Professional Documents
Culture Documents
THROMBOPHLEBITIS, BUERGER
MAKALAH
disusun untuk memenuhi tugas mata ajaran KMB I
Oleh
Paian Tua
a. Pengertian
Kesimpulan Kelompok :
Aneurisma yaitu penonjolan / dilatasi abnormal pada dinding pembuluh darah karena
melemahnya dinding pembluh darah.
Dinding pembuluh darah pada aneurisma ini biasanya menjadi lebih tipis dan
mudah pecah. Sebenarnya aneurisma dapat terjadi di pembuluh darah mana saja
di tubuh kita. Aneurisma dikatakan hampir tidak pernah menimbulkan gejala
kecuali terjadi pembesaran dan menekan salah satu saraf otak sehingga
memberikan gejala sebagai kelainan saraf otak yang tertekan seperti pada
trigeminal neuralgia.
b. Anatomi Fisiologi
Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak di pusat dada.
Bagian kanan dan kiri jantung masing masing memiliki ruang sebelah atas (atrium
yang mengumpulkan darah dan ruang sebelah bawah (ventrikel) yang
mengeluarkan darah.
.
Agar darah hanya mengalir dalam satu arah, maka ventrikel memiliki satu katup pada
jalan masuk dan satu katup pada jalan keluar.
Fungsi utama jantung adalah menyediakan oksigen ke seluruh tubuh dan membersihkan
tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida).
Jantung melaksanakan fungsi tersebut dengan mengumpulkan darah yang kekurangan
oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya ke dalam paru-paru, dimana darah akan
mengambil oksigen dan membuang karbondioksida; jantung kemudian mengumpulkan
darah yang kaya oksigen dari paru-paru dan memompanya ke jaringan di seluruh tubuh.
FUNGSI JANTUNG
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol);
selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut
sistol).
Kedua atrium mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua ventrikel juga
mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida dari seluruh
tubuh mengalir melalui 2 vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan.
Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan.
Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri
pulmonalis, menuju ke paru-paru.
Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi
kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang
selanjutnya dihembuskan.
Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri.
Peredaran darah diantara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut
sirkulasi pulmoner.
Darah dalam atrium kiri akan didorong ke dalam ventrikel kiri, yang selanjutnya akan
memompa darah yang kaya akan oksigen ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta
(arteri terbesar dalam tubuh).
Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.
PEMBULUH DARAH
Arteri (kuat dan lentur) membawa darah dari jantung dan menanggung tekanan darah
yang paling tinggi.
Kelenturannya membantu mempertahankan tekanan darah diantara denyut jantung.
Arteri yang lebih kecil dan arteriola memiliki dinding berotot yang menyesuaikan
diameternya untuk meningkatkan atau menurunkan aliran darah ke daerah tertentu.
Kapiler merupakan pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat tipis, yang
berfungsi sebagai jembatan diantara arteri (membawa darah dari jantung) dan vena
(membawa darah kembali ke jantung).
Kapiler memungkinkan oksigen dan zat makanan berpindah dari darah ke dalam jaringan
dan memungkinkan hasil metabolisme berpindah dari jaringan ke dalam darah.
Dari kapiler, darah mengalir ke dalam venula lalu ke dalam vena, yang akan membawa
darah kembali ke jantung.
Vena memiliki dinding yang tipis, tetapi biasanya diameternya lebih besar daripada
arteri; sehingga vena mengangkut darah dalam volume yang sama tetapi dengan
kecepatan yang lebih rendah dan tidak terlalu dibawah tekanan.
c. Etiologi
d. Klasifikasi
• aneurisma sejati
-aneurisma fusiformis
-aneurisma sakular
PATOFLOW
DX :gangguan rasa
nyaman nyeri
f. Manifestasi klinis
g. Insiden
h. Komplikasi
i. Tes Diagnostik
j. Penatalaksanaan Medis
Etiologi
Penyebab yang pasti tidak diketahui, tetapi faktor resiko terjadinya aneurisma aorta
abdominalis adalah aterosklerosis dan hipertensi.
