Professional Documents
Culture Documents
(1407122446)
(1407114824)
(1407114536)
(1407114717)
DOSEN :
EDWARD. HS
ASISTEN :
YONNA YUNITASARI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Tujuan Percobaan
1. Menganalisa kandungan minyakpada tanah
2. Menghitung konsentrasi minyak pada tanah tercemar
1.2. Dasar Teori
Aktivitas industri perminyakan (pengeboran, pengilangan, proses produksi dan
transportasi) umumnya menghasilkan limbah minyak dan terjadi tumpahan baik
ditanah maupun perairan. Limbah tumpahan tersebut akan semakin meningkat sejalan
dengan meningkatnya aktivitas industri perminyakan dilapangan (Udiharto, 1996).
Usaha penanggulangan minyak bumi secara konvensional hasilnya kurang
memuaskan.
Membuang
bahan
pencemar
minyak
bumi
ketanah
dapat
Petroleum berasal dari kata petra yang artinya batu dan oleum yang artinya
minyak. Petroleum merupakan campuran kompleks. Petroleum terdiri dari senyawa
hidrokarbon (98%), Sulfur (1 3%), Nitrogen (< 1%), Oksigen (< 1%), Logam atau
mineral (< 1%), Garam (< 1%). Menurut EPA (Environmental Protection Agency),
petroleum hidrokarbon berasal dari minyak mentah (crude oil). Crude oil ini
digunakan untuk membuat produk petroleum, yang dapat mencemari lingkungan.
Berdasarkan susunan molekul minyak bumi maka senyawa hidrokarbon dapat
dikelompokan menjadi empat golongan (Reynolds, 1963) :
1. Parafinik (Alkana) : CnH2n+2
Parafinik merupakan persenyawaan hidrokarbon jenuh dengan rantai atom C
terbuka yang terdiri dari normal parafin dan parafin cabang (isomer).
2. Naftenik (Sikloparafin) : CnH2n
Naftenik merupakan persenyawaan hidrokarbon jenuh dengan rantai atom C
tertutup yang terdiri dari normal naften (mononaften dan polinaften) dan naften
bercabang. Contohnya yaitu : Sikloheptana
3. Aromatik : CnH2n-6
Aromatik adalah persenyawaan hidrokarbon jenuh dengan satu inti benzena atau
lebih yang terdiri dari normal benzena (monobenzena, monoaromat dan polibenzena,
poliaromat) dan benzena bercabang. Contohnya yaitu : Benzena
4. Olefin : CnH2n
Olefin adalah persenyawaan hidrokarbon tidak jenuh dengan rantai atom C
terbuka yang dalam struktur molekulnya terdapat ikatan rangkap dua diantara dua
atom C yang berdekatan. Hidrokarbon tidak jenuh terdiri dari normal olefin dan
olefin cabang alkil. Senyawa olefin biasanya tidak ada dalam minyak bumi, karena
susunan komponen tersebut tidak stabil.
Sifat-sifat TPH
Senyawa-senyawa TPH
4. Mineral Oil
Mineral Oil sering disebut sebagai minyak pelumas. Ikatan karbonya antara C 15
sampai C50. Mineral oil banyak digunakan pada kendaraan bermotor. Hidrokarbon
yang terkandung antara lain alkana, sikloalkana, dan hidrokarbon aromatik.
Analisis TPH secara kuantitatif dapat dilakukan dengan kromatografi gas atau
spektrofotometri infra red.
1. Kromatografi gas (GC)
Pada tahun 1903, Tswett menemukan teknik kromatografi. Teknik ini bermanfaat
dalam penguraian suatu campuran. Definisi kromatografi adalah suatu prosedur
pemisahan zat terlarut oleh suatu proses migrasi, diferensial dinamis dalam sistem
yang terdiri dari dua fase atau lebih salah satunya bergerak secara berkesinambungan
dalam arah tertentu dan di dalamnya zat-zat itu menunjukkan perbedaan mobilitas
disebabkan adanya perbedaan dalam absorpsi, partisi, kelarutan, tekanan uap, ukuran
molekul atau kerapatan muatan ion. Berdasarkan kemasan fase diam, kromatografi
terbagi tiga yaitu kromatografi kertas, kolom, dan lapisan tipis.
Kromatografi gas terdiri dari kromatografi gas cairan dengan mekanisme
pemisahan partisi, teknik kolom dan nama alat GLC. Selain itu, kromatografi gas
padat dengan mekanisme absorpsi, teknik kolom dan nama alat GSC. Namun GSC
jarang digunakan sehingga pada umumnya yang disebut dengan GC saat ini adalah
GLC.
Kromatografi gas merupakan sistem pemisahan fisik komponen-komponen
dalam suatu campuran terdistribusi antara fase diam dan fase gerak. Fase diam
berupa kolom yang terisi oleh padatan atau cairan. Fase gerak (gas pembawa) berupa
gas yang lembam. Komponen akan terpisah diantara aliran gas pembawa yang terus
menerus dalam fase diam (Day dan Underwood,2002).
