Professional Documents
Culture Documents
LINES PLAN
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur terhadap Allah SWT , Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan
kelancaran kepada penulis dalam menyelsaikan tugas laporan ini . Laporan ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Tugas Merancang I Lines Plan dan mata kuliah lain yang
bersangkutan dan mendukung.
Penulis mengaharapkan semoga nantinya laporan ini dapat berguna bagi ketuntasan nilai
penulis dalam mata kuliah Tugas Merancang I Lines Plan, serta penulis juga berharap
semoga laporan ini bermanfaat untuk semua pembaca dan dapat dimengerti dengan mudah.
Kritik dan saran yang membangun penulis harapkan demi sempurnanya laporan ini dan
juga penulisan laporan-laporan yang akan dibuat dikemudian hari, penulis ucapkan
terimakasih.
Penulis
Muhammad Zulfikar A. J.
2015
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR....................................................................................................................
iii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................
2
BAB I
4
BAB II
7
2.1. Menetukan Coefficient Blok (Cb)
7
2.2. Menentukan Panjang Garis Air Kapal (Lwl)
7
2.3. Menentukan Jumlah Station Dari AP s/d FP (Main Part)
8
2.4. Menentukan Jarak Station (h)
8
2.5. Menentukan Volume Kapal .....................................................
8
2.6. Menentukan Luas Mid Ship (Amid) .......................................................
9
2.7. Menentukan Coefficient Water Line (Cwl)
9
2.8. Menentukan Longitudinal Curve Of Bouyancy (LCB)
9
2.9. Menentukan Coefficient Prismatic Depan (Cpf)
10
2.10. Menentukan Coefficient Prismatic Belakang (Cpa)
10
2.11. Menentukan Coefficient Prismatic Memanjang (Cpl)
10
Muhammad Zulfikar Abdul-Jabbar
21090114130116
2015
19
BAB VI PEMBUATAN HALF BREADTH PLAN.....................................................................
22
BAB VII PERHITUNGAN PROPELLER DAN RUDDER........................................................
24
7.1. Perhitungan Propeller
24
7.2. Perhitungan Rudder
25
BAB VIII MENENTUKAN CHAMBER, BULWARK, DAN SENT LINE...................................
26
8.1. Menentukan Garis Geladak Tengah (Chamber)
26
8.2. Menentukan Garis Kubu-Kubu (Bulwark)
26
8.3. Menentukan Garis Diagonal Body Plan (Sent Line)
26
BAB IX MENENTUKAN POOP DECK DAN FORECASTLE DECK....................................
28
9.1. Menentukan Geladak Kimbul (Poop Deck)........................................................
28
9.2. Menentukan Geladak Agil (Forecastle Deck).....................................................
28
INDEKS........................................................................................................................................
29
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................
33
2015
LAMPIRAN..................................................................................................................................
34
2015
Container Ship
Lpp
124,30
19,60
10,60
7,96
Dwt
8683,0
Vs
15,8
Cb
0,70
ton
knot
I.2 Menghitung Cb
DWT
: 8683,0 tons
8,13 m/s
LPP = 124,30 m
Cb
0,70
= 1,04 V/(2L)
Dengan :
2015
L = Lpp = 124,30 m
Cb = 1,04 V/(2L)
= 1,04 - 8,1275/(2124,30)
= 0,67
= 1,05 V/2 L
Dengan :
124,30
= 0,68
Dari hasil perhitungam nilai Cb yang memenuhi atau sesuai dengan nilai range Cb
maka diputuskan untuk menggunakan Cb : 0,70
I.3 Perbandingan Ukuran Utama Kapal
L/B
= 124,30/19,60
= 6,3418
T/B
= 7,96/19,60
= 0,4061
B/H
= 19,60/10,60
= 1,8490
T/H
= 7,96/10,60
= 0,7509
