Professional Documents
Culture Documents
METODE PENELITIAN
Metode Ordinary Least Square (OLS) untuk menggambarkan pengaruh dari tiap-tiap
variabel bebas (independent variable), yaitu umur, jumlah jam kerja, dan tingkat pendidikan
terakhir terhadap variabel terikat (dependent variable) yakni upah tenaga kerja laki-laki dan
perempuan di Indonesia. Analisis statistik deskriptif yang digunakan adalah uji beda dua
rata-rata. Prinsip pengujian uji beda dua rata-rata adalah melihat ada atau tidak adanya
perbedaan rata-rata upah pada kedua kelompok data, yaitu kelompok tenaga kerja lakilaki dan perempuan. Analisis statistik deskriptif lain yang digunakan adalah analisis
komparasi, yaitu pengelompokan antara tenaga kerja laki-laki dan perempuan dengan
karakteristik yang sama untuk melihat besaran perbedaan rata-rata upah antara kedua
kelompok tersebut.
Prosedur
pengumpulan
data
pada
penelitian
ini
dilakukan
dengan
cara
mengumpulkan data yang diperlukan dari sumber-sumber yang telah disebutkan diatas.
Proses penyaringan (filter) responden, dimulai dari pemisahan data antara laki-laki dan
perempuan. Data umur, jam kerja, dan tingkat pendidikan secara langsung akan terbagi
menjadi dua kelompok, yaitu kelompok data laki-laki dan perempuan.
Definisi Operasional
1. Upah
Upah/Gaji
bersih/pendapatan
buruh/karyawan/pegawai
yang
berupa
diterima
uang
selama
yang
sebulan
dibayarkan
oleh
oleh
b.
dasar.
c.
menengah pertama.
d.
menengah atas.
e.
menengah kejuruan.
f.
Dummy Univ untuk responden dengan tamatan pendidikan terakhir D1, D2,
dalam rupiah.
AGE
HOURS
satuan jam.
EDU
Metode OLS adalah mengestimasi suatu garis regresi dengan jalan meminimalkan jumlah
dari kuadrat kesalahan setiap observasi terhadap garis tersebut. Suatu metode ekonometrik
yang terdpat variabel independen sebagai variabel penjelas dan variabel dependen
sebagai variabel yang dijelaskan dalam suatu persamaan linear. Berikut persamaannya:
i = 0 + 1Xi + 2Xi+ + nXni + i
Dimana dibaca Y topi atau Y yang diestimasi merupakan variabel dependen, 0
adalah intersep, 1 adalah slope, X adalah independen variabel dan i adalah error.
Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif yang digunakan adalah uji beda dua rata-rata dan analisis
komparasi. Prinsip pengujian uji beda dua rata-rata adalah melihat ada atau tidak adanya
perbedaan rata-rata variasi kedua kelompok data. Persyaratan yang harus dipenuhi
sebelum pengujian adalah data masing-masing terdistribus normal, data dipilih secara acak,
dan data masing-masing homogen. Hipotesa uji beda dua rata-rata adalah sebagai
berikut:
1. H0 : tidak ada perbedaan upah tenaga kerja laki-laki dan perempuan
H1: ada perbedaan upah tenaga kerja laki-laki dan perempuan
2. H0 tidak ditolak jika F-statistik < F-tabel
H0 ditolak jika F-statistik > F-tabel
Jika H0 tidak ditolak maka tidak ada perbedaan upah tenaga kerja laki-laki dan
perempuan, sedangkan jika H0 ditolak terdapat perbedaan upah tenaga kerja laki-laki dan
perempuan. Analisis kedua yang digunakan adalah analisis komparasi. Analisis komparasi
adalah teknik analisis statistik yang bertujuan untuk membandingkan antara kondisi dua
buah kelompok atau lebih yang berfungsi untuk memberikan gambaran secara umum.
Koefisien
Standar Eror
t-statistik
Sign
Konstanta
12,583
0,012
1066,85
0,000*
Umur
0,012
0,000
64,74
0,000*
Jam Kerja
0,012
0,000
75,69
0,000*
SD
0,106
0,007
16,15
0,000*
SMP
0,255
0,007
36,12
0,000*
SMA
0,513
0,007
71,16
0,000*
SMK
0,505
0,008
60,19
0,000*
Universitas
1,107
0,009
126,32
0,000*
Pendidikan terakhir
tenaga kerja (dummy)
120663
p-value
0,000
R-squared
0,228
F (7,120655)
Root MSE
4610,73
0,704
Koefisien
Standar Eror
t-statistik
Sign
Konstanta
11,828
0,018
657,21
0,000*
Umur
0,016
0,000
52,21
0,000*
Jam Kerja
0,014
0,000
70,36
0,000*
SD
0,163
0,010
15,65
0,000*
SMP
0,395
0,012
32,23
0,000*
SMA
0,692
0,012
59,43
0,000*
SMK
0,815
0,014
58,85
0,000*
Universitas
1,427
0,011
132,01
0,000*
58521
F (7,58513)
3964,59
p-value
0,000
Adj R-squared
0,3216
R-squared
0,322
Root MSE
0.77528
Pendidikan terakhir
tenaga kerja (dummy)
10
Jumlah
Observasi
Rata-rata
120.664
1.517.169
58.521
1.175.179
Standar
Eror
5.088,54
Standar
Deviasi
1.767.592
6.385,219 1.544.656
F-statistik = 1,3095
df = 120.663, 58.520
Berdasarkan hasil uji beda dua rata-rata menunjukkan bahwa secara statistik terdapat
perbedaan upah tenaga kerja laki-laki dan perempuan di Indonesia. Uji beda dua rata-rata
menggunakan data Sakernas tahun 2012 yang membenarkan adanya dugaan diskriminasi
upah antara tenaga kerja laki-laki dan perempuan di Indonesia.
