Professional Documents
Culture Documents
A. PENGKAJIAN
Tgl. Masuk
: 30 Oktober 2015
Jam
: 04.47 WIB
No. RM
: 084058-2015
Tgl. Pengakjian : 08 November 2015
Pengkajian dilakukan pada Hari Minggu 08 November 2015 di Ruang Cempaka RSUD
Ambarawa secara autoanamnesa dan allloanamnesa
IDENTITAS PASIEN
PASIEN
Nama
Umur
Agama
Pendidikan
Perkerjaan
Status Pernikahan
Suku/Bangsa
Alamat
: Tn R
: 83 tahun
: Islam
: SLTP
: Tani
: Menikah
: Jawa/Indonesia
: Kaliputih, Panjang,
2/2 Ambarawa,
Semarang
: Tn. A
: 32 tahun
: Islam
: SMK
: Buruh pabrik
: Menikah
: Kaliputih, Panjang, 2/2
Ambarawa, Semarang
: Anak pasien
RIWAYAT KESEHATAN
KELUHAN UTAMA
Anak pasien mengatakan, ayahnya sudah sejak kemarin nafasnya ada lendir, serak
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Waktu terjadinya sakit :
Anak pasien mengatakan, ayahnya sudah ada riwayat stroke 2 tahun yang lalu. Ayah pasien
saat sedang tiduran di rumah sekitar seminggu yang lalu tiba-tiba ada ruam di sekitar kulit
dan punggung tubuhnya, ayahnya masih bisa bicara sedikit mengatakan sakit di
punggungnya.
Proses terjadinya sakit :
Anak pasien mengatakan saat sedang beristirahat di rumah tiba-tiba ada ruam dan nyeri di
sekitar kulit dan punggung ayahnya. Anak pasien meminta tolong kepada adik keduanya
untuk membantu membawa memeriksakan keadannya ke puskesmas. Kemudian
diperiksakan ke puskesmas dekat rumah ternyata tidak bisa dan langsung di bawa ke RSUD
Nursing Care Plan : Ulcus Decubitus
Institute of Heatlh and Science Karya Husada Semarang
2
Ambarawa keesokan harinya pada tanggal 30 Oktober 2015 sekitar jam 04.47 WIB
Inspeksi keadaan luka, pada tanggal 08 November 2015 telah dilakukan perawatan luka
dengan pencucian, pembersihan dan penggantian perban luka dengan karakteristik luka :
50% telah bergranulasi, namun belum ada epitelisasi (Red), 40% nekrotik (Black), 10%
abses (Yellow).
Berdasarkan klasifikasi National Pressure Ulcer Advisory Panel NPUAP (2007):
Luka yang terjadi pada pasien sudah termasuk ke dalam stadium 4, hilangnya lapisan
kulit secara lengkap dengan kerusakan yang luas, nekrosis jaringan, kerusakan pada otot,
tulang atau tendon.
Hasil pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (08 November 2015) :
Pemeriksaan GDS pagi hari pukul 06.00 WIB menunjukkan nilai GDS : 86 mg/dL
Hasil pemeriksaan Elektrokardiografi (EKG) pada tanggal 30 Oktober 2015 :
Gambar Rekam Jantung (EKG) :
Interpretasi :
Laju/frekuensi : 75x/menit
Ritme
: Irreguler (irama konsisten R-R/P-P)
Irama
: Irama Junctional (Gelombang P Absent pada sebagian besar sadapan
lead (Lead I, II, III, V1 & V4)
Zona transisi : Abnormal (Pada V3 dan V4 gelombang R keduanya positif (+))
Aksis
: Normal (Lead I dan aVf keduanya positif (+))
Tanda vital
: TD : 106/60 mmHg, N : 79x/m, RR : 21x/m, S : 36,6oC
Pemeriksanaan nyeri :
P : Luka tekan
Q : Seperti di tekan
R : Punggung dan kaki
S:2
T : Sudah hampir tidak dirasakan
1
6
2
7
3
8
4
9
Aspilet 1x 80 mg
Asam Folat 1x 1.000 mcg
5
10
Piracetam 2x 8 mg
RIWAYAT KELUARGA
Hipertensi
Penyakit pembuluh darah
Diabetes Militus
Penyakit Darah
TBC
Anak pasien mangatakan keluarganya tidak ada yang pernah menderita penyakit seperti
hipertensi, diabetes, TBC dan penyakit lainnya. Hanya saja ayahnya pernah mengalami
stroke 2 tahun yang lalu.