L/H
= 124,30 /10,60
= 11,7264
B/T
= 19,60/7,96
= 2,4623
2015
air laut
= 1.025 ton / m3
DWT L 2 B
B
H
Lpp =
airlaut CB CD
L/B
= 6,3418
= 123,90 / 6,3418
= 19,54
= B / 1.869
= 19,54 / 1,869
= 10,57
= 0,75. h
= 0,75 . 10,57
= 7,93
= 123,90 m
= 7,93 m
= 10,57 m
= 19,54 m
DWT
= 8600 ton
Vd
= (1.137 Cb) *
/ 0.6
= 8,13 m/s
Vs
= 123,90 m
= Vd / 0.5144
= 15,8 knot
DWT
CbxLxBxT
CD =
2015
BAB II
MENENTUKAN RENCANA GARIS
II.1 Menentukan Panjang Garis Air Kapal (Lwl)
Lwl = Lpp + (3.00-5.00)% . Lpp
Lwl = 123,90 + 5,00% . 123,90
= 130.10 m
II.2 Menentukan Koefisien Blok (Cb)
Metode Van Lammeran
Cb
Vd
8,0922 m/s
Cb
Cb
0,70 (memenuhi)
1,04 V/(2.Lpp)
Dengan :
Cb
Cb
1,05 V/(2.Lpp)
Dengan :
Cb
Cb
Catatan :
Dari hasil perhitungam nilai Cb yang memenuhi atau sesuai dicte dan buku ship
design dengan nilai range Cb maka diputuskan untuk menggunakan Cb : 0,70
2015
Main part
V = Lpp B T Cb
= 123,90 19,54 7,93 0.70
= 13424,15 m
V = Lwl B T Cb
= 130,10 19,54 7,93 0.70
= 14095,35 m3
2015
10
2015
= + 1.2% 127 m
= + 1.52 m di depan Mid Ship
II.9 Koefisien Prismatik Depan (Cpf)
Cpf = Cp + (1,40+Cp) e
Dimana e
= LCB / Lpp
= 1,52 / 123,90
= 0.01
= LCB / Lpp
= 1,52 / 123,90
= 0,01
11
2015
= 0,89
Setelah kita mendapatkan Cpa dan Cpf, langkah selanjutnya adalah mengukurkan harga
Cpa dan Cpf tersebut pada grafik, dengan cara menarik garis horizontal yang memotong tiaptiap station. Kemudian dari perpotongan tiap-tiap station kita tarik garis tegak lurus untuk
mendapatkan % luas dengan formula :
Persen luas = (panjang yang diukur / panjang seluruhnya) 100,00%
Setelah persen luas dari tiap-tiap section kita dapatkan, langkah selanjutnya adalah
memperoleh nilai dari masing-masing luas tiap section dengan cara :
Luas section = (%luas/100,00) Amidship
Langkah selanjutnya adalah memasukan kedalam tabel, dari tabel kita dapatkan volume tabel
dan harga LCB. Dimana kedua nilai tersebut harus dikoreksi. Untuk :
Koreksi Volume
= < 0,50%
Koreksi LCB
= < 0,10%
12
2015
BAB III
PEMBUATAN CSA (Curve of Sectional Area)
Setelah mendapatkan data-data dari persentase luas maka kita dapat menggambarkan
kurva CSA. Pada tabel 1 tersebut terdapat hubungan antara station dengan luasnya.
Penggambaran CSA bisa kita lakukan dengan menentukan station tersebut sebagai absis
sedangkan luasannya bertindak sebagai ordinat. Dengan begitu kita bisa menggambar kurva
tersebut dengan menghubungkan titik titik tersebut satu sama lain sehingga bisa
membentuk sebuah kurva baru.
Untuk jarak tiap station (h) adalah panjang dari Lpp tersebut dibagi 20.
Panjang Tiap Station
= Lpp/20
= 123.90/20
= 6.20
Kemudian dari gambar kurva CSA kita dapat membaca luasan dari tiap-tiap station,
dengan syarat koreksi :
Koreksi Volume < 0,50 %
Koreksi LCB < 0,10 %
Rumus yang digunakan dalam tabel :
Volume tabel
1
Lpp
1
3
20
LCB tabel
2
1
Koreksi Volume =
Koreksi LCB
Lpp
20
Vperhitung an Vrumus
Vrumus
x 100
13
x100
2015
CSA TABEL
14
2015
No
% AREA
A Midship
A Fairing
(I)
FS (II)
A
Fairing*FS
FM
(I)*(II)*FM
-0,5
0.00
152.94
0.00
0.00
0.5
0.00
-10.4
0.00
-0,3
0.63
152.94
0.96
1.40
2.0
2.80
-10.2
-28.56
1.25
152.94
1.91
6.00
1.5
9.00
-10
-90.00
12.50
152.94
19.12
22.00
88.00
-9
-792.00
30.00
152.94
45.88
42.00
84.00
-8
-672.00
50.00
152.94
76.47
67.00
268.00
-7
-1876.00
67.50
152.94
103.23
94.00
188.00
-6
-1128.00
81.88
152.94
125.22
119.00
476.00
-5
-2380.00
90.00
152.94
137.65
133.00
266.00
-4
-1064.00
96.25
152.94
147.20
144.00
576.00
-3
-1728.00
99.38
152.94
151.98
150.00
300.00
-2
-600.00
100.00
152.94
152.94
152.94
611.76
-1
-611.76
10
100.00
152.94
152.94