Analisis kedua yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis komparasi.
Analisis komparasi bertujuan untuk melihat dan membandingkan rata-rata upah tenaga
kerja laki-laki dan perempuan dengan kriteria yang sama yaitu jumlah jam kerja dan
pendidikan yang sama. asil penelitian menunjukkan tenaga kerja perempuan mendapatkan
upah lebih rendah dibandingkan dengan tenaga kerja laki-laki di Indonesia.
Rata-rata upah riil perempuan sebesar 14 persen lebih rendah dari tenaga kerja lakilaki. Kesenjangan upah gender ada pada setiap jenjang pendidikan. Rata-rata jam kerja
yang digunakan dalam penelitian adalah 38 jam. Angka ini didapatkan berdasarkan
perhitungan rata-rata jam kerja tenaga kerja laki-laki dan perempuan. Jumlah observasi
dalam penelitian ini sebesar 1.688 individu dengan rincian, 544 individu untuk tenaga kerja
perempuan dan 1124 individu untuk tenaga kerja laki-laki. T abel tersebut merupakan hasil
pengolahan data Sakernas tahun 2012 dengan membandingkan jumlah jam kerja dan
pendidikan yang sama pada tenaga kerja laki-laki dan perempuan.
11
Tabel 4.4
Kesenjangan Upah Rata-rata Tenaga Kerja Laki-laki dan Perempuan
Jenjang Pendidikan
Rata-rata
Jam Kerja
(jam)
Tidak sekolah
38
886.143
568.544
Tidak Tamat SD
38
991.866
624.346
SD
38
945.121
651.663
SMP
38
1.164.482
978.673
SMA
38
2.027.577
1.705.080
SMK
38
1.847.043
1.634.584
Diploma I/II/III
38
2.665.278
2.157.635
Universitas
38
3.357.822
2.483.936
Perempuan
Tenaga kerja laki-laki yang tidak memiliki latar belakang pendidikan (tidak sekolah)
mendapatkan upah rata-rata sebesar 886.143 rupiah per bulan sedangkan tenaga kerja
perempuan dengan latar belakang pendidikan yang sama mendapatkan upah sebesar
rata-rata sebesar 568.544 rupiah per bulan. Tenaga kerja laki-laki yang tidak tamat SD
mendapatkan upah rata-rata selama sebulan sebesar 991.866 rupiah, sedangkan tenaga
kerja perempuan mendapatkan upah setiap bulannya sebesar 624.346 rupiah. Tenaga kerja
laki-laki dengan pendidikan tamatan SD, mendapatkan upah rata-rata sebesar 945.121
rupiah per bulan, dan tenaga kerja perempuan mendapatkan upah rata-rata sebesar
651.663 rupiah per bulan.
Tenaga kerja perempuan tamatan SMP mendapatkan penghasilan rata-rata sebesar
978.673 rupiah per bulan dan tenaga kerja laki-laki rata-rata sebesar 1.164.482 rupiah per
bulan. Tenaga kerja perempuan dengan tamatan pendidikan SMA memiliki upah rata-rata
sebesar 1.705.080 rupiah per bulan, sedangkan tenaga kerja laki-laki mendapatkan upah
rata-rata sebesar 2.027.577 rupiah per bulan. Tenaga kerja dengan latar belakang tamatan
SMK, memiliki upah lebih rendah bila dibandingkan dengan tamatan SMA. Secara strata,
tingkat pendidikan SMA dan SMK memiliki kedudukan yang setara. Tenaga kerja laki-laki
dengan tamatan SMK mendapatkan upah rata-rata sebesar 1.847.043 rupiah per bulan dan
tenaga kerja perempuan mendapatkan upah rata-rata sebesar 1.643.584 rupiah per bulan.
Tenaga kerja laki-laki dengan latar belakang pendidikan D1, D2, D3 mendapatkan
upah rata-rata sebesar 2.665.278 rupiah per bulan dan tenaga kerja perempuan
mendapatkan upah rata-rata sebesar 2.157.635 rupiah per bulan. Pada jenjang pendidikan
universitas yang terdiri dari tenaga kerja dengan tamatan universitas merupakan tenaga
12
wajib
melakukan
pengawasan
terhadap
efektifitas
undang-undang
tenaga kerja
perempuan mendapatkan upah lebih rendah rata-rata sebesar 14 persen terhadap upah
tenaga kerja laki-laki dengan latar pendidikan terakhir dan jumlah jam kerja yang sama.
Daftar Referensi
Akhmedjonov, Alisher. 2012. New Evidence on Pay Gap Between Men and Women in Turkey.
Journal Economic Letters 117, 32-34.
13
14
15