You are on page 1of 47

ANTIDEFISIENSI VITAMIN,

MINERAL, ASAM AMINO


DAN HORMON
Oleh
Hasni marmas
1302101010104

VITAMIN

Defisiensi
- rabun senja (vit.A), beri-beri (vit.B1), radang lidah &
bibir (cheilosis, vit.B2), pelagra (vit.B6), scorbut
(vit.C), rachitis (vit.D)
- diberikan dosis 5-10 kali lipat dari kebutuhan normal
untuk menghilangkan gejala defisiensi
Kebutuhan
- Pasokan vitamin tidak mencukupi
- Peningkatan kebutuhan vitamin (misalnya selama
hamil dan menyusui)
- Kurangnya absorbsi vitamin

Penggunaan:
causes: kelainan metabolisme bawaan, malabsorpsi
defisiensi
ex: pecandu alkohol (vit.B kompleks), anoreksia
(as.folat), diet untuk langsing, bayi prematur &
lansia (multivitamin), gastritis (vit.B12), peny.hati &
pankreas, diare lemak, sariawan, hipertirosis &
anemia pernisiosa.

Penggolongan
A. Vitamin larut air (hidrofil)
vitamin B dan C
selain vitamin:
biotin, cholin, inositol, PABA sebagai precursor
asam folat
flavonoida/polifenol (quercetin, genistein)
antioksidan
B. Vitamin larut-lemak (lipofil)
vitamin A, D, E, K
larut lemak diabsorbsi lemak sampai darah
melalui sistem limfe.

Vitamin A
Zat-zat retinoida yg memiliki khasiat biologis dari
retinol
Terdapat dalam zat-zat pangan hewani (susu &
produknya, kuning telur, hati, minyak ikan)
Kebutuhan sehari-hari dipenuhi oleh karotenoida
(pro vitamin A), terdapat dalam banyak sayuran
berwarna.
Jenis-jenisnya : retinol, karotenoida, retinoida

Farmakodinamik
Vitamin A diperlukan untuk regenerasi pigmen retina
mata dalam proses adaptasi gelap.
Vitamin A juga diperlukan untuk pertumbuhan tulang,
alat reproduksi dan perkembangan embrio.
Farmakokinetik
Vitamin A diabsorpsi sempurna melalui saluran cerna
Kadar dalam plasma mencapai puncak setelah 4 jam
Absorpsi vitamin A berkurang bila diet kurang
mengandung protein, atau pada penyakit infeksi
tertentu, dan pada penyakit hati seperti hepatitis,
sirosis hati atau obstruksi biliaris.
Vitamin A terutama disimpan di dalam hati sebagai
palmitat, dalam jumlah kecil ditemukan juga di ginjal,
adrenal, paru, lemak intraperitoneal dan retina.

Vitamin B
1. Thiamin: aneurin, vitamin B1
-. Terdapat dalam kulit luar gandum, daging
hewani.
-. Sebagai
ko-enzim
pada
metabolisme
karbohidrat, pembentukan bio-energi & insulin
-. Defisiensi tiamin misalnya pada induk bunting
yang kurang gizi.
-. Menstimulir pembentukan eritrosit, regulasi
ritme
jantung
&
fungsi
susunan
saraf
(neuralgia,nyeri)
-. Diberikan kombinasi dengan vit.B6 dan vit.B12

Farmakokinetik
Pada pemberian parenteral, absorbsinya cepat
dan sempurna.
Absorbsi per oral maksimum 8-15 mg/hari yang
dicapai dengan pemberian oral sebanyak 40 mg.
Dalam satu hari sebanyak 1 mg tiamin mengalami
degradasi di jaringan tubuh.
Efek samping
Meskipun jarang, reaksi anafilaktoid dapat terjadi
setelah pemberian IV dosis besar.

