You are on page 1of 53

OLEH :

B A G U S FAT K H U R R O Z I

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


U N T I DA R
2015

Gerbang Logika
dasar pembentuk dlm sistem digital.
beroperasi dlm bilangan biner (gerbang logika biner).

Logika biner menggunakan dua buah nilai yaitu 0 dan 1.


Logika biner yang digunakan dlm sistem digital, yaitu :
1. logika biner positif, logika tinggi ditandai dengan nilai
1 dan logika rendah ditandai dengan nilai 0.
2. logika biner negatif, logika tinggi ditandai nilai 0 dan
logika rendah ditandai nilai 1.
Pada pembahasan ini kita akan mengunakan logika biner
positif.

Gerbang Logika Dasar


Pada sistem digital hanya terdapat tiga buah gerbang
logika dasar, yaitu :
1. gerbang AND,
2. gerbang OR, dan
3. gerbang NOT (inverter).
Berikut ini kita akan membahas ketiga gerbang dasar
tersebut.

Gerbang Logika AND


Gerbang logika AND gerbang logika dasar yang memiliki dua atau
lebih sinyal masukan dgn satu sinyal keluaran.
Berlaku ketentuan: sinyal keluaran akan tinggi jika semua sinyal
masukan tinggi.
Ekspresi Booleannya :
(dibaca F sama dengan A AND B)

A
B

Gerbang Logika AND


memiliki konsep seperti dua
buah saklar yang dipasangkan
secara seri.

Gerbang Logika AND


Tabel Kebenaran (ON/ OFF = 1/ 0)

S1

S2

S1

S2

OFF

OFF

OFF

ON

ON

OFF

ON

ON

Lampu

Gerbang Logika AND


Tabel Kebenaran (ON/ OFF = 1/ 0)

S1

S2

S1

S2

Lampu

OFF

OFF

mati

OFF

ON

mati

ON

OFF

mati

ON

ON

nyala

Fungsi = ??

Gerbang Logika AND


Tabel Kebenaran (ON/ OFF = 1/ 0)

S1

S2

S1

S2

Lampu

Fungsi = ??

Gerbang Logika AND


Tabel Kebenaran (ON/ OFF = 1/ 0)

S1

S2

S1

S2

Lampu

Fungsi = ??

Gerbang Logika AND


Tabel Kebenaran (ON/ OFF = 1/ 0)

S1

S2

S1

S2

PATH?

Fungsi = ??

10

Gerbang Logika AND


Tabel Kebenaran (ON/ OFF = 1/ 0)

S1

S2

S1

S2

PATH?

Fungsi = Logika AND

11

Gerbang Logika OR
Gerbang logika OR gerbang logika dasar yang memiliki dua atau
lebih sinyal masukan dgn satu sinyal keluaran.
Berlaku ketentuan: sinyal keluaran akan tinggi jika salah satu
sinyal masukan tinggi.
Ekspresi Booleannya :
(dibaca F sama dengan A OR B)

A
B

Gerbang Logika OR
memiliki konsep seperti dua
buah saklar yang dipasangkan
secara paralel.

Gerbang Logika OR
Tabel Kebenaran (ON/OFF = 1/0)

S2

S1

S1

S2

Lampu

OFF

OFF

Mati

OFF

ON

Nyala

ON

OFF

Nyala

ON

ON

Nyala

14

Gerbang Logika OR
Tabel Kebenaran (ON/OFF = 1/0)

S2

S1

S1

S2

Lampu

Fungsi =??

15

Gerbang Logika OR
Tabel Kebenaran (ON/OFF = 1/0)

S2

S1

S1

S2

Lampu

Fungsi =??

16

Gerbang Logika OR
Tabel Kebenaran (ON/OFF = 1/0)

S2

S1

S1

S2

Lampu

Fungsi =??

17

Switches in Parallel
Tabel Kebenaran (ON/OFF = 1/0)

S2

S1

S1

S2

Lampu

Fungsi = Logika OR

18

Gerbang Logika NOT


Gerbang logika NOT gerbang logika dasar yang memiliki sebuah
sinyal masukan dan sebuah sinyal keluaran.
Berlaku ketentuan: sinyal keluaran akan tinggi jika sinyal
masukan rendah.
Ekspresi Booleannya :
(dibaca F sama dengan bukan/ not A)

Gerbang Logika OR
memiliki konsep seperti
sebuah saklar yang dipasangkan
secara paralel dengan lampu
dan diserikan dengan sebuah
resistor.

