Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hurlock (1978), masa remaja adalah masa peralihan atau masa transisi
dari anak menuju dewasa yang dimulai dari praremaja (11-14 tahun), remaja
awal (14-17 tahun) hingga remaja lanjut ( 17-21 tahun) (Mansur, 2009).
Masa remaja (adolescence) adalah periode peralihan
perkembangan dari
kanak-kanak ke masa dewasa awal, memasuki masa ini sekitar usia 10-12
tahun dan berakhir pada usia 18 hingga 22 tahun (Santrock (2007). Masa
remaja diwarnai oleh pertumbuhan, perubahan, munculnya berbagai
kesempatan, dan seringkali menghadapi risiko-risiko kesehatan reproduksi
(Outlook, 2000).
Menurut WHO Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan fisik,
mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau
kecacatan
dalam
segala
aspek
yang
berhubungan
dengan sistem
terkait
reproduksi, termasuk
mengetahui bagaimana
reproduksi
hingga
bagaimana
cara
untuk mencapai
seseorang
dikatakan
ilmiah, menarche
psikologis
Asia seperti
menarche anak
di Indonesia
mengalami
proses
terjadinya
menstruasi,
tentang
kurangnya
apabila
sudah
mendapatkan pengetahuan
tentang
distribusi
frekuensi
pengetahuan
mengenai
04 birugo
institusi
pendidikan
terutama
dalam
bidang
remaja
perempuan sehingga
dapat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Masa Remaja
1. Defenisi Masa Remaja
2. Tahapan Masa Remaja
3. Tugas-Tugas Perkembangan Masa Remaja
4. Perubahan Pada Masa Remaja
B. MENSTRUASI
1. Defenisi Menstruasi
2. Defenisi Menarche
3. Tanda Dan Gejala Menstruasi
4. Siklus Menstruasi
5. Perawatan Kebersihan Diri Saat Menstruasi
C. KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE
1. Defenisi Kesiapan Menghadapi Menarche
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesiapan Anak Dalam
Menghadapi Menarche
Pengetahuan tentang
menstruasi :
dalam menghadapi menarche
1. Pengertian menstruasi
BAB III
2. Pengertian menarche
terdiri dari:
3. Tanda dan gejala menstuasi
4. SiklusKERANGKA
menstruasi TEORI / KONSEP
1. Aspek pemahaman
5. Perawatan kebersihan diri
2. Aspek penghayatan
A. KERANGKA TEORI
3. Aspek kesediaan
saat menstruasi
B. KERANGKA KONSEP
Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi
hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya,
antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang
ingin diteliti (Notoatmodjo, 2010). Konsep adalah suatu abstraksi yang
Variabel dependen
Pengetahuan tentang
menstruasi
Hipotesa Penelitian
Ha: Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang menstruasi
dengan kesiapan dalam menghadapi menarche pada siswi di Sekolah
Dasar Negeri 04 Birugo Bukittinggi Tahun 2015.
C. DEFENISI OPERASIONAL
Variabel
penelitian
Defenisi
operasional
Cara ukur
Alat ukur
Hasil
ukur
Skala ukur
Pengetahuan
Variabel independen
Segala sesuatu yang wawancara kuesioner
siswi tentang
diketahui siswi
Skor = 0 salah
menstruasi
tentang menstruasi
Ketentuan :
ordinal
Skor = 1 benar
yang meliputi
pengertian, tanda
>_75%
2. Cukup jika
benar 56-74 %,
3. Kurang jika
menstruasi,
perawatan
menunjukkan bahwa
menarche
ordinal
Tidak setuju = 0
Setuju = 1
Ketentuan :
1. Siap jika setuju
50%
2. Kurang siap
jika setuju
yaitu datangnya
<50%
menstruasi pertama
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan
pendekatan rancangan cross sectional yang ditujukan untuk mengetahui
hubungan pengetahuan tentang menstruasi dengan kesiapan remaja putri
menghadapi menarche.
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
1. Analisa univariat
Analisis ini dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada
umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan
persentase dari tiap variabel. Analisa univariat dilakukan untuk
mengetahui distribusi frekuensi variabel yang diteliti. Analisa
univariat bertujuan untuk menentukan presentase tiap variabel
digunakan rumus:
f
x 100
P= n
%
Keterangan :
P
: Presentase
F
: Frekuensi (jumlah skor seluruh responden)
n
: Jumlah sampel
2. Analisa bivariat
Analisa bivariat dilakukan pada 2 variabel untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen. Analisa ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan antara kedua variabel tersebut dengan menggunakan uji
statistik Chi Square dengan tingkat kemaknaan p
dengan variabel dependen. Bila nilai p > 0,05 berarti tidak ada
hubungan bermakna antara variabel independen dengan variabel
dependen.
X2 = (0-E)2
E
Keterangan :
X = Chi square
O = Nilai observasi atau nilai yang di amati
E = Nilai yang diharapkan
= Jumlah