang digunakan untuk uji bahan baku dan obat jadi.
24
Sedangkan pada lab mikrobiologi terdapat isolator dan incubator (inkubasi mikroba) yang
digunakan untuk menguji jumlah organisme hidup pathogen / non pathogen pada sediaan
obat.
25
Selain terdapat ruang lab kimia dan mikrobiologi, juga terdapat ruang produksi diantaranya:
1.
LAF (Laminar Air Flow) tempat saluran udara untuk mengatur agar tidak terjadi
kontaminasi silang dari luar ruangan maupun dari karyawan
2.
Row Material
Merupakan tempat penyimpanan bahan baku yang sesuai standar operasinal prosedur (SOP)
3.
Weighing proses
4.
Lipofilization Process
26
27
5.
6.
Filling Proses
7.
Capping Proses
8.
28
9.
10.
Packing Area
Gudang Obat Jadi (Ruang Karantina)
Ruang yang digunakan untuk menyimpan sampel apabila produk yang dipasarkan
mengalami masalah, maka tim QC akan mengecek ulang sampel yang ada dikarantina sesuai
dengan nomer batch.
11.
Ruangan Lain
stability storage
produk boleh dijual setelah melewati t6, yaitu 6 bulan setelah produk diproduksi masih stabil
maka boleh di distribusikan.
gudang
Tempat pengolahan limbah
Sebelum air limbah dibuang limbah di deaktivasi dengan penambahan sodium hipoklorit
sehingga limbah berubah warna menjadi pudar barulah limbah boleh dibuang ke lingkungan
Produksi supervisor
Tempat untuk mengatur temperatur udara
2.9.
Universitas Surabaya
yang sering disingkat dengan nama Ubaya, berdiri pada tanggal 11 Maret 1968 dengan tiga
fakultas yaitu Fakultas Farmasi, Hukum dan Ekonomi.
Ubaya mempunyai 3 buah kampus yang dua di antaranya terletak di dalam kota Surabaya dan
yang ketiga terletak di Trawas.
1.
2.
Kampus UBAYA Ngagel, Jalan Ngagel Jaya Selatan 169, Surabaya, Indonesia
Kampus UBAYA Tenggilis, Jalan Raya Kalirungkut, Surabaya, Indonesia
3.
Fakultas Farmasi di UBAYA merupakan salah satu dari ketiga fakultas yang ada ketika
UBAYA berdiri pada tanggal 11 Maret 1968. Fakultas Farmasi UBAYA membuka program
studi Sarjana Farmasi, Program Profesi Apoteker, dan Magister Farmasi Klinis. Fakultas
Farmasi UBAYA memiliki Visi, Misi, dan Tujuan. Berikut adalah Visi, Misi dan Tujuan dari
Fakultas Farmasi UBAYA,
1.
Visi
To be the excellent pharmacy education.
2.
Misi
Mengoptimalkan penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi untuk memfasilitasi,
mendukung, serta mendorong peningkatan pelayanan kesehatan dan kualitas hidup
29
masyarakat dengan komitmen yang kuat terhadap kebutuhan lokal, nasional, dan
internasional.
3. Tujuan
33 Laboratorium
Kebun toga
Pusat-pusat pengembangan
Rumah diabetes
Layanan konseling
Hubungan
international
&
International village
Perpustakaan
Farmasi di UBAYA mengajarkan 3 hal yaitu Knowledge, Soft Skill, dan Attitude.
Knowledge didapat dari proses perkuliahan, Soft Skill didapat dari kegiatan mahasiswa, dan
Attitude didapat dari keduanya baik proses perkuliahan maupun kegiatan mahasiswa.
Pembayaran
di
UBAYA
untuk
setiap
tingkatnya
itu
berbeda. Mahasiswa di UBAYA bisa mengambil mengambil mata kuliah di semester atas.
30
CIKARANG
Bekasi 17530
o
Bekasi 17530
PASURUAN
Kawasan PIER, Jl. Raya Rembang Industri No. 28, Pasuruan 67152
SEMARANG
Kawasan Industri Wijaya Kusuma, Jl. Tugu Wijaya III No 1, Semarang
MEDAN
Kawasan Industri Medan Star II, Jl. Pelita Raya I No. 8-10 Tanjung Morawa, Deli Serdang
PALEMBANG
Jl. Kerani Ahmad RT. 38 RW. 8 Sukamoro, Talang Kelapa, Banyuasin, Palembang,
Sumatera Selatan
MAKASSAR
Kawasan Industri Makassar, Jl. Kima 10 Kav A No. 2B, Makassar, Sulawesi Selatan
31
CIKANDE
Jl. Raya Modern Industri I No. 30 A, Kawasan Industri Modern Cikande, Desa Barengkok,
Kecamatan Kibin, Serang- Banten.
