You are on page 1of 64

Manajemen KONFLIK dan

Manajemen Logistik
OLEH :
H Hadi Suryatno,MKes

KONFLIK
konflik berasal dari bahasa Latin yaitu configere
yang berarti saling memukul.
Konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara
dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana
salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain
dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak
berdaya.
Konflik, menurut Deutsch ( 1969 ) didefinisikan
sebagai suatu perselisihan atau perjuangan yang
timbul bila keseimbangan antara perasaan, pikiran,
hasrat, dan perilaku seseorang yang terancam.

PENGERTIAN KONFLIK
Konflik adalah pergesekan atau friksi
yang terekspresikan di antara dua pihak
atau lebih, di mana masing-masing
mempersepsi adanya interferensi dari
pihak lain, yang dianggap menghalangi
jalan untuk mencapai sasaran.
Konflik hanya terjadi bila semua pihak
yang terlibat, mencium adanya
ketidaksepakatan

Konflik .
Konflik dapat disebabkan oleh perbedaan latar
belakang kebudayaan sehingga membentuk
pribadi-pribadi yang berbeda serta perbedaan
kepentingan antar individu atau kelompok.
Konflik sering diterima secara negatif karena
dianggap merusak keteraturan dan ketertiban
masyarakat.
Namun konflik dalam derajat yang longgar
dapat memicu kemajuan, oleh karena itu konflik
tidak harus dipersepsikan hal yang buruk.

Konflik.
Situasi yang terjadi ketika ada perbedaan
pendapat atau perbedaan cara pandang diantara
beberapa orang, kelompok atau organisasi.
Konflik dalam derajat tinggi, yaitu perang antar
manusia itulah yang mengancam sendi-sendi
kehidupan manusia.

Sikap saling mempertahankan


diri sekurang-kurangnya
diantara dua kelompok, yang
memiliki tujuan dan
pandangan berbeda, dalam
upaya mencapai satu tujuan
sehingga mereka berada
dalam posisi oposisi, bukan
kerjasama.

ASPEK POSITIF DALAM KONFLIK


Konflik bisa jadi merupakan sumber energi dan
kreativitas yang positif apabila dikelola dengan baik.
Tidak semua konflik merugikan organisasi.
Konflik yang ditata dan dikendalikan dengan baik
dapat menguntungkan organisasi sebagai suatu
kesatuan.
Dalam menata konflik diperlukan keterbukaan,
kesabaran serta kesadaran semua fihak yang
terlibat maupun yang berkepentingan dengan
konflik yang terjadi

Misalnya, konflik dapat menggerakan suatu


perubahan :
1. Membantu setiap orang untuk saling
memahami tentang perbedaan
pekerjaan dan tanggung jawab
mereka.
2. Memberikan saluran baru untuk
komunikasi.
3. Menumbuhkan semangat baru pada
staf.
4. Memberikan kesempatan untuk
menyalurkan emosi.
5. Menghasilkan distribusi sumber

PENYEBAB KONFLIK
Konflik dapat berkembang karena berbagai sebab
sebagai berikut:
1. Batasan pekerjaan yang tidak jelas
2. Hambatan komunikasi
3. Tekanan waktu
4. Standar, peraturan dan kebijakan yang tidak
masuk akal
5. Pertikaian antar pribadi
6. Perbedaan status
7. Harapan yang tidak terwujud

Penyebab konflik, Edmund ( 1979 )


menyebutkan sembilan faktor umum yang
berkaitan dengan semua kemungkinan
penyebab konflik, yaitu :
a. Spesialisasi .Sebuah kelompok yang
bertanggung jawab untuk suatu tugas tertentu
atau area pelayanan tertentu memisahkan
dirinya dari kelompok lain. Seringkali berakibat
terjadinya konflik antar kelompok.

