Professional Documents
Culture Documents
POSTTERM
PERSALINAN PRETERM
Bayi yang lahir pada usia kehamilan
37 minggu atau kurang (WHO)
Diagnosis
Penatalaksanaan
Tokolisis
(hindari apabila terdapat kontraksi uterus
regular dengan perubahan serviks)
Diberikan untuk :
Mencegah mortalitas dan mobiditas pada bayi premature
Memberikan kesempatan pada kortikosteroid
Member kesempatan transfer intrauterine
Optimalisasi personel
Beberapa macam obat :
Kalsium antagonis : Nifedipin
Obat -mimetik : terbutalin, ritrodin, isoksuprin, salbutamol
( efek terhadap neonates kecil tapi cukup banyak pada ibu)
Sulfas magnesikus dan antiprostglandin (jarang dipakai
krna efek samping)
Penatalaksanaan
Kortikosteroid
Untuk pematangan surfaktan paru
janin
Menurunkan insidens RDS, IVH
Diberikan pada usia kehamilan < 35
minggu dan tidak boleh diulang
PERSALINAN POSTTERM
kehamilan yang berlangsung
sampai 42 minggu atau lebih,
disebut juga kehamilan
serotinus.
DIAGNOSIS
Riwayat haid
HPHT harus yakin, siklus teratur
28 hari, tidak minum pil antihamil
setidaknya 3 bulan terakhir
Kehamilan postterm
kemungkinan diakibatkan :
Kesalahan HPHT
Keterlambatan ovula
DIAGNOSIS
Riwayat pemeriksaan antenatal
Tes kehamilan
Bila tes imunologik dilakukan
setelah telat 2 minggu -> hamil 6
minggu
Gerak janin
primigravida = terasa gerakan 18
minggu
multigravida = terasa gerakan 16
minggu
DIAGNOSIS
DJJ
Stetoskop Laennec = 18-20
minggu terdengar pertamax
Doppler = 10-12 minggu terdengar
pertamax
Tinggi fundus
USG
Radiologi
DIAGNOSIS
Pemeriksaan lab
Kadar lesitin/spingomielin
Kadar ATCA
Sitologi cairan amnion
Sitologi vagina
TATALAKSANA
Pengelolaan aktif : melakukan
persalinan anjuran pada usia
kehamlian 41 atau 42 minggu
Pengelolaan pasif : memandang
bahwa persalinan anjuran beresiko,
terutama resiko persalinan operatif
sehingga dianjurkan dilakukannya
pengawasan sampai persalinan
timbul dengan sendirinya atau timbul
indikasi mengakhiri kehamilan