You are on page 1of 7

Aktris dan posisi :

1. Kepala Ruangan
Karu
2. Kepala Tim
Katim
3. Perawat Asosiet
PA
4. Keluarga Pasien
KP
5. Perawat Penerima Pasien

:
:
:
:
:

Agus Wan Heri


Cahyo Sang Wahyu
Aris Septiana
Arif Dwi Kurniawan
Rouffun Nisa H.

Pada hari Kamis 22 Oktober 2015


Sekitar pukul 09.00 WIB Pasien Calvin dengan diagnosis Typoid dari ruangan UGD di rujuk ke
ruangan Dahlia Rumah sakit Patria Husada Blitar. Pasien diantar oleh keluarga dan perawat
UGD menuju ruang Dahlia dengan kursi roda. Keadaan umum pasien lemah dan kesadaran
compos mentis. Sesampai di ruang Dahlia, perawat ruangan dan perawat UGD melaksanakan
serah terima pasien baru. Setelah pasien baru (OB) diterima di Ruang Dahlia kemudian perawat
ruang akan melaksanakan kegiatan desentralisasi/sentralisasi obat.
P(OB) : Selamat pagi Ns., Saya Ns. Nisa ingin memberitahu bahwa ada pasien baru Tn. Calvin
diagnosis medis Typoid dari ruangan UGD di rawat inap di ruang Dahlia. Keadaan
umum pasien lemah dan kesadaran compos mentis. Saya telah menerima pasien dan
saat ini pasien sudah berada di ruang rawat inap Dahlia dan saat ini saya limpahkan
wewenang untuk tindakan desentralisasi/sentralisasi obat kepada Ns. Wahyu.
Katim : baik Ns.Nisa saya terima pelimpahan wewenang perawatan Tn. Calvin untuk tindakan
selanjutnya Prosedur desentralisasi/sentralisasi obat pasien.
P(OB) : baik Ns. Kalau begitu saya lanjutkan tugas saya yang lainnya.
Katim : iya Ns. Nisa silahkan dan terima kasih.
P(OB) : sama-sama Ns. Wahyu, selamat pagi
Katim memintakan ijin kepada Karu untuk melaksanakan desentralisasi/sentralisasi obat pasien
Katim : selamat pagi Ns. Agus
Karu : iya selamat pagi Ns. Wahyu, ada apa ini Ns?
Katim : ini Ns, kita memiliki pasien baru Tn. Calvin dengan diagnose Typoid dengan keadaan
umum pasien lemah dan kesadaran compos mentis, yang tadi sudah dilakukan
Penerimaan Pasien Baru oleh Ns. Nissa, nah, sekarang saya akan melakukan
Desentralisasi/sentralisasi obat pasien baru, bagaimana menurut Ns. Agus?
Karu : baik Ns. Wahyu, saya setuju untuk dilakukan Desentralisasi/sentralisasi obat pasien
baru. Bagaimana tindakan pelaksanaan dan keperluan instrumennya?
Katim : untuk tindakannya pengelolaan obat dimana seluruh obat yang akan diberikan kepada
pasien diserahkan pengelolaan sepenuhnya oleh perawat. Tujuan pengelolaan obat
adalah menggunakan obat secara bijaksana dan menghindari pemborosan, sehingga
kebutuhan asuhan keperawatan pasien dapat terpenuhi.
Instrument yang kita butuhkan antara lain :

1.
2.
3.
4.

Surat persetujuan pengelolaan sentralisasi obat


Lemari / kotak sentralisasi obat, tempat obat dan baki (kita sudah memiliki)
Tanda bukti serah terima obat dari farmasi
Format pemberian obat oral dan injeksi

Karu
Katim
Karu
Katim

: untuk formatnya bias saya lihat Ns?