PURWAKARTA
Kawasan Industri Kota Bukit Indah Blok N-V No 1 Desa Wanakerta, Kecamatan
Bungursari, Purwakarta - Jawa Barat.
VISI
Tumbuh dan mempertahankan posisi sebagai perusahaan roti terbesar di Indonesia melalui
variasi dan diversifikasi produk, serta penetrasi pasar yang lebih dalam dan luas melalui
jaringan distribusi yang mencapai konsumen di seluruh kepulauan Indonesia.
MISI
Senantiasa memproduksi roti yang halal, berkualitas, higienis dan terjangkau oleh konsumen
Indonesia.
PROSES PRODUKSI
Untuk menghasilkan produk yang berkualitas, salah satu faktor yang sangat berperan adalah
pemilihan bahan baku. Bahan baku yang berkualitas akan memberikan hasil dengan kualitas
yang cukup baik. Dalam proses pembuatan SARI ROTI, bahan baku dipilih melalui proses
seleksi yang ketat sesuai standar yang telah ditetapkan di internal perusahaan. Bahan baku
yang terpilih harus memenuhi syarat dapat memberikan hasil berupa roti yang berkualitas,
baik dari segi penampakan, tekstur, aroma, hingga rasa. Selain itu, bahan baku yang
digunakan harus memenuhi persyaratan halal agar dapat menjamin status kehalalan roti yang
dihasilkan.
Bahan baku yang dikirim oleh Pemasok diperiksa terlebih dahulu melalui proses yang cukup
ketat, dengan tujuan agar Pemasok yang telah terpilih dapat menjaga konsistensi kualitas
dari bahan baku yang diterima. Bahan baku yang diterima selanjutnya disimpan di gudang
bahan baku sesuai dengan persyaratan standar penyimpanan masing-masing bahan.
Pada saat proses pembuatan roti akan dimulai, bahan baku ditimbang sesuai dengan standar
formulasi yang telah ditetapkan. Operator yang bertugas harus memastikan bahwa masingmasing bahan baku yang digunakan telah ditimbang dengan benar agar dapat menjaga
konsistensi kualitas roti yang dihasilkan.
32
33
Pada proses pencampuran kedua ini, adonan yang dihasilkan harus dipastikan telah dalam
kondisi kalis, elastis, dan tidak lengket pada mesin. Kedua hal ini merupakan indikator
utama bahwa adonan roti telah cukup baik dan dapat dilanjutkan ke proses selanjutnya.
Adonan selanjutnya diistirahatkan selama beberapa menit untuk menstabilkan suhu adonan
dan
untuk
menjaga
kualitas
adonan.
Selanjutnya adonan roti dipotong sesuai dengan standar berat yang telah ditetapkan untuk
setiap produk menggunakan mesin pemotong khusus (divider) dan kemudian dibulatkan
secara otomatis menggunakan rounder. Adonan yang telah dipotong dan dibulatkan tersebut
selanjutnya akan masuk ke dalam intermediate proofer. Proses ini bertujuan agar adonan
lebih relaks sehingga adonan menjadi lebih lembut dan mudah untuk dibentuk pada proses
selanjutnya. Untuk menghasilkan adonan roti dengan ukuran pori yang seragam, adonan
dipipihkan terlebih dahulu. Pada proses ini gas yang terdapat pada kantung udara akan
dikeluarkan sehingga adonan akan memiliki pori-pori yang halus dan seragam. Adonan
selanjutnya dibentuk sesuai dengan bentuk yang dikehendaki. Bentuk dapat berupa bentuk
bulat, oval, bentuk seperti tabung, atau bentuk-bentuk lainnya. Khusus untuk roti manis,
sebelum dibentuk biasanya adonan akan diisi terlebih dahulu dengan isian roti. Setelah
dibentuk, adonan selanjutnya disusun pada loyang khusus. Loyang yang sudah penuh
dengan adonan selanjutnya disimpan pada rak khusus dan dimasukkan ke dalam ruang
fermentasi akhir.
