Professional Documents
Culture Documents
Nama
Hub
Umur
Pekerjaan
Pendidikan
Bp. T
Jenis
kelamin
L
KK
53 tahun
Tidak Bekerja
SMA
Ibu M
Istri
43 tahun
Pedagang
SMP
Anak
18 tahun
Tidak Bekerja
SMA
Anak
15 tahun
Pelajar
SMP
Genogram:
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: Penderita penyakit
: Meningal Dunia
: Tinggal dalam 1 rumah1
4. Tipe keluarga : The Nuclear Family (Keluarga inti) yaitu dalam satu keluarga
terdiri dari ayah. Ibu dan anak.
5. Latar belakang budaya
Latar belakang budaya keluarga adalah suku sunda atau Indonesia, bahasa
yang dipakai adalah bahasa Sunda. Menurut masyarakat setempat penderita
stroke harus dibawa ke dukun setempat karena menurut masyarakat setempat
bahwa penderita stroke tengah diguna-guna oleh seseorang.
6. Identifikasi agama
Seluruh anggota keluarga beragama Islam. Keluarga jarang mengikuti
kegiatan pengajian yang ada di lingkungannya. Ketika ditanya mengapa tidak
mau ikut kegiatan pengajian, keluarga mengatakan tidak ingin ikut, karena
kondisi kesehatannya yang semakin menurun.
7. Status sosial ekonomi keluarga :
Bp. T tidak bekerja karena keadaan, sehingga yang mencukupi kebutuhan
keluarga sehari-hari adalah Ibu M, dahulunya Bp. T bekerja di perusahaan
swasta, kemudian di PHK karena pengurangan karyawan. Hanya Ibu M yang
bekerja sebagai pedagang sayuran di Pasar. Penghasilan keluarga seluruhnya
kurang lebih yaitu Rp 1.200.000,-/bulan. Penghasilan tersebut dipakai untuk
makan, bayar sekolah, bayar listrik dan pengobatan Bp T. Keluarga Bp. T
dan pinggang juga sakit. An P dan W tidak ada keluhan mereka dalam keadaan
sehat.
12. Riwayat keluarga sebelumnya
Bp T dan Ibu M tidak mengetahui riwayat
Semuanya sudah meninggal. Keluarga tidak ingat tahun berapa orang tuanya
meninggal. Ayah Bp T menderita stroke dan ibunya menderita DM, kakak
pertama Bp T telah meninggal dunia secara mendadak karena serangan
jantung, kakak kedua Bp T menderita stroke sejak 2 tahun yang lalu dan
dirawat dirumah. Sedangkan saudara tertua Ibu M meninggal saat berusia 50
tahun akibat kecelakaan. Bp T mempunyai riwayat Hipertensi sejak 10 tahun
yang lalu dan pada saat pengkajian Tekanan Darah Bp T 200/130 mmHg,
sedangkan Ibu M tidak memiliki riwayat penyakit apapun, beliau hanya
mengeluh pegal pegal saja. Selama ini Ibu M berobat ke Puskesmas hanya 1
bulan sekali dan Bp T berobat ke RS juga 1 bulan sekali.
C.
Data Lingkungan
13. Karakteristik Rumah
Status kepemilikan rumah yang ditempati sekarang adalah milik keluarga
sendiri. Luas rumah yang ditempati 48 m 2 terdiri dari 1 ruang tamu, 2 kamar
tidur, 1 ruang dapur, 1 kamar mandi dan WC. Tipe bangunan rumah adalah
permanen. Keadaan lantai terbuat dari plester yang lembab, tidak ada sinar
matahari yang masuk melalui genting kaca, jumlah jendela samping hanya 1,
jendela kamar tidak ada karena berimpitan dengan rumah tetangga. Penataan
alat / perabot rumah tangga kurang rapi, pencahayaan dan ventilasi kurang.
Sumber air minum dan untuk keperluan cuci dan mandi menggunakan air
sumur (Sanyo). Keluarga membuang sampah disungai kecil di depan dekat
rumah. Lingkungan sekitar rumah kumuh.
Denah rumah
Ruang Tamu
Kamar
Tidur 1
Mandi
Tidur 2
saja.
Keluarga
tidak
tahu
manfaat
mengikuti
kegiatan
kemasyarakatan.
