You are on page 1of 3

Pencampuran (mixing) adalah proses yang menyebabkan tercampurnya suatu bahan ke

bahan lain dimana bahan tersebut terpisah dalam fasa yang berbeda.
Dalam kimia, suatu pencampuran (mixing) adalah sebuah zat yang dibuat dengan menggabung
kan dua zat atau lebih yang berbeda tanpa reaksi kimia yang terjadi, sementara tidak ada perub
ahan fisik dalam suatu pencampuran, sifat kimia suatu pencampuran seperti titik lelehnya dapat
menyimpang dari komponennya.
Pencampuran dapat dipisahkan menjadi komponen aslinya secara mekanis. Pencampuran dap
at bersifat homogen atau heterogen.
Tujuan dari proses pencampuran yaitu mengurangi ketidaksamaan atau ketidakrataan da
lam komposisi, temperature atau sifat-sifat lain yang terdapat dalam suatu bahan atau terjadiny
a homogenisasi, kebersamaan dalam setiap titik dalam pencampuran. Dampak dari hasil penca
mpuran adalah terjadinya homogenitas, kebersamaan dalam setiap titik dalam pencampuran. D
ampak dari hasil pencampuran adalah terjadinya keadaan serba sama, terjadinya reaksi kimia, t
erjadinya perpindahan panas, dan perpindahan massa..
Dalam praktek, operasi mixing hampir selalu mempunyai multi fungsi yaitu ketika proses
dilakukan didalam tangki berpengaduk mekanis, pengaduk menjalankan banyak tugas, sebagai
contoh dalam tangki kristalisasi harus memperhatikan bulk blending, heat transfer dan suspens
e kristal.
a. Pencampuran bahan padat-padat
Pencampuran dua atau lebih dari bahan padat banyak dijumpai yang akan menghasilkan produ
k komersial industri kimia. Contohnya Pencampuran bahan pewarna dengan bahan pewarna lai
nnya atau dengan bahan penolong untuk menghasilkan nuansa warna tertentu atau warna yang
cemerlang. Alat yang digunakan untuk pencampuran bahan padat dengan padat dapat berupa
bejana-bejana yang berputar, atau bejana-bejana berkedudukan tetap tapi mempunyai perlengk
apan pencampur yang berputar, ataupun pneumatik.
b. Pencampuran bahan cair-gas
Untuk proses kimia dan fisika tertentu gas harus dimasukkan ke dalam cairan, artinya cairan di
campur secara sempurna dengan bahanbahan berbentuk gas. Contohnya Proses hidrogenasi, khorinasi dan fosfogensi, Oksidasi cairan
oleh udara (fermentasi, memasukkan udara kedalam lumpur dalam instalasi penjernih biologis).
Macam-macam alat pencampur antara lain:
a. Alat pencampur liquid
Untuk pencampuran liquid, propeller mixer adalah jenis yang paling umum dan memuaskan,alat
ini terdiri dari tangki silinder yang dilengkapi dengan propeller atau blender beserta motor
pemutar, bentuk propeller, impeller, blender dibesain sedemikian rupa untuk efektivitas pencam
puran dan disesuaikan dengan viskositas fluida.
Pada jenis alat pencampur ini, diusahakan untuk menghindari tipe aliran monoton yang berputar
melingkari dinding yang sangat kecil konstribusinya terhadap pengaruh pencampuran.
b. Alat pencampur granula
Dalam pencampuran ini dapat digunakan ribbon blender dan double cone mixer Ribbon blender
terdiri dari silinder horizontal yang didalamnya dilengkapi dengan screw berputar. Double cone

blender adalah alat pencampur yang terdiri dari dua kerucut yang berputar pada porosnya, jika
kerucut berputar maka tepung granula berada di dalam granula yang berada di dalam volume
kerucut akan teragritasi dan tercampur. Pencampuran tipe ini memerlukan energi yang
dikonsumsi diubah menjadi panas yang dapat menyebabkan terjadinya kenaikan suhu dari prod
uk. Untuk menentukan jenis dari alat pencampur tergantung pada jenis bahan yang akan dicam
purkan (cair, padat, gas), kecepatan alat yang diinginkan serta kekentalan dari suatu bahan ters
ebut. Alat pencampur ini dikelompokkan menurut kekentalan yaitu:
- Alat pencampur untuk bahan cair yang memiliki viskositas rendah-sedang
- Alat pencampur untuk bahan cair yang memiliki viskositas tinggi-pasta
- Alat pencampur untuk tepung kering atau padatan.
c. Alat pencampur untuk tepung yang kering atau padatan
Dalam melakukan pencampuran dibutuhkan kecepatan dari suatu alat pencampur. Kecepatan k
omponen-komponen cairan yang dicampurkan disebabkan oleh pengadukan dan kecepatan pe
ngadukan terdiri dari:
- Kecepatan radial yang berfungsi sebagai arah ke pengaduk
- Kecepatan longitudinal, pararel dari pengaduk
- Kecepatan rotasional tangensial ke pengaduk
Faktor yang mempengaruhi pencampuran adalah ukuran partikel bentuk dan pengaduk dari ma
sing-masing komponen, kadar air permukaan baha pangan dan karakteristik aliran masingmasing bahan.
Prinsip percobaan pencampuran adalah berdasarkan pada peningkatan pengacakan dan
distribusi dua atau lebih kompnen mempunyai sifat yang berbeda. Derajat pencampuran dapat
dikarakterisasi dari waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pencampuran. Derajat keragaman
pencampuran diukur dari sampel yang diambil selama pencampuran jika komponen yang dicam
pur telah terdistribusi melalui komponen lain secara random, maka dikatakan pencampuran tela
h berlangsung dengan baik. Derajat pencampuran yang dicapai tergantung pada:
a. Ukuran relatif partikel
b. Efisiensi alat pencampur untuk komponen yang dicampur
c. Kecerendungan komponen untuk membentuk agregat
d. Kadar air, sifat permukaan dan aliran dari masing-masing komponen.
Proses pencampuran dibagi menjadi dua, yaitu emulsifikasi dan homogenisasi. Emulsifik
asi adalah proses pembentukan suatu campuran yang berasal dari dua fase yang berbeda. Kec
epatan komponen yang dicampurkan disebabkan oleh suatu alat pengadukan. Pengadukan ter
diri dari:
- Kecepatan radial yang berfungsi sebagai arah ke pengaduk
- Kecepatan longitudinal, paralel dari pengaduk
- Kecepatan rotasional tangensial ke pengaduk
Faktorfaktor yang mempengaruhi pencampuran adalah ukuran partikel bentuk dan pengaduk da
ri
masingmasing komponen, kadar air permukaan bahan pangan dan karakteristik aliran masing-masing

bahan. Homogenisasi adalah operasi ganda penurunan dropler (ukuran partikel) dari fase terdis
persi dan sekaligus mendistribusikannya secara uniform ke dalam fasa kontinyu.

You might also like