Proses fermentasi akhir (final proofing) ini memiliki prinsip yang sama dengan proses
fermentasi pertama, namun dilakukan dengan waktu yang lebih singkat. Setelah adonan
mengembang dan diperoleh volume adonan yang sesuai dengan standar yang diharapkan,
adonan selanjutnya dikeluarkan dan siap untuk dipanggang. Proses pemanggangan adonan
(baking) dilakukan pada tunnel oven yang memiliki panjang sekitar 12 meter selama 10
hingga 30 menit, tergantung dari jenis roti yang akan dibuat, dengan suhu pemanggangan
yang dijaga ketat agar roti dapat matang dengan sempurna. Selama proses ini, adonan akan
dimatangkan baik di bagian dalam maupun bagian luar. Pada proses ini akan diperoleh
warna roti yang diharapkan. Demikian pula dengan aroma khas roti akan muncul pada saat
proses pemanggangan berlangsung. Roti yang telah matang selanjutnya akan dikeluarkan
dari loyang (depanning) dan dilakukan proses pendinginan (cooling) pada cooling tower
terlebih dahulu sebelum roti siap untuk dikemas. Proses pendinginan ini bertujuan agar uap
air yang terdapat pada roti dapat keluar terlebih dahulu secara optimal. Apabila roti dikemas
dalam kondisi yang masih panas akan lebih berpotensi menyebabkan roti mudah berjamur.
Roti yang baru keluar dari oven juga umumnya kondisinya masih lembek. Khusus untuk roti
tawar, jika roti tersebut langsung dipotong, maka roti akan lebih mudah rusak sehingga
bentuknya tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Setelah mencapai suhu yang telah ditetapkan, roti selanjutnya siap untuk dikemas. Khusus
untuk roti tawar, roti akan dipotong terlebih dahulu. Selain itu juga dilakukan proses sortir
untuk memastikan bahwa roti yang akan dikemas adalah roti yang telah memenuhi
persyaratan mutu yang ditetapkan.
Pada kemasan SARI ROTI selalu tercantum kode produksi dan dilengkapi dengan tanggal
baik sebelum, yang menyatakan roti baik untuk dikonsumsi sebelum tanggal yang tertera
pada kemasan. Khusus untuk roti tawar SARI ROTI, tanggal baik sebelum tertera pada
34
kwiklok atau penjepit kemasan roti. Roti yang telah dikemas selanjutnya akan dilewatkan
terlebih dahulu pada metal detector. Hal ini bertujuan agar roti yang akan dijual kepada
konsumen bebas dari kontaminasi fisik dan tidak membahayakan konsumen. Proses metal
detecting ini juga merupakan salah satu bagian implementasi sistem HACCP (Hazard
Analysis and Critical Control Point) pada proses pembuatan SARI ROTI. Roti yang telah
lolos dari metal detector selanjutnya akan disusun pada krat khusus, diserahkan kepada
gudang Finished Goods dan siap untuk didistribusikan.
DISTRIBUSI
Proses pendistribusian produk SARI ROTI berlangsung selama 24 jam. Dan untuk
menjamin bahwa produk yang sampai kepada konsumen adalah produk yang fresh, SARI
ROTI dibuat setiap hari, sehingga setelah SARI ROTI selesai diproduksi, SARI ROTI akan
segera dikirimkan kepada konsumen, baik melalui jalur traditional market maupun modern
market.
Dengan 8 pabrik yang ada saat ini yang tersebar di daerah Bekasi (Jawa Barat), Pasuruan
(Jawa Timur), Semarang (Jawa Tengah), Medan (Sumatera Utara), Palembang (Sumatera
Selatan), Makassar (Sulawesi Selatan) hingga saat ini SARI ROTI akan mudah didapatkan.
Distributor
Ketentuan Distributor:
1.
2.
Wajib PKP.
3.
Masih ada area yang berdasarkan batas wilayah/mapping masih kosong atau belum
digarap oleh Distributor yang telah kami tunjuk.
4.
Memiliki perizinan badan usaha perdagangan umum yang masih berlaku dan
lengkap.
5.
Memiliki struktur organisasi operasional seperti Salesman, Koordinator Area, Juru
gudang, tenaga administrasi yang jumlahnya tergantung luas dan potensial wilayah.
6.
Mempunyai (milik atau sewa) tempat usaha seperti ruang kantor, gudang, tempat
bokar muat, parkir yang luasnya cukup dan memenuhi persyaratan keamanan pangan dan
lingkungan.
7.
Mempunyai (milik atau sewa) kendaraan bermotor (sepeda motor dan mobil) yang
akan digunakan sebagai alat operasional penjualan.