Secara garis besar, bagian dasar dari GC :
a. Gas pembawa
Syarat gas pembawa :
Lembam (inert)
Contoh gas pembawa adalh N2, H2, He, dan Ar. He adalah gas pembawa yang
paling banyak digunakan.
b. Gerbang suntik
c. Oven
Syarat oven yang baik :
Dapat digunakan untuk analisis isotermal dan analisis pada suhu terprogram
d. Kolom
Kolom dapat diibaratkan sebagai jantungnya kromatografi. Pada kolom inilah
terjadi pemisahan komponen pada sampel. Secara umum kolom yang lebih
panjang dapat memisahkan lebih baik namun waktu analisisnya menjadi lebih
lama. Semakin kecil diameter dalam semakin baik pemisahannya. Kolom dibuat
spiral untuk menghemat tempat. Ada dua jenis kolom yaitu kolom kemasan dan
kolom kapiler.
e. Detektor
Detektor pada kromatografi adalah suatu sensor elektronik yang berfungsi
mengubah sinyal gas pembawa dan komponen-komponen di dalamnya menjadi
sinyal elektronik. Detektor yang digunakan untuk menganalisis TPH adalah FID
(Flame Ionization Detector) yang merupakan detektor khusus menganalisis
senyawa-senyawa organik termasuk TPH.
f. Sistem pengolahan data
yang diijinkan untuk mengolah tanah tercemar dengan bioremediasi adalah 15%. Jika
terdapat konsentrasi hidrokarbon minyak bumi diatas 15% maka harus dilakukan
pengolahan terlebih dahulu yang tujuannya adalah pemanfaatan. Salah satu
contohnya adalah oil recovery. KLH mempertimbangkan bahwa konsentrasi TPH
>15% masih memiliki potensi pemanfaatan.
berdampak buruk baik bagi manusia maupun lingkungan. Ketika senyawa tersebut
mencemari permukaan tanah, maka zat tersebut dapat menguap, tersapu air hujan,
atau masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat beracun, akibatnya,
ekosistem dan siklus air juga ikut terganggu.
Pencemaran petroleum hidrokarbon atom juga dapat diakibatkan oleh proses
pembuangan limbah industri atau pun rumah tangga, kendaraan bermotor, dan
kegiatan pengeboran minyak. Petroleum hidrokarbon dapat mencemari air secara
langsung melalaui proses kebocoran. Selain itu, petroleum hidrokarbon juga dapat
meresap ke dalam lapisan tanah dan tertahan dalam jangka waktu yang cukup
lama.Sisanya menguap ke udara dan diuraikan oleh cahaya. Uap dari senyawa ini
juga dapat mencemari udara dan berbahaya bagi kesehatan manusia bila terhirup
(Anonim, 2013).
BAB II
METODOLOGI PERCOBAAN
1.
Alat
Alat-alat yangdigunakan pada percobaan percobaan analisa TPH (Total
Corong
Cawan Penguap
Gambar
Kaca Arloji
Kertas Saring
Erlenmeyer 250 ml
Desikator
Pipet Tetes
Batang Pengaduk
Aluminium Foil
Oven
2.2. Bahan
Gambar
bumi
10 gr Na2SO4 anhidrat
100 ml n-hexana
Berat Residu
x 100
Berat Sampel
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil
No
Perlakuan
1
2
3
Hasil
67,300 gr
Warna: cokelat tua
Warna: bening
Warna larutan cokelat
kehitaman dan terasa dingin
Filtrat berwarna cokelat
muda
Warna larutan lebih pudar
dan terbentuk endapan
berwarna abu-abu di dasar
erlenmeyer
7
8
9
10
111,727 gr
68,172 gr
67,367 gr
67,369 gr
Berat residu
44,427 gr
0,872 gr
0,067 gr
0,069 gr
Perhitungan:
Berat residu awal = (berat cawan + filtrat) berat cawan kosong
= 111,727 gr 67,300 gr
= 44,427 gr
0,069 gr
100
10,007 gr
= 0,69%
Dengan:
A
3.2. Pembahasan
Pada percobaan, mula-mula sampel tanah yang tercemar minyak bumi
ditimbang dan ditambahkan n-hexana. N-hexana merupakan cairan tidak
berwarna pada suhu ruang yang fungsinya adalah sebagai pelarut organik
yang akan melarutkan minyak bumi di dalam sampel tanah. Kemudian
larutan diaduk selama 15 menit, warna larutan menjadi cokelat kehitaman.
Lalu sampel tanah yang dicampur dengan n-heksana disaring untuk
memisahkan filtrat dengan solid. Setelah itu filtrat tersebut ditambahkan
Na2SO4 anhidrat. Anhidrat merupakan istilah senyawa atau zat yang tidak
LAMPIRAN
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Analisa TPH merupakan suatu cara untuk menentukan konsentrasi
DAFTAR PUSTAKA