Professional Documents
Culture Documents
Ep = 10 unit energi
Ek = 0 unit potensial
Ep = 5 unit energi
Ek = 5 unit kinetik
6.2 PENGERTIAN KERJA DAN
KALOR
Kerja (w)
Hasil kali antara gaya luar pada suatu benda dengan jarak dimana
gaya tersebut bekerja
w = F (rf - ri)
qlogam + qair = 0
Q logam = - qair
CONTOH 6.1
Penyelesaian:
q = m x kalor jenis x ∆T
= 735 g x 1,00 kal/g oC x (98,0 – 21,0) oC
= 5,7 x 104 kal
CONTOH 6.2
Penyelesaian :
q air = 50,0 g x 1,00 kal/g oC x (28,0 - 22,0) oC=
340 kal
qtimbal = - qair = -340 kal
qtimbal = -340 kal / 150 g x (28,8 – 100) oC
= 3,2 x 10-2 kal g-1 oC-1
6.3 PENGERTIAN SISTEM, LING-
KUNGAN, DAN FUNGSI KEADAAN
Sistem: Lingkungan:
Sejumlah materi atau Massa atau daerah
daerah dalam ruang yang berada di luar
yang dijadikan sebagai sistem
objek studi
Batas:
Pemisah sistem & lingkungan (nyata/maya)
● Batas tetap (fixed boundary)
● Batas berubah (movable boundary)
EMPAT JENIS SISTEM:
Terbuka, Tertutup, Terisolasi, dan Adiabatik.
SISTEM TERISOLASI:
U(awal) – U(akhir) = ∆U = q + w
Besaran + -
q (kalor) energi diserap sistem
sistem melepaskan
energi
w (kerja) sistem dikenai sistem
kerja melakukan kerja
∆U (energi dalam) + -
CONTOH 6.3
Penyelesaian:
∆U = q + w = (+5000 J) + (-6750 J)
= 5000 J – 6750 J
= - 1750 J
Termokimia
Entalpi Reaksi
Hukum Hess
∆H = +283,0 kJ
CO2(g)
Hukum Hess: Jika dua atau lebih persamaan kimia ditambahkan untuk menghasilkan
persamaan kimia lainnya, masing-masing entalpi reaksinya harus ditambahkan
Proses Spontan
Reaksi kimia
Atau perubahan lainnya
Bagaimana?
• Mengukur tingkat kespontanan
• Mengukur tingkat ketidakspontanan
• Menetapkan keadaan setimbang
Penguapan air
75o 25o
Kalor 50o 50o
Ag Ag Ag Ag
6.5 Hukum Kedua Termodinamika
Contoh 6.4:
1 g es 0oC dimasukkan ke dalam 4 g air 10oC. Diketahui Cair = 1kal/goC
dan kalor lebur es = 80 kal/g.
Apakah proses peleburan spontan ?
Penyelesaian
Transisi fasa
qrev ∆Hfus
∆Sfus = =
Tf Tf
6.6 Energi Bebas (G)
No H S G Hasil Contoh
1 - + - Spontan semua T 2H2O(g)→2H2(g)+O2(g)
2 - - - Spontan T ↓ H2O(c) → 2H2O(p)
≠ spontan T ↑
+
3 + + + ≠ Spontan T ↓ 2NH3(g)→N2(g)+3H2(g)
- Spontan T ↑
4 + - + ≠ Spontan semua T 3O2(g) → 2O3(g)
Transisi fasa, ∆G = ∆H – T ∆S = 0
qrev ∆Htr
∆Str = T = T
tr tr
Sikloheksana, C6H12 memiliki kalor penguapan 360 J/g dengan titik didih
81°C. Berapakah perubahan entropi untuk tiap mol penguapan
sikloheksana
PENYELESAIAN
∆H
∆S = = 84 g/mol x 360/354 J/gK
T
= 85 J /K mol
.
6.7 KONSEP KESETIMBANGAN
N2O4(g) 2NO2(g)
A C
% Kons % Kons
100 100
A 98
A
98
∆C1
C ∆C2
2
C
2
[PC]c [PD]d
Reaksi dalam fasa gas ............................. KP =
[PA]a [PB]b
P = Tekanan parsial
Kesetimbangan Reaksi dalam Fasa Gas
3NO(g) N2O(g) + NO2(g)
∆G
3NO (PNO) N2O (P N2O) + NO2 (P NO2)
-∆G° = RT ln K
Penyelesaian
a. Pangkat 2 berasal dari faktor 2 dalam persamaan
(P NO)2 (P Cl2) yang balans tersebut
= K
(P NOCl)2
∆G = ∆G° + RT ln Q
∆G = -RT ln K + RT ln Q Q<K Q>K
∆G < 0 ∆G > 0
∆G = RT ln (Q/K)
Kesetimbangan
∆G = 0
Penyelesaian:
Q = (2)2 / (2,5)(1) = 1,6
Q<K
Reaksi berlangsung ke arah kanan
H2 (g) + I2 (g) ⇄ 2 HI (g)
Awal 5 2 4 mol / 2L
Reaksi -x -x +2x
Kesetimbangan (5-x) (2-x) (4+2x)
2
{(4+2 x ) / 2} 2
K=
[ HI]
[ H2 [ I 2 ] = {(5− x ) / 2}{(2− x ) / 2} = 49,5
X1 = 1,672 mol x2 = 6,29 (tak mungkin)
[HI] = 3,672 M
[H2] = 1,664 M
[I2] = 0,164 M
6.10 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KESETIMBANGAN KIMIA
PRINSIP LE CHATELIER :
Bila suatu sistem dalam kesetimbangan mendapat
gangguan eksternal maka sistem tersebut akan melakukan
perubahan yang mengatasi gangguan tersebut.
1. Perubahan Konsentrasi
2. Perubahan Volume dan Tekanan
3. Perubahan Suhu
mengubah nilai K sehingga Q ≠ K
Pengaruh perubahan konsentrasi
Konsentrasi hasil reaksi Ke arah reaktan
Pengaruh perubahan volume
N2O4 (g) 2NO2 (g)
V → Ke arah reaktan
V → Ke arah produk
Produk naik
Intersep = -∆S°/R
Endoterm
1/T
Persamaan van’t Hoff 1/T
( ) [ ]
T naik
K2 -∆H° 1 1
Ln = -
K1 R T2 T1
Contoh 6.9
• DERAJAT PENGIONAN (α )
Zat elektrolit mengion dalam larutan
dengan α yang berbeda