8.
9.
Memberikan uang jaminan (cash deposit) dan uang jaminan Krat yang besarnya 7
(tujuh) hari + 30% rata-rata penjualan perhari.
35
10.
11.
Tahun 1997 Sari Roti melakukan pola kemitraan dengan membuka peluang bagi masyarakat
luas untuk turut serta memiliki dan mengelola sendiri serta mendekatkan sistem atau channel
penjualan kepada konsumen, selain itu juga bertujuan memeratakan pendistribusian untuk
daerah Jabodetabek, Bandung, Cirebon, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Pengalaman
panjang yang telah teruji itu mendapat sambutan positif masyarakat, terlihat dari meningkat
tajamnya jumlah agen Sari Roti, dari 2 agen pada tahun 1997 menjadi kurang lebih sekitar
250 agen pada Mei 2009. Program keagenan dan stok poin yang tidak rumit terbukti dapat
diterima masyarakat. Bahkan, sinergi Sari Roti dan pemilik agen ini merupakan salah satu
bentuk Usaha Kecil Menengah (UKM) yang dapat menyerap tenaga kerja.
AGEN
Persyaratan menjadi agen :
1.
2.
Masih ada area berdasarkan mapping kami yang masih kosong atau belum digarap
oleh agen-agen yang sudah ada saat ini.
3.
Memiliki tempat atau rumah sebagai tempat penyimpanan roti, tricycle/gerobak, dan
sekaligus tempat tinggal penjual roti keliling (hawker)
4.
Memberikan uang jaminan (cash deposit) dan uang jaminan krat yang besarnya akan
diperhitungkan kemudian.
5.
Wajib PKP
36
PT Jamu Jago merupakan salah satu produsen jamu tertua di Indonesia yang berdiri sejak tahun
1918. Pabrik berada di Jalan Perintis Kemerdekaan, Srondol, Semarang. Pendirinya adalah
Almarhum TK Suprana yang memulai usaha jamunya dari perusahaan rumahan. Hingga kini Jamu
Jago telah tumbuh dengan pesat menjadi perusahaan jamu yang terkenal di Indonesia.
Perusahaan ini bermula saat TK Suprana mengamati cara pembuatan jamu dari sang ibu
sejak dia masih muda. Sejak saat itu, dia telah mengabdikan diri untuk mempelajari dan
mengembangkan minuman tradisional itu.
Jamu buatan perusahaan ini berasal dari bahan-bahan alami dari tanaman herbal yang terdiri
dari daun, biji, buah, bunga, akar, kulit dan rimpang. Semua bahan tersebut diracik
sedemikian rupa untuk perawatan kesehatan dan kecantikan. Dengan visi "menyehatkan
masyarakat dengan cara yang aman, alami, mudah dan terjangkau" Jamu Jago melakukan
beberapa terobosan, di antaranya menciptakan jamu dalam bentuk kapsul ekstrak, pil, tablet,
jamu cair, salep, serbuk padat dan serbuk effervescent. Dengan inovasi baru ini, Jamu Jago
telah merubah pandangan menikmati jamu dengan mudah dan praktis.
Usaha yang digeluti oleh sang pendiri nyatanya dapat diterima oleh masyarakat pada
umumnya. Hal ini berdampak pada tingginya angka permintaan dari konsumen. Perusahaan
akhirnya mengalihkan pabrik yang semula berada di Wonogiri ke Semarang karena alasan
strategis. Seiring dengan berkembangnya usaha jamu ini, perusahaan tidak hanya dapat
memenuhi permintaan dari pasar domestik saja, perusahaan juga berhasil menembus pasar
internasional. Perusahaan telah berhasil mengekspor produk hingga ke Belanda, Malaysia,
Jepang, Australia, Taiwan, Vietnam, dan beberapa negara-negara lain di dunia.
Pada tahun 1936, Suprana kemudian menyerahkan bisnis jamunya kepada empat putranya,
yakni Anwar Suprana, Panji Suprana, Lambang Suprana, dan Bambang Suprana. Jamu Jago
berkembang semakin pesat. Bahkan, Keraton Surakarta pun memutuskan untuk memakai
Jamu Jago sebagai jamu resmi bagi istana. Perusahaan ini terus mengembangkan usaha
dengan membuka pabrik baru yang lebih modern. Tak tanggung pabrik ini juga
menggunakan mesin yang langsung didatangkan dari Amerika. Tak hanya itu, perusahaan
juga mulai mempekerjakan ahli farmasi. Ahli farmasi ini bertugas menjelaskan khasiat jamu
secara ilmiah.
