Professional Documents
Culture Documents
KINERJA KARYAWAN
(Survei ke PT. AR)
Skripsi
diajukan untuk melengkapi
persyaratan mencapai
gelar kesarjanaan
NAMA
NPM
: Muchamad Abdel
: 201214500174
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ............................................................................................
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
1
3
3
4
4
4
5
A.
B.
C.
D.
7
52
54
56
57
A.
B.
C.
D.
E.
F.
LAMPIRAN
57
57
60
63
65
66
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses bisnis suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal perusahaan merupakan faktor
yang muncul didalam perusahaan itu sendiri seperti kegiatan operasional
perusahaan, karyawan dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor
yang berasal dari luar perusahaan dan merupakan faktor yang dapat
mempengaruhi langsung terhadap proses bisnis perusahaan seperti persaingan,
perkembangan teknologi dan sebagainya. Kedua faktor tersebut harus selalu
diperhatikan oleh pihak manajemen perusahaan karena berpengaruh terhadap
proses bisnis perusahaan.
Sekarang ini kita hidup di empat zaman sekaligus, yakni zaman globalisasi
ekonomi, zaman teknologi informasi, zaman manajemen berkualitas, dan zaman
revolusi manajemen. Dari keempat zaman tersebut, zaman teknologi informasi
paling cepat berkembang dan paling cepat memberikan dampak pada proses bisnis
perusahaan. Selain itu perkembangan teknologi informasi saat ini telah membuat
persaingan bisnis didunia menjadi kompleks, dimana perusahaan-perusahaan
dituntut semakin maju dalam hal teknologi dengan harapan perusahaan dapat
bertahan dan memenangkan persaingan bisnis yang semakin ketat dan sulit untuk
diprediksi.
Menurut Mulyadi (2007: 29), jika di masa lalu orang mengenal bahwa
perubahan di dunia ini terjadi secara konstan, namun berbeda dengan zaman
sekarang ini. Di zaman globalisasi ekonomi ini perubahan menjadi konstan, pesat,
radikal, serentak, dan pervasive. Perubahan tersebut menuntut perusahaan untuk
melengkapi dirinya dengan senjata yang canggih untuk menghadapi perang
persaingan dengan pesaing bisnis lainnya. Perusahaan yang mampu menghadapi
dunia bisnis yang kompetitif ini adalah perusahaan yang mampu menggunakan
dan mendayagunakan teknologi dengan baik dalam melakukan aktifitas operasi
perusahaan. Salah satu cara perusahaan dalam penggunaan teknologi adalah
pengintegrasian sistem informasi, dan peningkatan efisiensi dari suatu sistem
informasi untuk menghasilkan manajemen yang efisien dalam proses bisnis.
Ketika perusahaan menjadi lebih efisien akan meningkatkan daya saingnya di
pasar bisnis (Suprijanto, 2006). Pengintegrasian sistem informasi mulai banyak
dilakukan oleh perusahaan dengan mengimplementasikan salah satu sistem
informasi yaitu Enterprise Resource Planning (ERP).
Menurut OBrien (2006, p320), Enterprise Resources Planning (ERP) adalah
suatu tulang punggung lintas fungsi perusahaan yang mengintegrasikan dan
mengotomatisasi banyak proses internal dan sistem informasi dalam hal fungsi
produksi, logistic, distribusi, akuntansi, keuangan dan sumber daya manusia
perusahaan. Fungsi-fungsi tersebut memiliki sistem informasi yang terpisah antara
satu dengan yang lainnya. Sistem informasi yang berdiri sendiri, terpisah dan
tidak terintegrasi satu dengan yang lainnya, tidak akan memberikan informasi
yang maksimal dalam pengambilan keputusan pada suatu perusahaan. Untuk
mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu sistem yang dapat mengintegrasikan
sistem informasi dari seluruh fungsi utama perusahaan ke pusat penyimpanan data
agar data yang dibutuhkan oleh masing-masing fungsi perusahaan dapat diakses
dengan mudah.
Jika perusahaan menggunakan pendekatan tradisional, pihak manajemen
tidak mampu melihat keadaan suatu perusahaan sebagai suatu kesatuan, informasi
yang didapat juga hanya sebatas departemen per departemen atau fungsi per
fungsi. Informasi yang didapat seringkali membutuhkan waktu yang cukup lama
sehingga informasi yang didapat tidak berguna lagi dalam pengambilan keputusan
yang cepat dan akurat. Apalagi jika perusahaan merupakan perusahaan yang besar
dan memiliki banyak cabang. Dengan lambatnya aliran informasi tersebut
berakibat pada efektifitas dan efisiensi kerja perusahaan. Selain itu pengawasan
dan pengendalian manajemen menjadi kurang efektif jika menggunakan
pendekatan tradisional.
Enterprise Resource Planning (ERP) memiliki banyak manfaat bagi
keberlangsungan aktifitas operasi perusahaan. Sistem ERP ini juga merupakan
sarana pembelajaran para karyawan untuk meninggalkan cara kerja lama dan
upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan . Maksudnya cara kerja lama yaitu
dimana tidak adanya tanggung jawab saat terjadi kesalahan dalam pekerjaan
bahkan sampai melempar kesalahan ke karyawan lainnya yang membuat proses
kerja menjadi terhambat. Seharusnya para karyawan melakukan solusi atas
kesalahan yang sudah terlanjur terjadi sehingga proses kerja kembali lancar.