Aneurisma aorta abdominalis bisa disebabkan oleh:
- Infeksi
- Kelainan bawaan pada jaringan ikat yang membentuk dinding arteri
- Trauma.
Insiden
Aneurisma aorta abdominalis bisa terjadi pada siapa saja, tetapi paling sering ditemukan
pada pria usia 40-70 tahun.
Pada anak-anak, aneurisma bisa terjadi akibat cedera tumpul pada perut atau akibat
sindroma Marfan.
Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi adalah pecahnya aneurisma yang bisa menyebabkan
perdarahan hebat ke dalam rongga perut. Aneurisma yang pecah lebih sering ditemukan
pada penderita yang memiliki aneurisma lebih besar dari 5 cm.
Manifestasi Klinis
Pertanda awal dari pecahnya aneurisma biasanya adalah nyeri yang luar biasa di perut
bagian bawah dan punggung dan nyeri tumpul di atas aneurisma.
Pada perdarahan dalam yang berat, penderita bisa jatuh ke dalam keadaan syok.
Pecahnya aneurisma abdominalis sering berakibat fatal.
Test Diagnostik
Banyak penderita yang tidak memiliki gejala dan terdiagnosis pada pemeriksaan fisik
rutin atau pada pemeriksaan rontgen yang dilakukan untuk alasan lain.
Pada pemeriksaan fisik, dokter bisa merasakan adanya massa yang berdenyut di garis
tengah perut.
Aneurisma yang berkembang dengan cepat dan hampir pecah, sering terasa nyeri atau
menimbulkan nyeri tumpul bila ditekan.
Pada penderita yang gemuk, aneurisma yang lebarpun sering tidak dapat ditemukan.
Penatalaksanaan Medis
Aneurisma yang pecah atau terancam pecah, perlu ditangani melalui pembedahan
darurat.
Resiko kematian selama pembedahan aneurisma yang pecah adalah sebesar 50%.
Jika suatu aneurisma pecah, ginjal memiliki resiko untuk mengalami cedera
karena terganggunya aliran darah ke ginjal atau karena syok akibat kehilangan
darah.
Jika setelah pembedahan terjadi gagal ginjal, harapan hidup penderita sangat tipis.
Aneurisma yang pecah dan tidak diobati, selalu berakibat fatal.
Pada salah satu bentuk aneurisma torakalis yang khusus, pelebaran aorta terjadi di
tempatnya keluar dari jantung.
Pelebaran ini bisa menyebabkan kelainan fungsi katup antara jantung dan aorta (katup
aorta), sehingga pada saat katup menutup, darah kembali merembes ke jantung.
Etiologi
Manifestasi Klinis
Aneurisma aorta torakalis dapat tumbuh sangat besar tanpa menyebabkan gejala.
Gejala-gejala yang timbul merupakan akibat dari penekanan oleh aorta yang melebar
terhadap struktur di sekitarnya. Gejalanya yang khas adalah nyeri (biasanya di punggung
sebelah atas), batuk dan bunyi mengi.
Penderita bisa mengalami batuk berdarah karena tekanan atau erosi pada pipa udara
(trakea) maupun pada saluran pernafasan di sekitarnya.
Penekanan terhadap kerongkongan bisa menyebabkan kesulitan menelan.
Penekanan terhadap pita suara bisa menyebabkan suara penderita menjadi serak.
Tes Diagnostik
Penatalaksanaan Medis
Jika lebar dari aneurisma aorta torakalis mencapai 7,5 cm, biasanya dilakukan
pembedahan perbaikan dengan pencangkokan buatan
Pada penderita dengan sindroma Marfan meskipun aneurismanya lebih kecil, dianjurkan
untuk dilakukan pembedahan perbaikan, karena cenderung pecah.