Gerbang Logika OR
Tabel Kebenaran (ON/OFF = 1/0)

Lampu

OFF

Nyala

ON

Mati

21

Gerbang Logika OR
Tabel Kebenaran (ON/OFF = 1/0)

Lampu

S
R

22

Gerbang Logika OR
Tabel Kebenaran (ON/OFF = 1/0)

Lampu

23

Gerbang Logika Bentukan


dihasilkan dari susunan gerbang logika

dasar.
diantaranya :
1. gerbang NAND,
2. gerbang NOR,
3. gerbang XOR, dan
4. gerbang XNOR.

Gerbang Logika NAND


Gerbang logika NAND gerbang logika AND yang di
NOT kan.
A

Gerbang Logika NAND (Lanjutan)


Gerbang logika NAND gerbang logika yang memiliki dua atau lebih
sinyal masukan dgn satu sinyal keluaran.
Berlaku ketentuan: sinyal keluaran akan rendah jika semua sinyal
masukan tinggi.
Ekspresi Booleannya :
(dibaca F sama dengan A NAND B / bukan A AND B)

A
B

Gerbang Logika NOR


Gerbang logika NOR gerbang logika OR yang di NOT
kan.
A

A
B

Gerbang Logika NOR (Lanjutan)


Gerbang logika NOR gerbang logika yang memiliki dua atau lebih
sinyal masukan dgn satu sinyal keluaran.
Berlaku ketentuan: sinyal keluaran akan rendah jika salah satu
atau semua sinyal masukan tinggi.
Ekspresi Booleannya :
(dibaca F sama dengan A NOR B / bukan(not) A OR B)

A
B

Gerbang Logika XOR


berlaku ketentuan: sinyal keluaran tinggi jika masukan tinggi
berjumlah ganjil.
Ekspresi Booleannya :
(dibaca F sama dengan A XOR B)

B
A

Gerbang Logika XNOR


berlaku ketentuan: sinyal keluaran rendah jika masukan tinggi
berjumlah ganjil.
Ekspresi Booleannya :
(dibaca F sama dengan A XNOR/ bukan XOR B)

A
B

Ekivalen logika positif dan logika negatif


Logika positif

Logika negatif

Definisi

OR

AND

Keluaran tinggi jika salah satu masukan


tinggi

AND

OR

Keluaran tinggi jika semua masukan


tinggi

NOR

NAND

Keluaran rendah jika salah satu masukan


tinggi

NAND

NOR

Keluaran rendah jika semua masukan


tinggi

ALJABAR BOOLEAN
Ekspresi Boolean
Adalah pernyataan logika dalam bentuk
aljabar Boolean.

Inti pembelajaran
Bisa menghasilkan suatu realisasi rangkaian

elektronika digital dari suatu persamaan logika


matematika
Persamaan logika matematika tersebut dimodifikasi
sehingga menghasilkan realisasi rangkaian dengan
jumlah gerbang yang minimal/optimal.

Rangkaian digital yang ekivalen dengan


persamaan logika
Misalnya diketahui persamaan logika:
x = A.B+C
Rangkaiannya:

Urutan Operasi (Parentheses)


Operasi bilangan biner hanya mengenal AND dan OR
Jika terjadi operasi AND dan OR bersamaan tanpa ada

kurung, maka yang didahulukan adalah AND


Misal : x = A.B+C = (A.B)+C A dan B di-and-kan
dulu, baru di-or-kan dengan C
A.B+C =/= A.(B+C)

Contoh rangkaian (dengan inverter)

x = ABC(A+D)

Tabel kebenaran rangkaian digital


Merupakan list output rangkaian/ persamaan logika

untuk seluruh kombinasi input


Contoh: buatlah tabel kebenaran untuk rangkaian x =
ABC(A+D)

Tabel kebenaran
D

B.C

(A+D)

x = ABC(A+D)

0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1

0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1

0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1

0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1

1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0

0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1

1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0

Sifat Aljabar Boolean


Sifat komutatif
Sifat Asosiatif
Sifat Distributif

Sifat Komutatif

Sifat Asosiatif

Sifat Distributif

Hukum-hukum Aljabar Boolean


1. Hukum identitas:
(i) a + 0 = a
(ii) a 1 = a

2. Hukum idempoten:
(i) a + a = a
(ii) a a = a

3. Hukum komplemen:
(i) a + a = 1
(ii) aa = 0

4. Hukum dominansi:
(i) a 0 = 0
(ii) a + 1 = 1

5. Hukum involusi:
(i) (a) = a

6. Hukum penyerapan:
(i) a + ab = a
(ii) a(a + b) = a

7. Hukum komutatif:
(i) a + b = b + a
(ii) ab = ba

8. Hukum asosiatif:
(i) a + (b + c) = (a + b) + c
(ii) a (b c) = (a b) c

9. Hukum distributif:
10. Hukum De Morgan:
(i) a + (b c) = (a + b) (a + c)
(i) (a + b) = ab
(ii) a (b + c) = a b + a c
(ii) (ab) = a + b
11. Hukum 0/1
(i) 0 = 1
(ii) 1 = 0