Kelancaran dalam proses kerja merupakan suatu harapan stakeholder pada
penerapan teknologi sistem ERP ini untuk meningkatkan kinerja para
karyawannya.
manajemen PT. AR menerapkan sistem ERP ini di tahun 2014, dengan harapan
dapat meningkatkan kompetensi perusahaan dan mengintegrasikan fungsi-fungsi
manajemen yang ada didalamnya (keuangan, pemasaran, sumber daya manusia,
produksi, logistik, dll) serta meningkatkan kinerja karyawan PT.AR.
Beberapa faktor keberhasilan implementasi ERP, antara lain :
1. Bagaimana rencana bisnis perusahaan dalam menerapkan ERP?
Rencana bisnis dalam ERP harus menghitung sumberdaya, biaya,
resiko, dan jadwal rentang waktu pelaksanaan.
2. Seberapa besar komposisi dan kompensasi fungsi perusahaan dalam
menerapkan ERP?
Pemanfaatan sistem ERP pasti melibatkan seluruh lini perusahaan.
Perlu dibangun kepercayaan, di mana masing-masing bagian diberi
tanggung jawab untuk menyukseskan implementasi sistem baru ini.
Kepercayaan tidak hanya antar karyawan namun juga antara karyawan
dengan konsultan. Penentuan komposisi dan pemberian kompensasi
yang tepat akan menjamin keberlangsungan implementasi ERP ini
dengan baik
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan Uraian Latar Belakang yang ada, maka penulis merumuskan
masalah yang dibahas adalah:
1. Bagaimana rencana bisnis perusahaan dalam menerapkan ERP?
2. Seberapa besar komposisi dan kompensasi fungsi perusahaan dalam
menerapkan ERP?
3. Adakah peningkatan efektifitas dan efisiensi kinerja karyawan dengan
mengimplementasikan sistem erp?
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini menggunakan sampel karyawan internal PT. AR yang secara
langsung atau tidak langsung terlibat dalam pengimplementasian sistem ERP.
Penelitian
ini
hanya
berfokus
pada
tahapan
awal
dalam
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan Uraian Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, dan
Pembatasan Masalah, maka penulis merumuskan pokok perumusan masalah
bagaimana pengaruh implementasi sistem ERP terhadap kinerja karyawan di PT.
AR ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah
tujuan verifikatif (tujuan pengujian) yaitu untuk mengetahui kebenaran apakah
implementasi sistem ERP memang memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan
di PT. AR.
F. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak
sebagai berikut:
1. Bagi manajemen, penelitian ini dapat memberikan bukti empiris tentang
manfaat yang dapat diambil oleh perusahaan yang menggunakan ERP dan
memberikan keyakinan kepada perusahaan untuk mengimplementasikan sistem
ERP dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan .
2. Bagi manajemen yang belum atau ingin mengimplementasikan ERP, penelitian
penelitian sejenis, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian teoritis dan
referensi untuk penelitian selanjutnya.
4. Bagi
penyusun,
penelitian
ini
diharapkan menambah
wawasan dan
PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
BAB II
Dalam bab ini penulis memberikan simpulan dari hasil yang diperoleh
setelah dilakukan penelitian. Kemudian disajikan keterbatasan serta
saran yang dapat menjadi pertimbangan bagi penelitian.
BAB II
Konsisten Pegawai/Karyawan
a.
Pengertian Kinerja
Pada dasarnya seorang pegawai dalam melaksanakan tugas yang
dibebankan kepadanya diharapkan dapat menunjukkan suatu performance
yang terbaik dari pegawai tersebut, selain itu performance yang ditunjukan
oleh seorang pegawai tentu saja dipengaruhi oleh berbagai faktor yang
penting, artinya bagi peningkatan hasil kerja yang menjadi tujuan dari
organisasi atau instansi dimana pegawai tersebut bekerja.
Performance atau kinerja ini perlu diukur oleh pimpinan agar dapat
diketahui sampai sejauh mana perkembangan kinerja dari seorang pegawai
pada khususnya dan organisasi pada umumnya.
Pengertian kinerja pegawai yang dikemukakan oleh Mangkunegara
dalam bukunya yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan
(2004:67), yang menyatakan bahwa :
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan.
Irawan ( 2000:588 ) menyatakan bahwa :
Kinerja (performance )adalah hasil kerja yang konkrit, dapat diamati,
dan dapat diukur. Sehingga kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh
sesuatu
yang
ditaati
dengan
penuh
kesabaran
dan
tanggungjawab.
b. Prestasi kerja, yaitu hasil kerja yang dicapai pegawai dalam melaksanakan
tugas yang diberikan kepadanya.
c. Tanggungjawab, yaitu kesanggupan pegawai dalam melakukan pekerjaan
yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu, serta
berani menanggung resiko atas keputusan yang telah diambil.
d. Ketaatan, yaitu kesanggupan pegawai untuk menaati segala peraturan
perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang berlaku.
e. Kejujuran, yaitu ketulusan hati pegawai dalam melaksanakan dan
kemampuanuntuk tidak menyalahgunakan wewenang yang diembannya.
f. Kerjasama, yaitu kemampuan pegawai untuk bekerjasama dengan orang
lain dalam melakukan tugasnya.
g. Prakarsa, yaitu kemampuan pegawai untuk mengambil keputusan langkahlangkah atau melaksanakan semua tindakan yang diperlukan dalam
melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah dari atasan.