Angka kematian selama pembedahan cukup tinggi, yaitu sekitar 10-15%.
Terapi dengan obat (beta blocker) diberikan untuk mengurangi denyut jantung dan
tekanan darah sehingga akan mengurangi resiko pecahnya aneurisma.
Aneurisma Otak
Aneurisma otak adalah benjolan yang terdapat pada pembuluh darah arteri otak. Jenis
yang paling sering dijumpai adalah aneurisma yang tampak seperti anggur – yang
melekat pada arteri dengan tangkai yang kecil.
Etiologi
Penyebab aneurisma ini karena infeksi,aterosklerosis atau kelemahan pada dinding
pembuluh darah
Klasifikasi
Aneurisma intra klanial diklasifikasikan atas sakular,fusiform / difeksi. Hampir 90%
adalah tipe sakular.
Manifestasi Klinis
Aneurisma yang belum pecah apat diketahui apabila timbul gajala-gejala gangguan syaraf
(ada juga yang tiak menimbulkan gejala syaraf ). Gejala yang timbul tergantung dari
lokasi dan ukuran aneurisma tersebut. Beberapa gejala yang dapat timbul adalah sakit
kepala,penglihatan kabur,mual,kaku leher dan kesulitan berjalan.
Komplikasi
Bahaya dari Aneurisma yang terbentuk, dapat menyebabkan terjadinya stroke atau
kematian, karena pecahnya Aneurisma tersebut.
Tes diagnostik
• Pemeriksaan Fisik
• CT scan
• MRI
Penatalaksanaan
Untuk aneurisma yang belum pecah, terapi ditujukan untuk mencegah agar aneurisma
tidak pecah, dan juga agar tidak terjadi penggelembungan lebih lanjut dari aneurisma
tersebut. Sedangkan untuk aneurisma yang sudah pecah, tujuan terapi adalah untuk
mencegah perdarahan lebih lanjut dan untuk mencegah atau membatasi terjadinya
''vasospasme'' (kontraksi pembuluh darah yang menyebabkan penyempitan diameter
pembuluh darah). Aneurisma biasanya diatasi dengan operasi, yang dilakukan dengan
membedah otak, memasang klip logam kecil di dasar aneurisma, sehingga bagian dari
pembuluh darah yang menggelembung itu tertutup dan tidak bisa dilalu$i oleh darah.
Dengan operasi ini diharapkan kemungkinan aneurisma tersebut untuk pecah jauh
berkurang. Terapi lain adalah dengan memasukkan kateter dari pembuluh darah arteri di
kaki, dimasukkan terus sampai ke pembuluh darah di otak yang terkena aneurisma, dan
dengan bantuan sinar X, dipasang koil logam di tempat aneurisma pembuluh darah otak
tersebut. Setelah itu dialirkan arus listrik ke koil logam tersebut, dan diharapkan darah di
tempat aneurisma itu akan membeku dan menutupi seluruh aneurisma tersebut. Pembuluh
yang menggelembung dapat dioperasi dengan tingkat keberhasilan 99,9 persen. Bila telah
pecah dan koma, keberhasilan tinggal 50 : 50.
Penderita segera dirawat dan tidak boleh melakukan aktivitas berat.
Obat pereda nyeri diberikan untuk mengatasi sakit kepala hebat.
Kadang dipasang selang drainase di dalam otak untuk mengurangi tekanan.
Pembedahan bisa memperpanjang harapan hidup penderita, meskipun meninggalkan
kelainan neurologis yang berat. Tujuan pembedahan adalah untuk membuang darah yang
telah terkumpul di dalam otak dan untuk mengurangi tekanan di dalam tengkorak.