152.94
305.88
0.00
11
100.00
152.94
152.94
152.94
611.76
611.76
12
100.00
152.94
152.94
152.94
305.88
611.76
13
99.38
152.94
151.98
151.00
604.00
1812.00
14
96.25
152.94
147.20
145.00
290.00
1160.00
15
90.00
152.94
137.65
135.00
540.00
2700.00
16
78.13
152.94
119.48
116.00
232.00
1392.00
17
60.00
152.94
91.76
89.20
356.80
2497.60
18
36.25
152.94
55.44
61.00
122.00
976.00
19
16.63
152.94
25.43
31.20
124.80
1123.20
20
0.00
152.94
0.00
0.00
0.00
10
0.00
6362.68
1914.00
1
Lpp
1 (m)
3
20
1 123.9
6362.68
3
20
= 106.04 m
LCB perhitungan tabel
LCB
2
1
Lpp
(m)
20
15
2015
1914.00 123.9
6362.68
20
= 1.86 m
Perhitungan koreksi LCB dan Volume Kapal :
Koreksi Volume
Koreksi =
Vrumus Vperhitungan
Vrumus
x 100
( 13139.29 13138,93)
x 100
13139.29
0,00
(memenuhi syarat koreksi yang diperbolehkan -0,5 < Hasil < 0,5)
Koreksi LCB
Koreksi =
=
x 100
(1,86 1,87)
100
130.1
= 0,00
(memenuhi syarat koreksi yang diperbolehkan -0,1 < Hasil < 0,1)
Gambar 3.1 CSA Sebelum di Fairing
16
2015
BAB IV.
PERENCANAAN GARIS AIR MUAT PENUH
Muhammad Zulfikar Abdul-Jabbar
21090114130116
17
2015
Langkah selanjutnya dalam membuat rencana garis adalah perencanaan garis air muat.
Dalam perencanaan garis air muat harus dibuat dalam bentuk kurva dengan tinggi sebesar
B/2. Garis air muat per dua kali sarat penuh (A/2T), dengan catatan bahwa kurva B/2 harus
lebih besar daripada kurva A/2T ( tabel 2).
Untuk membuat kurva B/2, terlebih dilu ditenukan besar dari sudut masuknya pada
section FP. Dengan membaca grafik pada gambar 3 diktat Rencana Garis, maka sudut
masuknya dapat ditentukan.
Cara penentuannya adalah dengan mengukurkan panjang dari Cpf ( kofisien prismatic
depan) sesuai dengan skala pada lajur Cpf. Kemudian ditarik garis tegak lurus hingga
memotong lengkungan kurva. Selanjutnya adalah menarik gars sejajar Cpf hingga memotong
sumbu sudut
Untuk nilai Cpf= 0,73 maka didapat sudut masuk sebesar 200 Dalam perhitungan garis
air muat penuh ini, kita masukkan data yang didapat dari tabel CSA untuk memperoleh
koreksi AWL, dimana toleransinya kurang dari 0,50%. Demikian perhitungan nilai sudut
masuknya yaitu :
tan sudut masuk x
Lpp
Jumlahstation
18
A Fairing
2015
A fairing/2T
19
B/2
FS
Hasil
2015
-1
0.00
0.00
0.00
0.5
0.00
-0,5
1.40
0.09
0.10
2.0
0.20
6.00
0.38
1.200
1.5
1.80
22.00
1.39
4.860
19.44
42.00
2.65
7.250
14.50
67.00
4.22
8.600
34.40
94.00
5.93
9.400
18.80
119.00
7.50
9.680
38.72
133.00
8.39
9.700
19.40
144.00
9.08
9.720
38.88
150.00
9.46
9.720
19.44
152.94
9.64
9.733
38.93
10
152.94
9.64
9.733
19.47
11
152.94
9.64
9.733
38.93
12
152.94
9.64
9.733
19.47
13
151.00
9.52
9.700
38.80
14
145.00
9.14
9.650
19.30
15
135.00
8.51
9.500
38.00
16
116.00
7.31
9.000
18.00
17
89.20
5.62
7.500
30.00
18
61.00
3.85
5.000
10.00
19
31.20
1.97
2.450
9.80
20
0.00
0.00
0.000
0.00
486.27
Lpp
2
1 (m)
3
20
20
2015
2 123.9
486,27
3
20
= 2008,312
Perhitungan koreksi AWL
Koreksi
AWLtabel AWLrumus
AWLtabel
2467,91 - 2459,65
2467,91
x 100
x 100
= 0,34
(memenuhi syarat koreksi yang diperbolehkan < 0,5%
Gambar 4.1 AWL
21
2015
BAB V
B = lebar kapal
T = tinggi sarat penuh kapal
Cm = Coeficient midship
22
2015
A/2T
I
0,581
Lengkung station
II
Dimana harus diperhatikan bahwa luasan I dan II harus sama. Ini bisa dihitung dengan
menggunakan planimeter. Hal ini dilakukan untuk menjaga supaya luasan tiap tiap station
tetap sama seperti yang telah direncanakan dalam CSA curve. Sehingga displacemen kapal
tidak berubah
Setelah semua station digambar maka pembuatan bodyplan diselesaikan sehingga
menghasilkan bodyplan kapal seperti terlampir.