: ini pak (menunjukan format).
: baik Ns. Wahyu, saya rasa persiapannya sudah matang bias dilakukan sekarang Ns.
: baik Ns.Agus terimakasih untuk perijinannya.
Ns. Ana
PA
: iya Ns. Wahyu
Katim : kita segera saja lakukan Desentralisasi/sentralisasi obat pasien baru bangsal 2A.
PA
: iya Ns. Wahyu Jadi yang harus saya lakukan sekarang apa Ns?
Katim : baik Ns. Ana kita bagi tugas, saya persiapkan lembar persetujuannya, Ns. Ana yang
memanggil keluarga pasien.
PA
: baik Ns.Wahyu.. segera saya laksanakan.
Katim : terima kasih Ns.
PA
: sama-sama Ns.
Perawat asosiet menuju ruang bangsal pasien
PA
KP
PA

KP
PA
KP

: selamat pagi, dengan keluarga pasien Calvin yang masuk pagi ini tadi?
: iya sus, saya orang tua sdr.Calvin, ada apa ya sus?
: perkenal nama saya Ns. Ana, saya perawat pelaksana dapa Dinas Sift pagi hari ini.
Bapak tadi sudah dijelaskan maupun diorientasikan mengenai ruangan oleh Ns. Nita,
sesuai dengan prosedur keselamatan dan kenyamanan pasien selama dirawat di Ruangan
Dahlia RSU Patria Husada Blitar, maka saya akan meminta persetujuan bapak untuk
pengaturan dan pengelolaan obat pasien, tujuan pengelolaan obat adalah menggunakan
obat secara bijaksana dan menghindari pemborosan, sehingga kebutuhan asuhan
keperawatan pasien dapat terpenuhi. Bagaimana bapak setuju?
: baik sus, saya setuju.. selanjutnya bagaimana sus?
Kami belum memiliki obat apa pun sus.
: baik pak, nanti kami jelaskan secara lebih rinci di ruangan, sekarang bapak ikuti saya
keruangan, kepala tim keperawatan yang menjelaskannya.
: sebentar ya nak, bapak tinggal ke ruangan sebentar, biar kamu segera mendapatkan
perawatan yang baik.

Perawat Asosiet dan keluarga pasien menuju ruangan


PA
: selamat siang Ns. Wahyu
Katim : iya, selamat siang Ns. Ana ini yang keluarga Tn. Calvin?
KP
: iya pak, saya orang tua Calvin..

Katim : ohh iya pak silahkan duduk.. perkenalkan saya Ns. Wahyu saya bagian Kepala Tim
perawat Dinas Pagi diruangan ini, bapak sudah sedikit dijelaskan alas an bapak saya
undang keruangan hari ini?
KP
: iya pak, saya tadi sedikit dijelaskan alasan saya diundang kemari, katanya Ns. Ana akan
dilakukan pengaturan dan pengelolaan obat pasien dengan meminta persetujuan saya.
Katim : iya pak benar sekali, jadi saya jelaskan kembali ya pak, mohon diperhatikan dengan
baik dan jika ada yang kurang dimengerti silahkan ditanyakan.
Sesuai dengan Prosedur Standart keselamatan dan kenyamanan pasien kami akan
melaksanakan Prosedur Desentralisasi/sentralisasi Obat pasien. Sentralisasi obat adalah
pengelolaan obat dimana seluruh obat yang akan diberikan kepada pasien diserahkan
pengelolaan sepenuhnya oleh perawat.
Tujuan pengelolaan obat adalah menggunakan obat secara bijaksana dan menghindari
pemborosan, sehingga kebutuhan asuhan keperawatan pasien dapat terpenuhi. Hal-hal
berikut ini adalah beberapa alasan yang paling sering mengapa obat perlu disentralisasi,
antara lain :
1. Memberikan bermacam-macam obat untuk satu pasien.
2. Menggunakan obat yang mahal dan bermerek, padahal obat standart yang lebih
murah dengan mutu yang terjamin memiliki efektifitas dan keamanan yang sama.
3. Meresapkan obat sebelum diagnosis pasti dibuat hanya untuk mencoba.
4. Menggunakan dosis yang lebih besar dari pada yang diperlukan
5. Memberikan obat kepada pasien yang tidak mempercayainya, dan yang akan
membuang atau lupa untuk minum.
6. Memesan obat lebih daripada yang dibutuhkan, sehingga banyak yang tersisa
sesudah batas kadarluarsa.
7. Tidak menyediakan lemari es, sehingga vaksin dan obat menjadi tidak aktif.
8. Meletakkan obat ditempat yang lembab, terkena cahaya atau panas.
9. Mengeluarkan obat ( dari tempat penyimpanan) terlalu banyak pada suatu waktu
sehingga dipakai berlebihan atau dicuri .
Pengeluaran dan pembagian obat sepenuhnya dilakukan oleh perawat.
1. Penangguang jawab pengelolaan obat adalah kepala ruangan yang secara oprasional
dapat didelegasikan kepada staf yang ditunjuk.
2. Keluarga wajib mengetahui dan ikut serta mengontrol penggunaan obat
3. Penerimaan obat.
a. Obat yang telah diserapkan ditunjukan kepada perawat dan obat yang telah
diambil oleh keluarga diserahkan kepada perawat dengan menerima lembar
terima obat
b. Perawat menuliskan nama pasien, regestrasi, jenis obat, jumlah dan sediaan (bila
perlu) dalam kartu control, dan diketahui (ditandatangani) oleh keluarga atau
pasien dalam buku masuk obat. Keluarga atau pasien selanjutnya mendapatkan