Pembedahan untuk menyumbat atau memperkuat dinding arteri yang lemah, bisa
mengurangi resiko perdarahan fatal di kemudian hari. ,
Pembedahan ini sulit dan angka kematiannya sangat tinggi, terutama pada penderita yang
mengalami koma atau stupor. Sebagian besar ahli bedah menganjurkan untuk melakukan
pembedahan dalam waktu 3 hari setelah timbulnya gejala. Menunda pembedahan sampai
10 hari atau lebih memang mengurangi resiko pembedahan tetapi meningkatkan
kemungkinan terjadinya perdarahan kembali.
Pasien yang dicurigai atau datang dengan gejala asymptomatic atau simptomatik
aneurisma intrakrnial harus dilakukan tindakan bedah. Dua pilihan untuk terapi invasif
adalah kraniotomi terbuka dan terapi endovascular.
J. Proses Keperawatan Pada Penderita Aneurisma
a. Pengkajian:
Dyspnea
Output urine]
Adanya perdarahan
b. Diagnosa
Perubahan perfusi jaringan perifer b.d aliran darah arteri yang menurun
c. Intervensi
d. Evaluasi
Menjelaskan aneurisma
Mempertahankan sirkulasi
a.Pengertian
• Raynauds adalah serangan iskemia bilateral yang terputus- putus pada jari-
jari tangan atau jari- jari kaki dan kadang – kadang pada telinga atau
hidung yang ditandai dengan gejala amat pucat dan sering disertai
parestesia serta rasa nyeri. Fenomena ini secara khas ditimbulkan oleh
rangsangan dinding atau emosional dan diredakan oleh panas. Sebabnya
adalah kelainan anatomis atau penyakit yang ada di baliknya.
( Kamus kedokteran Dorlan, 1996, Jakarta: EGC )
• Raynauds adalah iskemia vasospastik jari – jari yang bersifat episodik dan
reversibel yang umumnya terjadi pada jari- jari tangan namun kadang
mengenai jari – jari kaki.
(doenges M.E. 2000.Rencana asuhan
keperawatan.jakarta :EGC)
• Raynauds adalah suatu bentuk fasokonstriksi arteriolar mayor intermiten
yang berakibat dingin, nyeri dan pucat pada ujung jari tangan, kaki dan
ujung hidung
(Bruner,Keperawatan Medikal Bedah,edisi 8,Vol.2)
Kesimpulan
Raynaud’s merupakan gangguan vasokonstriksi pada arteri kecil (arteriola
pada ekstremitas trauma tangan).
b. Etiologi
Penyebabnya tidak diketahui meskipun kebanyakan pasien dengan penyakit ini
memiliki kelainan imunologis. Penelitian terbaru menunjukan bahwa gejala ini adalah
akibat dari adanya defek pembentukan panas basal yang selanjutnya menurunkan
kemampuan pembuluh darah kulit untuk berdilatasi.selain itu stress,emosi,juga
mempengaruhinya.
c. Patoflow Raynauds
vasokonstriksi arterioral
mayor intermiten
Pucat
Dingin
Nyeri
sianosis
Aliran
berkurang
Dx: Nyeri akut b.d vasospasme atau gangguan perfusi jaringan yang sakit
d. Insiden
Penyakit raynauds biasa menyerang 60 – 90 % wanita yang berumur 16 – 40
tahun. Dan biasanya terjadi di daerah dingin.
e. Pemeriksaan Diagnostik
Untuk membedakan antara penyumbatan dan kejang arteri dilakukan
pemeriksaan laboratorium sebelum dan setelah penderita terpapar oleh dingin.
f. Penatalaksanaan
Menghindari rangsangan tertentu membangkitkan vasokontriksi adalah tujuan
utama dalam mengontrol penyakit raynauds. Tindakan dilakukan untuk
menghindari situasi tidak nyaman. Di daerah yang musim gugur dan musim
saljunya sangat dingin, pasien harus tinggal dalam rumah sebanyak mungkun
dan mengenakan pakaian hangat apabila keluar. Benda tajam harus digunakan
dengan hati- hati agar tidak mencederai jari. Memotong saraf simpatis dengan
mengangkat ganglion atau memotong cabang- cabangnya ( simpatektomi ) dapat
memberikan perbaikan pada [asien dengan penyakit raynauds.