17. Sistem pendukung keluarga
Ibu M sangat memperhatikan kesehatan Bp. T, demikian juga dengan Bp. T.
Anak-anak yang memperhatikan kesehatan Bp. T dan Ibu M adalah P dan W
karena mereka yang tinggal serumah dengan Bp. T tersebut. Semua kegiatan
rumah tangga dikerjakan oleh An P karena yang berada dirumah dan ditugasi
oleh Ibu M untuk merawat Bp T dan mengurus rumahnya. Apabila salah satu
anggota keluarga yang serumah ini mempunyai keluhan sakit, maka anggota
keluarga yang lain berusaha untuk membantu. Tempat berobat yang sering
dipakai keluarga adalah Puskesmas. Fasilitas penunjang kesehatan yang
dimiliki keluarga masih kurang misalnya tidak tersedia obat P3K dalam
rumah, serta tidak menganggarkan biaya untuk pemeliharaan kesehatan.
D.
Struktur Keluarga
18. Pola dan proses komunikasi keluarga
Keluarga mengatakan komunikasi dilakukan dengan anggota keluarga yang
ada di rumah setiap hari. Permasalahan yang dirasakan oleh ibu M selalu
diceritakan kepada Bp T, meskipun Bp T hanya sebagai pendengar karena
gangguan bicara yang diderita Bp T. Anaknya tidak pernah menceritakan
permasalahan yang ada karena takut membebani kedua orang tuanya yang
sudah banyak masalah.
19. Struktur Kekuatan Keluarga:
Apabila ada permasalahan Ibu M berembuk dengan Bp T dan mengambil
keputusan dari hasil berembuk itu, Ibu M selalu bertanya kepada Bp T
tentang keputusan yang akan diambil oleh Ibu M, dengan isyarat
menganggukan kepala Bp T jika menyetujui keputusan Bp T. Pengambil
keputusan dalam keluarga dan orang yang paling disegani adalah Ibu M.
20. Struktur Peran Keluarga
a. Bp. T sebagai kepala keluarga, orang tertua dan paling dihormati.
Meskipun Bp T hanya dapat terbaring di tempat tidur dan mengalami
gangguan dalam berkomunikasi, tetapi Bp T berperan pula dalam
pengambilan keputusan di keluarga.
b. Ibu M adalah pencari nafkah, pengambil keputusan dalm keluarga,
mengatur rumah tangga dan ikut dalam membimbing serta mendidik
anak.
c. P adalah anak ke 1, merawat Bp T dan ikut dalam mengatur rumah
tangga.
d. W adalah anak ke 2 (anak bungsu), pelajar dan ikut dalam mencari
pagi hari, wajah menjadi petot, tidak bisa berjalan dan susah utuk berbicara
ketika ditanya apa yang dirasakan, namun kelurga mengetahui bahwa Bp T
menderita hipertensi sejak 10 tahun yang lalu. Persepsi keluarga sakit stroke
tidak dapat disembuhkan karena terjadi kelumpuhan sebagian badan.
Keluarga
belum
mengetahui
tentang
pengertian
penyakit
stroke,
Latihan dan rekreasi : Keluarga belum mengetahui kegunaan olah raga untuk
penderita stroke.. Keluarga juga belum dapat mengidentifikasi jenis olah raga
yang dapat dilakukannya setiap hari. Keluarga belum pernah mendapat
informasi tentang senam stroke.
Kebiasaan penggunaan obat-obatan dalam keluarga: saat ini tidak ada obat
yang diminum oleh Bp. Ib dan Ibu Yon. Yl minum vitamin dari bidan.
Keluarga kadang-kadang beli obat di warung apabila ada keluhan pilek,
kepala pusing dan sakit perut. Obat disimpan di laci lemari.
Peran keluarga dalam praktek perawatan diri : Pengambil keputusan dibidang
kesehatan adalah Ibu M. Keluarga mengemukakan bahwa apabila ada
anggota keluarga yang sakit, diobati dengan obat yang beli di warung, apabila
tidak sembuh baru dibawa ke Puskesmas.