h. Kepemimpinan, yaitu kemampuan untuk mempengaruhi orang lain
sehingga dapat diarahkan secara maksimal untuk melaksanakan tugas
Menurut T.R. Michel dalam Rizky (2001:15) indikator kinerja meliputi :
a) Kualitas pelayanan (Quality of work), yaitu kualitas pekerjaan yang
dihasilkan dapat memuaskan bagi penggunanya atau tidak, sehingga hal ini
dijadikan sebagai standar kerja.
b) Komunikasi
(Communication),
yaitu
kemampuan
pegawai
dalam
individu tersebut memiliki konsentrasi diri yang baik. Konsentrasi yang baik
ini merupakanmodal utama individu manusia untu mampu mengelola dan
mendayagunakan potensi dirinya secara optimal dalam melaksanakan
kegiatan atau aktivitas kerja sehari-hari dalam mencapai tujuan organisasi.
2. Faktor Lingkungan Organisasi
Faktor lingkungan kerja organisasi sangat menunjang bagi individu dalam
mencapai prestasi kerja. Faktor lingkungan organisasi yang dimaksud antara
lain uraian jabatan yang jelas, autoritas yang memadai, target kerja yang
menantang, pola komunikasi kerja efektif, hubungan kerja harmonis, iklim
kerja respek dan dinamis, peluang berkarier dan fasilitas kerja yang relatif
memadai.
Selain itu, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja suatu
karyawan tersebut. Diantaranya :
a. Faktor kemampuan. Dimana secara psikologis kemampuan (ability)
pegawi terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan realita
(Pendidikan). Oleh karena itu pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan
yang sesuai dengan keahliannya
b. Faktor motivasi. Dimanan motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang
pegawai dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang
menggerakkan diri pegawai terarah untuk mencapai tujuan kerja.
c. Lingkungan kerja. Dari lingkungan kerja menunjuk pada hal yang berada
di sekeliling dan mencakup karyawan di kantor. Kondisi lingkungan kerja
lebih banyak tergantung dan diciptakan oleh pimpinan perusahaan/organisasi
10
tersebut, sehingga suasana kerja yang tercipta tergantung pada pola yang
diciptakan pimpinan.
Disamping dari beberapa faktor tersebut diatas, suatu perusahaan juga perlu
melakukan peningkatan kinerja karyawannya dengan cara melakukan
pemekaran pekerjaan dan pemerkayaan pekerjaan. Pemekaran pekerjaan
merupakan pemberian tugas kepada pegawai dengan tingkat kesulitan dan
resiko yang tinggi dan biasanya tidak begitu banyak tugas yang dibebankan
kepada karyawan tersebut. Semua itu disesuaikan dengan tingkat kemampuan
suatu karyawan.
Dalam sebuah perusahaan haruslah sering mengevaluasi kinerjanya, karena
dengan melakukan evaluasi kinerja suatu perusahaan akan menjadi baik dan
agar tetap tumbuh dan dapat bersaing. Perbaikan ini akan dilaksanakan secara
terus menerus, sehingga kinerja perusahaan tersebut akan makin baik dan
dapat terus unggul.
Salah satu cara untuk memperbaiki dan memaksimalkan kinerja pegawai
adalah dengan cara restrukturisasi. Kita mungking pernah mendengar kata
tersebut. Restrukturisasi sering disebut dengan downsing atau delayering,
melibatkan pengurangan perusahaan di bidang tenaga kerja atau unit satuan
kerja. Pada setiap perusahaan yang melakukan perbaikan, entah dalam skala
kecil atau besar, tujuannya untuk memperbaiki kinerja perusahaan tersebut.
Menurut Timpe (1993) faktor - faktor yang mempengaruhi kinerja, yaitu :
1. Kinerja baik dipengaruhi oleh dua faktor :
a. Internal (pribadi)
11
a)
b)
b.
a)
b)
c)
d)
Kemampuan tinggi
Kerja keras
Eksternal (lingkungan)
Pekerjaan mudah
Nasib baik
Bantuan dari rekan - rekan
Pemimpin yang baik
2.
a.
a)
b)
b.
a)
b)
c)
d)
12
kompak, pimpinan yang adil dan bijaksana, serta pengarahan dan perintah
yang wajar (Drs.Heidjrachman dan Drs. Suad Husnan.1986: 194-195).
d. Faktor Psikologi, yaitu faktor yang berhubungan dengan kejiwaan
karyawan. Hal ini meliputi; minat, ketentraman dalam bekerja, sikap
terhadap kerja, bakat dan keterampilan (Moh.As'ad,1987: 11.7).
d. Tujuan dari adanya kinerja karyawan
Tujuan diadakannya penilaian kinerja bagi para karyawan dapat kita ketahui
dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Tujuan evaluasi
Seorang manajer menilai kinerja dari masalalu seorang karyawan dengan
menggunakan ratings deskriptif untuk menilai kinerja dan dengan data
tersebut berguna dalam keputusan-keputusan promosi. demosi, terminasi dan
kompensasi.
2. Tujuan pengembangan
Seorang manajer mencoba
untuk
meningkatkan kinerja
seorang
13
1. Diagnosis
Suatu diagnosis yang berguna dapat dilakukan secara informal oleh setiap
individu
yang
tertarik
untuk
meningkatkan
kemampuannya
dalam
14
Penyesuaian-penyesuaian kompensasi.