GENOGRAM
Tn. R (83
tahun)
Keterangan :
: Laki-laki
; Perempuan
: Pasien
: Tinggal serumah
: Meninggal dunia
: Hub. pernikahan
: Hub. Keturunan
Penjelasan : Pasien adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Kakaknya seorang perempuan
dan adiknya laki-laki, sedangkan istri pasien anak ke dua dari tiga bersaudara. Pasien
memiliki dua orang anak laki-laki semua. Pasien tinggal serumah dengan istri dan kedua
putranya.
Riwayat kesehatan lingkungan :
Anak pasien mengatakan, di lingkungan tempat tinggal cukup baik dan tidak ada penyakit
sedang mewabah
POLA FUNGSI KESEHATAN
POLA MANAJEMEN KESEHATAN PERSEPSI KESEHATAN
Tingkat pengetahuan kesehatan/penyakit :
Pasien mengatakan, mengetahui bahwa sakit yang sedang dialaminya adalah sebuah penyakit
infeksi.
Perilaku untuk mengatasi masalah kesehatan :
Anak pasien mengatakan, jika sakit, maka langsung membeli obat di apotik dekat rumah,
Nursing Care Plan : Ulcus Decubitus
Institute of Heatlh and Science Karya Husada Semarang
5
tetapi bila berat seperti kecelakaan atau stroke dan luka seperti ayahnya langsung dibawa ke
puskesmas atau RS.
Faktor-Faktor resiko sehubungan dengan kesehatan :
Anak pasien mengatakan, di keluarganya masih ada yang merokok, namun menyadari bahwa
merokok dampaknya tidak baik bagi kesehatan.
Berpakaian
Eliminasi
Mobilisasi T. tidur
Berpindah
Ambulasi
Selama Sakit
Aktivitas
0
1
2
3
Mandi
Berpakaian
Eliminasi
Mobilisasi T. tidur
Berpindah
Ambulasi
Naik tangga
POLA ISTIRAHAT TIDUR
Sebelum Sakit
Anak pasien mengatakan, ayahnya biasa
tidur + 8 jam, mulai tidur jam 21.00 WIB
dan terbangun jam 05.30 WIB dan tidurnya
pulas. Jarang tidur siang. Tidurnya tanpa ada
gangguan pola tidur ataupun cemas karena
fikiran.
Selama Sakit
Anak pasien mengatakan, selama sakit
awalnya pertama masuk RS sulit tidur, namun
sekarang sudah tidak lagi. Malah banyak
tidur. Tidur jam 21.00 WIB dan terbangun
jam 06.00 WIB. Terkadang terbangun karena
batuk serta lendirnya di tenggorokan.
6
Sebelum Sakit
Anak pasien mengatakan, ayahnya biasa
makan 3x/hari (+ 14 sendok) dengan porsi
sedang dengan lauk ikan, daging ayam
kesukaannya. Nafsu makan baik, nasi
dimakan habis. Minum air putih 3x/hari + 3
gelas sedang (250cc), total 750 cc/hari.
POLA ELIMINASI
Sebelum Sakit
Anak pasien mengatakan ayahnya biasa
BAB 1x/hari pada pagi hari dengan
konsistensi fases lembek, tidak keras dan
cair. BAK + 4-5x/hari dengan warna kuning
jernih dan bau khas tidak ada darah ataupun
nyeri saat kencing serta tidak ada gangguan
pada pola kencingnya.
POLA KOGNITIF PERSEPTUAL
Sebelum Sakit
Anak pasien mengatakan ayahnya mampu
berkomunikasi dengan dengan baik dan
mengerti apa yang dibicarakan, berespon dan
berorientasi dengan baik dengan temantemannya.
Selama Sakit
Anak pasien mengatakan, ayahnya selama
sakit tidak bisa makan karena sulit membuka
mulut. Makannya hanya melalui sonde diit
cair dengan minum air susu putih, susu
kedelai, jus dan air putih sesuai yang
disediakan dari RS + 250cc/minum
(Total : + 1000cc/hari).
