You are on page 1of 29

Morning Report POLI

KAMIS , 12 November 2015


Supervisor :
dr. Dessika, Sp.S

Hamrinah
Kamardin
Risa Natalia
Siburian

Identitas Pasien
Nama
Umur
Alamat
Status
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
No.register

:
:
:
:

Ny. IS
56 tahun
Kepanjen, Malang
Menikah
: Islam
: S1
: Pengawas TK
: 1027xxxx

Keluhan utama : lemas seluruh badan

Riwayat penyakit sekarang :


Pasien mengeluh sering merasa lemas seluruh badan terutama
bagian ekstremitas sejak 3 tahun terakhir. Kelemahan ekstremitas
atas lebih berat dibandingkan ekstremitas bawah. Lemas
dirasakan bertambah berat setelah beraktivitas dan berkurang
setelah beristirahat, siang/sore hari lebih berat daripada pagi hari.
Pasien juga mengeluh matanya sering terasa berat dan mudah
menutup jika sudah siang atau setelah dipakai aktivitas.
Pasien pernah mengalami sesak nafas sampai dibawa puskesmas
dan didiagnosa Myasthenia Gravis kemudian dianjurkan untuk
berobat ke RS yang lebih besar.
Penglihatan dobel (+) hilang timbul, penglihatan kabur (-), suara
sengau (-), kesulitan mengunyah (-), tersedak (-), sulit menelan
(-), batuk saat minum (-), sulit menutup mulut (-) sehingga harus
terus ditopang dengan tangan, gangguan fleksi dan ekstensi leher
(-), kadang diberi tahu orang sekitarnya kalau senyum tidak
simetris, batuk (-), panas (-)
Muntah (-), mual (-), tebal badan (-), nyeri kepala (-), pelo (-),
pendengaran menurun (-), pusing berputar (-), kejang (-), sesak
(-), ngompol (-), ngebrok (-), riwayat trauma(-).

Riwayat penyakit dahulu :


DM (+) sejak 2 tahun yll, rutin kontrol dan mengonsumsi
Glimepirid 1x1, HT (-), riwayat kolesterol tinggi sekarang
sudah terkontrol (tanpa minum obat)
Riwayat penyakit keluarga :
Keluhan serupa (-), DM (-), HT (-)
Riwayat pengobatan : (-)
Riwayat sosial :
Pasien sudah menikah dan bekerja sebagai pengawas TK.
Aktivitas sehari-sehari berupa rumah tangga (memasak,
mencuci, dll) dan pekerjaan kantor (melihat komputer, dll)
Lifestyle :
Makanan asin (+), santan (+), lemak (-), kopi (-), rokok
aktif/pasif (-)

Pemeriksaan fisik
Status Interna
TD : 120/80 mmHg N: 88x/menit RR:20x/menit
Tax: 36.6C
Kepala
ikterik (-)
Leher
Thoraks
:

: Conjunctiva anemis (-), Sklera

: Pembesaran KGB (-)


C/ S1 S2 single, murmur (-), gallop (-)
P/ Simetris, vesikuler, rh-/- wh -/Abdomen
: Flat, soefl, meteorimus (-), BU (+) N
Extremitas
: CRT < 2, akral hangat, ed -/-

STATUS NEUROLOGIS
GCS

456, Fungsi Luhur: Normal, Meningeal sign : kaku


kuduk (-), kernig sign (-), brudzinski I/II/III/IV (-)
Nervus Cranialis
N II
: visus ODS > 2/60, visual field dbn
N III, IV, VI
: ptosis -/-. pupil bulat isokor 3/3 mm,
reflek cahaya +/+, GBM dbn, diplopia (-), akomodasi
konvergensi dbn
NV
: Motoric Normal. Sensorik Normal, refleks kornea
+/+, reflek masseter (+)
N VII
: dbn
N VIII
: tes bisik dbn, tes Romberg (-), tes Tandem (-)
N IX, X
: deviasi uvula (-),
N XI
: dbn
N XII
: dbn

Cont...

RF :
BPR
+2/+2
TPR
+2/+2
KPR
+2/+2
APR
+2/+2
RP:
Hoffman -/Tromner -/Babinsky -/ Chaddock -/- Oppenheim -/Gordon -/ Gonda -/ Motorik Tonus N/N
Power 5/5
N/N
5/5
Sensoris : Normal
ANS : Normal
Tes pita suara (+)
Tes Wartenberg (+)

Diagnosis Klinis
Fluktuatif intermiten ptosis ODS
Fluktuatif intermiten tetraparese
Intermiten diplopia
DM Type II terkontrol
Riwayat dislipidemia terkontrol
Riwayat myasthenia crisis
Tes pita suara (+)
Tes wartenberg (+)
Diagnosis Topis
Neuromuscular junction
Diagnosis Etiologis
Myasthenia Gravis Kelas IIA
Diagnosa Sekunder
DM terkontrol

Planning diagnosis :
Lab : DL, SE, OT/PT, Ur/Cr, Faal Hemostasis, Lipid Profile,
GDI/II, antiasetilkolin reseptor antibodi, antistriated
muscle, antimuscle specific kinase (MusK )antibodies
Uji tensilon, uji prostigmin, ice pack test
Foto thorak AP-lateral
CT Scan Thorax
Repetitive Nerve Stimulation
Planning terapi :
Non farmakologis
Pemakaian ice pack pada mata jika terasa lelah dan
menutup (berat)
Farmakologi:
Piridostikmin 3x60 mg

Pedu :
KIE mengenai penggunaan obat yaitu 3 kali sehari
namun bisa ditambah jika keluhan lebih sering muncul,
dosis maksimal 6 kali minum sehari
Menghindari penggunaan obat-obatan yang memicu
seperti golongan CCB (amlodipine, dll), antibiotik
golongan aminoglikosida
Menghindari stress (emosi) yang berlebih
KIE mengenai gejala myasthenia crisis (kelemahan otot
dan gagal nafas) dan jika terjadi segera ke IGD terdekat

TERIMA KASIH

Definisi

Etiologi

Epidemologi
12

Patofisiologi
(Howard, 2013)

13

Klasifikasi

(The Medical Scientific Advisory Board (MSAB) of the


Myasthenia Gravis Foundation of America (MGFA)
14

15

16

17

18

Myasthenic crisis

19

20

Tatalaksana
21

22

23

TERIMAKASIH

Krisis Miasthenia

FAKTOR PENCETUS

Manifestasi Klinis
Kelemahan
Nafas

bertambah berat

menjadi pendek

Disfagia
Stridor

Tata Laksana

Prognosis

Respirator lama atelectasis paru, anemia, infeksi


Clostridium difficile kematian

You might also like