You are on page 1of 7

LAPORAN DISKUSI

(FOCUS GROUP DISCUSSION)


Skenario 1 :
Pedet Sapi Potong dan Sapi Perah Silangan

asit

Disusun oleh :
Amirul Lassirikang Andi
14/364730/KH/8116

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015

A. Tujuan Pembelajaran
A. Untuk mengetahui prinsip dari kawin silang dan kawin murni.
B. Untuk mengetahui maksud crossbreeding pada sapi, manfaat maupun kerugiaannya.
C. Untuk mengetahui prediksi konformasi dan anatomi teracak, serta struktur tulang, tendo,
kartilago, syaraf pada teracak pedet.
D. Untuk mengetahui bakteri penyebab interdigital phlegmon dan parasit pada pedet neonatus
yang mengalami omphalitis

B. Skema Pembelajaran

Skenario I

Fisiologi
Verteriner
II

Memahami prinsip pemuliaan hewan,


anatomi dan histologi teracak, bakteri
penyebab gangguan teracak dan
parasit penyebab omphalitis dalam
konteks terpadu dan holistik macam
parasite protozoa
Bekteriologi
Anatomi
Histologi
Ilmu
dan Mikologi
Terapan
Sistem Organ
Pemuliaa
Veteriner
Hewan
n Hewan

Parasitolo
gi Dasar
Veteriner

Sinergi dan Integrasi antar mata kuliah untuk membangun pemahaman secara lebih
dalam dan komprehensif untuk mencapai kompetensi

C. Pembahasan
1. Perbedaan prinsip dari kawin silang (crossbreeding, misal Sim-PO) dan kawin murni (pure
breeding, misal Friesian Holstein)
A. Crossbreeding

Crossbreeding adalah sebuah sistem perkawinan/ persilangan antar ternak yang


berbeda bangsa. Perkawinan silang/antar bangsa (cross breeding), yakni perkawinan
antara 2 bangsa atau lebih dan bertujuan untuk mendapatkan sifat yang tidak terdapat
pada tetuanya, misalnya pada bangsa ternak tipe perah yang memiliki kandungan karkas
sedikit, dan ingin dihasilkan tipe dwiguna, maka harus dikawinkan dengan bangsa tipe
pedaging.
Contohnya antara sapi Brahman dengan sapi Angus. Ayam Island Red dengan
White Rock, dll.
Adapun contoh bangsa sapi baru yang terbentuk dari crossbreeding :
a. Sapi Santa Gertrudis : Hasil perkawinan anatara sapi Brahman dengan sapi
Shorthorn.
a. Sapi Brangus
: Hasil perkawinan antara sapi Brahman dengan sapi Aberden
Angus, dengan komposisi darahnya adalah 3/8 Brahman dan
5/8.
b. Sapi Beef Master
: Hasil Persilangan antara sapi Brahman, Shorthorn dan sapi
Hereford, dengan komposisi darah adalah 25% Hereford,
25% Shorthorn dan 50% Brahman.
c. Sapi Charbray
: hasil persilangan antara sapi Brahman de
Masa birahi

Ternak dikawinkan jika betina tengah mengalami gejala estrus atau birahi.

Siklus estrus pada ternak kambing betina terjadi setiap 18 21 hari sekali.

Masa birahi untuk kambing betina berlangsung selama 24 48 jam.


Perkawinan pertama
Pada perkawinan ternak terutama betina yang baru pertama kali akan
dikawinkan sebaiknya dilakukan secara alami dan dilakukan setahap-demi setahap.
Penggunaan IB dan pelaksanaan perkawinan alami secara paksa pada perkawinan
pertama dapat mengakibatkan pengaruh buruk pada betina dalam jangka waktu yang
lama.
Pengaturan perkawinan
Perkawinan pada ternak betina dapat dilakukan setiap 8 bulan sekali terhitung
sejak kelahiran pertama hingga kelahiran berikutnya dengan perhitungan 5 bulan
umur kebuntingan, dan 3 bulan kondisi istirahat uterus dan waktu kembalinya estrus,
dengan catatan tidak ada hambatan dalam proses perkawinan.
B. Pure breeding
Pure breeding adalah cara peternak dimana perkembangbiakan ternaknya
dilakukan dengan jalan pemacekan/perkawinan antara hewan-hewan yang termasuk satu
rumpun. Pure breeding adalah perkawinan ternak-ternak murni tetapi masih dalam satu
bangsa. Cara ini digunakan untuk mempertahankan difat-sifat/karakteristik suatu bangsa
yang memiliki sifat unggul.