b. Peran yang bertugas banyak ..Peran keperawatan


membutuhkan seseorang untuk dapat menjadi seorang manajer,
seorang pemberi asuhan yang trampil, seorang ahli dalam
hubungan antar manusia, seorang negosiator, penasihat , dan
sebagainya. Setiap sub peran dengan tugas - tugasnya
memerlukan orientasi yang berbeda - beda yang dapat
menyebabkan konflik.
c. Interdependensi peranPeran perawat pelaksana dalam
praktek pribadi tidak akan serumit seperti peran perawat dalam
tim kesehatan yang multidisiplin, dimana tugas seseorang perlu
didiskusikan dengan orang lain yang mungkin bersaing untuk
area - area tertentu.

d. Kekaburan tugas Ini diakibatkan oleh peran


yang mendua dan kegagalan untuk memberikan
tanggung jawab dan tanggung gugat untuk suatu
tugas pada individu atau kelompok.
e. Perbedaan Sekelompok orang dapat mengisi
peran yang sama tetapi perilaku sikap, emosi,
dan kognitif orang - orang ini terhadap peran
mereka bisa berbeda.
f. Kekurangan sumber daya Persaingan
ekonomi, pasien, jabatan, adalah sumber absolut
dari konflik antar pribadi dan antar kelompok.

g. Perubahan Saat perubahan menjadi lebih


tampak, maka kemungkinan tingkat konflik akan
meningkat secara proporsional.
h.Konflik tentang imbalan ...Bila orang mendapat
imbalan secara berbeda - beda, maka sering timbul
konflik, kecuali jika mereka terlibat dalam
perbuatan sistem imbalan.
i.Masalah komunikasi Sikap mendua,
penyimpangan persepsi, kegagalan bahasa, dan
penggunaan saluran komunikasi secara tidak
benar, semuanya akan menyebabkan konfllik.

Manajemen atau penatalaksanaan


konflik dapat dilakukan melalui
Disiplin
upaya
sebagai
berikut:
Upaya disiplin digunakan untuk menata atau
mencegah konflik, perawat pengelola harus
mengetahui dan memahami ketentuan
peraturan organisasi. Jika ketentuan tersebut
belum jelas maka perlu dilakukan klarifikasi.
Disiplin merupakan cara untuk mengoreksi atau
memperbaiki staf yang tidak diinginkan.

b. Mempertahankan tahap kehidupan


Konflik dapat diatasi dengan membantu individu perawat
mencapai tujuan sesuai dengan tahapan kehidupannya, yang
meliputi :
- Tahap dewasa muda
- Tahap dewasa menengah
- Tahap manusia diatas 55 tahun
c. Komunikasi
Komunikasi merupakan seni yang penting untuk
mempertahankan lingkungan yang terapeutik. Melalui
peningkatan komunikasi yang efektif maka konflik dapat dicegah.
.

d. Asertif training
Perawat yang asertif mengetahui bahwa
mereka bertanggung jawab terhadap
pikiran, perasaan, dan tindakannya.
Peningkatan kesadaran, training
sensitivitas dan training asertif dapat
meningkatkan kemampuan pengelola
keperawatan dalam mengatasi perilaku
konflik

PENGELOLAAN KONFLIK
Konflik dapat dicegah atau dikelola dengan:
1. Disiplin: Mempertahankan disiplin dapat
digunakan untuk mengelola dan mencegah
konflik. Manajer perawat harus mengetahui dan
memahami peraturan-peraturan yang ada dalam
organisasi. Jika belum jelas, mereka harus
mencari bantuan untuk memahaminya.

2. Pertimbangan Pengalaman dalam


Tahapan Kehidupan:
Konflik dapat dikelola dengan mendukung perawat
untuk mencapai tujuan sesuai dengan
pengalaman dan tahapan hidupnya. Misalnya;
Perawat junior yang berprestasi dapat
dipromosikan untuk mengikuti pendidikan
kejenjang yang lebih tinggi, sedangkan bagi
perawat senior yang berprestasi dapat
dipromosikan untuk menduduki jabatan yang
lebih tinggi.

3. Komunikasi :
Suatu Komunikasi yang baik akan menciptakan
lingkungan yang terapetik dan kondusif. Suatu
upaya yang dapat dilakukan manajer untuk
menghindari konflik adalah dengan menerapkan
komunikasi yang efektif dalam kegitan seharihari yang akhirnya dapat dijadikan sebagai satu
cara hidup.