BB/TB : 50 Kg/165 cm. IMT : 18,38
Selama Sakit
Anak pasien mengatakan selama sakit
ayahnya sudah lama menggunakan popok
biasanya BAB sekali sehari, dengan
konsistensi lembek sedikit cair, kekuningan.
BAK selama di rumah sakit menggunakan
kateter + 250ml/6jam
Selama Sakit
Anak pasien mangatakan selama sakit tidak
mampu berkomunikasi dengan baik karena
sulit membuka mulut untuk bicara karena efek
stroke yang pernah dialaminya.
Sedikit
mengerti apa yang dibicarakan orang lain,
namun lambat dalam berespon dan sudah sulit
berorientasi dengan orang atau tempat.
7
masalah jarang bercerita kepada istri atau sakit sulit bicara, jika ada masalah berusaha
keluarganya yang lain. Pasien termasuk terbuka dengan selalu menyampaikan
pendiam.
keluhannya dengan suara pelan atau dengan
menyenggol-senggol kepada istrinya untuk
bisa dibantu. Namun sekarang sudah sulit
untuk bergerak juga.
POLA REPRODUKIF SEKSUALITAS
Sebelum Sakit
Selama Sakit
Anak pasien mengatakan ayahnya adalah Anak pasien mengatakan selama sakit tidak
anak kedua dari tiga bersaudara. Sudah ada gangguan seperti luka dan lainnya pada
menikah dan dikaruniakan 2 orang anak. kelaminnya. Pasien mengatakan kencingnya
Tidak ada gangguan pada alat kelaminnya, biasa saja, sekitar 4-5 x/hari. Namun setelah
luka atau benjolan.
dipakaikan kateter sudah tidak tahu berapa
kali per harinya.
Selama Sakit
Anak pasien mengatakan selama sakit masih
tetap berhubungan dengan biak kepada
keluarga, saudara ataupun teman-temannya.
Selama Sakit
Anak pasien mengatakan selama sakit
ayahnya sudah sulit melaksanakan sholatnya
karena sudah sulit untuk bergerak.
PEMERIKSAAN FISIK
PENAMPAKAN UMUM
Keadaan umum
Sedang, Lemah
Kesadaran
Compos Mentis
GCS
Eye : 2 Verbal : 3 Motorik : 4 Total : 9
TD : 130/80 mmHg
Suhu: 36,5 C
RR : 24 x/ menit
Nadi : 80 x/ menit
Status Gizi
BB : 50 Kg
TB : 165 cm
IMT : 18,38
Skala Nyeri
2 (ringan) dari skala 1 sampai 10
(P : Luka tekan, Q : Seperti di tekan, R : Punggung dan kaki, S : 2, T :
Sudah hampir tidak dirasakan)
REVIEW OF SYSTEM
Sistem Pernafasan
Subjektif :
Nursing Care Plan : Ulcus Decubitus
Institute of Heatlh and Science Karya Husada Semarang
8
Anak pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit pernafasan sebelumnnya pada keluarga
dan anak-anaknya seperti asma, TBC, bronkitis atau pneumonia.
Gejala : Tidak ada dypsnea, ada batuk, ada sputum dan penggunaan alat bantu pernafasan,
tetapi tidak merokok.
Objektif :
a. Inspeksi : kelainan os vertebrae (-), warna kulit sawo matang (+), sianosis (-), ada sedikit
lesi kering pada dinding dada (-), Luka post opp (-), terpasang WSD (-), Clubbing finger
(-), Dada cembung (-), cekung (-), simetris (+), pergerakan dada simetris (+), teratur (+),
frekuensi nafas 24x/menit, reguler (+), retraksi dada (-).
b. Palpasi : taktik fremitus normal (+), nyeri tekan (-), massa abnormal (-), ekspansi dada
simetris (+)
c. Perkusi : Suara perkusi sonor (+)
d. Auskultasi : Suara nafas vesikuler (+), friction rub (-), batuk (+), sekret (+) + 50 cc
Sistem Kardiovaskuler
Subjektif :
Anak pasien mengatakan tidak ada nyeri pada dadanya
Anak pasien mengatakan ayahnya tidak ada riwayat pemakaian obat jantung.