Sediaan dan indikasi


Tiamin HCl (vitamin B1, aneurin HCl) tersedia
dalam bentuk tablet 5-500 mg, larutan steril 100200 mg untuk penggunaan parenteral, dan eliksir
mengandung 2-25 mg tiamin tiap ml.
Tiamin diindikasikan pada pencegahan dan
pengobatan defisiensi tiamin dengan dosis 2-5
mg/hari untuk pencegahan defisiensi dan 5-10 mg
tiga kali sehari untuk pengobatan defisiensi.

2. Roboflavin, vitamin B2
Defisiensi
Gejala sakit tenggorokan dan radang di sudut mulut
(stomatitis angularis), keilosis, glossitis, lidah
berwarna merah dan licin.
Kebutuhan sehari
Minimum 0,3 mg/1000 kcal.
Indikasi
. Untuk pencegahan dan terapi defisiensi vitamin B2
yang sering menyertai pellagra atau defisiensi vitamin
B-kompleks lainnya,
. Riboflavin diberikan bersama vitamin lainnya.
. Dosis untuk pengobatan adalah 5-10 mg/hari.
Farmakokinetik
Pemberian secara oral atau parenteral akan diabsorbsi
dengan baik dan distribusi merata di seluruh jaringan.

3. Nikotinamida: niasinamida, PP factor, vitamin B3


. Terdapat pada produk hewani, gandum, kacangkacangan, kopi.
. Berperan dalam proses reduksi-oksidasi (pernafasan sel,
glikolisa, sintesa lipida)
. Berperan dalam reaksi pembentukan serotonin
triptofan
niasinamida
triptofan
serotonin
. Defisiensi: perubahan suasana jiwa & perilaku (akibat >>
triptofan)
dan Pellagra

Kebutuhan sehari
Kebutuhan minimal asam nikotinat untuk
mencegah pellagra rata-rata 4,4 mg/1000 kcal,
pada dewasa asupan minimal 13 mg.
Farmakokinetik
Niasin dan niasinamid mudah diabsorbsi.
Ekskresinya melalui urin, sebagian kecil dalam
bentuk utuh dan sebagian lainnya dalam bentuk
berbagai metabolitnya.

Sediaan
Tablet niasin mengandung 25-750 mg.
Sediaan untuk injeksi mengandung 50 atau 100
mg niasin/ml.
Tablet niasinamid 50-1000 mg.
Larutan untuk injeksi umumnya mengandung 100
mg/ml.
Untuk pengobatan pellagra pada keadaan akut
dianjurkan dosis oral 50 mg diberikan sampai 10
kali sehari, atau 25 mg niasin 2-3 kali sehari
secara intravena.

4. Asam pantotenat
. Terdapat dalam segala macam makanan dan ada di
jaringan tubuh (dapat disintesa oleh flora usus)
. Di dalam ASI mengandung 0,26mg/100ml
Derivat: d-Pantotenol (dekspantenol, bepanthen)
. Berkhasiat mempercepat penyembuhan luka
. Dosis: 5-10mg/hari, dalam salep 2-5%
Kebutuhan sehari: 5-10mg.
Sediaan
Dalam bentuk Ca-pantotenat 10 atau 30 mg dan dalam
bentuk larutan steril untuk injeksi dengan kadar
50mg/ml.
Farmakokinetik
Pada pemberian oral, absorbsinya baik dan distribusinya
ke seluruh tubuh dengan kadar 2-45 mcg/g. Ekskresi
dalam bentuk utuh 70% melalui urin dan 30% melalui
tinja.

Vitamin C
Asam askorbat
Terdapat di semua sayuran dan buah
Terdapat di banyak jaringan termasuk darah dan
leukosit
Sediaan
Vitamin C terdapat dalam berbagai preparat baik
dalam bentuk tablet yang mengandung 50-1500
mg maupun dalam bentuk larutan. Kebanyakan
sediaan multivitamin mengandung vitamin C.
Untuk sediaan suntik didapatkan larutan yang
mengandung vitamin C 100-500 mg.