4. Mendengarkan secara aktif:


Mendengarkan secara aktif merupakan hal
penting untuk mengelola konflik. Untuk
memastikan bahwa penerimaan para manajer
perawat telah memiliki pemahaman yang benar,
mereka dapat merumuskan kembali
permasalahan para pegawai sebagai tanda
bahwa mereka telah mendengarkan.

TEKNIK ATAU KEAHLIAN UNTUK


MENGELOLA KONFLIK
Pendekatan dalam resolusi konflik tergantung pada :
Konflik itu sendiri.
Karakteristik orang-orang yang terlibat di
dalamnya.
Keahlian individu yang terlibat dalam penyelesaian
konflik.
Pentingnya isu yang menimbulkan konflik
Ketersediaan waktu dan tenaga

STRATEGI :
1. Menghindar
Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau
masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting
atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang
dengan akibat yang akan ditimbulkannya.
Penghindaran merupakan strategi yang
memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi
untuk menenangkan diri.

Lanjut
Manajer perawat yang terlibat didalam konflik
dapat menepiskan isu dengan mengatakan
Biarlah kedua pihak mengambil waktu untuk
memikirkan hal ini dan menentukan tanggal
untuk melakukan diskusi

2. Mengakomodasi
Memberi kesempatan pada orang lain untuk
mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya
apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini
memungkinkan timbulnya kerjasama dengan
memberi kesempatan pada mereka untuk membuat
keputusan. Perawat yang menjadi bagian dalam
konflik dapat mengakomodasikan pihak lain dengan
menempatkan kebutuhan pihak lain di tempat yang
pertama.

3. Kompetisi
Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa
anda memiliki lebih banyak informasi dan
keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau
ketika anda tidak ingin mengkompromikan
nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa
memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan
metode yang penting untuk alasan-alasan
keamanan.

4. Kompromi atau Negosiasi


Masing-masing memberikan dan menawarkan
sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling
memberi dan menerima, serta meminimalkan
kekurangan semua pihak yang dapat
menguntungkan semua pihak.

5. Memecahkan Masalah atau


Kolaborasi
- Pemecahan sama-sama menang dimana individu
yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang
sama.
- Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak
yang terlibat untuk saling mendukung dan saling
memperhatikan satu sama lainnya.

PETUNJUK PENDEKATAN SITUASI


KONFLIK :
Diawali melalui penilaian diri sendiri
Analisa isu-isu seputar konflik
Tinjau kembali dan sesuaikan dengan hasil
eksplorasi diri sendiri.
Atur dan rencanakan pertemuan antara individuindividu yang terlibat konflik
Memantau sudut pandang dari semua individu yang
terlibat
Mengembangkan dan menguraikan solusi
Memilih solusi dan melakukan tindakan
Merencanakan pelaksanaannya

Stoner mengemukakan tiga cara dalam


1. merangsang konflik di dalam unit atau organisasi yang
pengelolaan konflik, yaitu:
prestasi kerjanya rendah karena tingkat konflik yang
terlalu kecil Termasuk dalam cara ini adalah:
a. minta bantuan orang luar
b. menyimpang dari peraturan (going against the book)
c. menata kembali struktur organisasi
d. menggalakkan kompetisi
e. memilih manajer yang cocok
2. meredakan atau menumpas konflik jika tingkatnya
terlalu tinggi atau kontra-produktif

3. menyelesaikan konflik metode


penyelesaian konflik yang
:
disampaikan
Stoner
adalah
1) dominasi dan penguasaan, hal ini dilakukan
dengan cara paksaan, perlunakan,
penghindaran, dan penentuan melalui suara
terbanyak.
2) kompromi
3) pemecahan masalah secara menyeluruh

Contoh KASUS.
Pada pukul 1 siang, Salsabila, seorang kepala
ruang bedah menghubungi Apoteker untuk
menanyakan mengapa Tn Takur.. tidak
diberikan obat untuk persiapan pulang. Dengan
meletakan telpon, ia berkata, saya kecewa
dengan kerja mereka, apakah Ia pikir hanya Ia
sendiri yang dapat bekerja dan tidak ada staf
lain yang mampu mengerjakannya. Kemudian
Salsabila melanjutkan kalimatnya, Saya akan
membicarakan hal ini pada seseorang.

