You are on page 1of 7
KEGIATAN CES DLINDONSIA Kementerian Energi dan Sumber Dara Mineral Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral AGENDA STATUS CCS DI INDONESIA ‘TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN CCS DI INDONESIA ‘STRATEGI PENGEMBANGAN CCS DI INDONESIA ‘SKEMA PENDANAAN, PEMANGKU KEPENTINGAN CCS DI INDONESIA PUSAT KEUNGGULAN CCS DI INDONESIA (Qin En _ iy STATUS CCS DI INDONESIA © Komponen etnoog CS toah cgunakan indut migae sia bborapa dotadeyeng lak Separas 0, sala becarsussh sz agunakan paca proses penglargan gas bun. Tranepriaa CO, ‘melas pipa drat den bonah Int susahferslandarias etl CO, ke esta resenoa mings an ‘Sule: Sodan eruk apat dak dengan aman, Ol Ingonsea, bberapsapangan gs dengan ‘andungan C0, tng ean merggunekan CO, removal lat snk memusankan impute CO, dat ‘26 bum yang ierprosukst pina CO, jot’ unuk mennglatan prod inj ug lah ka ‘Seeara mandala coh boboropa indus migas nasonal ‘© Badan Pensttin den engomeangan Ener dan Sumbar Daa Mineral Sadan Litbang ESDM lah ‘membangun alan svaegsnaslona dan mternaiona meng poten pengembangan CCS ‘rears itor nsonsea Tahun 2006, LEMIGAS, Pertamin dn Sots lala jan poten {pitas CCS EOR al lapargan Sang. Tanun 2058, LEMIGAS, Petamin, dan Shes meakukan identi ptersproyek CCS a Indonesia. ‘© Tahun 2009, Kelompok Kerja CCS terri dar Kementarian Eno dan Sumber Day Mineral (ESI, Kernenoran Lngkungan Mew, Perusahaan Lsi¢Nogsra, Shel Kone Nesta Indonesia. Wars Emory Counc ucing Pemaneiah Inggremetunestan bats Ral aja elmen kunci 60S ot Indonesia rep ekelog capture, metod taper. fomaslgeclogl unk penympanan CO, dan sepekrequas seta ean, ‘¢ Tahun 2010 ingga 2011, LEMIGAS dan Total indonesie maken Kolar i mel kajan egltan CCS a Kaimantan Timur Dalam kirun wat yang ema, LEMIGAS pga maak Kelaboras rect dongan Koroan ntfutos of Gooscncas and ineral Resoucas Gr STATUS CCS DI INDONESIA nian) ‘6 Tahun 2012 LEMIGAS meluncurkan buku has suc bersama dengan BAPPENAS, Prtaina, ‘Asian Dovolopmont Bank. dan Gla! COS institute (GCOS). Sua i merupakanklantan. ‘ekorndastKelompok Kara CCS 2000 mencakup Kenia knolog dn kas una pet proyek CCS a Sumatera Selatan, went sumer CO, dat panang arc dn inst, [stm kapasias srnpan CO, pada formas lapsan bahar, sql, dan reserva’ mink dan 2s revs reguasl dan kebjkn yang dapat memayung Kegan COS, skema pemajoa, enerenan publi, dan menusun roadmap plot proyek OCS d donesia sebagal basis. Pengenbangon demonsasanKomersial GCS proyek ke defn 1 Kurun wakts 2012 dan 2013, LEMIGAS, Dijon Nigas, Petamia, htsublst Hoary Ics, dan JCOAL rlakukan tan integrasi CCS dengan pengombangan coal o quid (CTE) plan awe atu bara alr rendan meric qu i Wiayah Sumatare Sela. © Hasi-nastkajan CCS Indonesia dpubthashan dberbaal fou danuralnasinal dan ‘eterasional sta lEA nap Seres eds Corban Capture Stooge Ravew. © Tenolog juga telah dal beberapa perguruan tng rasina. Inst Tekcog| Bandung (To) veera sama dengan Peramina, dan Kyoto Unveratymeakukan asesmen ava Imglrentasi CCS at lgangen Guna, Jawa Tru ej 2071 Kaj akan akan Naga 2016 alas dukungan ADB. ‘Pete! atkasi ioonery and CCS (BECCS) Indonesia sebagai bagian dor mig’ perubahan kam rej partauan Unt Kea Presiden Bidang Pengawassn dan Pengendalan Pembargutan (Ux). Bekeyaaama dengan KESOM,Sekoah Onis dan Marjeme 8, dan indonesia. atonal Commies for Apped Syston ArayagNCASA). UK mendorong nstane tat Imolakukanetploras trhacappaluang BECCS dalam memenuh Roman naonesia qu os CCS Milestones in Indonesia eae dy Sojit & Mitsubishi: Investigating CO, storage Suny so tony cos potential combined with tei! ployment in 2 aS frames eye + MeTIJepan _ “ccs. | demonstration Fe wicam KIGAM eee 2003-2005 ) 2008 shel Total Indonesi: | m8 SCOAL: Joint develop Maitiyeare joint + Schedule for 2 ees rarea research Torae | Inectiontoon QYGOAL ‘proposals that have | AUTOTAL field | Plate Fens toatreck gery Economica! study ermal aig Ufereo, ton TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN CCS DI INDONESIA ‘Tantangan pengembangan CCS di Indoensia adalah mengitegrasikan komponen teknologi dan ‘aktvta parsial CCS yang sudah mapan di Indust migas ke dalam suatu proyek CCS. Kendala [utara yang dhadapi adalah ©. Keterbatasan pengalaman teknis dalam apalkasi CO,-EOR atau yang ber penyimpanan CO, bawa permukaan lainya, «©. Kesulian penyediaan pendanaan stas kenaikan biayainsalasi CCS. Investastambshan yang akan menyebaban biaya energl menjadi lebih matal akan menghadapiresistensi pubik dan potik ‘9 Bolum ada reguasi Khusus mengatur aktvtas CCS sebagai satu kesatuan yang integral Apalkasi CCS dengan EOR merupaksn opsi paling atakif tuat Indonesia. Hasi stuct LEMIGAS a Sumatera Selatan terhadap 98 lapangan minyak, merepresentasikan hampir 60% isi aval minyak cl wilayah tereebut, menunjukan ada potens! tamanan produ! minyak sekar 480 juta barel dan mampu meyediakan tuang por penyimpanen setara 82 juta ton CO,, (CCS juga dapat menjadi solusi pengembangan CTL stau C1G di indonesia. Fisilitas proyek inl tergantung pada biaya penanganan CO, sebaga produk sampingan dari proses konvesi batubara kalorlrendah menjadi syngas. Setogal lusts, untuk menghaskan {50 tiMscta syngas dari fe 1 juts ton per tahun batubara akan menghasilean CO, sekitar 45 jtaton per tahun, Hanya teknolog’ CCS yang dapat mengendalkan potensi emisl yang besar tersebut (iri iy stan TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN CCS DIINDONESIA (anjvan) Dari ssi pondanaan, tebuka peluang bagi pemerintah Indonesia memanfaatkan dana miigas! perubahan kim metal insttusi bilateral dan multiateral. Dperkirakan, tordapat soktar lebih ‘ari 21 miliar dolar komitmen global untuk mendukung pengembangan CCS dl seluruh dunia, Dari jumiahtersebut, hanya sekitar 60% yang telah dialokasikan, Melalu Indonesia Climate Change Trust Fund (CTF, suatu badan pendanaan nasioal di bidang perubahan ikl, cinarapkan dapat manarik sumberdaya keuanganinternasicnal untuk mendukung ‘pengembangan CCS oi Indoonsia. Paketinzantf 1994 untuk EOR yang memborkan bagi hai ingga 35% bagi Konraktor dan bebas pajak untuk proyek trait clan development ‘mechanism (COM) juga dapat menjadi stimulus. The conferance of tho partes (COP) 16, 2010 {i Cancun Mexico, telah menetapkan CCS sebagai COM pryek. PPeraturan dan perundang-undangan yang terdapat di sektor migas dan lingkungan hidup terkat masing-masing aktiitas CCS dapat cladopasi untuk mengatur Kegiatan CGS, sami ‘menyiapkan peraturan yang komprehensi.Peraturan Menteri ESDM No.1 Tahun 2008 dapat dijadkan referensi dalam mengadaptasi ransportasi CO,, Peraturan Mentert LH No.13 tahun 2007 dapat dijackkan ondasi dan basis dalam mengembangkan lebih jauh Kerangka aturan Untuk penyimpanan CO, pada formas! geologi, Untuk aspek Kesehatan dan keselamatan Kerja ‘dapat merjuk pada UU Nomer 1 tahun 1970 dan Peraturan Menteri ESDM Nomor 300 tahun 1997. STRATEGI PENGEMBANGAN CCS DI INDONESIA 6 Pilot proyek merupakan tahapan penting dari suatu proses pengembangan teknolog Pile pryek harus dapat menghasikan informasl yang memungkinken prediks| kondis ‘kala komersial seakurat mungkin dapat clilakukan Inisisi plot proyek CCS beryjuan Untuk mengkonfirmas kelayakan penyimpanan CO2 di suatureservoar, meningkatkan tingkat pemahaman dan keyakinan pemangku kepertingan disemua level terhadap teknologi CCS, memasiltasi pembangunan kapasitas nasional dalam bidang CCS, ‘member pengalaman dan pengetafuan mengoperasikan proyek CCS, memahami lebih {alam proses CO2-EOR bila penyimpanan CO2 drangkakan dengan aplikasi EOR, Untuk mendapatkan informasi yang. dipertukan dalam perumusan Kerangka aturan (CCS, mensintesainformasi yang ciperotch dar plot pro/ek sebagal basis asesmen komersiaitas CCS dengan atau tanpa EOR, ‘2 Untuk mengurangibiaya pilot proyek CCS d Indonesia dusulkan menggunakan CO; yang énasikan dari pengilangan gas bumi dan reservost minyak depleted sebagai penyimpan CO.. Jarak antara sumber dan reservoar maksimal dalam radius kurang 100 kn. Skala plot adalah injeks 