Farmakokinetik
Vitamin C mudah diabsorbsi melalui saluran
cerna.
Ekskresi melalui urine dalam bentuk utuh dan
bentuk garam sulfatnya terjadi jika kadar dalam
darah melewati ambang rangsang ginjal 1,4 mg%.
Indikasi
Mempercepat
penyembuhan
luka,
kanker,
memperbaiki fungsi otot
Untuk pencegahan dan pengobatan skorbut.

Vitamin D
Derivat: a. Ergokalsiferol (kalsiferol, vitamin D2)
b. kolekalsiferol (vitamin D3)
Khasiat: stimulir resorpsi aktif kalsium dan fosfat
(penting untuk pembentukan tulang) di usus halus
juga reabsorpsi oleh ginjal
Farmakodinamik
Vitamin D mempunyai fungsi fisiologi sebagai
pengatur homeostatik kalsium plasma.
Vitamin D berefek meningkatkan absorpsi kalsium dan
fosfat melalui usus halus, sehingga menjamin
kebutuhan kalsium dan fosfat yang cukup untuk
tulang. Selain oleh vitamin D, pengaturan kadar
kalsium plasma dipengaruhi juga oleh hormon
paratiroid (HPT) dan kalsitonin.

Vitamin E
Mencegah terjadinya trombi dan trombos
Sebagai antioksidan
Farmakodinamik
- sebagai antioksidan, vit. E mencegah oksidasi bagian
sel yang penting atau mencegah terbentuknya hasil
oksidasi yang toksik, misalnya hasil peroksidasi asam
lemak tidak jenuh.
- Vit. E banyak terdapat pada makanan, maka
defisiensi vitamin E biasanya lebih sering disebabkan
oleh gangguan absorpsi, misalnya steatore, obstruksi
biliaris dan penyakit pankreas.

Farmakokinetik
Vitamin diabsorpsi baik melalui saluran cerna.
Dalam darah terutama terikat dengan betalipoprotein dan didistribusi ke semua jaringan.
Kebanyakan vitamin E diekskresi secara lambat ke
dalam empedu, sedangkan sisanya diekskresi
melalui urine sebagai glukuronida dari asam
tokoferonat atau metabolit lain.
Kebutuhan sehari
Diperkirakan asupan 10-30 mg vitamin E cukup
untuk mempertahankan
kadar normal di dalam darah. Kebutuhan vitamin E
umumnya sudah
dipenuhi oleh makanan sehari-hari.

Sediaan dan indikasi


Vitamin E terdapat dalam bentuk d atau campuran d
dan I isomer dari tokoferol, a-tokoferol asetat, atokoferol suksinat.
Sediaan oral, antara lain dalam bentuk tablet dan
kapsul, mengandung 30-1.000 IU. Untuk suntikan
tersedia larutan yang mengandung 100 atau 200
IU/ml.
Penggunaan vitamin E hanya diindikasikan pada
keadaan defisiensi yang dapat terlihat dari kadar
serum yang rendah dan atau peningkatan fragilitas
eritrosit terhadap hidrogen peroksida.
Hal ini dapat terjadi pada bayi prematur dengan
BBLR, pada penderita-penderita dengan sindrom
malabsorpsi dan steatore, dan penyakit dengan
gangguan absorpsi lemak.

Vitamin K
Fungsi utama sebagai ko-enzim esensial pada
sintesa faktor pembeku darah
Terdapat dalam sayuran hijau
Derivat:
a. K1=fitomenadion
b. K2=menakinon
c. K3=menadion
d. K4=menadiol
e. ubiquinon=coenzym Q10
Defisiensi: kecenderungan pendarahan
Penyebab: malabsorpsi usus, gangguan ekskresi
empedu/diet buruk selama jangka panjang.

