You are on page 1of 1

PATOFISIOLOGI ABDOMINAL PAIN PADA URINARY DISEASE (Dalam

skenario : Ureterolithiasis)
Jadi, pertama . Bagaimana patof nya batu bisa ada di
ureter?
Pertama, bisa dari awal terbentuk batu di ureter itu sendiri,
adanya presipitasi garam-garam yang larut dalam urin, dimana
apabila urin jenuh akan terjadi pengendapan / sisa-sisa residu yang
menempel yang lama kelamaan membentuk suatu batu.
Teori kedua, batu bisa berasal dari ginjal. Jadi, terdapat batu
pada ginjal yang terdorong gerakan peristaltik dari otot-otot sistem
pelvikalises yang menyebabkan batu terdorong turun ke ureter. Dan
terjadilah batu ureter.
Selanjutnya, bagaimana bisa dari ureterolithiasis tersebut
menyebabkan abdominal pain?
Nyeri yang dirasakan adalah nyeri kolik di dinding anterior
abdomen yang menjalar ke punggung.
Kolik bisa dirasakan karena aktivitas peristaltik otot polos
sistem
pelvikalises / ureter itu sendiri .
Nyeri abdomen dapat disebabkan oleh stimulasi nociceptors
visceral. Aktivasi nociceptors biasanya membutuhkan sensitisasi
oleh peristiwa patologis, seperti inflamasi, iskemia atau asidosis.
Seperti dalam skenario, mungkin batu dalam ureter tersebut sudah
menyebabkan proses inflamasi.
Abdominal pain yang terjadi disebabkan karena perubahan
dari pusat pengolahan input sensorik. Karena terjadi inflamasi
akibat batu dalam ureter, maka tubuh menerima konsekuensi.
Konsekuensi utama tersebut ada dua: 1) Sensitisasi sentral, yaitu
suatu rangsangan yang meningkat dari sistem saraf pusat, 2)
Sebuah perubahan dari modulasi nyeri endogen, yang dalam kondisi
normal menghambat pengolahan sinyal nosiseptif di sistem saraf
pusat. (Yang dalam kondisi patologis ini berarti meningkatkan
nociceptors, penyebab nyeri perifer di abdomen)
Kedua fenomena menyebabkan penyebaran nyeri ke daerah
tubuh (abdomen) dan meningkatkan persepsi rasa nyeri

You might also like