Sejak dikelola oleh generasi ketiga, yang terdiri dari Nugraha Suprana, Jaya Suprana, Sindu
Suprana, dan Monika Suprana. Generasi ketiga ini kemudian mendirikan Museum Rekor
Indonesia (MURI) yang dipelopori oleh Jaya Suprana. MURI diresmikan pada tanggal 27
Januari 1990.
Dengan komitmen yang terus dijaga oleh perusahaan yakni menghasilkan jamu-jamu yang
berkualitas dan higienis. Jamu Jago terus menerapkan standar produksi yang ketat. Hal ini
dibuktikan dengan pemilihan bahan-bahan yang alami dengan menggunakan metode Cara
Pembuatan Obat Tradisional yang Baik. Slogan "Kembali ke Alam" telah melekat pada
Jamu Jago sejak didirikan. Tak khayal hingga saat ini Jamu Jago telah memproduksi lebih
dari 138 jamu, antara lain Buyung Upik, Galian singset, Jamu bersalin - Besar, Bandrex
Premium, Basmurat Capsul, dan beberapa varian produk lainnya. Produk-produk tersebut
37
38
39
Pada bulan November 1986 pabrik cairan infus diresmikan, dilanjutkan dengan
pembangunan Sarana Produksi dan Pengawasan Mutu Vaksin Polio dan Campak yang
diresmikan menteri kesehatan saat itu (1990), Bpk Dr. Adhityatma MPH, dan selesai pada
akhir 1991.
Sejak didirikan seabad yang lalu Bio Farma telah mengalami beberapa kali pergantian nama:
Agustus 1890 Didirikan dengan surat keputusan Gubemur Jendral Hindia Belanda
bertempat
di
Rumah
Sakit
Militer
Weltevreden
Jakarta dengan nama Parc Vaceinogen.
1895-1901
1902-1941
1942-1945
1945
1946
1961-1978
UNIVERSITAS UDAYANA
Universitas Udayana disingkat Unud, adalah perguruan tinggi
negeri di Bali, Indonesia, yang berdiri pada 29 September 1962.
Rektor dari tahun 2013-2018 adalah Prof. Dr. dr. Ketut Suastika,
Sp.PD-KEMD. Universitas Jurusan Farmasi ini yang terletak di
Kampus Bukit Jimbaran,
Badung, Bali 80361, memiliki luas lahan mencapai kurang lebih
1 hektar. Lahan tersebut telah dialokasikan untuk gedung perkuliahan, laboratorium, ruang
dosen, ruang baca dan direncanakan akan segera dibangun fasilitas sarana pendukung
lainnya.
Kunjungan Kuliah lapangan adalah program tahunan STFB yang dilaksanakan di
akhir semeter genap dengan mengunjungi berbagai instansi terkait ruang lingkup di bidang
farmasi serta pada hari kelima ini tepatnya kami berkunjung ke Universitas Undaya yang
bertujuan untuk saling memberikan informasi tentang bagaimana perkuliahan khususnya
dunia farmasi, organisasi, serta sistem pembelajaran disana. Diawali dengan sambutan dari
41
Ketua Badan eksekutif Mahasiswa Jurusan Farmasi memaparkan runtunan acara dan
dihadiri oleh ketua prodi bidang farmasi di Universitas Udayana Bali kemudian acara diisi
dengan diskusi dan sharing informasi tentang kebijakan akademik, system pembelajaran
teori dan praktek, tata kelola laboratorium yang kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke
laboratorium farmasi.
Kunjungan laboratorium farmasi ini kami diajak berkeliling Jurusan farmasi yang
memiliki kurang lebih 6 laboratorium untuk farmasi ada lab farmasetika, lab teknologi
farmasi yang dibagi menjadi lab teknologi sediaan steril dan lab teknologi farmasi, lab
mikrobiologi, lab kimia analisis, serta lab fitokimia. Peralatan laboratorium pada umumnya,
meliputi alat gelas ukur, alat ukur, dan mesin laboratorium yang tersebar di 5 unit
laboratorium yang terdapat di Jurusan Farmasi. Setelah kami diajak berkeliling di
laboratorium farmasi dengan teknologi yang menurut kami cukup lengkap dan mahasiswa di
sana yang bisa memberikan penjelasan bagaimana dengan cara kerja, prinsip kerja dan
fungsi alat tersebut. Apalagi di laboratorium kimia analis yang menurut saya sangat lengkap
dengan berbagai instrumen yang ada menjadikan wawasan baru untuk kami.