Perbaikan kinerja.
Kebutuhan latihan dan pengembangan.
Pengambilan keputusan dalam hal penempatan promosi, mutasi,
15
badan-badan
adminstratif
yang
bertanggung
jawab
untuk
16
17
18
suatu implementasi kebijakan dapat diukur atau dilihat dari proses dan
pencapaian tujuan hasil akhir (output), yaitu : tercapai atau tidaknya tujuantujuan yang ingin diraih.
3 Teori-Teori Implementasi
Impelentasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang
sudah disusun secara matang dan terperinci. Implementasi biasanya dilakukan
setelah perencanaaan sudah dianggap fix. Berikut disini ada sedikit info
tentang pengertian implentasi menurut para ahli.
Secara sederhana implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan.
Majone dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2002), mengemukakan
implementasi sebagai evaluasi. Browne dan Wildavsky (dalam Nurdin dan
Usman, 2004:70) mengemukakan bahwa implementasi adalah perluasan
aktivitas yang saling menyesuaikan. Pengertian implementasi sebagai
aktivitas yang saling menyesuaikan juga dikemukakan oleh Mclaughin
(dalam Nurdin dan Usman, 2004). Adapun Schubert (dalam Nurdin dan
Usman, 2002:70) mengemukakan bahwa implementasi adalah sistem
rekayasa.
Subarsono (2008;89), mengemukakan beberapa teori dari beberapa ahli
mengenai implementasi kebijakan, yaitu:
A. Teori George C. Edward
dalam pandangan Edward III, implementasi kebijakan dipengaruhi oleh
empat variable, yaitu :
a).Komunikasi, yaitu keberhasilan implementasi kebijakan mensyaratkan agar
implementor mengetahui apa yang harus dilakukan, dimana yang menjadi
tujuan dan sasaran kebijakan harus ditransmisikan kepada kelompok sasaran
(target group), sehingga akan mengurangi distorsi imlpementasi.
19
dapat mempertimbangkan
atau memperhatikan
aspek
20
populasi
dan
sebaliknya
sebuah
program
relatif
mudah
21
22
23
24
25
Menurut OBrien (2007, p. 4), Sistem adalah satu set komponen yang saling
berhubungan dengan batasan yang jelas, bekerja sama untuk mencapai
serangkaian tujuan.
Menurut Satzinger et al (2005, p. 6), Sistem adalah kumpulan dari beberapa
komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu
hasil.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan pengertian sistem adalah suatu
kumpulan dari beberapa komponen yang berhubungan, berketerkaitan, dan
bekerja sama dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
5 Pengertian Informasi
Berikut adalah pendapat yang dikemukakan para ahli mengenai pengertian
informasi:
Menurut Satzinger et al (2005, p. 6), Informasi merupakan data yang telah
diubah atau dimanipulasi menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi
pemakai pemakainya.
6. Pengertian Sistem Informasi
Berikut adalah beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
pengertian Sistem Informasi :
Menurut Satzinger et al (2005, p. 7), Sistem Informasi adalah kumpulan dari
beberapa komponen yang saling berhubungan yang berfungsi untuk
mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menghasilkan output informasi
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas bisnis. Sedangkan menurut
26
Satzinger et al (2005, p. 7-8), Sistem informasi terdiri dari komponenkomponen penting, antara lain sebagai berikut :
1. Hardware (perangkat keras)
Adalah sekumpulan perangkat keras yang digunakan untuk menerima data
dan informasi, memprosesnya, dan menampilkannya kembali.
2. Software (perangkat lunak)
Adalah koleksi atau sekumpulan program yang dapat memerintah hardwarehardware yang ada untuk memproses data.
3. Database (basis data)
Adalah basis data yang berisikan dari sekumpulan file atau table yang
berkaitan dan berhubungan antara satu sama lain, dan di dalam file atau table
tersebut berisikan data.
4. Network (jaringan computer)
Adalah sebuah sistem jembatan perhubungan, baik menggunakan kabel
(wireline) maupun tanpa menggunakan kabel (wireless) yang memiliki
peranan penting dalam menghubungkan beberapa computer yang berbeda
untuk berbagi sumber daya yang mereka miliki.
5. Procedures (prosedur)
Adalah sebuah instruksi, aturan, dan prosedur yang berisikan cara bagaimana
menggabungkan komponen-komponen diatas dalam rangka memproses
informasi dan menghasilkan apa yang diinginkan.
6. People (orang)
27
28
berupa jasa dan barang, dan juga nilai bagi perusahaan, partner bisnis dan
atau customer.
8. Pengertian Enterprise Resource Planning (ERP)
Menurut Wawan (2007, p. 2), ERP singkatan dari 3 elemen kata yaitu
Enterprise
(perusahaan/
organisasi), Resource
(sumber
daya),
dan
29
Setyoningsih
dan
Almahdi
(2008;186)
adalah
mengotomasi
dan
Software
yang
memungkinkan
mengintegrasikan
banyak
perusahaan
proses
bisnis
untuk:
mereka,
berbagi database dan praktik bisnis yang umum diseluruh perusahaan, dan
menghasilkan informasi dalam waktu terkini.
