Professional Documents
Culture Documents
i
MODUL PEMBELAJARAN SEJARAH
KELAS XI IPS
SMA REGINA PACIS SURAKARTA
DISUSUN OLEH:
Anna Asmara S.
SMA REGINA PACIS SURAKARTA
2008
Akulturasi
Standar Kompetensi: Menganalisa
perjalanan bangsa Indonesia
pada masa negara-negara
tradisional.
Kompetensi Dasar: Menganalisis
proses interaksi antara tradisi
lokal, Hindu-Buddha dan Islam di
Indonesia.
Indikator:
1. Mengidentifikasi perpaduan
tradisi lokal, Hindu-Buddha dan
Islam dalam institusi sosial
masyarakat di berbagai daerah.
2. Mendeskripsikan proses
percampuran kepercayaan lokal,
Hindu-Buddha dan Islam dalam
kehidupan keagamaan
masyarakat di kerajaan-kerajaan
bercorak Islam.
AKULTURASI
KEBUDAYAAN LOKAL,
HINDU-BUDDHA
DAN ISLAM
KEBUDAYAAN LOKAL
DAN KEBUDAYAAN
HINDU-BUDDHA
Seni Bangunan
Seni Rupa
Seni Aksara & Sastra
Sistem Pemerintahan
Sistem Kalender
KEBUDAYAAN LOKAL
DAN KEBUDAYAAN
ISLAM
Pembahasan
1. Seni Bangunan
Bangunan-bangunan peninggalan
kebudayaan Hindu-Buddha yang
masih dapat kita temui dewasa ini
adalah bangunan keagamaan
yang biasa disebut candi. Sebelum
agama Hindu-Buddha masuk ke
Indonesia, penduduk di Kepulauan
Nusantara sudah mempunyai
kepercayaan sendiri. Bentuk
kepercayaan tersebut antara lain
pemujaan terhadap arwah nenek
moyang. Pemujaan tersebut
biasanya dilakukan di sebuah
bangunan yang berciri punden
berundak-undak atau bertingkattingkat. Candi Hindu-Buddha di
Indonesia juga mendapat
pengaruh ini, contohnya bisa dilihat
pada bentuk Candi Borobudur.
2. Seni Rupa
Bangunan candi dihiasi oleh arca-arca dan pahatan-pahatan dinding yang disebut relief.
Arca-arca tersebut biasanya berupa arca dewa sebagai lambang dari orang yang sudah
meninggal. Contohnya Arca Airlangga dari Jawa Timur yang dilambangkan sebagai
Dewa Wisnu. Pada beberapa candi terlihat pengaruh kebudayaan asli Indonesia,
seperti patung Buddha yang berlanggam Amarawati di Sulawesi Selatan.
Selain arca, beberapa relief candi juga mendapat pengaruh dari kebudayaan asli
Indonesia, misalnya relief rumah panggung dan perahu bercadik pada Candi
Borobudur.
4. Sistem Pemerintahan
Gambar di samping adalah Candi
Bajang Ratu yang merupakan
salah satu peninggalan
kerajaan Majapahit sebagai
salah satu kerajaan yang
bercorak Hindu.
Pengaruh Hindu-Buddha dalam
sistem pemerintahan adalah
dikenalnya konsep Pendeta
Ratu, yaitu raja merupakan
reinkarnasi atau titisan dewa.
Raja memiliki kesaktian dan
berbeda dari rakyat umum.
5. Sistem Kalender
Pada saat kebudayaan Hindu masuk ke
Indonesia berkembanglah sistem yang
disebut Tahun Saka. Tahun Saka berasal
dari India Barat dan digunakan di
Indonesia pada abad ke-7 sampai ke-14.
Latihan Soal
1. Apa yang dimaksud dengan akulturasi?
2. Jelaskan bentuk akulturasi budaya lokal
dengan budaya Buddha yang terlihat
pada Candi Borobudur!
3. Sebutkan bentuk-bentuk akulturasi
budaya lokal dan Hindu-Buddha yang
dapat kita jumpai di sekitar kita!
Glosari
Akulturasi: proses pertemuan dan percampuran unsur
dua kebudayaan atau lebih yang berbeda dan
menghasilkan kebudayaan baru tanpa menghilangkan
ciri khas masing-masing kebudayaan asal.
Candi: rumah Candika (candikagrha), Candika adalah
sebutan untuk Dewi Durga, sakti Siwa yang
berhubungan erat dengan kematian. Candi biasanya
juga digunakan untuk menyebut keseluruhan bangunan
monumental (kraton, pemandian, wihara, stupa) yang
berasal dari jaman Hindu.
Relief: pahatan pada dinding candi.
Kunci Jawaban
1.
2.
3.
Tes Formatif
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat dari daftar kata
yang tersedia!
Dewa Nagari Candikagrha
Akulturasi
Reinkarnasi
1.
adalah proses pertemuan dan percampuran unsur dua
kebudayaan atau lebih yang berbeda dan menghasilkan
kebudayaan baru tanpa menghilangkan ciri khas masing-masing
kebudayaan asal.
2.
Kata candi berasal dari katayang artinya rumah Candika.
3.
Aksaramerupakan pengembangan dari aksara Jawa Kuno
(Kawi) yang mendapat pengaruh dari aksara Pallawa
4.
Konsep pendeta ratu artinya raja dianggap sebagaiatau titisan
dewa.
Hasil-hasil akulturasi
Manfaat