Professional Documents
Culture Documents
NERACA LPD
Oleh:
Kelompok 6 dan 12
Rai Sukmawati Dana
1315351097/30
1315351154/43
1315351159/46
Dea Handrika
1315351166/47
1315351169/48
1415351106/52
PROGRAM EKSTENSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA
2015
A. Pengertian Neraca
Di dalam akuntansi keuangan , neraca adalah bagian dari laporan keuangan suatu
entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan
entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Dengan kata lain, neraca merupakan laporan
yang menunjukkan keadaan keuangan suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Informasi
yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan sumber
pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode akuntansi (
triwulanan , caturwulanan , atau tahunan). Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset ,
liabilitas , dan ekuitas yang dihubungkan dengan persamaan akuntansi berikut:
Aset = Liabilitas + Ekuitas
1. Aktiva (Asset) Asset adalah harta yang dimiliki perusahaan dan memegang
peranan penting dalam operasional perusahaan.
2. Hutang (Liabilitas) Semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain
yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan
yang berasal dari kreditur.
3. Modal Modal merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan
yang ditujukan dalam pos modal (modal saham), surplus, dan laba ditahan. Atau dengan
kata lain, modal yakni kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap
seluruh hutang-hutangnya.
B. Pos Pos Neraca LPD
Secara teknis operasional LPD tidak jauh bedanya dengan bank. Di sisi pasiva
neracanya berisi uang titipan masyarakat anggotanya yang merupakan hutang bagi LPD.
Di sisi aktiva neracanya berisi piutang LPD kepada anggotanya. Seperti halnya bank,
modal LPD relatif sangat kecil dibandingkan dengan dana titipan anggotanya. Di sisi
pasiva LPD menghadapi risiko likuiditas bila anggotanya tiba-tiba menarik dana dalam
jumlah yang jauh melampaui persediaan uang tunai yang dimiliki oleh LPD pada saat itu.
Disisi aktiva neracanya LPD menghadapi risiko kredit yang bias berakibat fatal bila uang
yang dipinjamkan tidak dibayar kembali pada waktunya oleh anggotanya.
Berikut adalah pos - pos Neraca Lembaga Perkreditan Desa (LPD) :
Pos-pos
Posisi
Tanggal
Laporan
AKTIVA
1. Kas
2. Penempatan pada Bank Indonesia
a. Giro Bank Indonesia
b. Sertifikat Bank Indonesia
c. Lainnya
3. Giro pada Bank lain
a. Rupiah
b. Valuta asing
4. Penempatan pada Bank lain
a. Rupiah
b. Valuta asing
5. Surat Berharga yang Dimiliki
a. Rupiah
i. Diperdagangkan
ii. Tersedia untuk Dijual
iii. Dimiliki hingga Jatuh Tempo
b. Valuta Asing
i. Diperdagangkan
ii. Tersedia untuk Dijual
iii. Dimiliki hingga Jatuh Tempo
PPAP Surat Berharga yang Dimiliki -/6. Obligasi Pemerintah
a. Diperdagangkan
b. Tersedia untuk Dijual
c. Dimiliki hingga Jatuh Tempo
7. Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali
a. Rupiah
b. Valuta asing
PPAP Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali -/8. Tagihan Derivatif
PPAP Tagihan Derivatif -/9. Kredit yang Diberikan
a. Rupiah
i. Pihak terkait dengan Bank
DAFTAR PUSTAKA
N. Lapoliwa, dkk, Akuntansi Perbankan: Akuntansi Transaksi Bank Dalam Valuta
Rupiah, (Jakarta: Institut Bankir Indonesia, 2000) hal. 66
Ibid, hal. 66
Kasmir, Dasar-Dasar Pebankan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), hal.
69