Diharapkan dari studi banding universitas Udayana ini mampu memberikan wawasan yang
baru, rekan farmasi baru serta meningkatkan dan mendukung mutu kegiatan perkuliahan
bagi kami, bermanfaat serta pengabdian kepada masyarakat.
PT.HOLI PHARMA
SEJARAH SINGKAT PT.HOLI PHARMA
PT. Holi Pharma berdiri pada tahun 1968, yang semula bernama PT. NDAHOLI, yang
berlokasi di Jalan Leuwigajah No. 100, Cimahi, menempati bangunan tiga lantai dengan luas
bangunan sekitar 1000 m. Pada tahun 1995 diadakan perbaikan dan perluasan menyeluruh
dengan luas 1500 m hal ini seiring dengan persyaratan CPOB untuk Industri Farmasi, dan
diperoleh sertifikat CPOB meliputi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pada bulan Juli tahun 1996 terjadi pengalihan kepemilikan perusahaan yang dipimpin oleh
Bapak Hernawan Tjahyana sebagai Direksi. Pada tahun 1998 terjadi perubahan nama
perusahaan dari semula PT. NDAHOLI berubah menjadi PT. HOLI PHARMA,
dengan share holder pada saat itu adalah PT. Barito Budi Pharmindo (Holding Company)
sebagai Distribusi company PT. Barito Budi Pharmindo yang memiliki beberapa cabang di
Indonesia.
Pada bulan Oktober 2002 terjadi pengalihan kepemilikan perusahaan yang dipimpin oleh
Bapak Ruddy Bambang Sukmana sebagai Direktur. Distributor pada saat itu adalah PT.
Surya Sarana manunggal dengan alamat Jl. Cempaka Putih Tengah No. 10 Jakarta Pusat.
Pada bulan Mei tahun 2007, kepemilikan berpindah dan dipimpin oleh Bapak Bedjo
Stefanus sebagai Presiden Direktur sampai sekarang. Seiring dengan dinamisnya peraturan
tentang industri farmasi yang secara periodik harus mengikuti standar CPOB, maka pada
bulan Mei tahun 2007, dilakukan perbaikan dan perluasan pabrik sehingga total luas
bangunan menjadi 4000 m, dengan demikian diharapan akan ada peningkatan kualitas
maupun kuantitas produksi sehingga produk yang dihasilkan bisa dipertanggung jawabkan,
di bawah new management PT. Holi Pharma terus berupaya dari waktu ke waktu terus
meningkatkan jenis maupun jumlah produk yang dihasilkan sejalan dengan kepuasan
pelanggan akan produk dengan kualitas yang baik dengan jenis yang cukup beragam oleh
karena itu kebijakan segmen pasar Obat Generik Berlogo (OGB) dan merek dagang tetap
dipertahankan
VISI
Catur Pilar, yaitu :
1.
2.
3.
4.
Mengutamakan kualitas
Berwawasan Nasional dan Internasional
Memberikan nilai tambah kepada yang bernaung dibawahnya
Mengoptimalkan nilai ekonomis kepada pemegang saham
PT. Holi Pharma ingin menjadi Asset Nasional (dengan keinginan hari esok lebih baik dari
hari ini, maka kami berupaya agar kelak dikemudian hari PT. Holi Pharma akan menjadi
perusahaan yang diperhitungkan dan menjadi Asset Nasional).
43
MISI
Berupaya secara konsisten dan terus menerus agar Visi tersebut dapat dicapai dengan
berkomitmen
:
1.
2.
3.
4.
PT. Holi Pharma berusaha untuk memberikan nilai tambah kepada seluruh mitra kerja dan
pelanggan sehingga kami terus menerus memberikan pelayanan yang terbaik serta
memperbaiki kekurangan yang ada.
44
I.
Pengawasan Mutu merupakan bagian yang esensial dari Cara Pembuatan Obat yang Baik untuk
memberikan kepastian bahwa produk secara konsisten mempunyai mutu yang sesuai dengan
tujuan pemakaiannya. Kegiatan pengawasan mutu dilakukan dari bahan baku hingga terbentuk
produk jadi. Bagian Pengawasan mutu (QC) dipimpin oleh seorang apoteker yang bertanggung
jawab kepada Plant Manager. Tugas dan tanggung jawab bagian pengawasan mutu, sebagai berikut
:
45
II.
