Professional Documents
Culture Documents
: Ny. B
2.
Usia
: 35 tahun
3.
Jenis Kelamin
: Perempuan
4.
Bahasa Dominan
: Sunda
5. Status Perkawinan
: Menikah
6.
Alamat
: TawangKulon, Tasikmalaya
7.
Tanggal Masuk
: 10 Maret 2011
8. Tanggal Pengkajian
: 12 Maret 2011
9. Ruang Rawat
: R.3
: 130809
: Ca. Rahim
:-
13. Diet
: TKTP
b) Penanggung jawab
1. Nama
2. Usia
3. JenisKelamin
4. Pekerjaan
5. Hubungan dengan klien
:Tn. P
: 40 tahun
:Laki-laki
:Wiraswasta
:Suami
II.Keluhan Utama
Klien mengeluh pusing, karena semalaman tidak bisa tidur memikirkan perdarahan yang
banyak dari vaginanya.
III.Penampilan Umum Dan Perilaku Motorik
1. Fisik
a. Berat Badan
: 47 kg
b. Tinggi badan
: 156 cm
c. Tanda-tanda vital
: TD: 100/70mmhg,
RR: 16x/menit,
HR: 40x/menit,
T: 370C
2.
IV.Faktor Predisposisi
Klien divonis menderita kanker rahim stadium IV B.
V. Faktor Presipitasi
Klien mengatakan tidak cukup uang untuk berobat ke Rumah Sakit. Klien mengatakan berat
badannya cepat menurun dan tidak nafsu makan.
VI. Masalah Keperawatan
Cemas kematian
VII. Tingkat Ansietas
Tingkat ansietas klien berat ditandai dengan :
a. Klien tampak sedih yang mendalam
b. Klien tampak cemas
c. Klien tampak pucat
d. Klien terus menanyakan
e. Klien tampak murung
Klien mengaku pernah mengonsumsi obat-obatan herbal diluar resep dan saat ini
klien juga mengkonsumsi vitamin yang sudah diresepkan oleh dokter.
Klien mengatakan tidak pernah menggunakan obat-obatan dan alkohol untuk
mengatasi kecemasannya.
c. Status Mental dan Emosi
Penampilan
Klien tampak pucat, ekspresi wajah sedih dan murung.
Tingkah laku
Klien mengatakan tidak nafsu makan, karena memikirkan penyakit yang
dideritanya. Dan klien pun selalu menanyakan tentang kematiannya.
Pola komunikasi
Dalam berkomunikasi, klien lebih sering diam.
Mood dan Afek
Klien merasa cemas dengan penyakit yang dideritanya dan selalu mengeluh akan
keadaannya.
Proses Pikir
Dalam proses pikir klien selalu memikirkan tentang apa yang akan dialaminya
setelah mengalami kematian.
Persepsi
Klien mengalami penurunan perhatian
Kognitif
(a) Orientatif realita
-
Waktu :
Tempat :
Orang :
Situasi :
(b) Memori
Klien mampu mengingat pertanyaan yang diajukan oleh perawat dan segera
menjawab pertanyaan tersebut dengan jelas
B.
Diagnosa Keperawatan
Resiko terhadap distres spiritual yang berhubungan dengan perpisahan dari system pendukung
keagamaan, kurang pripasi atau ketidak mampuan diri dalam menghadapi ancaman kematian.
C. Intervensi Keperawatan
Tujuan : dalam tindakan selama .. klien dapat melakukan ritual tindakan keagamaan nya
kembali
KH : Klien akan mempertahankan praktik spritualnuya yang akan mempengaruhi penerimaan
terhadap ancaman kematian.
No
Intervensi
Gali
Rasional
apakah
klien
menginginkan
untuk Bagi
klien
yang
doa
atau
praktek
sikap
tak
mengekspresikan
dan
memberikan
ketenangan
lingkungan
klien
keagamaan.
lainnya
atau
membaca
meskipun
yang
yang
klien
sama
dapat
kebutuhan spritualnya.
5
rohaniwan
rumah
sakit
untuk
ini
mengatur membantu
dapat
klien
ikatan
spiritual
dan
D.
Implementasi
1. Menggali apakah klien menginginkan untuk melaksanakan praktik atau ritual keagamaan
atau spiritual yang diizinkan bila ia memberikan kesempatan pada klien untuk
melakukannya.
2. Mengekpresikan pengertian dan penerimaan anda tentang pentingnya keyakinan dan
praktik religius atau spiritual klien.
3. Memberikan privasi dan ketenangan untuk ritual, spiritual sesuai kebutuhan klien dan
dapat dilaksanakan.
4. Menawarkan untuk menghubungi religius atau rohaniwan rumah sakit untuk mengatur
kunjungan menjelaskan ketersediaan pelayanan misalnya : alquran dan ulama bagi yang
beragama islam
E. Evaluasi
a). Klien
1. Klien merasa nyaman (bebas dari rasa sakit) dan mengekpresikan perasaannya pada
perawat.
2. Klien tidak merasa sedih dan siap menerima kenyataan.
3. Klien selalu ingat kepada Allah dan selalu bertawakkal dan klien sadar bahwa setiap apa
yang diciptakan Allah SWT akan kembali kepadanya.
b). Keluarga Klien:
DAFTAR PUSTAKA