Objektif :
a. Inspeksi : Sklera putih (+), ikterik (-), konjungntiva anemis (-), terlihat ictus cordis di ICS
5 mid clavicula sinistra (+), pulsasi katub terlihat (+)
b. Palpasi : Heart rate 80x/menit, teratur (+), kuat (+), arteri karotis teraba lemah (+), ictus
cordis teraba thrill (-), Edema ekstremitas (-), kulit teraba hangat (-), CRT : > 2sec
c. Perkusi : Perkusi jantung redup (+), batas jantung normal (+).
d. Auskultasi : Bunyi jantung I, II : Lub-dub (+), gallop (-), murmur (-).
Sistem Gastrointestinal
Subjektif :
Anak pasien mengatakan tidak ada alergi makanan apapun.
Objektif :
a. Kondisi mulut : Sulit terbuka dan kaku, tidak ada bau mulut, mukosa lembab (+), lidah
tidak tampak.
b. Antropometry : BB/TB-IMT : 50Kg/165cm-IMT : 18,38, LILA : 28 cm
c. Biochemical : Hb : 10,6 g/dL, Albumin (-), Protein (-)
d. Clinical Appearance : Pasien tampak kurus
e. Diit (Gangguan / kebiasaan pola makan) : mual (-), muntah (-)
f. Inspeksi : warna sawo matang (+), distensi abdomen (-),
g. Auskultasi : Bising usus 5x/menit, normal (+)
h. Palpasi : Nyeri tekan abdomen (-), massa (-), asites (-), udema (-), CRT > 2 detik (+),
i. Perkusi : Suara timpani (+)
j. Hemoroid (-)
Sistem Perkemihan
Subjektif :
Anak pasien mengatakan selama sakit ayahnya BAK melalui urine kateter.
Objektif :
Warna kuning jernih dan bau khas, tidak ada darah atau nyeri saat kencing, rangsang nyeri
tidak ada, urin dalam urine bag + 250ml/6 jam.
Sistem Persyarafan
Subjektif :
Anak pasien mengatakan ayahnya terkadang masih terasa sakit dengan ditandai lirih merintih
saat digeser untuk berganti posisi atau dilatih gerak pasif, tetapi kebanyakan sudah tidak
merasakan saat gerakan diulangi.
Nursing Care Plan : Ulcus Decubitus
Institute of Heatlh and Science Karya Husada Semarang
9
Objektif :
(P : Luka tekan, Q : Seperti di tekan, R : Punggung dan kaki, S : 2, T : Sudah hampir tidak
dirasakan)
Sistem Immune
Subjektif :
Anak pasien mengatakan ayahnya dahulu tidak pernah mengikuti program imunisasi karena
zaman dahulu belum ada.
Sistem Muskuloskeletal
Subjektif :
Anak pasien mengatakan tidak ada riwayat
cedera kecelakaan sebelumnya seperti
fraktur / dislokasi. Ayahnya sudah sulit
bergerak, semakin lama semakin lemah.
Objektif :
Postur tubuh bungkuk (+), rentang kurang
gerak baik (+), bengkak (+), deformitas
(-), spasme otot tangan kanan (+), kelainan
fungsi (-)
Ada luka pada ekstremitas dextra dan sinistra
(+), tidak simetris (+), tidak ada fraktur tulang
pada ektrimitas warna kulit sawo matang
Kekuatan otot
1
1
1
Keterangan :
0 : paralasis
1 : tidak ada gerakan
2 : gerakan otot penuh menantang gravitasi
3 : gerakan otot normal menantang gravitasi
4 : gerakan normal menantang gravitasi
dengan
sedikit tahanan
5 : gerakan normal penuh dengan tahanan
penuh
Palpasi :
Akral hangat, denyut nadi perifer lemah, tidak ada nyeri tekan pada kedua tangan dan kaki, ada
edema.
Sistem Endoktrin
Subjektif :
Anak pasien mengatakan tidak riwayat trauma kepala juga riwayat gangguan penglihatan.
Anak pasien mengatakan bila ingin ke toilet tidak bisa, sudah ketergantungan dengan kateter
Objektif :
Peningkatan suhu tubuh (-), luka sulit sembuh (-), tremor (-), berjerawat banyak (-), Moon face
(-)
Sistem Integumen
Subjektif :
Anak pasien mengatakan suaminya tidak pernah ada gangguan atau penyakit kulit
Objektif :
Terdapat udeme dengan warna kehitaman seperti ekimosis
Diaforeis (-), ekimosis (+), luka bakar (-)
Sistem Sensori (Persepsi Sensori-Pengetahuan & Pola Keyakinan)
Subjektif :
Keluarga pasien mengatakan belum mengetahui banyak tentang cara mengobati ulkus
diabetik, hanya mengetahui bahwa penyakit tersebut lama proses penyembuhannya.