Bagian Litbang dipimpin oleh seorang apoteker yang bertanggung jawab kepada Plant Manager.
Bagian Litbang bertugas melakukan penelitian dan pengembangan terhadap produk baru, baik
produk dengan zat aktif baru maupun bentuk sediaan baru. Bagian litbang akan membuat suatu
formula, kemudian dilakukan trial terhadap formula tersebut hingga diperoleh produk dengan
spesifikasi yang diinginkan. Tugas dan tanggung jawab bagian Litbang, sebagai berikut :
46
47
IV.
Poduksi
Bagian produksi dipimpin oleh seorang Apoteker sebagai kepala produksi yang membawahi
supervisor pengolahan dan pengemasan. Supervisor pengolahan bertanggung jawab atas
setiap tahapan yang dilakukan selama proses produksi, dari awal sampai kemasan primer.
Supervisor pengemasan bertanggung jawab terhadap pengemasan sekunder sampai obat di
transfer ke gudang obat jadi. Gedung produksi terletak di lantai dasar digunakan untuk
produksi tablet/kaplet, kapsul, sirup/suspensi dan cairan luar. Setiap karyawan dan tamu
yang akan memasuki ruang produksi harus menggunakan pakaian khusus yang dilengkapi
penutup kepala dan sepatu. Penggunaan pakaian khusus ini dilakukan di ruang antara.
Begitu pula alur barang yang akan masuk ke ruang produksi harus melalui ruang antara.
Ruangan produksi ini didesain secara berurutan sesuai tahapan produksi yang bertujuan
untuk memudahkan proses produksi mulai dari penimbangan bahan baku (zat aktif dan zat
tambahan), proses pengolahan hingga pengemasan primer dilakukan di Grey Area (Kelas E)
, sedangkan proses pengemasan sekunder dilakukan di Black Area (Kelas F). Ruanganruangan dalam produksi dapat dilihat sebagai berikut:
48
49
V.
Teknik Produksi
Bagian teknik produksi dipimpin oleh kepala bagian teknik yang bertanggung jawab kepada
plant manager. Tiga tugas utama bagian Teknik Produksi yaitu :
1.
Perawatan alat/mesin Perawatan alat/mesin dilakukan untuk menjaga agar alat/mesin
produksi yang digunakan terawat, berfungsi dengan maksimal dan berumur panjang. Dengan
adanya perawatan alat/mesin produksi, juga dapat mendeteksi tanda-tanda kerusakan
sehingga dapat mengantisipasi kerusakan yang lebih berat. Perawatan alat/mesin produksi
dibagi menjadi perawatan harian dan perawatan bulanan sesuai dengan jadwal yang sudah
50
dibuat oleh kepala bagian teknik produksi. Setiap perawatan alat/mesin yang dilakukan di
catat dalam log book perawatan alat/mesin.
2.
Perbaikan alat/mesin Setiap perbaikan yang dilakukan di semua bagian, harus
melalui pengisian form permohonan bantuan teknik ke bagian teknik sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan. Sifat dari perbaikan mesin atau alat diantaranya :
Penting : harus segera dikerjakan dan berkaitan dengan operasional contoh: mesin
stripping tidak jalan
Penting sekali : harus segera dikerjakan, tidak bisa ditunda dan berkaitan dengan
keselamatan kerja
contoh : kebocoran pipa steam, panel listrik bau terbakar Setiap perbaikan yang dilakukan
dicatat dalam log book perbaikan alat/mesin.
3.
Pemeliharaan bangunan produksi dan pengemasan. Pemeliharaan bangunan
dilakukan untuk menjaga agar bangunan di produksi dan pengemasan terawat dan
terpelihara sehingga dapat digunakan secara maksimal dan sesuai dengan ketentuan CPOB.
Pemeliharaan dilakukan 2 kali dalam setahun. Bagian yang dilakukan perawatan ialah lantai,
dinding dan atap (langit-langit) dengan cara pengecatan dan epoksi lantai. Setiap
pemeliharaan yang dilakukan dicatat dalam log book pemeliharaan bangunan
produksi/pengemasan.
VI.