Farmakodinamik
Pada penderita defisiensi vitamin K, vitamin ini
berguna untuk meningkatkan biosintesis beberapa
faktor pembekuan darah yaitu protrombin, faktor VII
(prokonvertin), farktor IX (faktor Christmas) dan
faktor X (faktor Stuart) yang berlangsung di hati.
Farmakokinetik
Absorpsi vitamin K melalui usus sangat tergantung
dari
kelarutannya.
Absorpsi
filokuinon
dan
menakuinon hanya berlangsung baik bila terdapat
garam-garam empedu, sedangkan menadion dan
derivatnya yang larut air dapat diabsorpsi walaupun
tidak ada empedu.

MINERAL
Pembagian Mineral
Makromineral adalah mineral yang diperlukan
tubuh dalam jumlah >100 mg/hari
Contoh: Ca, P, Na, K, Cl, Mg
Mikromineral (unsur renik) adalah mineral yang
diperlukan tubuh dalam jumlah <100 mg/hari
Contoh: Cr, Co, Cu, I, Fe, Mn, Mo, Se, Si, Zn, F

Calcium (Ca)
Fungsi: pembentuk tulang, gigi, pengaturan fungsi saraf dan
otot
Metabolisme: absorpsi perlu protein pengikat-Ca; diatur
oleh vit.D, hormon paratiroid dan kalsitonin
Defisiensi: rakitis, osteomalasia, osteoporosis
Toksik: nausea, diare, iritabilitas
Sumber: susu, kacang-kacangan, sayuran
Pemeliharaan konsentrasi kalsium yang normal dalam darah
tergantung kepada:
- Asupan lewat mulut sedikitnya 500-1.000 mg/hari
- Penyerapan dalam jumlah yang memadai dari saluran
pencernaan
- Pengeluaran kelebihan kalsium dalam air kemih.
Kalsium dapat berpindah dari tulang ke dalam aliran darah
sesuai kebutuhan,
Pemindahan kalsium dari tulang dalam jumlah yang terlalu
banyak tulang menjadi lemah dan terjadi osteoporosis.

Phosphor (P)
Fungsi: pembentuk tulang, gigi, ATP, asam nukleat
Metabolisme: kadar dalam serum diatur oleh
reabsorbsi ginjal
Defisiensi: riketsia, osteomalasia (dewasa)
Toksik: hipertiroidisme, osteoporosis
Sumber: Zat aditif yang mengandung fosfat

Natrium (Na)
Fungsi: kation utama CES, mengatur volume
plasma, keseimbangan asam basa, fungsi saraf
dan otot, Na/K-ATPase
Metabolisme: diatur oleh Aldosteron
Defisiensi: tidak dikenal dalam diet
Toksik: hipertensi
Sumber: garam dapur

Kalium (K)
Fungsi: kation utama CIS, fungsi saraf otot, Na/K-ATPase
Metabolisme: diatur aldosteron
Defisiensi: akibat diuretik, kelemahan otot, paralisis,
kekacauan mental
Toksik: henti jantung, ulkus usus halus
Sumber: sayuran, buah, kacang-kacangan

Clorida (Cl)
Fungsi: keseimbangan cairan dan elektrolit, getah
lambung, transport HCO3 dalam eritrosit
Defisiensi: akibat vomitus, diuretik, penyakit
ginjal
Sumber: garam meja

Magnesium (Mg)
Fungsi: Pembentuk tulang, gigi, kofaktor enzim
Defisiensi: akibat malabsorbsi, diare, pemabuk
Toksik: reflek tendon menurun, penurunan
respirasi
Sumber: sayuran hijau

Iodium (I)
Fungsi: konstituen tiroksin, trijodotironin
Metabolisme: disimpan dalam tiroid berupa
tiroglobulin

Defisiensi:
kretinisme,
goiter,
hipotiroid,
miksedemia
Toksik: tirotoksikosis, goiter
Sumber: garam berjodium, ikan laut
Dosis iodium 6 mg per hari. Karena iodium
menurunkan vaskularisasi, ukuran dan kerapuhan
kelenjar hiperplastik, biasanya digunakan pada
praoperatif sebelum dilakukan pembedahan.

