Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak balita merupakan anak yang telah menginjak usia diatas 1 tahun
atau lebih popular dengan pengertian usia anak di bawah lima tahun. Masa
balita merupakan usia penting dalam tumbuh kembang anak secara fisik.
Pertumbuhan seorang anak sangatlah pesat pada usia tersebut, sehingga
memerlukan asupan gizi yang sesuai dengan kebutuhannya. Kondisi
kecukupan gizi tersebut sangatlah berpengaruh dengan kondisi kesehatannya
secara berkesinambungan pada masa mendatang (Muaris, 2006).
Pertumbuhan adalah peningkatan secara bertahap dari tubuh organ dan
jaringan sel tubuh, sedangkan yang dimaksud dengan perkembangan adalah
penampilan kemampuan (skill) yang diakibatkan oleh kematangan sistem
syarat pusat, khususnya otak. Anak yang sehat perkembangannya akan
searah dengan pertumbuhannya. Balita termasuk ke dalam kelompok usia
beresiko tinggi terhadap penyakit. Kekurangan maupun kelebihan asupan gizi
pada balita dapat mempengaruhi status gizi dan status kesehatannya (Febri
dan Marendra, 2008).
Status gizi merupakan suatu keadaan kesehatan tubuh berkat asupan zat
gizi melalui makanan dan minuman yang dihubungkan dengan kebutuhan.
Status gizi biasanya baik dan cukup, namun karena pola konsumsi yang tidak
seimbang maka timbul status gizi buruk dan status gizi lebih. Status gizi
1
dikatakan seimbang bila zat tenaga atau energy diperoleh dari asupan
karbohidrat, protein dan lemak. Tenaga atau energi sangat dibutuhkan anakanak untuk pertumbuhan, perkembangan, metabolism dan kegiatan seharihari (Sutomo dan Anggraini, 2010).
Status gizi anak usia di bawah lima tahun merupakan indikator
kesehatan publik yang secara internasional dikenal untuk memonitor
kesehatan dan status gizi penduduk. Ada tiga indikator status gizi anak balita
yaitu berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U)
dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Berdasarkan BB/U, TB/U
dan BB/TB dan bagi antopometri badan kesehatan dunia atau WHO tahun
2006 ditetapkan status gizi anak. berdasarkan indikator BB/U yaitu buruk,
kurang baik dan lebih. Berdasarkan indicator TB/U yaitu sangat pendek,
penden dan normal, berdasarkan indikator BB/TB yaitu sangat kurus, normal
dan gemuk (BPTP, 2010).
Masalah gizi adalah gangguan pada berbagai segi kesejahteraan
perorangan yang disebabkan oleh tidak terpenuhinya kebutuhan akan zat gizi
yang diperoleh dari makanan. Balita adalah salah satu golongan atau
kelompok penduduk yang rawan terhadap kekurangan gizi, masalah gizi
masih didominasi oleh keadaan kurang gizi seperti anemia besi, gangguan
akibat kurang yodium, kurang vitamin A dan kurang energi protein (KEP)
(Supariasa, 2012).
Tahapan pertumbuhan anak dapat ditentukan oleh masa atau waktu
kehidupan anak. pertumbuhan pada anak dilihat dari pertumbuhan tinggi
diantaranya adalah
adekuat
atau
makanan, memadai atau tidaknya pola asuh, tersedia atau tidaknya sanitasi/air
bersih dan akses atau tidaknya terhadap pelayanan kesehatan dasar
tergantung pada kemampuan keluarga secara sosial ekonomi, pengetahuan
dan keterampilan (Adisasmito, 2007). Peran keluarga dalam memelihara dan
memperbaiki status gizi anggota keluarga dapat dilakukan melalui
pelaksanaan fungsi-fungsi keluarga yaitu fungsi afektif (kasih sayang), fungsi
sosialisasi, fungsi reproduksi, fungsi ekonomi dan fungsi perawatan
kesehatan. Fungsi keluarga yang paling relevan dari ke lima fungsi tersebut
dengan kesehatan adalah fungsi perawatan kesehatan keluarga (Friedman,
2013).
Fungsi perawatan atau perneliharaan kesehatan merupakan fungsi
untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap
memiliki produktivitas tinggi. Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan,
keluarga mempunyai tugas dibidang kesehatan yang perlu dipahami dan
dilakukan (Freeman, 1981, dalam Setiadi, 2008). Keluarga dijadikan sebagai
unit pelayanan karena masalah kesehatan keluarga saling berkaitan dan saling
mempengaruhi sesama anggota keluarga dan akan mempengaruhi pula
keluarga-keluarga
disekiratnya
atau
masyarakat
secara
keseluruhan.
tangan
makanan
keluarga
memegang
peranan
utama
untuk