Objektif :
Pasien tampak mendengarkan dan menyimak sesuatu yang sedang dijelaskan perawat.
Sistem Hematologi
Subjektif :
Nursing Care Plan : Ulcus Decubitus
Institute of Heatlh and Science Karya Husada Semarang
10
Anak pasien mengatakan dahulu nenek dari ibu pernah mengalami hipertensi.
Anak pasien mengatakan tidak pernah sakit hepatitis atau penyakit ganas lain ataupun
menjalani kemoterapi.
Objektif :
Golongan darah : B
Tanda infeksi (+) (*Sekitar area luka)
Pendarahan : epitaksis (-), petekie (-), purpura (-), pendarahan gusi (-), ekimosis (+),
menorhagi (-) dan hematrosis (-)
Semarang, 08 November 2015
Dikaji Oleh
(Satya)
11
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
Waktu
Jenis Pemeriksaan
Tgl dan
Jam
Hasil Pemeriksaan
Hasil
31 Okto
2015
18.46 WIB
MORFOLOGI
DARAH TEPI
Eritrosit
Leukosit
Trombosit
01 Nov
2015
18.46 WIB
HEMATOLOGI
Darah Rutin :
Hemoglobin
Leukosit
Eritrosit
Hematokrit
Trombosit
MCV
MCH
MCHC
RDW
PDW
MPV
Limfosit
Monosit
Granulosit
Limfosit %
Monosit %
Grannulosit %
PCT
03 Nov
2015
HEMATOLOGI
Darah Rutin :
Nilai Normal
Satuan
Kesan :
- Anemia
normositik,
normokromik
ec suspek
- Gangguan
- Jumlah cukup
proses
meningkat,
pendarahan
- Granulasi toksik - Gangguan ginjal
neutrofil
- Gambaran
- Vacuolisasi
infeksi
netrofil dan
bakterial
monosit
- Retikulosit 0,2%
-
Normositik,
BURR,
Fragmentosit
Normokromik
- Jumlah cukup,
- Morfologi dalam
batas normal
9,4 L
13,1 H
3,30 L
27,7 L
229
37,5
30,1
34,5
13,8
13,2
8,4
1,7
3,3 H
8,0 H
13,5 L
25,1 H
79
0,192
13,5 17,5
4-10
4,5 5,8
40 - 50
150 - 400
82 - 90
>=27
32 - 36
10 - 15
10 - 18
7 11
1,0 4,5
0,2 1,0
2-4
25 40
2-8
50 80
0,2 0,5
g/dl
ribu
juta
%
Ribu
Mikro m3
pg
g/dl
%
%
Mikro m3
10^3/m3
10^3/m3
10^3/m3
%
%
%
%
12
18.46 WIB
Hemoglobin
Leukosit
Eritrosit
Hematokrit
Trombosit
MCV
MCH
MCHC
RDW
PDW
MPV
Limfosit
Monosit
Granulosit
Limfosit %
Monosit %
Grannulosit %
PCT
10,6 L
11,4 H
3,70 L
31,8 L
229
37,5
30,1
34,5
13,8
13,2
8,4
1,7
0,7
9,0 H
12,2 L
7,0
79
0,192
13,5 17,5
4-10
4,5 5,8
40 - 50
150 - 400
82 - 90
>=27
32 - 36
10 - 15
10 - 18
7 11
1,0 4,5
0,2 1,0
2-4
25 40
2-8
50 80
0,2 0,5
g/dl
ribu
juta
%
Ribu
Mikro m3
pg
g/dl
%
%
Mikro m3
10^3/m3
10^3/m3
10^3/m3
%
%
%
%
05 Nov
2015
17.05 WIB
KIMIA KLINIK
Glukosa Sewaktu
83
70-100
Mg/dL
06 Nov
2015
16.09 WIB
KIMIA KLINIK
Glukosa Sewaktu
78
70-100
Mg/dL
2. Pemeriksaan Diagnostik
Hasil pemeriksaan Elektrokardiografi (EKG) pada tanggal 30 Oktober 2015 :
Gambar Rekam Jantung (EKG) :
Interpretasi :
Laju/frekuensi : 75x/menit
Nursing Care Plan : Ulcus Decubitus
Institute of Heatlh and Science Karya Husada Semarang
13
Ritme
Irama
3. Terapi Medikasi
Tanggal & Waktu
No
Nama Obat
Dosis
08-11-15
Indikasi
P
