You are on page 1of 4

Diabetes Melitus (DM) adalah keadaan hyperglikemia kronik disertai berbagai kelainan

metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik


pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis
dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron.
Penyakit diabetes mellitus yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis yang
ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan
sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi
hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh. Insulin itu sendiri merupakan hormon yang
dihasilkan di pankreas, yang berbentuk kelenjar di bagian belakang lambung yang
bertanggung jawab untuk mengontrol jumlah/kadar gula dalam darah dan insulin
dibutuhkan untuk merubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi
yang diperlukan tubuh manusia. Hormon insulin berfungsi menurunkan kadar gula
dalam darah.
Berbagai penyakit, sindrom dan simtoma dapat terpicu oleh diabetes mellitus,
antara lain: Alzheimer, ataxia-telangiectasia, sindrom Down, penyakit
Huntington, kelainan mitokondria, distrofi miotonis, penyakit
Parkinson, sindrom Prader-Willi, sindrom Werner, sindrom
Wolfram, leukoaraiosis, demensia,hipotiroidisme, hipertiroidisme, hipogonadis
me, dan lain-lain.
C.

Hormon-hormon yang mempengaruhi Diabetes Mellitus

1. Insulin
Insulin adalah hormone anabolic utama. Hormon ini menyimpan zat gizi sebagai
glikagon di hati dan otot, dan sebagai triasilgliserol di jaringan adipose. Hormone ini
juga merangsang pembentukan protein di berbagai jaringan misalnya otot. Pada saat
yang sama, insulin bekerja menghambat mobilisasi bahan bakar. Selain itu, insulin juga
merangsang sintesis lebih dari 50 jenis protein di berbagai jaringan, yang sebagian
berperan dalam pertumbuhan organism. Insulin memiliki efek parakrin di dalam sel

pulau langerhans pancreas. Setelah dikeluarkan dari sel , insulin menekan


pengeluaran glucagon dari sel .
2. Glukagon
Glucagon adalah hormone counterregulatory utama. Istilah ini berarti bahwa kerja
hormone umumnya bertentangan dengan kinerja insulin. Kerja utama glucagon adalah
mobilisasi cadangan bahan bakar denga merangsang glikogenolisis dan
glukoneogenesis. Efek ini memastikan bahwa di antara waktu makan glukosa selalu
tersedia untuk jaringan dependen-glukosa.
D.

Etiologi

Insulin Dependent Diabetes Melitus ( IDDM ) atau Diabetes Melitus Tergantung Insulin (
DMTI ) disebabakan oleh destruksi sel pulau langerhan akibat proses autoimun.
Sedangkan Non Insulin Dependent Diabetes Melitus (NIDDM) atau Diabetes Melitus.
Kerentanan terhadap IDDM pada umumnya disebabkan oleh defek genetic pada
regioantigen leukosit manusia atau HLA (Human Leukocyte Antigen) yang mengkode
pembentukan komplek histo-kopatibilitas mayor II atau MHC II (Major Histocompabiliti
Complex II) yaitu suatu protein yang merupakan antigen pada permukaan sel untuk
pengenalan sendiri oleh sel yang berperan dalan sel imun. Karena protein ini
mengalami defek, respon imun ynag diperantarai sel, yang dicetuskan oleh infeksi
suatu virus atau faktor lain, tidak mengenal sel sebagai diri dan menghancurkan sel
tersebut. Diabetes Melitus Tidak Tergantung Insulin ( DMTTI ) disebabkan kegagalan
relatif sel dan resistensi insulin.Resinstensi insulin adalah turunannya kemampuan
insulin untuk merasangan pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk
menghambat produksi glukosa oleh hati.Sel tidak mampu mengimbangi resistensi
insulin ini sepenuhnya,artinya terjadi defisiensi relatif insulin . ketidak mampuan ini
terlihat dari berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa , maupun pada
rangsangan glukosa bersama bahan perangsang sekresi insulin lain. Berarti sel
pangkreas mengalami desensitisasi terhadap glukosa.

E.

Klasifikasi Diabetes Melitus

Klasifikasi etiologis DM american diabetes associaton (1997) sesuai anjuran


perkumpulan endokrinologi indonesia (PERKENI) adalah:
1.