3. Evaluasi
a. Mengidentifikasi intervensi yang memberikan pengurangan kekambuhan
b. Mengidentifikasi/ melakukan pola hidup yang benar dan perubahan
perilaku untuk me↑ sirkulasi
c. Menunjukan perubahan pola hidup/ perilaku untuk menurunkan menjadi
serangan. Pasien lebih mengetahui dan memahami tanda dan gejala
penyakit ini.
C. KONSEP THROMBOPHLEBITIS
1.Penyakit Thrombophlebitis
a. Pengertian
Kelompok :
Trombophlebitis adalah kondisi dimana terbantuk bekuan dalam vena
akibat inflamasi atau trauma dinding vena karena obstruksi vena sebagian
b. Etiologi
• Stasis darah
• Cidera pembuluh darah
• Gangguan bekuan darah
c. Patoflow
d. Komplikasi
e. Tes Diagnostik
Ultrasound.
Venography.
Blood test
f. Penatalaksanaan Medis
2. Proses keperawatan
1. pengkajian
Aktivitas atau istirahat
Sirkulasi
Nyeri
2. Diagnosa keperaawatan:
Intervensi:
Rasional :
Intervensi:
Kaji pengisian kapiler dan periksa tanda homan.
Rasional:
Penurunan pengisian kapiler biasanya ada pada TVD.tanda
homan positif (nyeri betis dalam pada kaki yang sakit pada
posisi kaki dorsofleksi) tidak konsistan sebagai manifestasi
klinik yang dapat ada atau tak ada
Evaluasi :
Menunjukkan perbaikan perfusi yg dibuktikan oleh adanya
nadi perifer,warna kulit dan suhu normal,tidak ada edema.
Rasional :
Derajat nyeri secara langsung b.d luasnya kekurangan
sirkulasi,derajat hipoksia,proses inflamasi dan edema luas
sehubungan dengan terbentuknya trombus
Intervensi :
Pertahankan tirah baring selama fase akut
Rasional :
Menurunkan ketidaknyamanan sehubungan dengan
kontraksi otot dan gerakan
Evaluasi :
Melaporkan nyeri/ketidaknyamanan hilang
3. Tujuan:
Bekuan darah di pembuluh darah kaki dapat menimbulkan rasa sakit, di daerah yang
terkena. (mayoclinic.com)
(google.com)
D. Konsep Penyakit Buerger
1. Pengertian Buerger
a. Pengetian
• Penyakit Buerger
Penyakit Buerger (Tromboangitis obliterans) adalah penyumbatan
pada arteri dan vena yang berukuran kecil sampai sedang, akibat
peradangan yang dipicu oleh merokok.
• Penyakit Buerger adalah berulangnya inflamasi pada arteri dan vena
sedang dan kecil pada ekstremitas bawah dan atas ( jarang ), dan
mengakibatkan pembentukkan trombus serta penyumbatan pembuluh
darah.
• Penyakit Buerger adalah penyakit optimum yang mengakibatkan
penyumbatan pada pembuluh darah distal.
b. Etiologi
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi penyakit Buerger hanya menyerang
perokok dan keadaan ini akan semakin memburuk jika penderita tidak
berhenti merokok.
Penyakit ini hanya terjadi pada sejumlah kecil perokok yang lebih peka.
Mengapa dan bagaimana merokok sigaret menyebabkan terjadinya
penyakit ini, tidak diketahui.