Menurut James A. Obrien yang dialihbahasakan oleh Dewi Fitriasary dan
Deny Arnos Kwary (2005;320) mengemukakan pengertian Enterprise
Resource Planning adalah :
ERP adalah tulang pungggung teknologi dari e-business, sebuah kerangka
kerja transaksi keseluruhan perusahaan dengan berbagai hubungan ke
pemrosesan pesanan penjualan, manajemen dan pengendalian persediaan,
perencanaan produksi dan distribusi, serta keuangan.
Menurut Ronald L. Thompson dan William L. Cats-Baril (2008;354)
mengemukakan pengertian Enterprise Resource Planning adalah :
Enterprise Resource Planning (ERP) system were designed to replace a
companis older, legacy information system with a group of highly
integrated software modules.
30
Menurut
definisi diatas
ERP adalah
sistem
yang
didesain
untuk
menggantikan perangkat perusahaan terdahulu, dengan kumpulan modulmodul software canggih yang terintegrasi dalam menghasilkan sistem
informasi .
Menurut Philp Smith dalam ERP Software Solution (2008) yang dikutip
melalui www.google.com mengemukakan pengertian Enterprise Resource
Planning adalah :
ERP
adalah
software
aplikasi
berskala
perusahaan
yang
dapat
dalam
jumlah
besar
yang
terjadi
setiap
harinya.
ERP
31
(dikenal dengan
Modul Lengkap
Sistem ERP memiliki modul yang lengkap dan saling terintegrasi
yang
32
2.
3.
33
Sumber
daya
manusia
yang
mempunyai
peranan
penting
untuk
34
Perubahan Teknologi
Keunggulan Kompetitif
Peningkatan
kualitas,
kuantias
dan
kecepatan
informasi
dapat
Perolehan Produktivitas
Pertumbuhan
Penciutan
secara
35
36
memahami sistem secara cepat, dan user akan puas dengan sistem yang ada
karena sistem tersebut dapat membantu kerja mereka dan tidak merumitkan.
Pengimplementasian sistem ERP bukan merupakan kejadian yang muncul
kemudian berakhir. Skala sistem yang sangat luas menyebabkan manajer
menyadari
yang
terjadi
tidak
akan
pernah
lengkap
terselesaikan.
Materials
Management,
Logistics
Execution,
Quality
General
37
Management,
daya
manusia.
Sub
Modulnya
terdiri
dari
dengan
Personnel
2.
Order to cash
Purchase to pay
Dibawah ini akan dijelaskan mengenai definisi fungsi atau kegunaan dari
enterprise system menurut ani dalam Gelinas, Hunton and Sutton (2005 ; 52)
adalah sebagai berikut:
1.
38
Implementasi
Best
Practice
sehingga
terjadi
peningkatan
39
Menurut
Wikipedia
Indonesia
dalam
Perencanaan
Sumber
Daya
inventori
Penurunan
Peningkatan
service level
Peningkatan
kontrol keuangan
Penurunan
40
41
vendor
(penjual)
ERP
sangat
penting
dalam
42
proses yang ada pada perusahaan, akan menghasilkan kesulitan yang besar pula
dalam penerapan ERP. Proses yang baru, harus dapat diterima oleh para
pengguna dan hampir sama dengan proses yang sudah ada, supaya penerapan
berlangsung tanpa adanya masalah yang
yaitu SAP (dengan nama paket sistem SAP R/3), baan (dengan nama paket
sistem SSA), Oracle, Peoplesoft, J.D Edwards.
3. Pemberian Pelatihan
Kompleksnya didalam penerapan sistem ERP, menjadikan pelatihan
merupakan faktor yang tidak kalah pentingnya dalam implementasi sistem
ERP. Pelatihan dilaksanakan sebelum, pada saat, dan sesudah penerapan
sistem. Pelatihan yang berhubungan dengan penerapan software ERP dapat
dilihat pada table berikut :
Pelatihan Yang Berhubungan Dengan Penerapan Software ERP
Tipe Pelatihan
saat
perancangan
sistem.
dan
Dan
setelah
43
hanya mendengar hal-hal positif dari vendor, tetapi tidak memahami kesulitankesulitan yang terjadi serta biaya yang dibutuhkan untuk implementasi selain
biaya software sehingga sering underestimated. Organisasi perlu mengetahui
perubahan-perubahan yang akan terjadi jika implementasi ERP akan dilakukan,
diantaranya :
1. Banyak pekerjaan yang akan diotomasi sesudah implementasi sehingga
mengurangi fleksibilitas dalam mengoperasikan sebuah bisnis.
2. Kata Enterprise dalam ERP mengandung makna apa yang terjadi di satu area
akan memiliki efek beriak pada area lain.
3. Sistem ERP cenderung menggantikan sistem lama baik pada level taktis
maupun manajemen. Segala sesuatu harus dijalankan secara konsisten yang
berarti cara yang diterapkan dalam menjalankan sesuatu harus sama untuk
semua area. Disamping itu perlakuan khusus yang akan dilakukan pada satu
area tidak akan terwujud tanpa merubah konfigurasi sistem.
Hal-hal inilah yang sering tidak dimengerti oleh sebuah perusahaan dan
selanjutnya terjebak pada saat mengimplementasikan.
Menurut Intacs Business Solution Official Site (IBSOS) (2008;1) terdapat 4
faktor kunci kesuksesan implementasi ERP yaitu :
1. bisnis proses yang matang,
2. manajemen perubahan yang baik,
3. komitmen manajemen mulai dari level manajemen sampai user sistem,
4. perubahan budaya organisasi.