PERTANYAAN:
1. Apa sumber dari konflik yang sedang terjadi ?
2. Jika Anda sebagai kepala ruang/koordinator,
yang bertanggung jawab atas situasi yang
terjadi, darimana Anda akan memulai mencari
pemecahan masalah ini ?
3. Anda dapat memilih satu cara
penanggulangan konflik, dan uraikan pendapat
anda.
4. Hal positif apa yang dapat diambil dari konflik
diatas

KESIMPULAN
Hubungan interpersonal antara perawat dengan,
kolega, kelompok, keluarga pasien maupun
orang lain dapat merupakan sumber terjadinya
konflik, oleh sebab itu perawat harus
mengetahui dan memahami manajemen konflik.

KESIMPULAN..
Penyebab konflik meliputi: ketidakjelasan uraian
tugas, gangguan komunikasi, tekanan waktu,
standar, kebijakan yang tidak jelas, perbedaan
status, dan harapan yang tidak tercapai. Konflik
dapat dicegah atau diatur dengan menerapkan
disiplin, komunikasi efektif, dan saling
pengertian antara sesama rekan kerja.Untuk
mengembangkan alternatif solusi agar dapat
mencapai satu kesepakatan dalam pemecahan
konflik ,diperlukkan komitmen yang sungguh
sungguh .

KESIMPULAN..,
Ada beberapa stragtegi yang dapat digunakan,
antara lain ;
akomodasi, kompetisi, kolaborasi, negosiasi,
dan kompromi.
Diharapkan Manajer Perawat dapat memahami
dan menggunakan keahliannya secara khusus
untuk mencegah dan mengatur konflik.

TERIMA KASIH..
Ada yang maU BERTANYA.. ?

MANAJEMEN LOGISTIK
by : H Hadi Suryatno,MKES

Manajemen logistik
Keberhasilan organisasi mencapai tujuan
didukung oleh pengelolaan factor-faktor antara
lain ;
Man, Money, Machine, Methode dan
Material.
Pengelolaan yang seimbang dan baik dari kelima
factor tersebut akan memberikan kepauasan
kepada kostumer baik kostumer internal
maupun eksternal.

Rumah sakit yang telah terakreditasi seharusnya


telah memiliki pengelolaan yang baik dan
terstandar termasuk lima factor tersebut.
pengelolaan Material atau logistic
keperawatan.

Keberhasilan pengelolaan logistik rumah sakit


tergantung pada kompetensi dari manajer logistik
rumah sakit.
Manajer berfungsi untuk mengelola logistik melalui
fungsi antara lain mengidentifikasi, merencanakan
pengadaan, pendistribusian alat hingga
mengembangkan sistem pengelolaan logistik yang
efektif dan efisien.
Pengadaan alat yang tepat dan berfungsi dengan baik
akan memperlancar kegiatan pelayanan pasien sehingga
berdampak bagi peningkatan mutu pelayanan secara
umum.

Manajer logistik juga harus mampu mengantisipasi


kejadian darurat, membuat skala prioritas serta
melakukan perubahan yang dibutuhkan untuk
pencapaian tujuan umum rumah sakit.
Manajemen logistik juga harus mencapai efisiensi
dan efektifitas.
Manajer logistik memiliki kemampuan untuk
mencegah atau meminimalkan pemborosan,
kerusakan, kadaluarsa, kehilangan alat tersebut
yang akan memiliki dampak kepada pengeluaran
ataupun biaya operasional rumah sakit.

Menurut pemanfaatannya, bahan atau alat yang


harus disediakan rumah sakit dikelompokkan
menjadi persediaan farmasi (antara lain: obat,
bahan kimia, gas medik, peralatan kesehatan),
persediaan makanan, persediaan logistik umum
dan teknik.

Menurut ; Siagian: 1992,


menyatakan manajemen adalah seni
memperoleh hasil melalui berbagai
kegiatan yang dilakukan oleh orang
lain,
sedangkan logistik adalah bahan untuk
kegiatan operasional yang sifatnya
habis pakai.