Penyebab penyakit ini belum diketahui secara jelas. Penyakit ini sering
diderita pria dewasa muda hingga usia pertengahan (20-40 tahun)
terutama perokok berat. Penyakit ini jarang ditemukan pada bukan
perokok, oleh sebab itu merokok merupakan suatu faktor penyebab
timbulnya penyakit ini. Kira-kira 40% penderita memiliki riwayat
peradangan pembuluh vena (flebitis) yang berperan penting dalam
perkembangan penyakit Buerger. Penyakit ini terutama terjadi pada
tungkai, tetapi dapat terjadi pada lengan. Gejala awal berupa
menurunnya aliran darah (iskemia pada arteri) serta peradangan
pembuluh darah superfisial (di bawah permukaan kulit). Gejala utama
adalah rasa sakit pada daerah yang dipengaruhinya. Timbulnya
penyakit ini secara perlahan-lahan dan pertamakali timbul pada
tungkai dan lengan. Peradangan terjadi pada arteri dan vena
berukuran sedang dan kecil di permukaan tubuh. Pada kasus yang
lebih lanjut, pembuluh darah pada bagian lain tubuh dapat juga
dipengaruhi. Terjadi penurunan aliran darah secara progresif pada
daerah yang dipengaruhi. Denyut nadi pada tungkai sangat lemah atau
tidak teraba. Aliran darah yang sangat berkurang dapat menyebabkan
gangren yaitu matinya jaringan tubuh akibat aliran darah yang sangat
terbatas. Penderita mengeluh rasa dingin pada ujung-ujung lengan
yang mirip dengan gejala penyakit Raynaud. Pada keadaan ini, warna
kulit lengan berubah warna menjadi putih, biru dan merah jika terpapar
dengan udara dingin.
Diagnosis
Terapi
Tidak ada pengobatan atau pembedahan yang efektif untuk kelainan ini. Penderita
harus berhenti merokok untuk mengurangi gejala-gejala yang dikeluhkan. Obat-
obat vasodilator yang melebarkan diameter pembuluh darah dapat diberikan pada
penderita, tetapi tidak efektif. Hindarilah daerah tubuh yang terkena terhadap
paparan panas dan dingin. Hindarilah daerah yang dipengaruhi penyakit ini
terhadap trauma dan jika terjadi infeksi harus segera diobati.
Pencegahan
Tes Diagnosis
Pada lebih dari 50% penderita, denyut nadi pada satu atau beberapa arteri di kaki
maupun pergelangan tangan, menjadi lemah bahkan sama sekali tak teraba.
Tangan, kaki, jari tangan atau jari kaki yang terkena seringkali tampak pucat jika
diangkat ke atas jantung dan menjadi merah jika diturunkan.
Mungkin ditemukan ulkus (luka terbuka, borok) di kulit dan gangren, biasanya pada
satu atau lebih jari tangan atau jari kaki.
Pemeriksaan USG menunjukkan penurunan yang hebat dari tekanan darah dan aliran
darah di kaki, jari kaki, tangan dan jari tangan yang terkena.
Angiogram bisa menggambarkan arteri yang tersumbat dan kelainan sirkulasi lainnya,
terutama di tangan dan kaki.
PENATALAKSANAAN MEDIS
Bagian kepala dari tempat tidur dapat ditinggikan 15-20 cm diatas balok,
sehingga gaya gravitasi membantu mengalirkan darah menuju arteri-arteri.
A.Kesimpulan
Jadi penyakit anureisme,raynauds,tromboplebitis,dan buerger adalah penyakit pada
pembuluh darah. Aneurisma adalah dilatasi pada dinding pembuluh arteri sehingga
menonjol pada daerah dinding yang lemah.Raynouds adalah gangguan fasokontriksi
pada arteri kecil (arteriola pada ekstremitas trauma tangan dan kaki). Trombophlebitis
adalah peradangan pada vena karena terjadi inflamasi. Burger adalah penyumbatan /
pembengkakan pada arteri dan vena.
B.Saran
http: // asramamedikalkunhas.blogspot.com
http: // google.com
http: // wikipedia.com
http: // mayoclinic.com