CONTOH

1. X + X .Y = (X + X).(X +Y) = X+Y


2. X .(X+Y) = X.X + X.Y = X.Y
3. X.Y+ X.Z+Y.Z = X.Y + X.Z + Y.Z.(X+X)
= X.Y + X.Z + X.Y.Z + X.Y.Z

= X.Y.(1+Z) + X.Z.(1+Y)
= X.Y + X.Z

Bentuk Kanonik
Ada dua macam bentuk kanonik:
1. Penjumlahan dari hasil kali (sum-of-product atau SOP)
2. Perkalian dari hasil jumlah (product-of-sum atau POS)
Contoh: 1. f(x, y, z) = xyz + xyz + xyz SOP
Setiap suku (term) disebut minterm
2. g(x, y, z) = (x + y + z)(x + y + z)(x + y + z)
(x + y + z)(x + y + z) POS
Setiap suku (term) disebut maxterm
Setiap minterm/maxterm mengandung literal lengkap
45

x
0
0
1
1

y
0
1
0
1

Minterm
Suku Lambang
xy
m0
xy
m1
xy
m2
xy
m3

Maxterm
Suku
Lambang
x+y
M0
x + y
M1
x + y
M2
x + y
M3

46

x
0
0
0
0
1
1
1
1

y
0
0
1
1
0
0
1
1

z
0
1
0
1
0
1
0
1

Minterm
Maxterm
Suku Lambang
Suku
Lambang
xyz
m0
x+y+z
M0
xyz
m1
x + y + z
M1
xy z
m2
x + y+z
M2
xy z
m3
x + y+z
M3
x yz
m4
x+ y + z
M4
x yz
m5
x+ y + z
M5
x y z
m6
x+ y+ z
M6
xyz
m7
x+ y+ z
M7

47

MINTERM
Adalah suku dalam persamaan yang memiliki
hubungan operasi AND antar variabel secara
lengkap. Dan antar suku dihubungkan dengan OR
Contoh.
Tunjukkan fungsi Boolean F = X + YZ dalam
minterm
Jawab.
Fungsi mempunyai 3 variabel X,Y dan Z
suku pertama A = X(Y+Y) (Z+Z)
= XYZ+XYZ+XYZ+XYZ
suku kedua YZ = YZ (X+X)
= XYZ + XYZ
Jadi penulisan Minterm untuk F = X + YZ
adalah
F = XYZ+XYZ+XYZ+XYZ+XYZ
= m 7 + m6 + m 5 + m4 + m1
Atau dapat ditulis dengan notasi
F (ABC) = (1,4,5,6,7)

Lanjutan
Dan tabel kebenaran adalah sebagai berikut.
X

0
0
0
0
1
1
1
1

0
0
1
1
0
0
1
1

0
1
0
1
0
1
0
1

0
1
0
0
1
1
1
1

MAXTERM
Adalah suku dalam persamaan yang memiliki
hubungan operasi OR antar variabel secara
lengkap. Dan antar suku di hubungkan dengan
operasi AND.
Contoh.
Tunjukkan fungsi Boolean F = XY + XZ dalam
Maxterm.
Jawab.
Fungsi mempunyai 3 variabel X,Y dan Z
dengan menggunakan Hk.Distributif
F = XY + XZ = (XY + X) (XY + Z)
= (X + X) (Y + X) (X + Y) (X + Z)
= (X + Y) (X + Z) (Y + Z)

Lanjutan .
Untuk suku 1
(X+ Y) = X+ Y + ZZ = (X + Y + Z) (X + Y +
Z)
(X + Z) = X + Z + YY = (X + Z + Y) (X + Y + Z)
(Y + Z) = Y + Z + XX = (X + Y + Z) (X + Y + Z)
Jadi dapat ditulis
F (XYZ) = (X+Y+Z)
(X+Y+Z)
= M0.M2.M4.M5
Atau ditulis dengan notasi
F (XYZ) = (0,2,4,5)

(X+Y+Z)

(X+Y+Z)

Lanjutan
Dan tabel kebenaran adalah sebagai berikut.
A

0
0
0
0
1
1
1
1

0
0
1
1
0
0
1
1

0
1
0
1
0
1
0
1

0
1
0
1
0
0
1
1

You might also like