Kemudian Bodyplan dikoreksi displacemennya . Koreksi tidak boleh lebih dari 0.5.
23
2015
24
2015
BAB VI
PEMBUATAN HALF BREADTH PLAN DAN SHEER PLAN
Sebelum menggambar half breadth plan dibuat terlebih dahulu garis air (WL). Pada
kapal ini menggunakan garis sebagai berikut:
WL 0
terletak
0m
WL 0,25
terletak
8,458 m
WL 0,5
terletak
9,502 m
WL 0,75
terletak
9,684 m
WL 1
terletak
9,733 m
WL 2
terletak
9,770 m
WL 3
terletak
9,770 m
WL 4
terletak
9,770 m
WL 5
terletak
9,770 m
Setelah garis air dibuat kemudian ditentukan pula letak-letak dari buttock line. Pada
kapal ini menggunakan buttock line sebagai berikut:
BL I
Pada dasarnya half breadth plan adalah bentuk kapal tiap garis air. Untuk
membuatnya diperlukan proyeksi titik titik perpotongan antara Lwl dan station.
Sheer plan pada dasarnya adalah bentuk kapal jika dipotong pada tiap-tiap BL. Untuk
membuatnya diperlukan proyeksi titik-titik perpotongan antara BL dan station pada body
plan serta titik-titik perpotongan antara WL dan BL pada Half Breadth Plan.
25
2015
0.00
0.25
0.50
0.75
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
1.76
1.00
0.00
0.46
0.71
0.94
1.07
1.46
1.83
2.63
4.86
2.00
0.00
0.95
1.68
2.20
2.43
2.82
3.42
4.54
7.25
3.00
0.00
2.03
3.00
3.37
3.65
4.12
4.68
6.11
8.60
4.00
0.00
3.20
4.17
4.63
4.86
5.44
6.16
7.26
9.40
5.00
0.00
4.45
5.37
5.87
6.10
6.56
7.21
8.13
9.68
6.00
0.00
5.70
6.57
6.93
7.10
7.58
8.11
8.78
9.70
7.00
0.00
7.02
7.86
8.15
8.30
8.60
8.91
9.21
9.72
8.00
0.00
8.00
8.80
9.10
9.19
9.35
9.52
9.64
9.72
9.00
0.00
8.46
9.17
9.50
9.68
9.73
9.73
9.73
9.73
10.00
0.00
8.46
9.17
9.50
9.68
9.73
9.73
9.73
9.73
11.00
0.00
8.46
9.17
9.50
9.68
9.73
9.73
9.73
9.73
12.00
0.00
8.46
9.17
9.50
9.68
9.73
9.73
9.73
9.73
13.00
0.00
8.31
9.13
9.42
9.59
9.70
9.70
9.70
9.70
14.00
0.00
8.04
8.80
9.04
9.20
9.45
9.54
9.59
9.65
15.00
0.00
6.61
7.73
8.15
8.30
8.79
9.13
9.32
9.50
16.00
0.00
4.83
6.15
6.73
7.06
7.67
8.14
8.57
9.00
17.00
0.00
2.88
4.33
5.12
5.43
6.04
6.57
7.01
7.50
18.00
0.00
1.38
2.44
3.23
3.58
4.12
4.44
4.77
5.00
19.00
0.00
0.00
0.78
1.29
1.53
1.86
2.03
2.26
2.45
20.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
BAB VII
Muhammad Zulfikar Abdul-Jabbar
21090114130116
26
2015
27
b.
2015
Kemudi
4.