4. Penyebab kegagalan implementasi ERP adalah :
44
Menurut Jay Heizer dan Barry Rander yang dalih bahasakan oleh
Dwianoegrahwati Setyoningsih dan Indra almahdi dalam buku Operations
management (2006) mengemukakan bahwa ada beberapa penyebab kegagalan
implementasi ERP diantaranya:
1. Manajemen perubahan dan training. Biasanya kesulitan terbesar terletak pada
perubahan praktek pekerjaan yang harus dilakukan. Disamping itu training
yang melibatkan banyak modul seharusnya dilaksanakan seawal mungkin.
2. To BPR or not to BPR. Perusahaan harus memilih antara merubah bisnis proses
untuk menyesuaikan sistem atau sebaliknya, dengan implikasi berupa biaya
dan waktu untuk merubah sistem.
3. Perencanaan yang buruk. Perencanaan harus mencakup beberapa area seperti
hal-hal bisnis dan ketersediaan user untuk membuat keputusan pada
konfigurasi sistem.
4. Meremehkan keahlian IT. Implementasi ERP membutuhkan keahlian staff
ditingkatkan dengan baik.
5. Manajemen
proyek
yang
buruk.
Hanya
sedikit
organisasi
yang
45
46
1. Teknis, Diantaranya masalah bahasa dan perubahan dari model hard copy
menjadi model display.
2. Budaya, Implementasi ERP yang berbasis penggunaan teknologi menuntut
perubahan-perubahan yang harus dilakukan karyawan diantaranya harus
peduli terhadap penggunaan software tersebut (sebagai contoh selalu update
data).
3. Politik, Kendala yang menghambat implementasi berasal dari dalam tubuh
departemen IT sendiri dan dari luar departemen.
Sebagian besar karyawan IT merasa pekerjaannya akan hilang karena
digantikan oleh sistem tersebut. Hal ini dikarenakan sebelum penerapan sistem
ERP, bagian IT inilah yang bertanggung jawab untuk membuat aplikasiaplikasi sesuai dengan kebutuhan user disemua departemen. Beberapa
karyawan di luar departemen IT juga merasa terancam dengan berkurangnya
kekuasaan karena sebagian pekerjaan akan dilakukan oleh software ERP.
Dengan alasan politis tertentu, beberapa unit kerja yang sebenarnya bisa
dihapus tidak dapat dilakukan.
Keengganan user atau karyawan departemen lain pada saat diimplementasikan
software karena adanya unsur ketidakpercayaan terhadap departemen IT.
Ketidakpercayaan tersebut timbul karena ketakutan bahwa data-data atau
laporan-laporan rahasia mereka akan diketahui oleh bagian IT selaku
administrator.
6. Usaha-Usaha Mengatasi Kendala Implementasi
47
Menurut Jay Heizer dan Barry Rander yang dialih bahasakan oleh
Dwianoegrahwati Setyoningsih dan Indra Alhmadi dalam buku Operations
Management (2006) mengemukakan bahwa ada beberapa usaha untuk
mengatasi kendala dalam implementasi diantaranya:
1.
2.
Pendekatan dengan user sebelum penerapan sistem ERP melalui presentasipresentasi untuk menunjukkan kelebihan-kelebihan implementasi sistem
tersebut.
3.
AH
TUJUAN
HIPOTES
ANALIS
IS
IS
REKOM
HASIL
ENDASI
48
Pengaru
Faktor
Untuk
Nilai sig
apa saja
menyelidik Sebesar
Analisis
Efektivitas
Dapat
Deskripti
sistem ERP
memperl
Efektivit yang
i faktor-
32,1 %
uas
as ERP
mempeng
faktor
, Maka Ha
cukup
variabel
Terhada
Diterima
mempengar
lain yang
pada PT.
mempenga
yakni ada
uhi kinerja
tidak
Kinerja
Bank
ruhi
hubungan
karyawan
disebutka
Karyaw
Maluku?
perilaku
antara
dan sisanya
n dalam
an.
karyawan
kedua
67,9%
penelitian
(Studi
terhadap
variabel
dipengaruhi
ini yang
Kasus
penggunaa
korelasi
hal-hal lain
juga
PT.
n sistem
tersebut,
yang juga
berpenga
Bank
ERP pada
Signifikan
turut
ruh
Maluku
PT. Bank
pada 0,01.
berperan
dalam
serta dalam
efektivita
kinerja user
s ERP.
Maluku
atau
karyawan.
Kualitas
Pengaru
faktor-
untuk
H1:
Model
faktor
menguji
Kualitas
Pengukur layanan
Kepuasa
yang
faktor-
layanan
an dan
terbukti
selanjutn
mempeng
faktor
berpengaru Model
secara
ya dapat
Penggun aruhi
yang
h positif
Struktura
signifikan
dilakukan
a Sistem
mempenga
terhadap
l.
berpengaru
dengan
kepuasan
Penelitia
49
Informa
pengguna
ruhi
kepuasan
h positif
memperb
si
akhir
kepuasan
pengguna
terhadap
anyak
Terhada
paket
pengguna
kepuasan
data dan
program
akhir paket
pengguna
dilakukan
Kinerja
sistem
program
sistem
pengujian
Individu
informasi
sistem
informasi.