10
S
16
M
22
P
10
Injeksi :
Ceftriaxone
Ketorolac
Ranitidin
3x 1 gr
2x 30 mg
2x 50 mg
Antibiotik
Analgesik
ARH-2
Oral :
Aspilet
1x 80 mg
Antikoagulan,
Antiplatelet,
Fibrinolitik
(Trombolitik)
Suplemen
Nootropik,
Neurotonik
Neurotropik
Asam folat
Piracetam
1x 1.000 mcg
Elektrolit :
RL
500 ml 20
tpm
2x 8 mg
Isotonik
09-11-15
M
22
P
10
S
16
10-11-15
S
16
M
22
08-11-15
Jenis Pemeriksaan
09-11-15
10-11-15
P
05
S
12
M
17
P
05
S
12
M
17
P
05
S
12
M
17
Tekanan darah
(mmHg)
110/
90
111/
94
115/
80
110/
78
114/
77
120/
88
110/
71
109/
82
110/
80
Suhu (C)
36,1
37,2
36,8
36,2
37
36,3
36,6
36,6
37
Nadi (Menit)
80
79
78
64
80
81
64
74
88
Pernafasan (menit)
24
24
24
22
24
22
20
24
24
14
ANALISA DATA
WAKTU
SYMTOM/SIGNS
TGL/JAM
08 Nov
Ds:
2015
- Anak
pasien
mengatakan,
ayahnya sudah sejak kemarin
nafasnya ada lendir, serak
Do:
Sistem Review:
- Inspeksi : Pasien tampak
dypsnea, ada batuk
- Auskultasi : Suara nafas
vesikuler (+), batuk (+), sekret
(+) + 50 cc
08 Nov
2015
PROBLEM
Produksi sekret
berlebih
Ketidakefektifan
bersihan jalan nafas
Ds :
Kelemahan
- Anak
pasien
mengatakan muskulukoskeletal
ayahnya sudah sulit bergerak,
semakin lama semakin lemah.
Do :
- Pasien tampak diam, bed rest
tenang dalam posisi supinasi di
atas bed.
- Pengkajian kekuatan otot:
Penurunan kekuatan otot
1
1
-
08 Nov
2015
ETIOLOGI
Hambatan
mobilitas fisik
1
1
Ds :
- Anak
pasien
mengatakan
ayahnya terkadang masih terasa
sakit dengan ditandai lirih
merintih saat digeser untuk
berganti posisi atau dilatih
gerak pasif, tetapi kebanyakan
sudah tidak merasakan saat
gerakan diulangi.
Do :
- Inspeksi keadaan luka, telah
dilakukan
perawatan
luka
dengan pencucian, pembersihan
dan penggantian perban luka
dengan karakteristik luka : 50%
telah
bergranulasi,
namun
belum ada epitelisasi (Red),
Kerusakan
integritas jaringan
15
-
16
08 Nov
2015
07.10
WIB
No
Dx
1
Ttd
Satya
Setelah dilakukan tindakan
Air Way Management
keperawatan selama 3x24 jam, - Monitor status hemodinamik
pasien dengan ketidakefektifan - Monitor respirasi dan status O2
bersihan jalan nafas diharapkan - Auskultasi suara nafas, catat adanya
dapat teratasi dengan kriteria
suara tambahan
hasil :
- Anjurkan pasien untuk istirahat dan
Respiratory status : Airway
napas dalam
- Posisikan
pasien
untuk
Patency
memaksimalkan
ventilasi
Aspiration Control
(semivowler)
Kriteria Hasil :
Keluarkan
sekret dengan batuk atau
- Mendemonstrasikan batuk
suction
efektif dan suara nafas yang
Atur
intake
untuk
cairan
bersih, tidak ada sianosis
mengoptimalkan
keseimbangan.
dan dyspneu (mampu
- Jelaskan pada pasien dan keluarga
mengeluarkan sputum,
tentang penggunaan peralatan :
bernafas dengan mudah,
O2, Suction, Inhalasi.