50 hingga 100 ton CO, pei hai selama beberapa bulan, Baik sumber CO, maupun reservoar minyak yang aiplih seyogyanya mementhi prasyarat untuk pengembangan proyek Ke tahap demorstats atau korersil Ory STRATEG! PENGEMBANGAN CCS DI INDONESIA (aniutar) SKEMA PENDANAAN Sila panna usa pot coat mena Mh yng asain mea ICCTF hn st Sraasrn Sonat beg Pat ante Proje COR tein pes oni pt regen one ng apalan Un ajo oval oye sos PEMANGKU KEPENTINGAN CCS DI INDNESIA Pemangku kepentingan CCS di Indonesia ted dar: © Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bertanggung jawab terhadap lstrik dan energi primer. Sebagai regulator kegiatan eksploras,preduksi. pr transportasi penyimpanan, dan niaga migas dan semua akties terkaltkege (2 Kementerian Lingkungan Hidup mengatur emisiudara ai, dan tanah sera ‘semua perusahaan termasuk kegiatan migas atas kepatuhanterhadap peraturan lingkungan hidup, sehingga akan dapat berperan sential dalam penyusunan leo ces. ‘© Kementerian Keuangan memberkan persetuluan angcaran Negara dan hibah ser ketentuan pajak dan insent anya untuk suatuproyek CCS, © Kementerian Riset dan Teknolog| mengkoordinir pengembangan ipek, melakuken feemulasi dan implementasi kebjakan dan program kegatan Inte cisektr publ ‘swasta. Bersama-sama dengan BPPT, Kementeran Rstek berperan melakuka ‘asesmen teknoogi CCS yang digunakan, (© Kementerian Transportasibertanggung jawab teshadap aspek transportasi dara da laut. Bersama dengan KESDM ikut mengatur dan mengawasitransportasi CCS le Pipa lau, pongapalan, dan trucking CO,. ‘© Kementerin Kehutanan mengontrol penggunaan Isha hutan sehingga diperuk persetujuannya alas instalasijalurpipa atau penyimpaan CO, bawa permukaan 2. essen . oe PEMANGKU KEPENTINGAN GCS DI INONESIA dioyitany Pemangku kepentingan CCS ai Indonesia ted dar: ‘© Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigras betanggung jawab atas pengawasan Kesehatan dan keselamatan kerja dalam suatu proyek CCS, © Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (@APPEHAS) bertanggung jawab atae perencanaan perbangunan nasional dan juga bertanggung jawab melakukan koor! hibah yang berasal dar sumber pendanaan internasioral ‘© SKK Migas bectanggung jaab atas aapek bsnis dari egiatan hulu migas. Kegiatar investas CCS yang melbatkan indus migas perl pesetujuan SKK Migas. ‘© BPH Migas bertanggung jawab atas aspek bsniskegictan hr migas eehingga transportasi CO, yang memanfaatkan jalurpipa gas alam memeukan supervsi SP Migas. ‘© Dewan Nasional Perubahan kim (ONP) sebagai penanggung jawab formulas dan Implementasi kebjakan dan strategierkat perubahan kim, © Perguruan Tinggi sesuai dengan UU Nomor 18 tahun 2002 berfungs! membentuk ‘sumer daya manusiaiptek dan bertanggung jawab meningkatkan Kemampuan litans sesuai dengan kemajuan itek ‘© Pemangku kepentingan yang penting lainya dalam pengembangan CCS dl Indonesia adalah Pertamina dan PLN, (rE PUSAT KEUNGGULAN CCS DI INDONESIA '® Pengembangan CCS yang selaras dengan kepentingan nasional memeriukan koordinasi semua pemangku kepentingan. Dengan kapabiltas tekris dan kewenangan regulasi yang dimilki, Kementerian ESDM dapat menjadi fokal pin kegiatan CCS di Indonesia yang secara operasional dapat diakukan oleh Badan Litbang ESDM. Pembentukan fokal poin bertyjuan untuk: > Menciptakan pusat Keunggulan CCS di Indonesia; > Mengkoordinasikan pengembangan CCS dilndonesia serta memfasilasi pelaku bisnis yang berminat dalam pengembangan CCS; > Mempromosikan kebutunan prioritas industr dalam aspek teknis, pendanaan, ltbang, serta kebijakan yang texkait dengan CCS: > Memberikan masukan kebijakan kepada pemerintah mengenai isu reguiasi ddan mekanisme pendanaan termasuk insenif yang diperlukan terkait pengembangan CCS; > Memfasitasi forum untuk mendorong pertutaran informasi, membangun jjaring dan meringkatkan kapabiltas dalam bidang CCS, > Memfasiltasi kerjasama dengan pemangku kepentingan di bidang energi ddan perubahan iki. Terima Kasih www.lithang.esdm.go.id

You might also like