You are on page 1of 3

BAB III

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori
Kondisi sehat secara holistik bukan saja kondisi sehat secara fisik melainkan
juga spiritual dan sosial dalam bermasyarakat. Untuk menciptakan kondisi sehat
seperti ini diperlukan suatu keharmonisan dalam menjaga kesehatan tubuh. H.L
Blum menjelaskan ada empat faktor utama yang mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat. Keempat faktor tersebut merupakan faktor determinan timbulnya
masalah kesehatan. Keempat faktor tersebut terdiri dari faktor perilaku/gaya hidup
(life style), faktor lingkungan (sosial, ekonomi, politik, budaya), faktor pelayanan
kesehatan (jenis cakupan dan kualitasnya) dan faktor genetik (keturunan).
Keempat faktor tersebut saling berinteraksi yang mempengaruhi kesehatan
perorangan dan derajat kesehatan masyarakat. Di antara faktor tersebut, faktor
perilaku manusia merupakan faktor determinan yang paling besar dan paling
sukar ditanggulangi, disusul dengan faktor lingkungan. Hal ini disebabkan karena
faktor perilaku yang lebih dominan dibandingkan dengan faktor lingkungan
karena lingkungan hidup manusia juga sangat dipengaruhi oleh perilaku
masyarakat (17).
Menurut teori Laurence Green kesehatan individu maupun masyarakat di
pengaruhi 2 faktor, yaitu faktor perilaku dan faktor non perilaku. Faktor perilaku
di bagi 3, yaitu faktor predisposisi (faktor yang mempermudah terjadinya perilaku
seseorang antara lain pengetahuan, sikap, keyakinan/ kepercayaan, dan tradisi),

27

faktor pendukung (faktor yang memfasilitasi perilaku, antara lain prasarana dan
sarana), dan faktor pendorong (faktor yang mendorong terjadinya perilaku antara
lain sikap petugas kesehatan). Faktor non perilaku mempengaruhi pencapaian
kesehatan individu dan masyarakat, contohnya sulitnya mencapai sarana
pelayanan kesehatan, masalah biaya, dan lain-lain (18).
Apabila seorang ibu hamil memiliki pengetahuan yang lebih tentang risiko
tinggi kehamilan, maka kemungkinan besar ibu akan berpikir untuk menentukan
sikap dan berperilaku untuk mencegah, menghindari atau mengatasi masalah
risiko kehamilan tersebut. Selain itu ibu diharapkan memiliki kesadaran untuk
melakukan kunjungan antenatal untuk memeriksakan kehamilannya, sehingga
apabila terjadi risiko pada masa kehamilan tersebut dapat ditangani secara dini
dan tepat oleh tenaga kesehatan.

28

B. Hipotesis
Hipotesis pada makalah ini adalah terdapat hubungan antara tingkat
pengetahuan dengan insidensi kehamilan risiko tinggi di Puskesmas Terminal
Banjarmasin.

29

You might also like