tidak ada pursed lips)
Berikan
pelembab udara Kassa basah
- Menunjukkan jalan nafas
NaCl Lembab
yang paten (klien tidak
Pastikan
kebutuhan oral / tracheal
merasa tercekik, irama
suctioning.
nafas, frekuensi pernafasan
Berikan
O2 3 l/mnt, metode inhalasi
dalam rentang normal, tidak
ada suara nafas abnormal) - Berikan bronkodilator dan antibiotik
dengan berkolaborasi dengan
- Mampu
dokter
mengidentifikasikan dan
- Pertahankan hidrasi yang adekuat
mencegah faktor yang
untuk mengencerkan sekret
penyebab.
- Saturasi O2 dalam batas
normal
Satya
Setelah di lakukuan tindakan
Pressure Management
keperawatan 3x 24 jam pada
- Observasi luka : lokasi, dimensi,
pasien dengan kerusakan
kedalaman luka,
integritas jaringan diharapkan
karakteristik,warna cairan,
dapat teratasi dengan kriteria
granulasi, jaringan nekrotik, tandahasil:
tanda infeksi lokal, formasi traktus
Tissue Integrity : Skin and
- Monitor kulit akan adanya tanda
Mucous Membranes
inflamasi / infeksi
Wound Healing : primer and - Monitor status nutrisi pasien
sekunder
- Cegah kontaminasi feses dan urin
- Integritas kulit yang baik - Lakukan tehnik perawatan luka
bisa dipertahankan (sensasi,
dengan steril
elastisitas,
temperatur, - Berikan posisi yang mengurangi
hidrasi, pigmentasi)
tekanan pada luka
- Tidak ada luka/lesi pada - Hindari kerutan pada tempat tidur
kulit
17
-
08 Nov
2015
07.15
WIB
18
D. PELAKSANAAN TINDAKAN
Waktu
Hr/tgl
Jam
8 Nov 07.20
2015
07.23
07.25
07.25
07.26
07.26
07.30
07.40
07.43
07.44
07.45
08.15
No.
Implementasi
dx
1 - Mengkaji keluhan pasien
- Memonitor status hemodinamik
- Memonitor respirasi dan status O2
- Mengauskultasi suara nafas, catat
adanya suara tambahan
- Menganjurkan
pasien
untuk
istirahat dan napas dalam
- Memposisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
(semivowler)
Respon
Ttd
Satya
Ds :
- Anak
pasien
mengatakan
ayahnya sulit bicara, terkadang
batuk karena ada lendir di
tenggorokan ayahnya
Do :
- Auskultasi suara nafas
terdengar ronky di bronkus,
reguler, lemah. Tidak ada suara
nafas tambahan.
- Pasien tampak istirahat dengan
posisi supinasi dan semivowler
- Stasus O2 terpasang kanul
nasal dengan saturasi 3 l/menit
- Vital sign : TD : 110/90
mmHg, S : 36,1oC, N : 80x/m,
RR : 24x/m
Ds : Do :
- Luka terkaji : Lokasi luka
tekan di region sepanjang
punggung hingga lumbal ke 5
dengan karakteristik : 50%
telah bergranulasi, namun
belum ada epitelisasi (Red),
40% nekrotik (Black), 10%
abses (Yellow).
- Perawatan luka telah dilakukan
dengan pembersihan pencucian
Nacl
0,9%,
klorhexidine,
debridement slog dan abses,
pemberian absorben dengan
metronidazole dan penutupan
luka dengan tehnik moiss
dengan kassa lembab-kering.
- Tanda infeksi : rubor (+), dolor
(+) kalor (+), tumor (+) dan
fungsio laesa (+)
- Status nutrisi : diit cairan (susu
kedelai putih via NGT)
- Risiko kontaminasi feses (-),
urine via kateter 100 cc
- Posisi pasien telah di atur
dengan penambahan bantal
Satya
19
09.00
09.07
09.17
09.30
10.00
10.00
12.00
All
Satya
Satya
Ds : Do :
- Obat masuk berupa :
Ceftriaxone 1 gr (Tidak ada
alergi) Ketorolac 30 mg,
Ranitidin 50 mg
- Obat masuk via oral berupa :
Aspilet 80 mg dan asam folat
1000 mcg dan piracetam 8 mg
Ds :
- Anak
Satya
pasien
mengucapkan
terimakasih
Do :
14.00
14.00
14.15
14.18
14.19
14.19
Ds : Do :
- Pasien tampak tertidur
- Melakukan suctionning kepada
pasien dengan pengeluaran
lendir +10cc
- Memberikan sonde diiit cair
susu putih yang belum
diberikan via selang NGT klien
+ 80 cc
- Selang kanul nasal terpasang
dengan saturasi oksigen 3L/m.