Manajemen logistik adalah


suatu ilmu pengetahuan dan atau
seni serta proses mengenai
perencanaan dan penentuan
kebutuhan pengadaan, penyimpanan,
penyaluran dan pemeliharaan serta
penghapusan material/alat-alat.

manajemen logistik mampu menjawab


tujuan dan bagaimana cara mencapai
tujuan dengan ketersediaan bahan
logistik setiap saat bila dibutuhkan
dan dipergunakan secara efisien dan
efektif.

Dalam sistem administrasi manajemen


logistik Subagya menyatakan sebagai
berikut:
Unsur
manajemen:
Man
Money
Material
Machine
Method

Fungsi
manajemen:
Planning
Organizing
Actuating
Controlling

Fungsi logistic:
Fungsi
perencanaan
Fungsi
penganggaran
Fungsi Pengadaan
Fungsi
penyimpanan
Fungsi penyaluran
Fungsi
penghapusan
Fungsi
Pengendalian

fungsi logistik antara lain :


1. Fungsi Perencanaan
Pengertian umum adalah proses untuk
merumuskan sasaran dan menentukan langkahlangkah yang harus dilaksanakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan.
Sedangkan secara khusus perencanan logistik
adalah merencanakan kebutuhan logistik yang
pelaksanaannya dilakukan oleh semua calon
pemakai (user) kemudian diajukan sesuai dengan
alur yang berlaku di masing- masing organisasi
perencanaan adalah hasil rangkuman dari kaitan
tugas pokok, gagasan, pengetahuan, pengalaman
dan keadaan atau lingkungan yang merupakan cara
terencana dalam memuat keinginan dan usaha
merumuskan dasar dan pedoman tindakan

Perencanaan dapat dibagi ke dalam


periode-periode sebagai berikut:
Rencana jangka panjang (Long range)
Rencana jangka menengah (Mid
range)
Rencana jangka pendek (Short range)

Melalui fungsi perencanaan dan penentuan


kebutuhan ini akan menghasilkan antara
Rencana Pembelian
lain:

Rencana Rehabilitasi
Rencana Dislokasi
Rencana Sewa
Rencana Pembuatan.

Dalam tahapan perencanaan logistik pada umumnya


dapat menjawab dan menyimpulkan pernyataan
sebagai berikut:
Apakah yang di butuhkan (what) untuk menentukan jenis
barang yang tepat
Berapa yang di butuhkan (how much, how many) untuk
menentukan jumlah yang tepat
Bilamana dibutuhkan (when) untuk menentukan waktu
yang tepat
Di mana dibutuhkan (where) untuk menentukan tempat
yang tepat
Siapa yang mengurus atau siapa yang menggunakan (who)
untuk menentukan orang atau unit yang tepat
Bagaimana diselenggarakan (how) untuk menentukan
proses yang tepat
Mengapa di butuhkan (why) untuk mengecek apakah
keputusan yang di ambil benar-benar tepat

2. Fungsi Penganggaran
Penganggaran (budgetting), adalah
semua kegiatan dan usaha untuk
merumuskan perincian penentu
kebutuhan dalam suatu skala
tertentu/skala standar yaitu skala
mata uang dan jumlah biaya

Dalam fungsi penganggaran, semua


rencana-rencana dari fungsi perencanaan
dan penentu kebutuhan dikaji lebih lanjut
untuk disesuaikan dengan besarnya biaya
dari dana-dana yang tersedia. Dengan
mengetahui hambatan-hambatan dan
keterbatasan yang dikaji secara seksama
maka anggaran tersebut merupakan
anggaran yang reliable.

Dalam menyusun anggaran terdapat


beberapa hal yang harus di perhatikan
A. Peraturanperaturan
antara
lain adalah: terkait
B. Pertimbangan politik, sosial, ekonomi dan
tehnologi
C. Hal-hal yang berhubungan dengan anggaran
D. Pengaturan anggaran seperti: sumber biaya
pendapatan sampai dengan pegaturan logistik

3. Fungsi Pengadaan
Pengadaan adalah semua kegiataan dan usaha
untuk menambah dan memenuhi kebutuhan
barang dan jasa berdasarkan peraturan yang
berlaku dengan menciptakan sesuatu yang
tadinya belum ada menjadi ada.
Kegiatan ini termasuk dalam usaha untuk tetap
mempertahankan sesuatu yang telah ada dalam
batas-batas efisiensi.