Diabetes tipe 1 (destruksi sel , umumnya menjurus ke defisiensi insulin

absolut )
Diabetes mellitus tipe 1 adalah penyakit hiperglikemia akibat ketiadaan absolute insulin
atau kurangnya insulin yang dihasilkan oleh tubuh. Tipe diabetes ini sebelumnya
disebut sebagai diabetes mellitus dependen insulin (IDDM) karena individu pengidap
penyakit ini harus mendapat insulin pengganti. Biasanya di jumpai pada individu yang
tidak gemuk berusia kurang dari 30 tahun, dengan perbandingan laki-laki lebih banyak
dari pada wanita. Factor pemicu penyakit ini antara lain infeksi virus seperti gondongan
(mumps), rubella, atau sistomegalovirus (CMV) kronis.
Penyebab DM I :
Insulin yang dikeluarkan oleh sel beta dapat diibaratkan sebagai anak kunci yang dapat
membuka pintu masuknya glukosa ke dalam sel, selanjutnya di dalam sel, glukosa
tersebut dimetabolisme menjadi energi / tenaga. Bila insulin tidak ada, maka glukosa
tidak dapat masuk ke sel,akibatnya glukosa akan tetap berada didalam pembuluh darah
sehingga kadar glukosa di darah tetap tinggi, serta badan terasa lemah karena tidak
ada sumber energi didalam sel. Disebabkan karena: Kerusakan sel beta pankreas yang
disebabkan karena faktor keturunan atau reaksi otoimun yaitu tubuh memproduksi
antibodi untuk menyerang sel nya sendiri (sel beta) yang seakan-akan dianggap benda
asing (antigen). Hal ini terjadi karena adanya peradangan pada sel beta yang
disebabkan antara lain: virus (contohnya virus cocsakie, rubella, herpes), Idiopatik
(tidak diketahui penyebabnya)
Karena kekurangan insulin yang berat atau insulin tidak diproduksi sama sekali, maka
sebelum menjalani pengobatan penderita diabetes tipe I hampir selalu mengalami

penurunan berat badan. gejalanya timbul secara tiba-tiba dan bisa berkembang dengan
cepat ke dalam suatu keadaan yang disebut dengan ketoasidosis diabetikum. Kadar
gula di dalam darah adalah tinggi tetapi karena sebagian besar sel tidak dapat
menggunakan gula tanpa insulin, maka sel-sel ini mengambil energi dari sumber yang
lain. Sel lemak dipecah dan menghasilkan keton, yang merupakan senyawa kimia
beracun yang bisa menyebabkan darah menjadi asam (ketoasidosis). Gejala awal dari
ketoasidosis diabetikum adalah rasa haus dan berkemih yang berlebihan, mual,
muntah, lelah dan nyeri perut (terutama pada anak-anak). Bau nafas penderita tercium
seperti bau aseton.
2. Diabetes tipe 2 ( bervariasi mulai terutama dominan resitensi insulin disertai
difesiensi insulin relatif sampai terutama defek sekresi insulin disertai resitensi
insulin)
Diabetes mellitus tipe 2 adalah penyakit hiperglikemia yang terjadi akibat defek sekresi
insulin ketidakmampuan pangkreas untuk menghasilkan insulin yang cukup untuk
mempertahankan glukosa plasma yang normal. Karena insulin tetap di hasilkan oleh
sel-sel beta pancreas, diabetes tipe ini yang sebelumnya di sebut diabetes mellitus
tidak tergantung insulin (NIDDM) dan banyak di jumpai pada wanita dibandingkan pria.
Penyebab penyakit ini berkaitan dengan kegemukan dan kecendrungan pengeruh
genetik. Penderita diabetes melitus tipe II ini memiliki jumlah hormon Insulin yang
normal, malah mungkin lebih banyak tetapi jumlah reseptor insulin yang terdapat
pada permukaan sel yang kurang. Reseptor insulin ini dapat diibaratkan sebagai
lubang kunci pintu masuk ke dalam sel. Pada keadaan ini jumlah lubang kuncinya yang
kurang, hingga meskipun anak kuncinya (insulin) banyak, tetapi karena lubang kuncinya
(reseptor) kurang ,maka glukosa yang masuk ke sel akan sedikit, sehingga sel akan
kekurangan bahan bakar (glukosa) dan glukosa di pembuluh darah tetap tinggi.
Jadi diabetes melitus tipe II, di samping memiliki kadar glukosa yang tinggi, juga
memiliki kadar insulin tinggi atau normal.

You might also like