Luas kemudi :
= 1,50% * Lpp * T
= 1,50/100,00 * 123,9 * 7,98
= 14,83 m2
5.
Diameter kemudi :
= 0,7 * T
= 0,60 * 7,98
= 4,788 m
28
2015
BAB VIII
Menentukan Chamber, Bulwark, Sent Line
VIII.1 Menentukan Garis Geladak Tengah (Chamber)
Geladak agil adalah geladak dibagian haluan kapal yang langsung terletak diatas
geladak utama. Ruangan yang ada dibawah ge;adak agil ini umumnya dipakai untuk gudang,
bengkel, & kadang-kadang untuk akomodasi anak buah kapal. Pada geladak agil ini
ditempatkan perlengkapan-perlengkapan kapal untuk berlabuh dan bertambat seperti
misalnya Anchor Winoh, border-border, talitemali dan sebagainya. Tinggi geladak agil sama
dengan geladak kimbul yaitu berkisar antara 2,2 2,4 m.
Perhitungan Chamber
= B / 50
= 19,54 / 50
= 0,39
29
2015
Untuk menggambar bentuk garis sent ini dilakukan dengan cara menentukan titik-titik
perpotongan antara garis-garis pada tiap-tiap station dengan garis diagonal yang
menghubungkan antara garis sarat (T) air dengan garis dasar (base line), dengan garis tengah
(center line) pada Body Plan. Jarak titik-titik tersebut ke center line, kemudian diukurkan ke
Half Breath Plan dan dihubungkan satu sama lain sehingga terbentuk garis lengkungan (cent
line) yang dimaksud.
30
2015
BAB IX
Menentukan Geladak Kimbul (Poop Deck) dan Geladak Agil (Forecastle Deck)
Geladak kimbul (poop deck) adalah geladak yang langsung terletak diatas geladak
utama. Umumnya ruangan dibawah geladak kimbul ini dipakai untuk ruangan akomodasi
anak buah kapal. Tinggi geladak kimbul diukur dari geladak atau deck adalah 1,9 2,4 m
yaitu tidak boleh lebih rendah dari tinggi orang.
Lebar geladak kimbul adalah sama dengan lebar geladak yang ada di bawahnya.
Sedangkan panjangnya banyak ditentukan oleh pihak perencana. Salah satu pertimbangan
yang cukup penting adalah misalnya seberapa banyak ruangan yang dibutuhkan untuk
akomodasi dimana hal ini ditentukan oleh seberapa banyak anak buah kapal yang akan
dipekerjakan di kapal tersebut dan pertimbangan-pertimbangan lainnya.
Panjang Poopdeck
Geladak agil adalah geladak dibagian haluan kapal yang langsung terletak diatas geladak
utama. Ruangan yang ada dibawah ge;adak agil ini umumnya dipakai untuk gudang, bengkel,
& kadang-kadang untuk akomodasi anak buah kapal. Pada geladak agil ini ditempatkan
perlengkapan-perlengkapan kapal untuk berlabuh dan bertambat seperti misalnya Anchor,
border-border, talitemali dan sebagainya. Tinggi geladak agil sama dengan geladak kimbul
yaitu berkisar antara 1,9 2,4 m.
Panjang Forecastle deck
31
2015
INDEKS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
32
2015
Depth (H)
Jarak vertical (tinggi kapal) dari garis dasar kapal sampai geladak menerus diukur pada
sisi tengah kapal.
8.
Draught (T)
Jarak vertical (tinggi kapal) dari garis dasar kapal samapi garis air kapal pada sarat muat
yang direncanakan.
9.
Vs/Ldisp
nilai yang digunakan untuk membaca nilai - nilai lain yang terkandung dalam diagram
NSP (dalam hal ini nilai Ldisp yang digunakan dalam satuan feet)
33
2015
34
2015
35
2015
DATAR PUSTAKA
Diktat Tugas Merancang 1 Lines Plan (Rencana Garis)
Teori Bangunan Kapal I dan II (Perhitungan Chamber, Poopdeck, Forecastle
deck,dan Penampang melintang)
Rules of BKI (Biro Klasifikasi Indonesia) Vol. II tahun 2014
B.S, Ari Wibawa (2012). Pengantar Ilmu Perkapalan: UPT UNDIP Press
Semarang
Mulyatno,Imam Pujo (2012). Pengantar Ilmu Perkapalan: UPT UNDIP Press
Semarang
Ship Design and Performance for Masters and Mates
36
2015
LAMPIRAN
37
2015
38
2015
39
2015
40