penjelasan kapan atau bilamana obat tersebut akan habis, serta penjelasan tentang
5T (jenis, dosis, waktu, pasien, dan cara pemberian).
c. Pasien atau keluarga selanjutnya mendapatkan salinan obat yang harus diminum
beserta kartu sediaan obat.
d. Obat yang telah diserahkan selnjutnya disimpan oleh perawat dalam kontak obat
4. Pembagaian obat
a. Obat yang telah diterima untuk selanjutnya disalin dalam buku daftar penmberian
obat.
b. Obat yang telah disimpan untuk selnjutnya diberikan oleh perawat dengan
memperhatikan alur yang tercantum dalam buku daftar pemberian obat: dengan
terlebih dahulu dicocokkan dengan terapi diinstruksi dokter dan kartu obat yang
ada pada pasien.
c. Pada saat pemberian obat, perawat menjelaskan macam obat, kegunaan
obat, jumlah obat, dan efek samping, usahakan tempat atau wadah obat kembali
keperawat setelah obat dikonsumsi, pantau efeksamping pada pasien.
d. Sediaan obat yang ada selanjutnya diperiksa setiap pagi oleh kepala ruangan atau
petugas yang ditujuk dan didokumentasikan dalam buku masuk obat. Obat
obatan yang hamper habis akan diinformasikan kepada keluarga dan kemudian
dimintakan resep (jika masih perlu dilanjutkan) kepada dokter penanggung jawab
pasien
Penambahan Obat:
a. Bilamana terdapat penambahan atau perubahan jenis, dosis atau perubahan alur
pemberian oabat, maka informasi ini akan dimasukan dalam buku masuk obat
sekaligus dilakukan perubahan dalam kartu sedian obat.
b. Pada pemberian obat yang bersifat tidak rutin (sewaktu saja) maka dokumentasi
hanya dilakukan pada buku masuk obat dan selanjutnya diinformasikan kepada
keluarga dengan kartu khusus obat
Obat khusus :
a. Obat dikategorikan khusus apabila sediaan memiliki harga yang cukup mahal,
menggunakan alur pemberian yang cukup sulit, memiliki efek sampingyang
cukup besar atau hanya diberikan dalam waktu tertentu / sewaktu saja.
b. Pemberian obat khusus dilakukan menggunkan kartu khusus obat, dilaksanakan
oleh perawat primer.

c. Informasi yang diberikan kepada pasien atau keluarga: nama obat, kegunaan obat,
waktu pemberian, efek samping, penanggung jawab pemberian, dan wadah obat
sebaiknya diserahkan atau ditunjukan kepada keluarga setelah pemberian,.
Usahakan terdapat saksi dari keluarga saat pemberian obat
Bagaimana pak, ada yang ditanyakan?
Atau sudah cukup jelas?
KP
: sudah pak, sudah sangat jelas..
Katim : baik pak mari saya bantu untuk mengisi berkas format persetujuan.
Ini berkasnya silahkan di baca terlebih dahulu.
KP
: baik pak..
Keluarga pasien mengisi format persetujuan Desentralisasi/sentralisasi obat
KP
: sudah pak.
Katim : baik pak, ini ada resep yang harus bapak tebus di apotik ruangan, dan ini untuk surat
pengambilan obat pak. saya tunggu diruangan untuk obat yang sudah ditebus ilahkan
diantar kesini.
KP
: baik pak, saya tebus resep dulu pak.
Setelah keluarga pasien menebus obat
KP
Katim
KP
Katim

: permisi pak, ini obat yang sudah saya tebus.