Besi (Fe)
Fungsi: konstituen heme, Hb, sitokrom
Metabolisme: diangkut sebagai transferin, disimpan
sebagai feritin/hemosiderin, hilang lewat perdarahan
Toksik: siderosis, hemokromatosis herediter
Sumber: daging, hati, telur, bayam, kangkung
Dosis harian besi menurut RDA adalah 10 mg untuk
laki-laki dan 15 mg untuk wanita yang sedang
menstruasi.
Kebutuhan besi akan meningkat pada wanita hamil
dan menyusui serta pada anak dan remaja.
Defisiensi: anemia (hipokromik mikrositer), umumnya
disebabkan karena kekurangan nutrisi. Besi disimpan
di beberapa organ, seperti hati dan sumsum tulang.

Zenk (Zn)
Fungsi: co-factor enzim laktat dehidrogenase, alkalin
fosfatase, karbonik anhidrase
Defisiensi: hipogonadisme, kegagalan pertumbuhan,
kegagalan
penyembuhan
luka,
penurunan
kemampuan mengecap dan mencium
Toksik: iritasi gastrointestinal, muntah
Zinc juga meningkatkan sistim kekebalan tubuh
sehingga dapat mencegah risiko terulangnya diare
selama 2-3 bulan setelah anak sembuh dari diare.
Kebutuhan harian zinc adalah 5 mg untuk bayi, 10
mg pada anak-anak, dan 10-15 mg pada wanita dan
laki-laki dewasa. Kebutuhan zinc akan meningkat
pada wanita hamil dan menyusui, serta pada masa
pertumbuhan anak-anak dan remaja.

ASAM AMINO
Asam amino adalah unsur-unsur yang membentuk
protein. Kumpulan asam amino di sebut sebagai
protein.
Asam amino sendiri di bagi menjadi 2 jenis:
1. Asam amino essensial.
Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak
bisa diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga harus
didapat dari konsumsi makanan.
2. Asam amino non-essensial.
Asam amino non-esensial adalah asam amino yang bisa
diprosuksi sendiri oleh tubuh, sehingga memiliki
prioritas konsumsi yang lebih rendah dibandingkan
dengan asam amino esensial.

Jenis-jenis asam amino essensial

Leucine
Membantu mencegah penyusutan otot
Membantu pemulihan pada kulit dan tulang
Isoleucine
Membantu mencegah penyusutan otot
Membantu dalam pembentukan sel darah merah
Valine
Tidak diproses di organ hati, dan lebih langsung diserap oleh otot
Membantu dalam mengirimkan asam amino lain (tryptophan,
phenylalanine, tyrosine) ke otak
Lycine
Kekurangan lycine akan mempengaruhi pembuatan protein pada otot
dan jaringan penghubugn lainnya
Bersama dengan Vitamin C membentuk L-Carnitine
Membantu
dalam
pembentukan
kolagen
maupun
jaringan
penghubung tubuh lainnya (cartilage dan persendian)
Tryptophan
Pemicu serotonin (hormon yang memiliki efek relaksasi)
Merangsang pelepasan hormon pertumbuhan

Jenis-jenis asam amino non essensial

Aspartic acid
Membantu mengubah karbohidrat menjadi energy
Membangun daya tahan tubuh melalui immunoglobulin dan antibodi
Meredakan tingkat ammonia dalam darah setelah latihan
Glyicine
Membantu tubuh membentuk asam amino lain
Merupakan bagian dari sel darah merah dan cytochrome (enzim
yang terlibat dalam produksi energi)
Memproduksi glucagon yang mengaktifkan glikogen
Berpotensi menghambat keinginan akan gula
Alanine
Membantu tubuh mengembangkan daya tahan
Merupakan salah satu kunci dari siklus glukosa alanine yang
memungkinkan otot dan jaringan lain untuk mendapatkan energi
dari asam amino
Serine
Diperlukan untuk memproduksi energi pada tingkat sel
Membantuk dalam fungsi otak (daya ingat) dan syara