Maksud crossbreeding pada sapi (Bos taurus >< Bos indicus), manfaat maupun
kerugiannya
A. Bos taurus
Bos Taurus atau sapi Eropa. Sampai sekarang mengalami perkembangan di
Eropa. Bos Taurus merupakan bangsa sapi yang menjadi nenek moyang dari sapi potong
maupun sapi perah (Murtidjo, 1990).
Ketiga kelompok nenek moyang sapi tersebut, baik secara alamiah maupun
karena peran serta manusia melalui hasil perbandingan atau persilangan berhasil
mengalami perkembangan yang menurunkan bangsa-bangsa sapi modern, baik tipe
potong-perah, tipe potong-kerja, tipe perah maupun tipe potong murni (Bambang,1990).
B. Bos indicus
Bos Indicus atau Sapi Zebu. Sampai sekarang mengalami perkembangan di India,
Asia. Yang terkenal di Indonesia adalah sapi brahman dan sapi ongole. Bos Indicus
merupakan sapi berpunuk, sapi-sapi dari Bos Indicus menurunkan bangsa-bangsa sapi
di daerah tropis (Sastroamidjojo, 1992).
C. Keunggulan
Bos taurus
: a. Lebih besar badannya
b. Merupakan bibit ungggul
c. Menghasilkan banyak daging dan produksi susu
Bos indicus
: a. Perwatannya tidak terlalu sulit
b. daya tahannya tinggi
D. Kelemahan
Bos taurus
: a. Perawatannya tinggi
Bos indicus
: a. Produktivitasnya rendah
b. Berat badannya lebih kecil
2. Anatomi Tracak
Tracak merupakan lapisan kornifikasi yang menutupi ujung distal dari jari (digiti).
Tracak merupakan struktur sensitive yang bersangkutan.yang melandasi semua struktur
insensitive, dan pigmentasi dari lapisan germinative (sensitive). Struktur insensitive dari

kuku mencakup
Periopel, merupakan suatu lapis tipis dari tanduk tubular yang menutup dinidng pada
arah distal dan koronet. Periopel dihasilakan oleh perioplik yang sempit persis diatas dan

konsentrik dengan pita koroner.


Dinding Kuku, ini merupkan struktur yang nampak apabila seekor kuda berada dalam
posisi berdiri. Dinidng kuku juga mempunyai bagian, toe disebelah depan, quarter
bagian medial dan lateral, serta heel pada bagian median dan leteral. Ini melengkung
tajam ke bagian bar. Lapisan dinding juga terdiri dari tiga lapis, yaitu lapis superficial,
periopeal, dan tektorial. Dinidng ini sebagian besar diiisi oleh media stratum. Serta
stratum intertenum atau lapis laminar yang menghubungkan dinding kuku dengan
phalanx ke 3. Bagian utam dari dinidng kuku adalah tubuli bertanduk parallel yang

dihubungkan oleh tanduk intertubular. Tubuli dihasilkan oleh ribuan papilla pada
permukaan konveks dari pita koroner (koronet) yang merupakan bantalan yang
menyerupai bentuk mahkota yang pas dengan alur koroner yang terdapat pada puncak

dinding kuku dan memberikan batas antara kulit dengan kuku.


Korium Laminar, struktur ini terletak menempel pada periosteum di permukaan konveks

dari phalank ketiga.


Sol kaki, merupakan plat konkaf yang melekat pada bagian terbesar permukaan palmar
dari phalanx ketiga. Dan juga disini termasuk seluruh permukaan kaki yang menyentuh

tanah.
Frog, dipisahkan oleh ketiga. Tiap sisi frog diapit oleh saluran dalam yang disebut sulkus
koleteral yang memisahkan tipa sisi frog dari bar yang bersangkutan.

3. Bakteri penyebab interdigital phlegmon dan parasit pada pedet neonatus yang mengalami
omphalitis
A. Interdigital phlegmon
Interdigital phlegmon atau radang pada telapak kaki sapi atau domba yang ditandai
dengan pincang, panas, dan bengkak di atas kuku, serta terdapat nanah di bawah kuku.
Footrot yang disebut juga necrobacillosiis interdigitalis, infectious pododermatitis foul in
the foot, clit ill, hoof roty, interdigital phlegmon, dan busuk jari, adalah penyakit infeksi
yang bersifat akut atau sub akut yang mengenai kulit dan jaringan lunak di sekitar
belahan kuku. Pada kasus footrot, bakteri yang selalu diketemukan adalah
Fusobacterium necro-phorum atau Fusiformis necrophorus atalu Sphaerophorus
necrophorus.
B. Parasit pada pedet neonatus yang mengalami omphalitis
Radang Tali Pusar (Omphalitis)
Terjadi karena infeksi bakteri akibat penanganan tali pusar pada pedet baru lahir
yang kurang hygienis. Pedet yang baru lahir setelah dibersihkan lendirnya dan
dikeringkan tubuhnya,hendaknya didesinfeksi tali pusarnya dengan yodium/betadin.
Mastitis (Radang Ambing)
Penyebab mastitis adalah infeksi bakteri melalui :
1.

Faktor pemerah (cara memerah yang tidak tepat,memerah tidak sampai apuh)

2.

Faktor Ternak (tua,produksi susu tinggi,bentuk puting)

3.

Kebersihan/sanitasi lingkungan (puting kotor,kandang yang kotor,kebersihan


tangan pemerah,puting tidak didipping setelah diperah)

Gejala/tanda-tandanya :
1.

Bentuk akut : ambing bengkak,merah,panas jika diraba

2.

Bentuk kronis : ambing tidak bengkak dan tidak panas jika diraba,susu terlihat
berjonjot jika diperah,jika kejadian sudah parah ambing akan mengeras dan tidak

mengeluarkan susu
3.

Bentuk Sub klinis : susu terlihat normal/tidak pecah/berjonjot,tetapi jika dilakukan


pemeriksaan dengan CMT Tes (California Mastitis Tes) maka akan terlihat susu
berjonjot/bertambah kekentalannya.

Penanganan :
1.

Pemerahan yang sering (3-5 kali sehari)

2.

Pemberian antibiotika

D. Kesimpulan
a. Crossbreeding adalah sebuah sistem perkawinan/ persilangan antar ternak yang berbeda
bangsa.
b. Pure breeding adalah cara peternak dimana perkembangbiakan ternaknya dilakukan dengan
jalan pemacekan/perkawinan antara hewan-hewan yang termasuk satu rumpun.
c. Radang Tali Pusar (Omphalitis), terjadi karena infeksi bakteri akibat penanganan tali pusar
pada pedet baru lahir yang kurang hygienis
E. Manfaat pembelajaran ( Learning Outcome )
1. Mahasiswa mampu membedakan prinsip dari kawin silang dan kawin murni
2. Mahasiswa mampu mengetahui maksud crossbreeding pada sapi, manfaat maupun
kerugiannya
3. Mahasiswa mampu mengetahui anatomi teracak, serta struktur tulang, tendo, kartilago,
syaraf pada pedet
4. Mahasiswa mampu mengetahui bakteri penyebab interdigital phlegmon dan parasit pada
pedet

DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Zainal. 2002. Penggemukan Sapi Potong. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Blakely, J and David.H.Bade. 1992. Ilmu Peternakan. Gadjah Mada University Press.
Yogjakarta.
Frandson, R.D. 1993. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Murtidjo, B.A. 1990. Beternak Sapi Potong. Kanisius Yogyakarta.


Murtidjo, Bambang Agus, Memelihara Kambing, Sebagai Ternak Potong dan Perah, Penerbit
Kanisius, Yogyakarta. 1993.
Pengantar Ilmu Peternakan, semester 1

Sastroamidjojo .S.M. 1983. Ternak Potong dan Ternak Kerja. CV. Yasaguna. Jakarta.

You might also like