dengan
akuntansi
informasi
metode
akuntansi
WLS
JUDUL
MASAL
TUJUA
HIPOT
ANA
AH
ESIS
LISIS
HASIL
REKOME
NDASI
50
Analisis
Apakah
Kinerja
Hasil uji
Deskr
Implikasi
Penelitian
Kinerja
terdapat
operasi
normalit
ipsi
penerapan
berikutnya
Operasi
perbedaa
yang
as
statist
dapat
Perusaha
n kinerja
diukur
seperti
ik
kinerja operasi
menggunak
an Yang
operasi
dengan
tersaji di
perusahaan
an ukuran
Menerap
yang
(gross
atas
berbeda di
kinerja
kan
diukur
profit
menunju
antara
perusahaan
Sistem
dengan
margin,
kkan
perusahaan
lain, seperti
ERP
(gross
operatin
bahwa
sehat dan
tingkat
profit
g profit
nilai
perusahaan
pengembali
margin,
margin ,
asymp
tidak sehat.
an
operatin
pretax
sig untuk
Simpulan ini
investasi,
g profit
profit
semua
didasarkan pada
rasio
margin ,
margin,
proksi
hasil GPM,
aktivitas
pretax
dan net
kinerja
perusahaan
seperti asset
profit
profit
operasi
margin,
margin),
yang
dasar hasil
inventory
dan net
yang
digunaka
penelitian ini
turnover
profit
menerap
n dalam
maka dapat
diperoleh
margin),
kan
penelitia
hasil dan
antara
sistem
n ini
serta NPM di
bukti
perusaha
ERP
baik
antara
penelitian
an yang
oleh
pada t0,
perusahaan
yang lebih
51
menerap
perusaha
sehat dan
menggamba
kan
an sehat
maupun
perbedaan yang
rkan dan
sistem
dan
t4 lebih
signifikan atas
lain
ERP
perusaha
besar
kinerja operasi
sebagainya,
yang
an tidak
dari
sehat
sehat.
0,05,
dengan
dapat
dan yang
sehingga
penelitian
diperoleh
tidak
dapat
bahwa terdapat
hasil dan
sehat?
dinyatak
dinyatakan
bukti
an
bahwa H1a,
penelitian
bahwa
yang lebih
distribusi
H1d didukung
menggamba
untuk
rkan kinerja
keseluru
pt\
han data
di atas
adalah
normal.
erusahaan
Dari uraian diatas, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bukti
empiris mengenai bagaimana penerapan sistem ERP terhadap kinerja
karyawan di PT. AR yang mana pada perbandingan penelitian diatas
mendapatkan hasil bahwa sistem ERP memiliki pengaruh terhadap kinerja
karyawan. Oleh karena itu, penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian
sebelumnya.
52
D. Kerangka Berfikir
Seiring dengan perubahan bisnis global, kebutuhan untuk meningkatkan daya
saing juga semakin tinggi. Dengan tuntutan dan tekanan tersebut, para
eksekutif perusahan memusatkan penelitiannya untuk dapat memenangkan
persaingan, meningkatkan pengawasan operasional, menyederhanakan proses
administrasi untuk menekan biaya overhead, meningkatkan pelayanan kepada
pelanggan, mengembangkan produk dan layanan baru.
Kemampuan pegambilan keputusan yang akurat dan tepat waktu, untuk
menghadapi pesaing memang selalu menjadi impian para eksekutif. Untuk
itu bukan hanya dibutuhkan informasi yang relevan, seperti target pasar,
kebutuhan akan produk atau jasa dan tingkat kepuasan pelanggan. Tetapi
yang lebih penting adalah tingkat akurasi informasi dapat dihasilkan, serta
pada waktu yang tepat.
Beberapa perusahaan sekarang ini merasakan bahwa informasi yang
disediakan tidak lagi memenuhi kebutuhan manajemen. Ketersediaan
informasi yang mencakup semua aspek konsumen merencanakan dan
melakukan transaksi pembelian, proses pengadaan, lokasi penyimpanan,
pengiriman barang sampai proses pembayaran dan kondisi keuangan, menjadi
prasyaratan untuk meningkatkan kinerja fungsi manjemen perusahaan secara
keseluruhan. Dengan perkembangan teknologi sedemikian pesat, Kini
tersedia pilihan yang cukup banyak untuk aplikasi komputer terpadu yang
mengintegrasikan
proses-proses
bisnis.
Aplikasi-aplikasi
tersebut
53
informasi. Dengan
(X)
(Y
)
ERP
keuangan,
pemasaran,
sumber daya
manusia,
produksi,
logistik
PEGAWAI/
KARYAWA
N
54
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini penulis ingin membuktikan data empiris dan
mengetahui seberapa besar pengaruh Implementasi Enterprise Resource
Plaanning (ERP) terhadap Kinerja Karyawan pada PT. AR Jalan Panjang
Raya No.11, Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat.
Dilaksanakan selama 2 bulan.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk mencapai
tujuan tersebut diperlukan suatu metode yang relevan dengan tujuan yang
ingin dicapai.
Menurut Sugiyono (2009:2) pengertian metode penelitian adalah sebagai
berikut :
Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dan verifikatif
dengan pendekatan survey, karena adanya variabel-variabel yang akan
ditelaah hubungannya serta tujuannya untuk menyajikan gambaran secara
terstruktur, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar
variabel yang diteliti.
57
58
59
60
lisan).