Satya
20
15.00
15.10
15.12
15.15
15.16
15.17
17.00
Satya
Ds :
- Anak pasien mengatakan
ayahnya banyak diam tidak
bisa bicara.
Do :
- Luka nampak kering, tertutup
perban sepanjang punggung,
dan ektremitas kaki.
- Udema ektremitas bawah. CRT
> 2 detik.
- Anak pasien tampak sedang
melakukan alih baring ayahnya
ke arah kanan
- Pasien menggunakan pakaian
longgar
- Pasien belum dimandikan.
- Telah berkolaborasi dengan
intlalasi gizi dalam pemberian
terapi dii berikutnya sesuai
dengan anjuran perawat
dengan TKTP dan pemberian
lebih banyak protein
Ds :
- Keluarga mengatakan tentang
cara latihan ROM di rumah
ketika sudah pulang.
Do :
- Kekuatan otot klien masih
salam : 2/2, 2/2.
- Anak dan ibu pasien bersedia
dan mengikuti latihan ROM
yang diajarkan perawat
- Keluarga nampak
mendengarkan saran dari
perawat
- Vital sign TD : 120/88
17.05
17.10
17.12
17.17
17.20
Satya
mmHg, S : 36,3oC, N :
81x/m, RR : 22x/m
10 Nov 20.00
2015
20.15
Ds :
- Keluarga mengatakan hari ini
lendir di tenggorokan pasien
sudah tidak terdengar saat
bernafas ataupun saat dibawa
tidur.
Do :
- Auskultasi pernafasan : 24x/m,
tidak ada dypsnea, stridor serta
Satya
21
20.18
20.19
20.30
20.35
20.40
22.00
11 Nov 05.00
2015
Mengkaji
integritas
kulit
(sensasi, elastisitas, temperatur,
hidrasi, pigmentasi)
Mengkaji adanya luka/lesi pada
kulit
Mengkaji perfusi jaringan
Mengkaji pemahaman keluarga
dalam proses perbaikan kulit dan
mencegah terjadinya cedera
berulang
Membantu keluarga dalam
melindungi kulit dan
mempertahankan kelembaban
kulit dan perawatan alami
Satya
Satya
Satya
22
-
Menjelaskan proses
penyembuhan luka
Mengukur vital sign
memperhatikan penjelasan
perawat
Vital sign TD :120/70mmHg,
23
E. EVALUASI
Waktu
Hr/tgl
Jam
11 Nov
06.00
2015
11 Nov
2015
06.15
Dx. Keperawatan
EVALUASI
Ttd
Satya
Ketidakefektifan bersihan jalan S :
nafas b/d produksi sekret - Keluarga mengatakan hari ini lendir
di tenggorokan pasien sudah tidak
berlebih
terdengar saat bernafas ataupun saat
dibawa tidur.
O:
- Auskultasi pernafasan : 24x/m, tidak
ada dypsnea, stridor serta ronky, tidak
ada suara nafas tambahan.
- Inspeksi esopagus melalui pembukaan
mulut tidak ada sputum, serta tidak
ada pursed lips
- Inspeksi respon non verbal : tidak ada
reaksi reflek seperti tercekik
- Oksigen terpasang dengan kanul nasal
saturasi O2 3L/menit
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
Satya
Kerusakan integritas jaringan S :
b/d dengan luka tekan lama dan - Anak pasien mengatakan terimkasih.
hipoksia perfusi vaskularisasi O :
- Integritas kulit : ada penurunan
perifer lemah
sensasi, temperatur kulit hangat,
pigmentasi terdapat bintik-bintik
kehiataman)
- Terdapat lesi di kulit punggung serta
ekstremitas bawah
- Perfusi jaringan kurang baik, udema
ekstremitas inferior, CRT < 2 detik
- Keluarga tampak memperhatikan
penjelasan perawat
- Vital sign TD :120/70mmHg, S :
06.30
24
pulang di rumah.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi