You are on page 1of 12

Klaten

Pariwisata

Stasiun kereta api Klaten (tahun


1903-1910)
Candi Prambanan
Candi Sewu
Di Jatinom, upacara tradisional Sebaran Apem Yaqowiyu diadakan setiap bulan Sapar .
Di Palar, Trucuk, Klaten bersemayam pujangga dari Kraton Solo bernama Ronggo
Warsito . Keindahan alam dapat dinikmati di daerah Deles, sebuah tempat sejuk di
lereng Gunung Merapi . Rowo Jombor tempat favorit untuk melihat waduk. Terdapat
juga Museum Gula, di Gondang Winangun yang terletak sepanjang jalan Klaten Yogyakarta .
Di Kecamatan Tulung sebelah timur terdapat serangkaian tempat bermunculannya mata
air pegunungan yang mengalir sepanjang tahun, dan dijadikan obyek wisata. Wisata yang
bisa dinikmati di sana adalah wisata memancing dan pemandian air segar. Banyak tempat
pemandian yang bisa dikunjungi baik yang berbayar maupun tidak berbayar, seperti
Umbul Nilo (gratis), Umbul Penganten (gratis), Umbul Ponggok (berbayar), Umbul
Cokro (berbayar) dan umbul lainnya. Namun kalau untuk wisata memancing semua harus
berbayar karena dikelola oleh usaha warga. Letak pemancingan yang terkenal adalah di
desa Janti. Sambil memancing pengunjung dapat juga menikmati masakan ikan nila, lele,
atau mas goreng berbumbu sambel khas dengan harga sangat terjangkau. Tiap hari libur
perkampungan ini sering mengalami kemacetan karena membludaknya pengunjung dari
kota Solo, Semarang dan Yogya.
Di Kecamatan Bayat, Klaten , tepatnya di kelurahan Paseban, Bayat, Klaten terdapat
Makam Sunan Bayat atau Sunan Pandanaran atau Sunan Tembayat yang memiliki
desain arsitektur gerbang gapura Majapahit . Makam ini menjadi salah satu tempat
wisata ziarah Para Wali . Pengunjung dapat memarkir kendaraan di areal parkir serta
halaman Kelurahan yang cukup luas. Setelah mendaki sekitar 200 anak tangga, akan
ditemui pelataran dan Masjid. Pemandangan dari pelataran akan nampak sangat indah di
pagi hari.

1
2

4
5

Wisata Kuliner
Ayam Bakar Klaten
Sate Kambing
Wisata Kerajinan
Payung Kertas - Juwiring
Wisata Alam Dan Tempat
Rowo Jombor
Deles

6 Menara Air Klaten


[sunting ]Pendidikan
Di kabupaten Klaten memiliki beberapa lembaga pendidikan tinggi seperti :
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Universitas Widya Dharma Klaten


STIKES Muhammadiyah Klaten
Akademi Akuntansi Muhammadiyah Klaten
Poltekes Negeri Surakarta Jurusan Kebidanan
STIA Madani Klaten
Pusat Kegiatan Belajar Masyrakat(PKBM)Dewi Fortuna
Stikes Duta Gama Klaten
Politektik Manufakturing (Polman) Ceper
Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah ( STAIM ) Klaten, dulunya IAIM
Sekolah Tinggi Hindu Dharma ( STHD )

semboyan Bersih Indah dan Rapi (BersInaR)

Denpasar
Pariwisata
Perkembangan pariwisata dan daya tarik pulau Bali, secara tidak langsung telah
mendorong kemajuan pembangunan di Kota Denpasar. Pada tahun 2000, jumlah
wisatawan mancanegara yang datang berkunjung mencapai 1.413.513 orang, dan
menempatkan jumlah wisatawan terbanyak dari Jepang kemudian disusul dari Australia
, Taiwan , Eropa , Inggris ,Amerika , Singapura dan Malaysia .
Kebijakan pengembangan pariwisata di Kota Denpasar menitikberatkan pada pariwasata
budaya berwawasan lingkungan. Sebagai salah satu sentra pengembangan pariwisata,
Kota Denpasar menjadi barometer bagi kemajuan pariwisata di Bali, hal ini dapat dilihat
dengan munculnya berbagai hotel berbintang sebagai sarana menunjang aktifitas
pariwisata tersebut.
Pantai Sanur merupakan salah satu kawasan wisata pantai yang ramai dikunjungi.
Sementara Lapangan Puputan merupakan kawasan ruang terbuka hijau di Kota Denpasar
sekaligus berfungsi sebagai paru-paru kota.
Pendidikan

Lapangan Niti Mandala di Renon, Denpasar.


Di Kota Denpasar telah berdiri beberapa perguruan tinggi diantaranya Institut Seni
Indonesia Denpasar .

Pendidika
n formal

SD atau MI
negeri dan
swasta

Jumlah
satuan

229

SMP atau MTs SMA atau MA


negeri dan
negeri dan
swasta
swasta
59

34

SMK
Pergurua
negeri dan
n tinggi
swasta
29

25

Data sekolah di Kota Denpasar


Sumber:[17]
[sunting ]Pelayanan umum
Untuk melayani kebutuhan air bersih bagi masyarakat Kota Denpasar, dilayani oleh
PDAM Kota Denpasar, dan sampai tahun 2003 telah dapat melayani 64.82 %
penduduknya. Sumber air baku PDAM Kota Denpasar adalah air permukaan dan sumur
dalam yang pengolahannya mengunakan Instalasi Pengolahan Air Lengkap (IPAL).
Sedangkan sistem pengalirannya mengunakan sistem gravitasi dan pemompaan.[11]
Dalam penanganan masalah sampah , pemerintah Kota Denpasar memanfaatkan Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Desa Sanur Kauh , Kecamatan Denpasar Selatan
seluas 40 Ha. Dari data tahun 2002, jumlah timbulan sampah Kota Denpasar adalah
sebanyak 127.750 m, sebagian besar adalah sampah domestik yang mencapai 71.14 %.
Namun volume sampah yang telah tertangani baru sebanyak 1.904 m, sehingga
banyaknya sampah yang belum terlayani adalah 125.846 m atau 98.5 %.[11] Mengatasi
hal tersebut pemerintah kota dengan masyarakat menerapkan sistem swakelola guna
mengatasi masalah penumpukan sampah di TPA tersebut.[18][19]
Olahraga, Seni dan Budaya
Klub utama sepakbola Perseden Denpasar merupakan klub sepakbola kebanggaan
masyarakat Kota Denpasar, dan menjadikanStadion Ngurah Rai sebagai markas dan
tempat pertandingan laga kandang.
Sementara seni dan budaya di Kota Denpasar secara garis besar identik dengan seni dan
budaya Bali umumnya, walau di sini telah terjadi interaksi perpaduan dengan budaya lain
seiring dengan kedatangan para wisatawan dari berbagai kalangan. Namun nilai
tradisional yang dijiwai oleh ritual-ritual agama Hindu masih kental mewarnai kota ini.
[24]
Peranan Adat Bali masih mengakar pada masyarakat Kota Denpasar, Adat Bali yang
dimaksud meliputi, nilai, norma dan perilaku dalam masyarakat umumnya pada sistem
kekeluargaan patrilineal . Namun seiring zaman beberapa hukum adat yang berlaku
mulai dipertentangkan oleh masyarakatnya, terutama dalam masalah gender dan
pewarisan.[25]
Pers dan Media
Pemerintah Kota Denpasar memiliki stasiun radio penyiaran, bernama RPKD (Radio
Pemerintah Kota Denpasar ) yang didirikan tahun 2002, pada frekuensi 91.45 FM.
Radio ini ditujukan kepada layanan informasi lalu lintas guna menciptakan keamanan dan

kenyamanan bagi pengguna jalan di Kota Denpasar.[26]


Bali TV merupakan stasiun TV swasta di Kota Denpasar, dan masih satu kelompok
usaha dengan Bali Post , Denpasar Post , danRadio Global . Beberapa surat kabar
yang menjadikan Kota Denpasar sebagai pusat penerbitannya antara lain Radar Bali dan
Warta Bali . Sementara beberapa stasiun radio penyiaran yang ada di kota ini antara lain
Radio Gema Merdeka , Radio Aneka Rama dan sebagainya.

Padang
Pendidikan
Artikel utama untuk bagian ini adalah:
Perguruan Tinggi di Padang

Pendidikan di kota Padang dan

Kampus Universitas Andalas di


Limau Manis
Kota Padang sejak dari zaman kolonial Belanda telah menjadi pusat pendidikan di
Sumatera Barat. Tercatat pada tahun 1864 , jumlah pelajar yang terdaftar di sekolah
yang ada di kota ini sebanyak 237 orang.[71]
Untuk memberikan pelayanan dan kemudahan bagi siswa dan orang tua murid,
pemerintah kota bekerja sama dengan UNP dan Telkom sejak 1 Juli 2010 kembali
menyelenggarakan Penerimaan Siswa Baru (PSB) Online untuk sekolah negeri jenjang
SMP dan SMA, dengan perbaikan pola dan sistem dibandingkan tahun sebelumnya.[72]
[73] Sistem yang telah diterapkan sejak tahun 2006 ini,[72] akan memotivasi sekaligus
memudahkan seluruh siswa yang akan melanjutkan pendidikannya di masing-masing
tingkatan pendidikan. Mereka dapat memilih sekolah favoritnya berdasarkan rangking
nilai yang mereka dapat dan diketahui secara langsung dan transparan.[74]
Saat ini, perguruan tinggi yang berada di kota ini terdiri atas universitas , institut ,
sekolah tinggi , akademi dan politeknik , di antaranyaUniversitas Andalas dan
Politeknik Negeri Padang yang berlokasi di Limau Manis, Universitas Negeri Padang
(sebelumnya bernama IKIP Padang) di Air Tawar, Institut Agama Islam Negeri Imam
Bonjol di Lubuk Lintah, Politeknik Kesehatan Padang di Siteba, danAkademi
Teknologi Industri Padang di Tabing. Beberapa perguruan tinggi swasta juga berada di
kota ini, seperti Universitas Bung Hatta yang terletak di pinggir pantai Ulak Karang,
Institut Teknologi Padang yang terletak di jalan Gajah Mada, dan Universitas
Muhammadiyah Sumatera Barat yang terletak di Pasir Jambak.
Perpustakaan Daerah Sumatera Barat terletak di kota Padang termasuk salah satu
perpustakaan terbaik di Indonesia, dengan jumlah koleksi yang mencapai 30.000 judul,

termasuk fasilitas dan pengelolaan yang maksimum, serta jumlah pengunjung pustaka
yang tinggi.[75] Setelah gempa bumi kegiatan Perpustakaan Daerah Sumatera Barat sejak
1 Februari 2010 untuk sementara dipindahkan ke Tabing, menunggu pembangunan
gedung baru yang sebelumnya mengalami kerusakan parah.[76]
Pendidik SD atau MI
an
negeri dan
formal
swasta
Jumlah
satuan

477

SMP atau
MTs negeri
dan swasta
129

SMA
MA
SMK
Perguru
negeri dan negeri dan negeri dan an tinggi

swasta
swasta
swasta
49

10

42

58

Data sekolah di kota Padang


Sumber:[77][78][79]
[sunting ]Kesehatan
Artikel utama untuk bagian ini adalah:

Kesehatan di kota Padang

Sebagai ibukota provinsi, kota Padang telah memiliki beberapa pusat fasilitas kesehatan
yang cukup lengkap di provinsi Sumatera Barat. Selain memiliki beberapa rumah sakit
yang bertaraf nasional, rumah sakit tersebut juga telah didukung oleh beberapa perguruan
tinggi yang berkaitan dengan kesehatan. Salah satunya adalah Rumah Sakit Umum Dr.
M. Djamil [80] yang berafiliasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan
Politeknik Kesehatan Padang. Setelah gempa 30 September 2009, kondisi bangunan dan
peralatan rumah sakit ini memprihatinkan.[81] Rumah Sakit M. Djamil saat ini tengah
berusaha memperbaiki program Hospital Disasteruntuk mengantisipasi kejadian serupa
nantinya.[82]
Pemerintahan kota Padang sendiri juga telah memiliki rumah sakit yang bernama Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. Rasidin .[83] Untuk memberikan pelayanan yang maksimal,
pemerintahan kota Padang juga telah mendirikan sebanyak 20 buah puskesmas dan 58
buah puskesmas pembantu pada wilayah kecamatan di kota ini. Untuk tahun 2007 , satu
puskesmas di kota Padang rata-rata melayani 41.000 orang. Angka ini lebih tinggi dari
konsep ideal wilayah puskesmas yang hanya untuk melayani 30.000 orang saja, sehingga
jika ditinjau dari penyebaran, sarana kesehatan sudah memadai. Namun jika ditinjau dari
aspek mutu pelayanan kesehatan masih jauh dari yang diharapkan.[84]
Data kesehatan kota Padang
Izin Praktik
Dokter spesialis
Dokter umum
Dokter gigi

Jumlah
36
100
36

Bidan

407

Perawat

214

Asisten Apoteker

373

Apotek

180

Optikal

25

Toko obat

98

Rumah bersalin

55

Klinik pengobatan
tradisional

31

Sumber:[84]
Selain itu, di kota ini juga terdapat rumah sakit yang dikelola oleh BUMN , Kepolisian ,
TNI AD dan pihak swasta . PT Semen Padang saat ini merelokasi Rumah Sakit
Semen Padang ke kawasan baru, yang dirancang berlantai tujuh dengan luas tanah 19.500
m[85] dan diperkirakan dapat beroperasi pada tahun 2011.[86] Rumah Sakit Tentara Dr.
Reksodiwiryo yang dikelola oleh TNI AD terletak pada kawasan cagar budaya Ganting.
Rumah sakit ini berdiri pada komplek bangunan peninggalan zaman Belanda dan
sebelumnya merupakan tempat peristirahatan para tentara kolonial.[53] Rumah Sakit
Selasih merupakan rumah sakit swasta yang dikelola secara bersama dengan pihak
Kumpulan Perubatan Johor (KPJ) Sdn Bhd dari Malaysia ,[87] namun akibat gempa
bumi 30 September 2009 rumah sakit ini mengalami kerusakan berat.[88]
Perhubungan
Artikel utama untuk bagian ini adalah:

Perhubungan kota Padang

Angkutan kota di
Padang

Stasiun kereta api


Tabing , Padang
Pada awalnya rute
utama yang
menghubungkan
kawasan rantau (kota Padang) dengan darek(pedalaman Minangkabau) masa lalu, adalah
jalur yang pernah ditempuh Raffles pada tahun1818 untuk menuju Pagaruyung
melalui kawasan Kubung XIII di kabupaten Solok sekarang.[112]
Saat ini ada tiga ruas jalan utama yang menghubungkan kota Padang dengan kota-kota
lain di Sumatera. Jalan ke utara menghubungkan kota ini dengan Kota Bukittinggi , dan
di sana bercabang ke kota Medan dan Pekanbaru . Terdapat pula cabang jalan di dekat
Lubuk Alung ke arah kota Pariaman . Jalan ke timur menuju kabupaten Solok dan kota
Solok , yang tersambung dengan Jalan Lintas Sumatera bagian tengah. Sebelumnya, di
Arosuka terdapat persimpangan menuju kabupaten Kerinci melalui kabupaten Solok
Selatan . Jalan ke selatan yang menyusuri pantai barat Sumatera menghubungkan kota
Padang dengan provinsi Bengkulu , melaluikabupaten Pesisir Selatan .

Terminal Regional Bingkuang (TRB) berada di Air Pacah dan selesai dibangun tahun
1999 . Terminal ini menggantikan Terminal Lintas Andalas di Olo Ladang. Penggunaan
TRB ini tidak seperti yang diharapkan, dan sampai beberapa tahun sesudahnya belum
juga dapat menggantikan terminal lama.[113] Setelah gempa tanggal 30 September 2009,
TRB dialihfungsikan sebagai kantor pemerintahan daerah kota Padang untuk sementara
waktu.[114]Namun setelah keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2011,
tentang persetujuan relokasi pusat pemerintahan Kota Padang, kawasan TRB kemudian
dialih fungsikan menjadi kawasan pusat pemerintahan kota. Akibatnya saat ini Padang
menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang tidak mempunyai terminal.[115] Selanjutnya
sebagai pengganti pemerintah Kota Padang membangun terminal angkutan penyangga
pada 3 lokasi yakni, arah utara di Lubukbuaya Kecamatan Kototangah, arah selatan di
Gaung Kecamatan Lubukbegalung dan arah timur di Bandarbuek Kecamatan
Lubukkilangan.
Penemuan cadangan batubara di kota Sawahlunto mendorong Pemerintah Hindia
Belanda membangun rel kereta api serta rute jalan baru melalui kota Padangpanjang
sekarang, yang diselesaikan pada 1896 .[116] Jalur kereta api ini selain menghubungkan
kota Padang dengan kota Sawahlunto, juga mencapai kota-kota lain seperti kota Solok,
kota Pariaman, kota Padangpanjang , kota Bukittinggi dankota Payakumbuh . Saat ini
rel kereta api yang aktif hanyalah jalur Pariaman-Padang untuk kereta api wisata, dan
Teluk Bayur-Indarung untuk pengangkutan semen.
Angkutan dalam kota dilayani oleh bis kota, mikrolet dan taksi. Selain itu di pusat kota
masih dapat ditemukan bendi (sejenis kereta kuda), sedangkan ojek biasanya beroperasi
di perumahan dan pinggiran kota.
Kota Padang memiliki beberapa kawasan pelabuhan . Tercatat sejak tahun 1770
diberangkatkan dari pelabuhan kota ini 0,3 miliar pikul lada dan 0,2 miliar gulden emas
per tahunnya.[117] Pelabuhan Muara sekarang ini berfungsi melayani transportasi laut
untuk kapal ukuran sedang terutama untuk tujuan ke atau dari kabupaten Kepulauan
Mentawai dan kawasan sekitarnya. Sedangkan pelabuhan Teluk Bayur melayani
pengangkutan laut untuk ukuran kapal besar baik ke kota-kota lain di Indonesia maupun
ke luar negeri. Pelabuhan Teluk Bayur mulai beroperasi pada tahun 1892 , dan
sebelumnya bernama Emmahaven. Sekarang kedua pelabuhan ini dikelola oleh PT
Pelindo II .
Sampai tahun 2005, Bandar Udara Tabing melayani perhubungan udara Padang dengan
kota-kota lain. Bandar udara ini yang tidak dapat didarati oleh pesawat berbadan besar,
dan karena itu dapat mengimbangi naiknya jumlah calon penumpang. Pengembangannya
terbatas karena posisinya yang terhalang Gunung Pangilun dan Bukit Sariak.[118] Maka
tanggal 23 Juni 1999 ditetapkan lokasi baru pengganti bandar udara ini.[119] Dengan
selesainya pembangunan Bandar Udara Internasional Minangkabau [120] di Ketaping ,
kabupaten Padang Pariaman , penerbangan sipil dialihkan ke bandara baru tersebut.
[sunting ]Pariwisata
Artikel utama untuk bagian ini adalah:

Pariwisata kota Padang


Museum Adityawarman di Padang

Klenteng See Hin Kiong di Padang


Kota Padang terkenal akan legenda Sitti Nurbaya dan Malin Kundang , dan saat ini
kota Padang sedang berbenah ke arah pembangunan kepariwisataan.[140]
Kota ini memiliki sebuah museum yang terletak di pusat kota yang bernama Museum
Adityawarman , yang memiliki gaya arsitektur berbentuk rumah adat Minangkabau
(Rumah Gadang ), model Gajah Maharam. Di halaman depan museum terdapat dua
lumbung padi. Museum ini mengkhususkan diri pada sejarah dan budaya suku
Minangkabau, suku Mentawai dan suku Nias. Museum ini memiliki 6.000 koleksi.
Di kawasan pelabuhan Muara banyak dijumpai beberapa bangunan peninggalan sejak
zaman Belanda. Beberapa bangunan di kawasan tersebut ditetapkan pemerintah setempat
sebagai cagar budaya. Di antaranya adalah Masjid Muhammadan bertarikh 1843 ,
yang merupakan masjid berwarna hijau muda yang dibangun oleh komunitas keturunan
India. Cagar budaya lain, Klenteng Kwan Im yang bernama See Hin Kiong tahun 1861
kemudian direnovasi kembali tahun1905 setelah sebelumnya terbakar.[141] Dari
sehiliran Batang Arau , terdapat sebuah jembatan yang bernama jembatan Sitti Nurbaya.
Jembatan itu menghubungkan sebuah kawasan bukit yang dikenal juga dengan nama
Gunung Padang. Konon, pada bukit ini terdapat kuburan Sitti Nurbaya.[142] Kawasan
bukit ini juga dahulunya menjadi tempat pemukiman awal masyarakat etnis Nias di kota
Padang.[143]
Kemudian di pelabuhan Teluk Bayur terdapat beberapa kawasan wisata seperti pantai
Air Manis, tempat batu Malin Kundang berdiri.[144] Selain itu, terus ke selatan dari
pusat kota juga terdapat kawasan wisata pantai Caroline, dan pantai Bungus,[145] serta
sebuah resort Wisata yang terletak di pulau Sikuai .[146]
Sedangkan ke arah kecamatan Koto Tangah , terdapat kawasan wisata pantai Pasir
Jambak, serta kawasan wisata alam Lubuk Minturun,[147] yang populer dalam tradisi
balimau dan ramai dikunjungi oleh masyarakat terutama sehari sebelum masuk bulan
Ramadhan.[148]
Sementara pada kecamatan Lubuk Kilangan , terdapat Taman Hutan Raya Bung Hatta ,
yang merupakan kawasan konservasi pelestarian plasma nutfah flora hutan seluas 240 ha.
[149] Taman Hutan Raya ini berbatasan dengan Kabupaten Solok , dan telah
dimanfaatkan sebagai tempat wisata alam, sarana pendidikan dan penelitian serta juga
berfungsi hidroorologi dan penangkal polusi khususnya bagi Kota Padang.[150]
Sejak tahun 1995 Pemerintah Kota Padang telah mulai mengembangkan Hutan Kota
termasuk Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang berfungsi meningkatkan kualitas
lingkungan hidup perkotaan yang nyaman dan indah, juga sebagai salah satu sarana
rekreasi terutama bagi warga kotanya.[151] Selain tetap mempertahankan beberapa RTH
yang telah ada seperti RTH Imam Bonjol[152] dan RTH Taman Melati, pemerintah kota
berencana membangun Hutan Kota pada kawasan Delta Malvinas yang berada pada

sehiliran Batang Kuranji .[153]


Kota ini juga terkenal akan masakannya . Selain menjadi selera sebagian besar
masyarakat Indonesia, masakan ini juga populer sampai ke mancanegara.[154] Makanan
yang populer di antaranya seperti Gulai , Rendang , Ayam Pop, Terung Balado, Gulai
Itik Cabe Hijau, Nasi Kapau , Sate Padang dan Karupuak Sanjai . Restoran Padang
banyak terdapat di seluruh kota besar di Indonesia. Meskipun begitu, yang dinamakan
sebagai "masakan Padang" sebenarnya dikenal sebagai masakan etnis Minangkabau
secara umum.[5]
Dalam mendorong pariwisata di kota Padang, pemerintah kota menggelar Festival
Rendang untuk pertamakalinya pada tahun 2011 , setelah sebelumnya Rendang
dinobatkan oleh CNN International sebagai hidangan peringkat pertama dalam daftar
Worlds 50 Most Delicious Foods (50 Hidangan Terlezat Dunia).[155] Festival yang
dipusatkan di RTH Imam Bonjol tersebut diikuti oleh kelurahan se-Kota Padang dan
berhasil memasak 5,2 ton daging , sehingga tercatat dalam Museum Rekor Indonesia
sebagai perlombaan memasak dengan daging dan peserta terbanyak.[156]

Panorama pelabuhan Muara pada sehiliran Batang Arau tempo dulu


[sunting ]Olahraga, seni, dan budaya
Artikel utama untuk bagian ini adalah:

Olahraga kota Padang

Stadion Agus Salim yang diresmikan


pada tahun 1985
Beberapa klub utama sepak bola, di antaranya PS Semen Padang , PSP Padang ,
danMinangkabau FC , bermarkas di kota ini. Ketiga kesebelasan ini menggunakan
Stadion Agus Salim sebagai tempat untuk pertandingan laga kandang. Stadion ini
terletak pada kawasan gelanggang olah raga (GOR) yang mulai dibangun sejak tahun
1957.[48]
Kota ini juga memiliki lapangan pacuan kuda . Setiap tahunnya diadakan lomba pacu

kuda pada kawasan Tunggul Hitam yang memiliki panjang lintasan 1.600 m.[157]
Perlombaan pacu kuda ini sudah menjadi tradisi dan menjadi bagian dari budaya
masyarakat Minangkabau khususnya. Saat ini terdapat rangkaian perlombaan dengan
beberapa kota/kabupaten lain di Sumatera Barat yang mendapat kesempatan menjadi tuan
rumah satu kali tiap tahunnya. Sementara pesertanya juga ada dari luar Sumatera Barat.
[158]

Sebuah pertunjukan Barongsai di


Padang
Perlombaan selaju sampan atau dikenal dengan nama lomba perahu naga biasanya
diadakan setiap tahunnya di sungai Banda Bakali. Lomba perahu naga ini kemungkinan
dipengaruhi oleh etnis Tionghoa, termasuk kesenian tarian tradisional Barongsai yang
pernah mewakili kota Padang pada beberapa perlombaan tingkat internasional.[159]

Kawasan Lubuk
Minturun populer
dalam tradisi balimau
di Padang
Kota Padang termasuk
kota yang menjadi
bagian dari tahapan
kejuaraan balap sepeda
Tour de Singkarak .
Kejuaraan yang secara resmi telah menjadi agenda perhelatan tahunan Union Cycliste
Internationale (UCI) tersebut telah diselenggarakan sejak tahun 2009 .[160] Memasuki
tahun ke-4 kota Padang tidak lagi menjadi titik dimulainya Tour de Singkarak, melainkan
menjadi titik akhir yang sebelumnya ditempatkan di Danau Singkarak .[161]
Dalam memperingati hari jadinya, kota ini setiap tahunnya menyelenggarakan pesta
telong-telong, berupa perayaan pada malam hari yang dimeriahkan dengan pemasangan
obor atau lampion.[162] Sementara itu menjelang masuk bulan Ramadhan beberapa
masyarakat muslim di kota ini menyelenggarakan tradisi balimau yaitu mandi keramas,
biasanya dilakukan pada kawasan tertentu yang memiliki aliran sungai dan tempat
pemandian.[163]
Salah satu tradisi adat Minangkabau yaitu persembahan (pasambahan) dalam upacara
pemakaman masih dilaksanakan pada kecamatan Kuranji .[164] Sementara pada
kecamatanPauh dikenal dengan tradisi silat Pauh (Silek Pauah),[165] yang memiliki
pengaruh sampai mancanegara[166] serta juga digunakan dalam mengembangkan
beberapa aliran tarekat di Padang.[167]
Perpaduan budaya berbagai etnis dapat dilihat pada tari Balanse Madam yang berasal
dari komunitas Nias di Padang. Tari yang diciptakan pada abad ke-16 ini dipengaruhi

oleh budayaPortugis , Minangkabau dan budaya Nias sendiri. Pada masa kini tari ini
juga ditampilkan oleh masyarakat etnis lain, seperti Minangkabau dan Tamil.[168][169]
Kota ini juga menjadi sumber inspirasi bagi para seniman untuk menuangkan kreasinya,
beberapa karya seni yang berkaitan dengan kota ini antara lain roman/novel berjudul Sitti
Nurbaya berkisah tentang wanita yang dipaksa kawin dengan lelaki bukan pilihannya
dan diracun sampai meninggal,[170] karya Marah Rusli ,[171] yang kemudian pada
tahun 1990 TVRI mengangkat cerita ini menjadi film layar kaca/sinetron dengan
judul Sitti Nurbaya yang dibintangi oleh Novia Kolopaking , Gusti Randa dan HIM
Damsyik . Begitu juga dengan roman Sengsara Membawa Nikmat karya Tulis Sutan
Sati ,[172] mengambil latar kota Padang dan suasana Minangkabau tempo dulu. Roman
ini menceritakan pengembaraan seorang tokoh utamanya bernama Midun,[173] yang
kemudian juga diangkat oleh TVRI tahun1991 menjadi film layar kaca/sinetron dengan
judul yang sama, serta dibintangi oleh Sandy Nayoan dan Desy Ratnasari .[174]
Sementara lagu berjudul Teluk Bayur diciptakan oleh Zainal Arifin dan dinyanyikan oleh
Ernie Djohan menjadi lagu cukup populer di masyarakat tahun 60-an.[175][176][177]
[sunting ]Pers dan media
Artikel utama untuk bagian ini adalah:

Pers dan Media kota Padang

Radio Republik Indonesia (RRI)


Padang

TVRI Sumatera Barat di Padang


Kota Padang, sejak zaman Hindia-Belanda sudah menjadi tempat penerbitan surat
kabar.Sumatera Courant merupakan koran pertama yang terbit di kota Padang, bahkan
Sumatera antara tahun 1859 .[178] dan 1860 ,[179] Di saat bersamaan juga muncul
Padangsche Nieuws en Advertentieblad pada 17 Desember 1859 oleh R.H. Van Wijk
Rz. Setelah itu, kota Padang banyak menerbitkan koran-koran berbahasa Melayu ,
Belanda , dan Tionghoa , di antaranyaPadangsche Handelsblad (1871 ) oleh H.J.
Klitsch & Co, Bentara Melayu (1877 ) oleh Arnold Snackey, Pelita Kecil (1 Februari
1886 ) oleh Mahyuddin Datuk Sutan Marajo , Pertja Barat(1892 ) di bawah pimpinan
Dja Endar Moeda , Tjahaya Soematra (1897 ) oleh Mahyuddin Datuk Sutan Marajo, De
Padanger (1900 ) oleh J. van Bosse, Warta Berita (1901 ) oleh Mahyuddin Datuk Sutan
Marajo. Banyaknya surat kabar yang dipimpin Mahyuddin Datuk Sutan Marajo serta
aktivitasnya di dunia pers, menyebabkan di kemudian hari ia dianggap sebagai perintis
pers di Sumatera.[180] Selanjutnya, pada tahun 1911 , muncul surat kabar Soeting
Melajoe yang merupakan surat kabar khusus perempuan, yang dikelola oleh Rohana
Kudus . Pada tahun yang sama juga muncul surat kabar dua mingguan yang bernama alMunir.[181] Berikutnya tahun1914 muncul Sinar Soematra, kemudian dikelola oleh
Liem Koen Hian seorang tokoh nasionalis Tionghoa, yang menjadi redaksi tahun 1918
-1921 ,[182] pada tahun yang sama juga telah munculBintang Tionghoa, Soeara Rakjat,

Warta Hindia, Sri Soematra, Soematra Tengah, danOetoesan Melajoe.[183]


Hingga saat ini kota Padang masih menjadi kota penerbitan surat kabar, di antaranya yang
cukup terkenal adalah Harian Haluan dan Singgalang. Kedua surat kabar ini masih
konsisten menyediakan rubrik dalam bahasa Minang .[184]
Beberapa stasiun radio juga terdapat di kota ini, seperti RRI Padang,[185][186] Radio
Classy FM.[187] dan Pronews 90 FM.[188] Stasiun radio ini memainkan peranan
penting, terutama dalam kasus gempa bumi 30 September 2009. Di saat beberapa media
komunikasi dan informasi tidak dapat diakses oleh masyarakat, stasiun radio ini dapat
mengudara dan menyampaikan informasi dari pemerintah setempat kepada seluruh
masyarakat, 30 menit setelah gempa bumi tersebut. Sedikit banyaknya stasiun radio
mengurangi kepanikan yang timbul di masyarakat saat itu.[189]
Selain TVRI Sumatera Barat yang berada di kota Padang, juga terdapat beberapa stasiun
TV swasta yang beroperasi di kota ini, di antaranya Padang TV dan Favorit TV .
Setelah bergulirnya otonomi daerah, TVRI Sumatera Barat yang pendanaannya
dibebankan kepada APBD kota/kabupaten di Sumatera Barat sempat dipertanyakan oleh
beberapa pemerintah kota dan kabupaten yang menuntut komitmen TVRI Sumatera Barat
untuk memberikan kontribusi yang jelas kepada mereka.[190]

You might also like