Kuisioner
dapat
dikumpulkan
dari
responden
(secara
langsung
dikomunikasikan
perorangan)
atau
dapat
dan
juga
61
62
Dimana :
n :Ukuran sampel
N : Ukuran Populasi
E : Persentase kelonggaran ketidaktelitian kesalahan pengambilan sampel
yang masih dapat ditolelir atau diingiinkan (menurut pendapat Gay yang
dikutip oleh Husein Umar dalam bukunya riset akuntansi menyatakan
bahwa ukuran minimal sampel yang dapat 57 diterima berdasarkan desain
deskriptif dengan jumlah populasi kecil sebesar 10% dari populasi)
Dengan menggunakan rumus tersebut diatas, maka ukuran sampel dapat
dilihat sebagai berikut ;
n=
50
1+ 50 (0,10)
=
50
1,5
= 33,33
n= 33
Berdasarkan hasil perhitungan maka sampel minimal yang dapat diterapkan
dalam penelitian berjumlah 72 orang
D. Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan skripsi ini, peniliti memperoleh data dari dua
sumber yaitu :
1. Data Primer
Untuk data primer, penulis melakukan studi lapangan, yaitu mengumpulkan
data secara langsung dari sumbernya yang bersifat lisan maupun tulisan.
2. Data sekunder
Untuk data sekunder, penulis memperoleh dari studi kepustakaan yaitu
pengumpulan data dari literature yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti.
63
b.
c.
d.
diteliti.
Dokumentasi
Merupakan teknik penelitian dimana peneliti mengumpulkan data-data yang
diperlukan sehubungan dengan penelitian berupa surat keputusan dan
64
E. Instrumen Penelitian
1. Variabel Bebas (X1)
a. Definisi Konseptual
ERP adalah suatu sistem informasi yang digunakan untuk
b.
c.
Indikator
Kemudahan
Kecepatan
Resource Terjangkau
Kejelasan
Implementasi fleksibel
Skala
Ordinal
65
mempunyai
indikator
yaitu
efektivitas,
Indikator
Efektivitas
Efisiensi
Tanggungjawab
Integritas
Kepatuhan
Tepat waktu
Skala
Ordinal
66
Untuk varabel Y
Dimana: X
= Rata-rata X
= Rata-rata Y
= Sigma (Jumlah)
67
Yi
= Nilai Y ke I sampai ke n
Xi
= Nilai X ke i sampai ke n
= Jumlah individu
68
rxy =
Keterangan :
r
= Koefisien korelasi
xy
x2
y2
= Banyaknya sampel
2. Pengujian Reabilitas
Untuk melakukan uji reliabilitas alat ukur yang akan digunakan adalah
menggunakan Cronbach Alfa (). Statistik ini berguna untuk mengetahui
apakah pengukuran yang kita buat reliabel.Sebelum dilakukan reliabilitas
terlebih dahulu dicari nilai korelasi Product Moment. Selain nilai koefisien
korelasi
telah
diketahui,
maka
selanjutnya
uji
reliabilitas
dengan
r=
2rb
69
1+rb
Dimana :
r = Reliabilitas internal seluruh instrument
rb = Koefisien korelasi antara kedua belah pihak (ganjil dan genap)
Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis
Rencana uji hipotesis untuk mengetahui korelasi dari dua variabel
yang diteliti. Dalam lingkup penelitian ini yang diteliti adalah mplementasi
Enterprise
Resource
Planning
terhadap
Kinerja
Karyawan
dengan
70
Kinerja Karyawan
-
Ha :
Karyawan
Sebelum melakuakan uji t maka dihitung terlebih dahulu korelasi antara variable
X
menetukan
korelasi,
ditentukan
dengan
r=
Keterangan :
R = koefisien korelasi product moment
71
Jika r hitung > r tabel (degree of freedom) maka terdapat hubungan yang
t = rxi
72
Terhadap
Kinerja Karyawan.
Hipotesis kemudian diuji untuk mengetahui diterima atau ditolak hipotesisnya.
Pengujian hipotesis ditunjukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel
bebas secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis
denngan menggunakan Uji F atau yang biasa disebut dengan Analysis of varian
(Anova).
Untuk menguji model regresi yang menjelaskan bentuk hubungan dan pengaruh
antara variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen,
digunakan uji F yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
F=
Dimana:
R2 = Koefisien Determinasi
n = Ukuran sampel
k = Banyaknya variabel bebas
Pengujian Anova atau Uji F bisa dilakukan dengan dua cara yaitu melihat tingkat
signifikasi atau dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel - pengujian dengan
73
= 0.05,
b.
dan derajat
bebas.
Analisis Koefisien Determinasi
Setelah koefisien korelasi diketahui, maka selanjutnya adalah menghitung
koefisien determinasi, yaitu untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh X 1
(Enterprise Resource Planning) Terhadap Kinerja Karyawan (Y). Adapun rumus
koefisien determinasi adalah sebagai berikut:
Kd = Rs2.100%
Keterangan :
Kd
(Kinerja Perusahaan)
Rs
74
a.
Tabel 3.4
Koefisien Korelasi dan Taksirannya
Interval Koefisien
0,00-0,199
0,20-0,399
0,40-0,599
0,60-0,799
0,80-1,000
Sumber : (Sugiyono, 2009:214)
Tingkat Hubungan
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
Rancangan Kuesioner
Menurut Suharsimi Arikunto (2002:128) mengemukakan bahwa :
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau
hal-hal lain yang ia ketahui.
75