Praktik lingkungan : Lingkungan keluarga kurang baik dari polusi baik udara
dan air. Lingkungan keluarga ramai karena jarak antara satu rumah demngan
rumah lain salin berdekatan dan jalan untuk menuju rumah adalah dengan
melewati gang gang.. Keluarga juga senantiasa menjaga kebersihan diri dari
seluruh anggota keluarga, misalnya semua anggota keluarga mandi 2 kali
sehari dan ganti pakaian setiap hari. Dari hasil observasi, keluarga tampak
bersih, namun Bp T tidak tampak bersih karena hanya diseka setiap hari dan
hanya 1 minggu sekali di mandikan menggunkan sabun dan keramas..
Praktik kesehatan gigi : Semua anggota keluarga terbiasa gosok gigi 2 kali
sehari, yaitu pada saat mandi pagi dan sore. Kondisi gigi anggota keluarga:
Bp. T gigi atasnya tanggal 2 buah dan bagian bawah tanggal 4 buah. Ibu M
gigi lengkap tidak ada yang tanggal.
Pelayanan kesehatan yang diterima keluarga adalah pelayanan kesehatan dari
Puskesmas dan pernah dirawat di rumah sakit pemerintah. Bp. T tidak pernah
kontrol ke Puskesmas baik untuk hipertensinya dan stroke yang diderita
26.
27.
G. Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan fisik pada setiap anggota keluarga terutama yang diidentifikasi sebagai klien atau sasaran pelayanan asuhan
keperawatan keluarga.
No.
Bp.T
200/130 mmHg
Ibu M
120/80 mmHg
An P
110/70 mmHg
An W
100/70 mmHg
BB: 73 kg;
BB: 55 kg;
BB: 48kg;
BB: 40 kg;
TB: 173 cm
TB: 158 cm
TB: 159 cm
TB: 151 cm
Nadi
86x/mnt
84x/mnt
80x/mnt
76x/mnt
Respirasi
18x/mnt
20x/mnt
20x/mnt
16x/mnt
Bersih, beruban
Bersih, beruban
Bersih, hitam
Bersih, hitam
Konjungtiva
Tidak anemis
Tidak anemis
Tidak anemis
Tidak anemis
Sklera
Tidak ikterik
Tidak ikterik
Tidak ikterik
Tidak ikterik
Fungsi penglihatan
Dapat melihat tanpa Dapat melihat tanpa Dapat melihat tanpa Dapat melihat tanpa
bantuan
d. Hidung+fungsi
penciuman
bantuan
bantuan
bantuan
minyak
kayu bau
minyak
minyak
kayu
putih+minyak tawon
Bersih,
putih+minyak tawon
dapat Bersih,
putih+minyak
putih+minyak tawon
tawon
Bersih,
dapat Bersih,
dapat menjawab
e. Telinga+fungsi
menjawab
menjawab
menjawab
pendengaran
pertanyaan
yang pertanyaan
yang pertanyaan
diajukan
suara
f. Mulut&gigi
yang
dengan diajukan
dengan diajukan
tidak suara
tidak suara
yang
pertanyaan
yang diajukan
dengan suara
yang
terlalu keras
terlalu keras
terlalu keras
ada Tidak
pembesaran kelenjar
ada Tidak
pembesaran kelenjar
nafas Bunyi
nafas
vesikuler,
suara vesikuler,
suara Bunyi
bising Terdengar
ada
pembesaran
Bunyi
S2)
tidak
kelenjar
S2)
dengan
Tidak
yang
yang
g. Leher
h. Dada
dapat
jantung
bising (S1-S2
Bunyi
nafas
vesikuler,
suara
bising
tekan
tekan
usus,
tidak
ada tekan
nyeri tekan
Pemeriksaan
ekstermitas
ekstermitas bawah
atas
dan 5
Genetalia
BAB+BAK
BAB 1x/hari
BAB 1x/hari
BAB 1x/hari
BAK lancar
BAK lancar
BAK lancar
BAK lancar
H. Harapan Keluarga
Keluarga Bp Ib berharap agar dapat segera disembuhkan dan petugas kesehatan dapat membantu masalah kesehatan yang sedang dihadapi
serta menjelaskan perawatan yang benar untuk keluarganya.
Analisa Data
No
1.
