Professional Documents
Culture Documents
21100113140118
TUGAS PRA PRAKTIKUM
GEOLOGI TEKNIK
Metode mengubah nilai RMR menjadi kohesi dan sudut geser dalam
Proses pembobotan pada parameter parameter dapat diperoleh nilai bobot
yang kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan nilai total RMR. Nilai total ini akan
dipergunakan untuk mengklasifikasi masa batuan yang diidentifikasi. Nilai total
tersebut juga dapat digunakan untuk memperkirakan nilai kohesi dan sudut geser
dalam dari tiap kelas massa batuan seperti pada tabel dibawah.
Deskripsi
100 - 81
Sangat Baik
>400
> 450
80 - 61
Baik
300 - 400
350 - 450
60 - 41
Sedang
200 - 300
250 - 350
40 - 21
Jelek
100 - 200
150 - 250
20 0
Sangat Jelek
<100
<150
standar ( Taylor, Hoek & Bray, Janbu). Cara ini dilakukan untuk material homogen
dengan struktur sederhana. Material yang heterogen (terdiri atas berbagai lapisan)
dapat didekati dengan penggunaan rumus (cara komputasi). Stereonet, misalnya
diagram jaring Schmidt (Schmidt Net Diagram) dapat menjelaskan arah longsoran
atau runtuhan batuan dengan cara mengukur strike/dip kekar-kekar (joints) dan
strike/dip lapisan batuan.
Metode Bishop ini memiliki beberapa kemiripan dengan metode lain dengan
penambahan faktor-faktor gaya tertentu. Metode ini pada dasarnya sama dengan
metode swedia, tetapi dengan memperhitungkan gaya-gaya antar irisan yang ada.
Metode Bishop mengasumsikan bidang longsor berbentuk busur lingkaran. Pertama
yang harus diketahui adalah geometri dari lereng dan juga titik pusat busur lingkaran
bidang luncur, serta letak rekahan. Metode Bishop yang disederhanakan merupakan
metode sangat populer dalam analisis kestabilan lereng dikarenakan perhitungannya
yang sederhana, cepat dan memberikan hasil perhitungan faktor keamanan yang
cukup teliti. Metode ini sangat cocok digunakan untuk pencarian secara otomatis
bidang runtuh kritis yang berbentuk busur lingkaran untuk mencari faktor keamanan
minimum.
Metode
Bishop
sendiri
memperhitungkan
komponen
gaya-gaya
(horizontal dan vertikal) dengan memperhatikan keseimbangan momen dari masingmasing potongan.
uniaksial batuan (), b) konstanta material jenis batuan (m), c) tiga buah parameter
empiris yang menggambarkan tingkat patahan massa batuan (mb, s, dan a).
Terdapat kriteria dalam menentukan keruntuhan material. Kriteria keruntuhan
dari Hoek-Brown yang asli setelah setelah mengalami modifikasi menjadi kriteria
yang ter-generalisasi menjadi bentuk umum yang diterbitkan dalam bukunya (Hoek,
Kaiser dan Bawden tahun 1995 dalam Soetojo, 2009) sebagai berikut:
1 = 3 + c (mb + s)a
Dimana diketahui harga 1 dan 3 adalah harga maksimum dan minimum
tegangan efektif prinsipal pada saat mengalami keruntuhan, mb adalah nilai konstan
dari Hoek-Brown untuk massa batuan, harga s dan a adalah konstanta yang
tergantung pada karakteristik massa batuan, c adalah harga Uniaxial Compressive
Strength (UCS) pada batuan utuh (intact) (Soetojo, 2009). Untuk batuan utuh (intact
rock) harga "s" =1 dan mb= mi , sehingga persamaan dapat ditulis sebagai berikut :
1 = 3 + c (mi + s)1/2
Massa batuan dengan kualitas yang bagus dan dapat diterima dimana kondisi
antar butirnya relatif terikat kuat (tight interlocking), harga konstanta " a " nya adalah
sama dengan 0.5. Untuk kualitas massa batuan yang jelek, modifikasi kriteria dari
Hoek-Brown ini lebih dapat digunakan yaitu dengan mengambil harga s = 0.
REFERENSI
http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=257546&val=5709&title=KAJIAN%20KLASIFIKASI%20MASSA
%20BATUAN%20DAN%20ANALISIS%20STEREOGRAFIS%20TERHADAP
%20STABILITAS%20LERENG%20PADA%20OPERASI
%20PENAMBANGAN%20TAMBANG%20BATUBARA%20AIR%20LAYA,
%20DESA%20TANJUNG%20ENIM,%20KABUPATEN%20MUARA
%20ENIM,%20SUMATERA%20SELATAN (diakses pada Kamis, 26 November
2015, 19.00 WIB)
https://lifepillar17.files.wordpress.com/2015/01/kekuatan-massa-batuan.pdf (diakses
pada Kamis, 26 November 2015, 19.00 WIB)
http://eprints.undip.ac.id/43234/1/Naskah_Publikasi.pdf (diakses pada Kamis, 26
November 2015, 19.00 WIB)
Metode mengubah nilai RMR menjadi nilai kohesi dan sudut geser dalam
Nilai total RMR diperoleh dari penjumlahan nilai bobot parameter parameter
yang diperoleh. Nilai total ini akan dipergunakan untuk mengklasifikasi masa batuan
yang diidentifikasi. Nilai total tersebut juga dapat digunakan untuk memperkirakan
nilai kohesi dan sudut geser dalam dari tiap kelas massa batuan seperti pada tabel
dibawah.
Deskripsi
100 - 81
Sangat Baik
>400
> 450
80 61
Baik
300 - 400
350 - 450
60 - 41
Sedang
200 - 300
250 - 350
40 - 21
Jelek
100 - 200
150 - 250
20 0
Sangat Jelek
<100
<150
uniaksial batuan (), b) konstanta material jenis batuan (m), c) tiga buah parameter
empiris yang menggambarkan tingkat patahan massa batuan (mb, s, dan a).
Terdapat kriteria dalam menentukan keruntuhan material. Kriteria keruntuhan
dari Hoek-Brown yang asli setelah setelah mengalami modifikasi menjadi kriteria
yang ter-generalisasi menjadi bentuk umum yang diterbitkan dalam bukunya (Hoek,
Kaiser dan Bawden tahun 1995 dalam Soetojo, 2009) sebagai berikut:
1 = 3 + c (mb + s)a
Dimana diketahui harga 1 dan 3 adalah harga maksimum dan minimum
tegangan efektif prinsipal pada saat mengalami keruntuhan, mb adalah nilai konstan
dari Hoek-Brown untuk massa batuan, harga s dan a adalah konstanta yang
tergantung pada karakteristik massa batuan, c adalah harga Uniaxial Compressive
Strength (UCS) pada batuan utuh (intact) (Soetojo, 2009). Untuk batuan utuh (intact
rock) harga "s" =1 dan mb= mi , sehingga persamaan dapat ditulis sebagai berikut :
1 = 3 + c (mi + s)1/2
Massa batuan dengan kualitas yang bagus dan dapat diterima dimana kondisi
antar butirnya relatif terikat kuat (tight interlocking), harga konstanta " a " nya adalah
sama dengan 0.5. Untuk kualitas massa batuan yang jelek, modifikasi kriteria dari
Hoek-Brown ini lebih dapat digunakan yaitu dengan mengambil harga s = 0.
REFERENSI
http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=257546&val=5709&title=KAJIAN%20KLASIFIKASI%20MASSA
%20BATUAN%20DAN%20ANALISIS%20STEREOGRAFIS%20TERHADAP
%20STABILITAS%20LERENG%20PADA%20OPERASI
%20PENAMBANGAN%20TAMBANG%20BATUBARA%20AIR%20LAYA,
%20DESA%20TANJUNG%20ENIM,%20KABUPATEN%20MUARA
%20ENIM,%20SUMATERA%20SELATAN (diakses pada Kamis, 26 November
2015, 19.00 WIB)
https://lifepillar17.files.wordpress.com/2015/01/kekuatan-massa-batuan.pdf (diakses
pada Kamis, 26 November 2015, 19.00 WIB)
http://eprints.undip.ac.id/43234/1/Naskah_Publikasi.pdf (diakses pada Kamis, 26
November 2015, 19.00 WIB)