CONTOH OBAT ANTIDEFISIENSI


VITAMIN, MINERAL DAN ASAM AMINO
1. AMINOVIT Medion
Bentuk SediaanSerbuk
KomposisiSetiap kg mengandung Methionine 375 g, Lysine 62,5
g, Vitamin A 6.250.000 IU, Vitamin D3 1.250.000 IU, Vitamin E
6.250 IU, Vitamin B1 625 mg, Vitamin B2 1,25 g, Vitamin B6 2,5 g,
Vitamin B12 6,25 mg, Calcium D-pantothenate 2,5 g,
Nicotinamide 7,5 g, Folic acid 125 mg, Vitamin C 12,5 g , Elektrolit
berupa Natrium, Kalium, Kalsium dan Magnesium 500 g.
Indikasi: Mencegah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan
vitamin dan mempertinggi daya tahan tubuh terhadap serangan
penyakit. Menambah produksi telur dan memperpanjang masa
bertelur pada ayam. Memperbesar telur, menguatkan kerabang
telur dan menambah kesuburan (fertilitas). Memperbaiki konversi
ransum. mencegah lelah kandang pada ayam telur yang
dipelihara di kandang baterai.
Dosis Dan Cara Pemakaian1 gram tiap 2 l air minum
KemasanSachet aluminium isi 5 gram, 10 gram. Gelas isi 100
gram. Wadah Plastik isi 500 gram, 1 kg. Tin isi 5 kg, 10 kg, 15 kg,
20 kg. Drum isi 50 kg

2. B-SANPLEX Sanbe Farma


- Bentuk sediaanCairan
- KomposisiTiap ml mengandung Vitamin B1 2,5 mg, Vitamin B2
1,6 mg, Vitamin B6 2,5 mg, Vitamin B12 1 mcg, Nicotinamide
12,5 mg, d-Panthenol 5 mg
- Indikasi Mencegah dan mengatasi defisiensi vitamin Bkompleks, memperbaiki metabolisme tubuh dalam masa
pertumbuhan setelah sakit
- Dosis dan Cara PemakaianSapi, kuda BB 200 kg ; 5-10
kg/ekor. Domba, kambing BB 40 kg ; 2-4 kg/ekor.Babi BB 40 kg;
1-2 kg/ekor. Anjing, kucing BB 5-10 kg; 0,25-0,5 kg/ekor
- Kemasan20 ml, 50 ml, 100 ml
3. CALCIDEX Sanbe Farma
- Bentuk sediaanCairan
- KomposisiLarutan mengandung Calcium gluconate 20,83%,
Boric Acid 4,17%, Dextrose 5%
- IndikasiMengatasi hypocalcaemia akut dan kronis pada sapi,
kuda, kambing, domba dan babi serta milk fever pada sapi.
- Dosis dan Cara PemakaianSapi, kuda200-300 ml, Kambing,
domba, babi60ml. Disuntikkan secara iv

4. VET B-PLEKS Duta Kaisar Pharmacy


- Bentuk SediaanCairan (Larutan ), Injeksi
- KomposisiSetiap 1 ml mengandungVit B-1 (Tiamin
HCl) 2 mg; Vit B-2 (Riboflavin) 2 mg; Vit B-6
(Piridoksin HCl) 2 mg; Nikotinamid 20 mg; Pantotenol
10 mg
- IndikasiAntidefisiensi vitamin pada sapi, kuda,
kambing, domba, babi, anjing, kucing dan kelinci
- PeringatanSimpan di tempat yang sejuk
- Dosis dan Cara PemakaianSapi, kuda 10 30 ml;
Anak sapi, anak kuda 15 ml; Kambing, domba 1 5
ml; Babi 3 5 ml / 40 kg BB; Anak babi 1 2 ml / 40 kg
BB; Anjing,kucing,kelinci 1 2 ml.Diberikan 2 3 kali
seminggu. Injeksikan secara subkutan (SC) dan
intramuskular (IM).
- KemasanBotol 20 ml, 50 ml, 100 ml dan 500 ml

