You are on page 1of 7

Filum Arthropoda : Pengertian, Ciri-ciri, Klasifikasi, Reproduksi, Contoh - Arthropoda adalah hewan tak

bertulang belakang yang memiliki tubuh beruas-ruas atau bersegmen dan kaki yang bersendi. Arthropoda
berasal dari Bahasa Yunani, yaitu arthros (sendi atau ruas) dan podos (kaki). Ciri-ciri Filum Arthropoda
antara lain :

Jumlah kaki mengalami modifikasi sesuai dengan kelasnya.

Memiliki rangka luar yang tersusun oleh kitin.

Tubuh simetri bilateral, bersegmen.

Memiliki perbedaan yang jelas antara caput, thorak, dan abdomen.

Beberapa bagian caput dapat bersatu.

Memiliki anggota gerak yang berpasangan dan juga bersegmen.

Berdasarkan persamaan dan perbedaan struktur tubuhnya, Arthropoda diklasifikasikan menjadi 4 kelas,
yaitu Crustacea, Myriapoda, Arachnida, dan Insecta. (Baca juga : Hewan Tak Bertulang Belakang)
1. Kelas Crustacea

Ciri-ciri Kelas Crustacea antara lain :

Pada umumnya hidup di air laut, mulai dari pantai hingga di laut dalam. Namun, ada juga yang hidup
di air tawar dan di darat terutama di tempat-tempat yang lembab.

Tubuhnya memiliki kepala yang menyatu dengan dada, disebut cephalothoraks.

Cephalothoraks memiliki 5 pasang kaki dan terdapat 2 pasang antenna di anterior.

Abdomen mempunyai segmentasi yang jelas dan terdapat telson pada ujungnya. Telson adalah
suatu segmen terakhir tubuh Crustacea setelah abdomen, membentuk ekor kipas. Ada yang
menganggap bahwa telson adalah segmen terakhir dari tagma abdomen, tetapi ada pula yang
menganggap bahwa telson bukan bagian dari tagma abdomen.

Alat geraknya mengalami modifikasi, sesuai dengan fungsinya.

Contoh hewan dari Kelas Crustacea adalah udang windu (Penaeus monodon), lobster (Panulirus humarus),
dan kepiting bakau (Scylla cerata).
2. Kelas Myriapoda
Ciri-ciri Kelas Myriapoda antara lain :

Semua anggotanya hidup di darat.

Tubuhnya terdiri dari caput (kepala) yang memiliki sepasang antena, sepasang mata, dan 2 atau 3
pasang rahang.

Badannya terbagi ke dalam ruas-ruas dengan ukuran yang relatif sama, masing-masing memiliki
sepasang kaki.

Kelas Myriapoda dibagi menjadi 2 subkelas, yaitu Diplopoda dan Chilopoda.


2.1. Subkelas Diplopoda
Subkelas Diplopoda adalah hewan dari Kelas Myriapoda yang sering disebut sebagai si kaki seribu
(millipedes), karena memiliki jumlah kaki yang sangat banyak.
Ciri-ciri Subkelas Diplopoda antara lain :

Umumnya memiliki 30 pasang kaki atau lebih.

Tubuhnya bulat memanjang (silindir), beberapa segmen menyatu, pada setiap segmen terdapat 2
pasang kaki.

Hidupnya sebagai herbivora, banyak dijumpai di bawah serasah, bebatuan, atau di dalam tanah,
dan selalu menghindar dari cahaya.

Gerakannya sangat lambat dan jika ada getaran, tubuhnya akan melingkar membentuk spiral atau
bola.

Pada kepalanya terdapat sepasang antena, dua pasang mata tunggal, dan alat mulut tanpa taring
bisa.

Contoh hewan dari Subkelas Diplopoda adalah Polyxenus sp., Sigmoria sp., dan luwing (Spirobolus sp.).
2.2. Subkelas Chilopoda
Subkelas Chilopoda adalah hewan dari Kelas Myriapoda yang sering disebut sebagai si kaki seratus
(centipedes).
Ciri-ciri Subkelas Chilopoda antara lain :

Tubuhnya terdiri atas kepala (caput) dan badan (abdomen), berbentuk pipih dengan 15 pasang kaki
atau lebih, dan beruas-ruas.

Tiap ruas badan terdapat satu pasang kaki.

Pada kepala terdapat 5 pasang antena yang panjang dan 2 pasang mata tunggal.

Mulut dilengkapi sepasang taring bisa, yaitu modifikasi alat gerak dari segmen tubuh yang pertama
(kaki depan).

Contoh hewan dari Subkelas Chilopoda adalah kelabang atau lipan (Scolopendra sp.) dan Lithobius
forficatus.

Gambar 1. Lipan (Scolopendra cingulata)

3. Kelas Arachnida
Ciri-ciri Kelas Arachnida antara lain :

Tubuh terbagi atas kepala yang menyatu dengan dada (cephalothoraks) dan perut (abdomen).

Bagian abdomen terdiri dari beberapa segmen, kadang-kadang cephalothoraks dan abdomen
menyatu.

Pada cephalotoraks terdapat sepasang cheli cera (alat gerak pertama), sepasang pedipalpus (alat
gerak ke dua) yang berbentuk capit, dan 4 pasang kaki.

Arachnida tidak mempunyai antena.