: baik pak, saya terima obatnya, saya cek dulu silahkan bapak duduk disini.
: baik pak.
: pak ini ada obat (katim menunjukan obat yang sudah ditebus kepada keluarga
Pasien) .
Silahkan bapak bertandatangan di format pernyataan serah terima ini, tapi sebelumnya
silahkan dipelajari yang tertera didalam persetujuannya.
KP
: baik pak, saya setuju dan saya tanda tangan di sebelah sini pak.
Katim : iya pak benar baik bapak bisa kembali keruangan dan menemani Tn. Calvin nanti
saat konsumsi obat di antar oleh perawat pelaksana.
Keluarga pasien keluar dari ruang Nurse stationer
Katim : Ns. Ana tolong ini obat Tn. Calvin di atur dalam rak obat pasien dan berikan obat untuk
siang ini.
PA
: baik Ns. Wahyu
Katim melimpahkan wewenang mengelola obat dan mendistribusikan obat pasien kepada

Perawat Asosiet
PA
PX
PA

PX
PA

PX
PA

: permisi selamat siang pak ?


: Iya sus
: perkenalkan nama saya Ns. Ana, saya perawat pelaksana yang bertugas pada dinas siang
ini. Saya akan memberikan obat injeksi maupun obat oral kepada tuan calvin. Sesuai
dengan standar aturan keselamatan pasien, maka sebelum memberikan obat saya akan
menanyakan identitas bapak terlebih dahulu. Ini bertujuan untuk menjaga hak pasien
dalam penerimaan obat yaitu 6 Benar :
Benar obat, benar pasien, benar dosis, benar rute, benar waktu, benar dokumentasi.
Maka dari itu saya akan melaksanakan dengan Benar Pasien terlebih dahulu saya ingin
tanyakan identitas bapak sesuai dengan gelang yang bapak gunakan. Jadi bapak
sebutkan nama dan alamat bapak saya cocokan dengan yang tertera di gelang. Bisa
dipahami pak?
: iya sus, nama saya Calvin Linome, alamat sawahan Garum
: baik bapak, identitas yang bapak sebutkan sudah sesuai dengan yang tertera di dalam
Gelang. Selanjutnya saya akan menginjeksikan obat ini melalui selang infus bapak, saya
harap bapak rileks saaat saya suntikkan obatnya. Obat akan terasa sedikit sakit saat
memasuki pembuluh darah bapak, reaksi obat jika sudah diserap oleh tubuh adalah
bapak akan merasakan mengantuk, dan itu baik untuk memulihkan kesehatan bapak.
Nanti kalau ada yang ditanyakan lagi, atau butuh bantuan keperawatan, bapak bisa
memanggil saya di ruang keperawatan
: baik sus terima kasih
: baik pak kalau begitu saya permisi dulu, selamat siang dan selamat beristirahat.

Perawat Asosiet menuju ruang keperawatan


PA

: Ns. Wahyu saya sudah memberikan obat injeksi kepada pasien Tn. Calvin sesuai
standart keamanan pasien, dan Desentralisasi obat pasien Tn. Calvin sudah saya rapikan
di loker obat pasien.
Katim : baik Ns. Ana terima kasih sudah bekerja dengan baik.
Ns. Agus tindakan Desentralisasi/sentralisasi obat pasien Tn. Calvin sudah dilaksanakan
sesuai prosedur keselamatan pasien.
Karu : baik Ns. Wahyu, terima kasih sudah bekerja dengan baik sesuai Standart operasional
Prosedur.

You might also like