5. DUPHAFRAL AD3E FORTE Fort Dodge Veterinaria S.A,


Spain /Paeco Agung
- Bentuk Sediaan Cairan
- KomposisiTiap ml mengandung Vitamin A 500.000 IU,
Cholecalciferol (Vit D3) 50.000 IU, Vitamin E 50 IU
- Indikasipencegahan dan pengobatan defisiensi vitamin A,
D3 dan E, penyakit yang diakibatkan oleh masa
pertumbuhan yang jelek (rearing disease), gangguan
pertumbuhan, penyakit karena infeksi bakteri dan gangguan
parasit, hambatan pertumbuhan dan produksi, infertilitas
pada hewan jantan maupun betina, retentio secundinarum,
kelainan pada waktu lahir dan rakhitis
- Dosis dan Cara PemakaianDiberikan melalui suntikan
intramuskuler atau subkutan dengan dosis anak sapi (0,51
ml), sapi muda (12 ml), sapi dewasa (36 ml), anak kambing
(0,250,5 ml), domba (0,51 ml), babi muda (0,51 ml), babi
dewasa (12 ml). Untuk pencegahan dapat diberikan setiap
23 bulan sekali. Untuk pengobatan interval pemberiannya
lebih pendek.

HORMON
Hormon adalah sistem tubuh yang mengatur
fungsi tubuh dari aspek kimiawi
Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau
kelenjar buntu
Sistem hormon bekerja sama dengan sistem
syaraf dalam pengaturan sistem tubuh

Hormon-Hormon Sintetis
Hormon Estrogen & Progesteron

Hormon Estrogen
: berfungsi merangsang
proliferasi endometrium, sekresi kelenjar vagina
dan servix dan menghambat laktasi ,
Estradiol tablet digunakan untuk monopause
Dietilstilbestrol tablet untuk prostat
Etinilestradiol untuk kontrasepsi
Hormon
Progesteron
:
berfungsi
mempertahankan kehamilan
Primolut N tablet untuk mengatur haid,
Proluton Depot inj. Digunakan untuk
mengobati amenorhoe, dysmenorhoe
Gestanon 5 mg
tablet untuk abortus
habitual /gawat

Hormon ACTH berfungsi merangsang kelenjar


adrenal
Adrenalin sendiri berfungsi meningkatkan
denyut jantung , tekanan darah dan
kecepatan nafas
Sintetis hormon ACTH juga disebut ACTH
atau Cortison yang digunakan sebagai anti
radang ( antiinflamatory ), anti alergi,
meningkatkan kadar gula dalam darah,
meningkatkan
HB,
erythocyt,
dan
mempercepat pembekuan darah.
Cortison tergolong obat Live Saving.

Hormon-Hormon Sintetis
Hormon Anabolik ( Hormon
Antihypoproteimia )
Dalam bentuk sintetisnya :

Durabolin inj.
Deca durabolin inj.
Primobolan tablet 5 mg
Orgabolin tablet dan drop

Hormon Androgenik ( Hormon


Antihypotestosteron )

Andriol tablet, inj.


Proviron 25 mg tablet
Sustanon inj.
Testosteron Depo inj

Hormon-Hormon Sintetis
Hormon sintetis untuk Diabetes Melitus
Daonil tablet
Diabinese tablet
Diamicron tablet
Glucophage tablet
Rastinon tablet
Insulin inj.
Hormon insulin dihasilkan oleh pankreas guna
merangsang liver menyerap gula darah untuk
diubah menjadi glikogen

Hormon-Hormon Sintetis
Hormon untuk Kontrasepsi
Agestin ED tablet
Depo Provera inj.
Eugynon tablet
Halotestin tablet
Duogynon tablet
Lyndiol tablet

Sekian.

TERIMA KASIH

You might also like