Data
Kemungkinan
Diagnosa
Penyebab
Keperawatan
Ketidak mampuan
Keluarga
Gangguan
keluarga dalam
komunikasi verbal
merawat anggota
pada Bp T keluarga
Bp T
Ketidak mampuan
Gangguan mobilitas
keluarga dalam
fisik pada Bp T
merawat anggota
keluarga Bp T
b) Keluarga menagtakan Bp T
Data Subyektif:
a) Keluarga mengatakan belum
mengerti tentang perawatan
penyakit stroke
b) Bp.T hanya sekali di bawa ke
Rumah Sakit
c) Bp T sulit untuk berkomunikasi
dengan kelurga lain.
d) Bp T ketika berbicara sulit
dimengerti oleh orang lain.
Data Obyektif :
a) Bp T terlihat bingung dan ketika
berbicara sulit untuk dimengerti
b) Wajah kadang kadang terlihat
pucat
c) TD : 200/130 mmHg
d) N : 86 x/menit
e) RR : 18 x/menit
2.
Data Subyektif
a) Keluarga mengatakan Bp T tidak
Kekuatan otot
5
1
a) TD : 200/130 mmHg
b) N : 86 x/menit
c) RR : 18 x/menit
3.
Data Subyektif :
Kurangnya
a) Keluarga
mengatakan
tentang manfaat
Gangguan interaksi
kemasyarakatan
Bp. T
sosialisasi
dan
keagamaan
c) Menurut
keluarga
berkumpul
atau
kalau
mengikuti
menolong
keluarga
kurangnya
SKORING
3
x1= 1
3
: aktual
PEMBENARAN
Bp T mengalami
gangguan
komunikasi
verbal
ditandai
dengan
bicara
Bp T pelo, wajah
terlihat
pucat
Kemungkinan 1
x2
=1
masalah
pendengar
Bp T memiliki
keinginan untuk
dapat diubah
sebagian
perawat
yang
memberikan
informasi
tentang
perawatan untuk
3
Potensial
x1
=1
masalah
penyakit stroke
Masalah
lebih
lanjut
belum
untuk dicegah
terjadi
adanya
tinggi
keinginan keluarga
untuk sembuh serta
adanya
Menonjolnya
masalah-
1
2
x1
dukungan
dari keluarga
Keluarga
merasakan adanya
masalah tidak
perlu
ditangani.
segera
ditangani
pelan pelan
untuk
berkomunikasi
dengan Bp T,
berkomunikasi
kadang kadang
juga
menggunakan
bahasa isyarat
dengan tangan
Total Skor
Diagnosa 2
Gangguan mobilitas fisik pada Bp T keluarga Bp T berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga dengan stroke diitandai pasien hanya bisa terlentang di
atas kamar tidur, pada ektremitas kiri mengalami kelumpuhan
NO KRITERIA
SKALA BOBOT
1
Sifat masalah 3
1
SKORING
3
x1= 1
3
: aktual
PEMBENARAN
Bp T mengalami
gangguan mobilitas
fisik
di
tandai
dengan
pasien
hanya
bisa
terlentang di atas
kamar tidur. Pada
ektermitsa
kiri
mengalami
kelumpuahan
2
Kemungkinan 1
masalah
1
2
x2
=1
Bp
memiliki
keinginan
untuk
dapat diubah
sembuh
sebagian
perawat
yang
melatih
mobilisasi
perawatan
dan
ada
untuk
penyakit stroke
Potensial
x1
=1
masalah
Selama
keluarga
sakit
Bp
untuk dicegah
mengontrolkan Bp T
tinggi
Menonjolnya
x1
=2
masalah-
Keluarga merasakan
masalah yang
tidak ditangani.
perlu
segera
pelan untuk
ditangani
berkomunikasi
dengan Bp T,
berkomunikasi
kadang kadang juga
menggunakan bahasa
isyarat dengan tangan
Total Skor
Diagnosa 3
Gangguan interaksi sosial pada keluarga Bp. Ib berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
keluarga tentang manfaat sosialisasi ditandai dengan kelurga jarang berinteraksi dengan
tetangga, Keluarga tidak pernah mengikuti kegiatan kemasyarakatan dan keagamaan dan
jarang mengobrol dengan tetangga.
Kriteria
Skala
Bobot
Skoring
Pembenaran
3/3x1=1
Keluarga
Bp
mengalami
kurangnya
keluarga
dengan
interaksi
lingkungan
1/2x2= 1
dapat diubah :
sebagian
memberikan
informasi
tentang
3/3x1=1
Menonjolnya masalah
0/2x1=0
interaksi
keluarganya.
Total skor
sosial
di
Tujuan
Umum
Setelah
Khusus
Kriteria
Intervensi
tindakan
keluarga Setelah
mampu
anggota
yang
Kriteria evaluasi
Standar
melakukan
mengalami
Gangguan
komunikasi verbal
Tuk 1 :
Keluarga mampu
mengenal masalah
penyakit stroke dengan :
a. Menyebutkan
pengertian
Verbal
tentang
penyakit stroke
Keluarga
menyebutkan
gangguan
dapat
fungsi
otak
karena
terjadinya
penyakit stroke
Verbal
Berikan
menjelaskan
kesempatan
kembali
keluarga
tentang
untuk
pengertian
c.
Menyebutkan
tanda
dan
verbal
gejala
penyakit stroke
wajah
menjadi
tidak
Menyebutkan
tanda
dan
gejala
penyakit stroke
Berikan
kesempatan
keluarga
Tuk 2
Keluarga
mampu
membantu
melatih
kegiatan pergerakkan.
mobilisasi dengan :
a. Keluarga
mampu
menggerakkan Bp
T
miring
Verbal
kanan
miring kiri
b. Membantu
menggerakkan jari
tangan Bp T
Verbal
mobilisasi
Tuk 3
Keluarga mampu
melakukan tindakan untuk
mengatasi masalah
gangguan komunikasi
verbal, tujuannya :
a.
Keluarga
mengerti tentang cara
dan manfaat rendam
kaki
Verbal
Keluarga
dapat
menjelaskan
melancarkan
peredaran
darah. Caranya:
1.
2.
3.
b. Keluarga dapat
melakukan
senam
kaki
Verbal
Keluarga
dapat
menjelaskan
melancarkan
peredaran
Keluarga
akibat daricperubahan
memprakpraktekkan
untuk
menghindari
dapat
cara-cara
perubahan
sensitifitas yaitu :
1.
c. Keluarga dapat
untuk menghindari
cara
mencegah
akibat
dengan
botol
jari-jari
tangan
jari
atau
mengepal
4.
Hindari
sandal/sepatu
yang
memakai
terlalu
sempit
Tuk 4
Keluarga dapat membatu Bp T dan
mengatasi
masalah
senam
gangguan
komunikasi
Melakukan
lingkungan
verbal
stroke
pada
modifikasi Verbal
yang
penderita
Dan
2.
dilakukan Tuk 1
Verbal
mengalami
Gangguan
mobilitas fisik
1. Keluarga
dapat
dengan
senam stroke Bp T
tujuan
melancarkan
c. mengajarkan cara
senam stroke
d. Membantu
melakukan
aktivitas
sesuai
dengan
kemampuan
e. Melatih mengerak
kan bagian badan
yang
mengalami
kelemahan
dapat
peredaran
Bp T untuk melakukan
aktifitas
sesuai
dengan
badanya
yang
3.
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan dalam
waktu 5x60 menit
masalah gangguan
interaksi
sosial
teratasi
Tuk 1
Keluarga
mengenal
masalah interaksi sosial
dengankriteria
keluarga
mampu :
a. Menjelaskan kembali
tentang
pengertian
interaksi sosial
Respon
verbal
Diskusikan dengan
keluarga tentang
pengertian interaksi sosial
Anjurkan keluarga untuk mengungkapkan
kembali pengertian interaksi sosial
b. Menjelaskan penyebab
terjadinya
gangguan
interaksi sosial
Respon
verbal
c. Menyebutkan kembali
manfaat interaksi sosial
Respon
verbal
Tuk 2
Keluarga
mampu
mengambil keputusan
untuk
mengatasi
masalah interaksi sosial
a. Menjelaskan kembali
akibat dari gangguan
interaksi sosial
b.
Mengambil
keputusan
untuk
mengatasi masalah
gangguan interaksi
sosial
Respon
verbal
Diagnosa
Implementasi
Hari/
tanggal
1.
Keperawatan
Gangguan
Komunikasi
Tuk 1
Verbal
berhubunagn
dengan
keluarga
tentang Sabtu,
Mendiskusikan
dengan
November
keluarga
tentang 2015
anggota keluarga
yang sakit
dengan
ketidakmampuan
keluarga merawat
Mendiskusikan
kembali
pengertian
stroke,
Sabtu,
November
2015