PPIC merupakan bagian dari produksi yang berfungsi untuk melaksanakan perencanaan
produksi agar permintaan dari marketing dapat dipenuhi sesuai dengan waktu pemesanan,
kuantitas dan kualitas produk. PPIC mengontrol persediaan barang baik berupa bahan baku,
bahan kemas maupun produk jadi. Pengendalian persediaan dilakukan oleh PPIC, sedangkan
pengatur masuk keluarnya barang dilakukan oleh gudang. Purchasing atau bagian pembelian
berhubungan dengan supplier barang baik bahan baku maupun bahan kemas. Sebagian tugas
dari purchasing ialah seleksi dan evaluasi pemasok (supplier).
51
VII. Gudang
Terdapat tiga gudang, yaitu gudang bahan baku (GBB), gudang bahan kemas (GBK) dan
gudang obat jadi (GOJ). Penyimpanan disusun berdasarkan mapping yang telah dibuat untuk
memudahkan pencarian bahan baku/bahan kemas/obat jadi. Pengeluaran bahan baku/bahan
kemas/obat jadi dilakukan berdasarkan prinsip FIFO (First in first out) dan FEFO (First
expired first out).
temperatur ruangan nyaman, bersih dan memenuhi standar CPOB. Instalasi AHU diatur
dengan sistem pembagian zona (zona 1-6), yaitu dengan mengklasifikasi masing-masing
ruangan. Dengan demikian masing-masing ruangan memiliki sistem instalasi dan sistem
filtrasi yang berbeda. Pengaturan instalasi AHU sebagai berikut :
b.
Pengolahan Potable water
Air bersih (potable water) digunakan untuk pencucian pakaian karyawan, pencucian alat non
steril, pembersihan ruangan, toilet, cuci tangan, dll. Alur pengolahannya sebagai berikut :
c.
Aquademineralisata
Tujuan dari sistem pengolahan air untuk produksi aquademineralisata (aqua DM) adalah
untuk menghilangkan cemaran sesuai dengan standar kualitas air yang telah ditetapkan. Alur
proses pengolahan aquademineralisata sebagai berikut :
53
d.
Genset
Untuk menggantikan sumber listrik bila sumber listrik (PLN) padam/tidak berfungsi. Genset
yang digunakan ialah genset yang sesuai dengan kapasitas penggunaan listrik di industri
farmasi.
e.
Boiler
Uap air (steam) berfungsi sebagai sumber panas (heater) pengganti panas api, karena di
industri farmasi tidak diperbolehkan adanya api terbuka yang dapat menyebabkan
kontaminasi produk dan bahaya kebakaran. Uap air diantaranya digunakan untuk
mengeringkan granul (dengan fluid bed dryer), memasak air (pada alat double jacket), dan
pengeringan botol (oven).
f.
Kompressor
Udara bertekanan (compressed air) digunakan untuk menyemprotkan cairan, yaitu
penyalutan (coating). Karena bersentuhan langsung dengan produk maka pada sistem udara
tekan harus tidak mengandung oli, air, partikel dan dilengkapi dengan saringan udara yang
sesuai.
g.
Pengolahan limbah
Dari hasil proses produksi PT. Holi Pharma dihasilkan berbagai macam limbah, salah
satunya adalah limbah cair. Limbah cair yang berasal dari proses produksi dan pencucian
alat untuk produksi, limbah bagian Pengawasan mutu dan Litbang diolah dalam Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL). Proses penanganan air limbah menggunakan sistem
pengolahan secara fisika, kimia dan biologi. Proses pengolahan air limbah sebagai berikut:
54
55
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kegiatan Kuliah Kunjungan Lapangan (KKL) sangat penting bagi Mahasiswa karena
perlunya pengenalan industri-industri farmasi dan industi-industri yang berkaitan dengan
farmasi sebagai gambaran dunia kerja nyata nantinya.
Semua industri farmasi yang dikunjungan dalam kegiatan KKL kali ini telah memenuhi Cara
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), baik dari segi bangunan; produksi; tenaga kerja; dan
lain sebagainya. Industri farmasi yang dikunjungi ialah PT. biofarma, PT. Sanbe Farma, PT.
Sanbe Farma Oncology,PT.holi,PT.garasia. Industri jamu dan obat tradisional yaitu PT.
Sidomuncul , dan PT. Jamu Ayam Jago. Industri Kosmetika yaitu PT. Vitapharm, Victoria
Care dan Bali Tangi. Industri makanan dan minuman yaitu PT. Coca cola Bandung, dan PT.
Suprama. ,PT.sari roti
3.2 Saran
Untuk KKL tahun selanjutnya bisa lebih baik lagi dengan dikelola kembali oleh Mahasiswa,
jumlah
56
industri
yang
dikunjungi
lebih
banyak
khususnya
industri
obat.