Caracara yang dapat dilakukan untuk


menjalankan fungsi pengadaan adalah:

Pembelian
Penyewaan
Peminjaman
Pemberian ( hibah )
Penukaran
Pembuatan
Perbaikan

Proses pengadan peralatan dan perlengkapan


pada umumnya dilaksanakan dengan tahapan
sebagai berikut:

Perencanaan dan penentuan kebutuhan


Penyususnan dokumen tender
Pengiklanan/penyampaian uandangan lelang
Pemasukan dan pembukuan penawaran
Evaluasi penawaran
Pengusulan dan penentuan pemenang
Masa sanggah
Penunjukan pemenang
Pengaturan kontrak
Pelaksanaan kontrak

4. Fungsi Penyimpanan
Penyimpanan merupakan suatu kegiatan dan usaha
untuk melakukan pngelolaan barang persediaan di
tempat penyimpanan.
Penyimpanan berfungsi untuk menjamin
penjadwalan yang telah ditetapkan dalam fungsifungsi sebelumya dengan pemenuhan setepattepatnya dan biaya serendah-rendahnya.
Fungsi yang lain adalah: Kualitas barang dapat
dipertahankan, barang terhindar dari kerusakan,
pencarian barang yang lebih mudah dan barang
yang aman dari pencuri.

5. Fungsi Penyaluran (Distribusi)


Penyaluran atau distribusi merupakan kegiatan atau usaha
untuk mengelola pemindahan barang dari satu tempat ke
tempat lainnya .
Faktor yang mempengaruhi penyaluran barang antara lain:
Proses Administrasi
Proses penyampaian berita (data-data informasi)
Proses pengeluaran fisik barang
Proses angkutan
Proses pembongkaran dan pemuatan
Pelaksanaan rencana-rencana yang telah ditentukan
Ketelitian dan disiplin yang ketat dalam menangani masalah
penyaluran merupakan unsur yang sangat penting untuk
mencapai tujuan yang diharapkan

6. Fungsi Penghapusan

Penghapusan adalah kgiatan atau


usaha pembebasan barang dari
pertanggungjawaban sesuai
peraturan dan perundangundangan yang berlaku .

Alasan penghapusan barang antara


lain:
1. 1. Barang hilang, akibat kesalahan sendiri,
kecelakaan, bencana alam, administrasi yang
salah, tercecer atau tidak ditemukan
2. 2.Tehnis dan ekonomis: Setelah nilai barang
dianggap tidak ada manfaatnya.
3. Surplus dan ekses
4. Tidak bertuan: Barang-barang yang tidak
diurus
5. Rampasan yaitu barang-barang bukti dari
suatu perkara

7. Fungsi Pengendalian
Pengendalian adalah sistem
pengawasan dari hasil laporan,
penilaian, pemantauan dan
pemeriksaan terhadap langkahlangkah manajemen logistik yang
sedang atau telah berlangsung

Bentuk kegiatan pengendalian antara


lain:
1. Merumuskan tatalaksana dalam bentuk manual,
standar, kriteria, norma, instruksi dan prosedur
lain
2. Melaksanakan pengamatan (Monitoring), evaluasi
dan laporan, guna mendapatkan gambaran dan
informasi tentang penyimpangan dan jalannya
pelaksanaan dari rencana
3. Melakukan kunjungan staf guna mengidentifikasi
cara-cara pelaksanaan dalam rangka pencapaian
tujuan
4. Melakukan supervisi

Agar pelaksanaan pengendalian dapat berjalan


dengan baik diperlukan sarana-sarana
pengendalian sebagai berikut:

1. Struktur organisasi yang baik


2. Sistem informasi yang memadai
3. Klasifikasi yang selalu mengikuti
perkembangan menuju
standardisasi
4. Pendidikan dan pelatihan
5. Anggaran yang cukup memadai

TRIMs

You might also like