Kelas Arachnida diklasifikasikan menjadi 3 ordo, yaitu Scorpionida (kalajengking), Araneida (laba-laba), dan
Acarina (kutu tungau atau caplak).
3.1. Ordo Scorpionida
Ordo Scorpionida merupakan anggota Arthropoda darat yang paling tua. Ciri-ciri Ordo Scorpionida antara
lain :

Memiliki pedipalpus yang berbentuk seperti catut yang besar.

Memiliki chelisera yang kecil.

Mempunyai sengat.

Contohnya Ordo Scorpionida adalah Scorpio sp.


3.2. Ordo Araneida
Ordo Araneida adalah anggota Arthropoda yang mampu membentuk sarang (jaring) dengan benang-benang
sutera karena mempunyai spinneret. Spinneret adalah organ yang terdapat di depan anus. Araneida juga
memiliki karapaks dibagian anterior.
Contohnya Ordo Araneida adalah Argyope sp.
3.3. Ordo Acarina
Ordo Acarina adalah anggota Arthropoda yang ukuran tubuhnya kecil dan tidak bersegmen-segmen, serta
abdomennya bersatu dengan cephalothoraks. Contoh Ordo Acarina adalah caplak (Dermacentor sp.)
(Gambar 2)

Gambar 2. Caplak (Dermacentor occidentalis)

4. Kelas Insecta

Kelas Insecta adalah hewan dari Filum Arthropoda yang sering kita sebut sebagai serangga. Ciri-ciri Kelas
Insecta antara lain memiliki 3 pasang kaki, sehingga disebut juga heksapoda. Kelas Insecta merupakan
kelas dengan keanekaragaman tertinggi di antara kelas-kelas yang lain. Penyebaran Insecta sangat luas,
dari perairan hingga puncak gunung, dari khatulistiwa hingga ke kutub. Jumlah spesiesnya juga cukup
banyak. Di dunia ini sedikitnya ditemukan 750.000 jenis yang dikelompokkan ke dalam 100 suku dan 26
ordo. Cabang ilmu biologi yang khusus mempelajari hewan-hewan anggota kelas ini adalah Entomologi.

Gambar 3. Kutu Buku (Lepisma saccharina)

Berdasarkan ada tidaknya sayap, Kelas Insecta dibagi menjadi 2 subkelas, yaitu Subkelas Apterygota dan
Subkelas
4.1.

Pterygota.
Subkelas

Apterygota

Subkelas Apterygota adalah serangga yang tidak bersayap. Subkelas Apterygota terdiri atas 4 ordo yaitu
Protura, Diplura, Collembola, Thysanura. Ordo-ordo tersebut merupakan kelompok serangga yang tidak
mengalami metamorfosis (Ametabola), contohnya adalah kutu buku (Lepisma sp.). Perhatikan Gambar 3.
4.2.

Subkelas

Pterygota

Subkelas Pterygota adalah kelompok Insecta yang memiliki sayap. Kelompok bersayap ini bisa dibagi-bagi
lagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan sifat- sifat tertentu.

Gambar 4. Tipe-tipe mulut anggota Subkelas Pterygota

Berdasarkan tipe mulutnya, anggota Pterygota terbagi menjadi beberapa tipe (Gambar 4).
4.2.1. Tipe mulut penjilat

Contoh hewan tipe mulut penjilat adalah Ordo Diptera, misalnya lalat (Musca sp.).
4.2.2. Tipe mulut pengisap
Contoh hewan tipe mulut pengisap adalah Ordo Lepidoptera, misalnya Attacus sp.
4.2.3. Tipe mulut penggigit-pengisap
Contoh hewan tipe mulut penggigit-pengisap adalah Ordo Hymenoptera, misalnya lebah madu (Apis
mellifera).
4.2.4. Tipe mulut penggigit-pengunyah
Contoh hewan tipe mulut penggigit-pengunyah adalah Ordo Orthoptera, misalnya belalang (Valanga sp.).
Tipe-tipe mulut tersebut merupakan penyesuaian dari fungsinya, yaitu berkaitan dengan jenis makanan yang
mereka makan.
Berdasarkan proses metamorfosisnya, Pterygota dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu hemimetabola dan
holometabola.
a. Hemimetabola
Hemimetabola adalah kelompok serangga bersayap yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.
Kelompok ini terdiri dari 14 ordo, di antaranya adalah Orthoptera, Hemiptera, dan Homoptera. Contoh
Hemimetabola

adalah

belalang

(Valanga sp.),

capung

merah

(Crocotermis sp.),

walang

sangit

(Leptocoriza sp.), dan tonggeret (Dundubia mannifera).


b. Holometabola
Holometabola adalah kelompok serangga bersayap yang mengalami metamorfosis sempurna. Kelompok ini
terdiri dari 9 ordo, seperti ordo Lepidoptera, Coleoptera, Diptera, dan Hymeroptera. Contoh Holometabola
adalah undur-undur (Myrmeleon frontalis), kunan-kunang (Photinus sp.), kupu-kupu jeruk (Papilio memmon),
dan lalat rumah (Musca domestica).
Perbedaan antara proses metamorfosis sempurna dan tidak sempurna ditunjukkan oleh Gambar 5-6.

Gambar 5. Proses metamorfosis tidak sempurna pada Ordo Hemiptera

Gambar 6. Proses metamorfosis sempurna pada Ordo Lepidoptera

Anda

sekarang

sudah

mengetahui Filum

Arthropoda.

ke Perpustakaan
Referensi

Terima

kasih

anda

sudah

berkunjung
Cyber.
:

Widayati, S., S. N. Rochmah dan Zubedi. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 290.

You might also like